Budi seorang remaja tampan tak terduga mendapat warisan yang membuat nya menjadi kuat dan sakti
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bang deni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Clara
Jum'at pagi mereka berangkat dari sekolahan ke gunung Pesagi.
Bambang dan Tony memilih duduk di kursi untuk tiga orang agar mereka bertiga bisa duduk bersama.
Gunung Pesagi berada di Lampung Barat, di sebut gunung Pesagi karena puncaknya yang membentuk Persegi.
Indah dan Anton juga ikut dalam serta , pihak Satpol PP dan Budi cs memang tak menyebar luaskan tentang mereka yang tertangkap basah di kamar hotel, jadi selain Tony , Bambang dan Budi tak ada yang tahu lagi tentang hal itu.
" Huh, eneg gw liat muka dua anak itu" Bambang yang melihat indah dan Anton ikut menggerutu.
" Udah biarin aja ,kita kan ga punya urusan lagi sama dia" tegur Budi melihat Bambang dan Tony yang seperti nya emosi melihat Anton dan Indah. Siswa yang lain pun heran, melihat Indah malah dekat dengan Anton , yang mereka tahu Indah biasanya selalu menempel terus pada Budi .
" Apa mereka putus yah!? Gumam Riska
" Kayanya iya, indahkan biasanya ga mau lepas dari Budi kalau ada acara out door begini" sahut Andini.
" Sepertinya gw punya kesempatan dekatin Budi sekarang, eh kalian lihat ga kalau Budi makin ganteng ?" Tanya Clara pada Andini dan Riska , Budi memang tampan apalagi setelah berlatih, ada semacam aura yang menenangkan bila melihat wajah Budi,
" Dari kemaren gw liat ada perubahan sama Budi tapi ga tau apa" jawab Riska
" Iya , gw ngerasa adem liat wajah nya" ucap Andini.
Clara , Andini dan Riska , teman satu kelas Budi, mereka termasuk primadona di sekolah, selain cantik mereka juga anak anak pengusaha sukses , mereka memang menyukai Budi , karena pintar dan juga wajahnya tampan, hanya saja mereka membatasi diri karena mereka terlambat indah sudah lebih duluan mendekati Budi dan menjadi pacar Budi. Kini mereka ada kesempatan untuk mendekati Budi bila sudah putus dengan indah.
" Kita hom pim pah yuk" ucap Clara tiba tiba
" Buat apa!?" Tanya Riska dan Andini penasaran
" Yang kalah, tukar duduk dengan Budi" ucap Clara
" Ya udah ayo siapa takut!" Seru Andini , mereka pun melakukan hom pim pah , dan Riska yang kalah, ia mau tak mau menggantikan posisi duduknya dengan Budi , ia berdiri dan mendekat ke bangku Budi
" Bud di panggil Clara" ucap Riska ,
" Oh ada apa kok manggil gw?" Tanya Budi heran, dia tak begitu dekat dengan Clara
" Ga tau , udah kesana aja" Riska menarik Budi dari duduknya .
" Iya iya, sabar napa" ucap Budi , ia berdiri dan melangkah ke bangku Clara , Riska langsung duduk di bekas Budi duduk tadi.
" Kok malah duduk, ayo" seru Budi
" Loe aja yang kesana ,gw nunggu di sini, bangkunya kan cuma muat 3 orang " ucap Riska tak beranjak
" Bisa kok, loe di pangku Budi, ha ha ha" Tony nyeletuk dari samping membuat Riska memerah mukanya.
" Enak di Budi ga enak di gw " ucap Riska , Budi menggelengkan kepala dan menghampiri Clara, Clara dan Andini sudah sepakat menyuruh Budi duduk di tengah di antara mereka berdua.
" Manggil gw ada apa Clara " Tanya Budi setelah dekat dengan mereka berdua
" Duduk dulu, gw pengen nanya sama loe" ucap Clara menarik Budi agar duduk di sampingnya
" Nanya apaan sih?" Tanya Budi penasaran, ia duduk di tengah tengah Clara dan Andini
" Loe udah putus sama Indah?" Ucap Clara pelan,
" He he he ,iya, kenapa?" Ucap Budi tersenyum kecut dan tertawa kecil ,hatinya masih ada rasa sakit karena pengkhianatan Indah
" Ga apa apa cuma nanya aja ,pantesan Indah duduknya sama Anton " sahut Clara , " kenapa kalian putus ?" Tanya Andini . Budi tersenyum masam,
" Karna harta, gw kan miskin, jadi dia pengen nyari yang kaya" ucap Budi santai karena memang seperti itu kenyataannya.
" Yang sabar yah" ucap Clara menghibur ,tangannya secara tak sadar mengusap lengan Budi.
" Yah memang harus sabar dan sadar diri" ucap Budi .
" Hmm ,seandainya ada orang kaya yang suka sama loe gimana?" Tanya Clara ragu
" Ga ah, yang ada nanti gw di kira manfaatin" sahut Budi, Clara terdiam , begitu juga Andini,
" Gw balik lagi ke kursi gw yah" ucap Budi sambil bangun dari duduknya
" Jangan!" Clara dan Andini serentak menarik tangan Budi membuat Budi kembali terduduk.
" Kenapa sih kalian "ucap Budi kesal
" Temani kami duduk di sini" ucap Clara dengan berani ia memeluk lengan Budi , Andini yang melihat itu ikut juga memeluk lengan Budi yang satunya lagi
Budi panas dingin jadinya , gimana tidak , lengannya yang di peluk tentu saja menyentuh melon kembar mereka.
" Iya iya, tapi lepasin nanti aku khilaf" ucap Budi sambil menatap mereka berdua.
Clara dan Andini baru sadar tangan mereka memeluk lengan Budi dengan cepat mereka melepas pelukannya dengan wajah memerah.
" Biasanya kalian cuek, kenapa sekarang beda?" Tanya Budi tak mengerti.
" Kemaren kan ada Indah, sekarang kan loe lagi jomblo ,hi hi hi." Andini tertawa kecil. Budi hanya bisa tersenyum masam di bilang jomblo walau itu benar .
Andini dan Clara terus berbicara sepanjang perjalanan, Budi hanya menimpali sesekali , ia masih segan dengan Andini, dan Clara, karena statusnya yang berbeda dengan dirinya .
"Kalian juga jomblo kan?, aku belum pernah ngeliat kalian jalan bareng sama cowo" ucap Budi tak mau kalah.
" Klop kan, sama sama jomblo hi hi hi" Andini malah tertawa senang.
" Sengaja kami belum dapet yang pas " ucap Clara ,
" Yang statusnya sama dengan kalian?" Tanya Budi
" ga perlu kaya ,yang penting sayang sama aku, " jawab Clara
" Kayanya yang sayang sama kamu banyak tuh, itu hampir semua lelaki ngeliatnya ke sini " kata Budi pelan , Clara melihat ke sekeliling ternyata bener semua mata lelaki sedang melihat ke arah mereka.
Anton dan Indah pun menatap mereka
" Aku pikir dia sakit hati kekasihnya di ambil, tapi malah deket dengan Clara dan Andini!" Ucap Anton dalam hati. Di banding dengan Clara dan Andini , Indah tentu saja kalah beberapa point, mereka lebih kaya dan lebih cantik.
" Pake pelet apa si Budi kok Andini dan Clara bisa Deket?" Indah berkata sinis. Ia tak terima melihat Budi dekat dengan wanita lain apalagi wanita itu lebih kaya dan lebih cantik darinya.
" Huh, pacaran sama orang miskin mah kelaparan!" Celetuk Indah yang tak senang melihat Budi bersama Andini dan Clara.
" Kalau sama kamu mungkin, kalau sama kami beda lagi dong ceritanya" sahut Andini .
" Lihat saja nanti kalian menyesal" ucap Indah lagi
" He he he, kalau kata aku kamu yang nanti menyesal " kali ini Clara yang menjawab Indah, ia tahu Anton seorang playboy, nanti juga Indah akan di buang setelah dia bosan .
Indah terdiam karena ucapan Clara , jangankan nanti , sekarang saja dia mulai menyesal , Anton hanya menginginkan tubuhnya dan tak mencintainya , setiap ngajak bertemu Anton hanya ingin menuntaskan hasratnya saja, tak pernah membahas tentang hubungan mereka berdua ke depannya.
