Shutttt.... Ini rahasia kita, akan ku ceritakan kisah masa lalu ku pada kalian semua yaitu cerita pertemuan ku dengannya yang membuat semua air mata menghilang dan kekejaman dunia sirna...
Note : Ada 3 segi prespektif, setiap prespektif menceritakan kisahnya sendiri menurut sudut pandangnya.
Bab I : past story of Hao Ling the love
Bab II : past story of Yuan the sacrifice
Bab III : ----
Saya harap penyuka novel fantasi timur masih banyak dan kompak semua, terimakasih buat yang sudah baca novel saya mohon untuk tinggalkan like dan komentar yang membangun ya gaisss 🐼🐼🐼
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Belzebub, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ling Zhu
Akhirnya aku hanya bisa mengangguk dengan terpaksa mengijinkannya pergi, Yuan kemudian berjalan menuju ke tengah halaman rumah untuk menemui ayahnya yang sedang berbincang dengan orang tua ku dan juga orang tua Ling Zhu, Tao Ming dan Tian Feng.
Setelah Yuan pergi Tao Ming langsung mendekati ku dan bertanya."Nah, nona Ling katakan pada saya apakah ada tempat yang ingin nona datangi ?"
Sama seperti sebelumnya pemuda bernama Tao Ming ini sangat kekanak-kanakan, menanyakan hal yang sudah pasti jawabannya, tentu saja aku ingin mendatangi tempat Yuan berada. Aku hanya diam tanpa menjawab dengan ekspresi yang menunjukkan kekecewaan terhadap pertanyaan Tao Ming yang kekanak-kanakan membuat pemuda itu mematung menyesali pertanyaannya sendiri.
Merasa bahwa Tao Ming sudah gagal dalam percobaan pertamanya, dengan penuh percaya diri Tian Feng berjalan menghampiriku.
"Aku akan mengajak nona Ling jalan-jalan, anda pasti mau kan ?"Ujar Tian Feng sambil mengulurkan tangan kanannya, berharap di genggam olehku.
Melihat sikapnya yang lagi-lagi terlalu percaya diri dan bersikap agresif membuat ku merasa tidak nyaman dan secara tidak sengaja melangkah mundur membuat pemuda itu mematung dengan kepala tertunduk menahan rasa malu untuk kedua kalinya.
Ling Zhu hanya menghela nafas menyaksikan kegagalan temannya dalam percobaan pertama mereka yang harusnya sangat penting untuk mendapatkan kesan baik dalam pendekatan.
Aku kemudian menatap ke arah Ling Zhu menunggu reaksi dari nya, dari awal ku perhatikan pemuda itu sejak tadi hanya berdiri tanpa bergerak sedikitpun menunjukkan ketenangan yang dimilikinya luar biasa, bahkan dia tidak terprovokasi seperti kedua temannya setelah Yuan dengan sengaja menggodaku di hadapan mereka.
Ling Zhu tiba-tiba membungkuk dan dengan sopan berkata."Saya baru datang hari ini dan tidak terlalu mengenal keadaan sekitar, jika nona Ling bersedia mengajak saya melihat-lihat kediaman anda maka saya akan sangat senang."
Perkataan Ling Zhu membuat ku sedikit terkejut karena berbeda dari yang ku bayangkan. Pemuda ini berbeda dari temannya yang kekanak-kanakan, dia tau cara menghormati lawan bicaranya dan secara tidak langsung mengajakku berjalan-jalan bersama.
Tentu saja aku tersenyum ramah sebagai tuan rumah, akupun menjawab."Kalau begitu mari saya antar anda untuk melihat-lihat, saya juga akan menunjukkan tempat favorit saya di rumah ini."
"Terimakasih nona Ling."Ling Zhu kembali membungkuk, kemudian berjalan mengikuti ku, meninggalkan Tian Feng dan Tao Ming yang masih diam mematung karena masih merasa terpukul.
Akupun mengajak Ling Zhu berkeliling rumah sambil sesekali bercerita tentang kepindahan ku dari ibukota kekaisaran ke kota Taiyin ini.
Harus ku akui pemuda ini memiliki fikiran dewasa terlihat bagaimana dia dengan tenang mendengarkan ceritaku dan hanya melontarkan beberapa pertanyaan ringan yang mudah untuk di jawab, bisa di bilang sifat pemuda ini simpel dan tidak neko-neko serta penurut.
Sementara itu Yuan yang berkumpul dengan para orang tua di tanya oleh ayahnya kemana perginya dia seminggu yang lalu.
"Yu'er, kamu sudah kembali ? Kemana saja kau seminggu yang lalu ?"
Yuan merasa bersalah dan langsung menangkup tinju pada ayah angkatnya itu."Maaf karena pergi tanpa sepengatahuan ayah dan membuat ayah khawatir. Seminggu yang lalu saya pergi ke hutan bintang untuk meningkatkan kemampuan saya dengan berburu hewan hollow disana."
"Anak nakal ini selalu membuat pria tua ini khawatir, keadaan murim saat ini sedang kacau jadi lain kali jika ingin pergi setidaknya beritahu ayah kemana kau akan pergi."Patriack Chen tampak khawatir sambil mengusap janggutnya yang panjang.
"Benar, keadaan sekarang memang sangat berbahaya. Menurut informasi sekarang ini sekte Pedang Matahari sedang menggila karena sesuatu yang berharga bagi sekte mereka telah di curi, bahkan mereka tidak segan-segan menggasak sekte aliran hitam dan putih untuk mencari pelakunya."Tambah Hao Ming.
"Memang apa yang hilang ? Apakah artefak mereka ??"Tanya Ling Yun penasaran.
Sebelum menjawab Hao Ming menghela nafas panjang."Masih belum diketahui apa yang hilang saudara, mengingat mereka sampai bersikap berlebihan seperti itu sepertinya benda yang hilang itu sangatlah berharga bagi sekte mereka. Seperti yang anda tau sekte Pedang Matahari adalah sekte tertua dan juga sangat tertutup sehingga mereka enggan informasi barang mereka yang hilang sampai diketahui orang lain untuk menjaga harga diri sekte mereka. Tidak ada yang bisa kita lakukan selain berusaha untuk tidak menyinggung sekte tersebut mengingat kekuatan tempurnya yang tidak main-main dan berada di posisi pertama pilar kekuatan kekaisaran."
"Anda benar saudara, terlebih lagi dari informasi yang saya dapatkan baru-baru ini Patriack Wei selaku pemimpin sekte Pedang Matahari sudah mencapai ranah pencerahan puncak dimana orang yang kekuatannya sebanding dengannya di dunia ini hanyalah pemimpin kultus iblis, Macheon."
"Jika informasi saudara benar, tidak bisa saya membayangkan apa yang akan terjadi jika sampai kedua orang gila itu bertarung habis-habisan."Ujar Hao Ming dengan semua orang yang tampak diam merenung memikirkan orang gila mana yang berani mencuri barang dari sekte seperti Pedang Matahari.
Sementara itu Hao Ling dan Ling Zhu yang sedang berjalan-jalan kini keduanya sedang berada di lantai dua, langkah mereka berhenti ketika Ling Zhu tiba-tiba bertanya.
"Aku sudah puas melihat-lihat kediaman nona Ling yang megah, lalu bagian mana dari rumah ini yang merupakan tempat favorit nona Ling ?"
Aku hanya tersenyum mendengar pertanyaan pemuda itu sambil menunjuk dan menjawab."Ada di sana."
Aku kemudian mengajak Ling Zhu menuju ke suatu tempat dimana dari sana halaman rumah yang berada di lantai bawah bisa terlihat jelas.
Setelah diam dan memperhatikan kondisi di bawah yang sedang ramai, Ling Zhu akhirnya sadar mengapa tempat itu menjadi tempat favorit bagi Hao Ling karena dari sana dia bisa melihat Yuan dengan jelas.
"...."Ling Zhu hanya diam, memandang Hao Ling yang tatapannya terpaku pada Yuan yang ada di bawah.
Meskipun jauh di dalam lubuk hatinya merasa kesal dia tetap bersikap tenang dengan memperhatikan dan mencari tau apa yang membuat Yuan begitu spesial bagi seorang yang nyaris tidak tertarik pada semua hal seperti nona Hao Ling.
Dari pandangan Ling Zhu, Yuan tampak bersinar di antara orang-orang di sekitarnya dengan menunjukkan sikap kedewasaan yang harusnya tidak dimiliki oleh anak seumurannya. Selain tampan, dia juga kuat dan mandiri serta dapat menyelesaikan masalah dengan tetap tenang dan perkataan yang tidak bisa di bantah kebenarannya.
Berbeda dengan Ling Zhu yang terkadang masih membutuhkan bantuan ayahnya untuk menyelesaikan masalah pribadinya.
Di dalam benak Ling Zhu dia hanya bertanya apakah dirinya mampu menyaingi Yuan yang sesempurna itu untuk mendapatkan hati Hao Ling yang merupakan teman masa kecilnya yang mungkin perempuan itu sudah lupa tentangnya.
"..."Lagi dan lagi Ling Zhu hanya bisa diam memperhatikan Hao Ling yang selalu memperhatikan Yuan dengan tatapan yang membuatnya merasakan sesuatu yang memuakkan.
*Kenapa aku merasa begini, apakah aku iri dengannya yang mendapatkan perhatian nona Ling ? Padahal aku duluan yang mengenal nona Ling dari siapapun bahkan darinya, apakah mungkin bagiku untuk mengalahkannya??*
Meski keadaan terasa berat mengingat posisi Yuan yang sudah mendapatkan perhatian Hao Ling, Ling Zhu memutuskan untuk tidak menyerah dan terus berusaha untuk melihat ujung dari kisah dirinya dan Hao Ling.
Setelah cukup lama berada disana Yuan yang sudah menemui Patriack Chen kemudian berjalan ke lantai atas untuk menemui Hao Ling bersama dengan Tian Feng dan Tao Ming yang masih tampak lesu.
"Bagaimana ? Apakah kalian sudah saling mengenal ?? Ngomong-ngomong aku juga membawa tuan muda Feng dan tuan muda Ming, aku menemukan mereka terduduk lesu di tempat sebelumnya."Ujar Yuan melambaikan tangan sambil tersenyum sampai memperlihatkan gigi taringnya.
Ling Zhu kemudian membungkuk seraya menangkup tinju."Kami sudah saling mengenal, terimakasih tuan muda Yuan sudah berbaik hati memberikan ruang."
Yuan kemudian ikut membungkuk membalas hormat yang diberikan Ling Zhu."Anda tidak perlu berterimakasih, lagian yang anda katakan tentang persaingan yang adil memang benar. Ngomong-ngomong acara puncak penyambutan tahun baru akan segera di mulai, semua orang sedang menuju lantai atap untuk menyaksikan kembang api pergantian tahun, mari kita sama-sama berkumpul dengan yang lain."