Dua wanita kembar yang menjalani takdir masing masing. Inha dengan karakter pendiam dan terpaksa menikah dengan seorang duda beranak satu dan Inka yang selalu ceria dan mencintai seorang pria yang terlihat tidak menyukainya .Namun, ternyata ia salah karena pria itu selalu menyukai dalam diam.
Apakah pernikahan mereka akan baik-baik saja? Mampukah Inha menerima status sebagai ibu sambung di usia muda nya?
Bisakah Inka keluar dari situasi tersulit di hidupnya?
Selamat membaca.... 🥰😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Han_hania, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20
"Hanya saja apa Khaffi? " Raffa sebagai anak tertua kini mulai pusing saat beberapa telepon masuk. Pengawal memberi tahukan bahwa penghulu akan meninggalkan gedung itu.
"Alif dan Anggrek yang menikah hari ini, mereka sama-sama saling mencintai. Dan sudah waktunya di sah kan didepan penghulu. Aku berkata seperti ini agar tidak ada yang tersakiti dan sebenarnya Inka hanya korban yang tidak bersalah. Biarkan dia menata hidup nya lagi dengan lelaki yang dia cintai. " Khaffi tahu betul perasaan gadis itu, ia yang sering menjemput Inka dan selalu bersamanya mengerti pria mana yang dicintai gadis itu.
Anggrek menatap penuh harap pada tunangan nya, namun si pria dingin itu tidak memberikan respon.
"Aku sudah tahu jawaban mu, kau pasti menolak menikahiku hari ini. " Hanya helaan nafas panjang yang Anggrek tunjukan karena Alif hanya diam.
"Lalu bagaimana dengan anakku? " Sela Maya. Ia kesal karena masih berharap pernikahan ini terjadi dan Inka menjadi menantunya
" Mah, Richi tidak masalah jika pernikahan ini batal karena sesungguhnya cuma Inha yang ingin ku nikahi. "
" Tapi Nak! Gadis itu menolakmu dengan cara kabur, dia pengecut. Andai saja dia menolakmu dari awal pasti mama tidak sekecewa ini. "
"Mah, aq mohon. Ini semua salahku, aku yang memaksanya. Jngan salahkan dia. "
Maya memutar bola matanya dengan malas, percuma saja bicara dengan Richi yang selalu membela gadis itu.
"Alif, apa kau ingin menikah dengan anakku? Jika hari ini kau tidak menikahi anakku sekarang juga. Lebih baik aku nikahkan Anggrek dengan pria lain! " Kali ini suara Kamil terdengar begitu tegas. Ia sudah kesal dengan calon menantu nya yang tak kunjung memberi kepastian pada anak semata wayangnya.
"Ayah,jangan begitu yah. Anggrek akan menikah dengan Alif tapi tidak sekarang karena dia belum siap" Anggrek begitu panik ketika melihat tatapan tajam ayahnya. Ia sudah cinta mati dengan Alif dan tidak mau menikah dengan pria lain.
" Jangan membela pria yang tidak bisa komitmen denganmu, kau selalu menangisinya ,Ayah sudah muak melihat kau menunggu tanpa kepastian. "Kamil masih menatap tajam Alif, tidak peduli kalau Davian akan tersinggung dengan perkataan nya.
Suasana di ruangan itu kian memanas, dari masalah Inka berubah menjadi masalah Alif. Navysah rasanya ingin jatuh pingsan. Hari ini terasa menyesakkan dadanya.
" Alif, kau.... " Davian belum sempat berkata Alif langsung menyela.
"Aku akan menikahi Anggrek hari ini. " Alif
"Lif... " Anggrek seolah tidak percaya dengan apa yang baru saja didengar.
"Aku akan menikahi Anggrek sekarang juga. " Ucapnya lagi. Anggrek tanpa sadar memeluk pria itu dengan rasa bahagia dengan menitihkan air mata.
"Dasar genit, belum sah saja udah peluk-peluk Alif. " Cibir Khaffi sembari menarik tangan gadis itu.
"Khaffi,makasih berkat ide mu aku bisa menikah dengan Alif. "
"Semuanya tidak ada yang gratis nona cantik, kau harus membayar ku dilain waktu. "
"Dasar pangeran Medit!! Perhitungan sama temen sendiri!! " umpat Anggrek
Pria itu hanya mengulas senyum.
"Kau pakai saja cincin pernikahan ini, anggap saja ini hadiah dariku. " Richi menyerahkan box perhiasan berisi sepasang cincin pernikahan kepada Alif
"Aku akan mengganti semua biaya pernikahan mu hari ini. Jangan memberikan semua ini secara cuma -cuma karena hari ini kesalahan adikku. " Alif tak ingin berhutang budi dengan pria itu.
"Kau tidak perlu mengganti nya karena kita keluarga dan nantinya aku akan tetap menjadi adik ipar mu. " Richi sengaja menggoda Alif, ia tahu pria itu akan kesal saat membahas tentang Inha.
Suara Alif begitu lancar saat ijab qobul. Dan mereka sudah sah menjadi suami istri. Senyum Anggrek begitu merekah seolah masih tidak percaya kalau hari ini ia sudah menjadi istri Alif.
"Apa kau sesenang itu? " Alif melirik istri nya yang selalu tersenyum lepas
"Tentu saja aku bahagia. " Gadis itu tanpa canggung memeluk Alif bahkan mencium pipinya. Terlalu agresif
"Sungkem sama gue. " Khaffi seolah menjadi pahlawan untuk Anggrek hari ini. Dengan gaya tengil nya dia menghampiri pasangan itu.
"Nanti aku kasih duit buat lu, gue lagi happy . Lu jangan merusak suasana. " Anggrek
"Duit gue dah banyak, gue gak butuh duit. " Kelakarnya
" Sudah gak usah rese, ntar gue kenalin sama temen ku yang cantik biar lu kagak jomblo terus. "Bisik Anggrek di telinga nya
" Tukang bohong lu, kemarin bilang mo ngenalin cewek sama gue eh ternyata cewek jadi-jadian. "Khaffi menginggat kembali betapa usil nya si Anggrek yang sengaja memperkenalkan dirinya dengan gadis batangan.
" Hihihi.. . Kali ini tidak lagi karena gue dah dapat Alif. Paten kali ide lu. "
"Siapa dulu dong, Khaffi. " Jiwa sombongnya mulai keluar.
"Ganti baju sana, pakai baju pengantin biar lebih menarik. "
Saat ini Anggrek berpakaian kebaya biasa tidak sempat mengganti pakaian pengantin karena ia takut Alif akan berubah pikiran lagi dan membatalkan pernikahan ini.
"Tidak ganti pun tidak masalah yang penting aku sudah jadi nyonya Alif. Nanti malam bisa lihat ular kasur, hihihi.. . " Bisiknya pada Khaffi
"Dasar gadis sinting!! " Umpat Khaffi. Kelakuan Anggrek masih saja begitu ceplas ceplos dan berani.
"Jangan lupa direkam, paling Alif cuma tiduran doang. Lu yang kerja. Hihihi.. . " Khaffi terkekeh
"Kalian sama-sama gila ketika berbicara tentang s*x.,pergilah! " Alif melotot pada Khaffi dan memberi kode agar pergi dari pelaminan itu.
Khaffi terkekeh, namun saat dia akan meninggalkan pelaminan itu ia melihat sesosok gadis yang ia kenal. Matanya terpaku hanya pada gadis bergaun fuchia. Walaupun penampilan nya berubah namun Khaffi masih tetap ingat dengan nya. Ia mulai mendekat namun gadis itu menghilang di keramaian tamu yang hadir.
***
POV Antoni
Aku hampir saja kehilangan gadis yang kucintai. Entah mengapa saat terakhir bertemu Inka ada sesuatu yang aneh dari gadis itu. Matanya berkaca-kaca seolah menyiratkan sesuatu namun tak bisa kupahami. Atau lebih tepat nya aku mengabaikan gadis itu karena kesibukan ku mengurus pernikahan anak majikan ku.
Tidak pernah terbesit dalam pikiranku bahwa gadis itu akan menikah menggantikan adiknya. Dan saat terdengar suara speaker nama nya disebut aku bagai tersambar petir. Hatiku bergemuruh.
Nur Inka Aulia Ahmad,ya aku mendengar nama itu. Aku tidak tuli bahkan aku bertanya pada rekanku untuk memastikan nama tersebut.
Sial! Kenapa jadi dia yang menikah, aku berlari sekuat tenaga bahkan menerobos kerumunan tamu yang hadir dan beberapa orang meneriakiku dengan ucapan bodoh. Aku tidak peduli. Saat ini yang ada dipikirkan ku hanya membatalkan pernikahan ini. Jika tidak ada yang setuju dengan ku, maka aku akan nekat membawa gadis itu lari dari pernikahan ini.
Inka begitu cantik saat mengenakan kebaya putih dan mahkota ala adat Sunda. Aku hampir tak berkedip saat melihat kecantikan nya. Beberapa kali aku harus mengatur nafas dan meminta gadis itu agar bersamaku namun jawabannya membuatku kesal.
Inka ikhlas menggantikan Inha di pernikahan ini, agar ayah dan ibu tidak malu. Cinta akan datang seiring berjalan nya waktu. Aku masih ingat betul perkataan gadis itu. Bahkan ia rela mengorbankan dirinya hanya untuk menjaga nama baik keluarga. Sakit sekali rasanya mendengar perkataan itu.
Aku memang pengecut, tak berani mengatakan perasaan yang sebenarnya. Aku mengira dia akan menungguku karena aku tahu betul cinta nya begitu besar terhadapku. Ternyata aku salah!
Bahkan disaat aku memohon agar dia memberi ku kesempatan , gadis itu membuang wajahnya . Dia sudah berubah. Dan mau tak mau aku harus meminta pada ayahnya agar mau merestui ku. Sungguh aku tak ingin kehilangan dia.
Aku diberi kesempatan oleh Raffa untuk bicara empat mata di kamar itu. Namun gadis itu tak mau melihat wajahku. Dia benar-benar berubah. Aku merindukan dia yang cerewet dan selalu menatapku dengan hangat.
"Pergilah, tidak ada yang perlu dibicarakan. "
Aku meminta nya untuk menunggu dia setahun lagi agar bisa meminangnya. Namun jawaban nya sungguh membuat ku kecewa.
"Aku tidak ingin menunggu siapapun, mental ku dihajar habis-habisan. Aku ingin memulai hidup yang baru. " Ucapnya
Bahkan saat aku mendekatinya, mencoba merayunya kali ini namun ia menghindar. Aku meminta satu kesempatan agar bisa bersamanya , Lagi-lagi gadis itu membuang wajahnya kearah lain. Ternyata dia menangis dan terisak. Aku merasakan sakit melihat gadisku seperti ini.
Mencoba mendekati lagi dan memeluknya, tidak ada penolakan akhirnya aku berhasil membuatnya luluh. Dan aroma wangi melati menusuk indera penciuman ku membuat ku hilang fokus. Ingin rasanya ku nikahi dia sekarang juga. Namun, hati ku berkata lain. Saat ini aku belum mampu secara finansial karena hampir semua asetku dipergunakan untuk modal.
Saat gadis itu mengatakan akan pergi ke Jepang bersama Raffa hal itu ia lakukan untuk menata hidup nya kembali.Entah berapa lama. Dan gadis itu berkata, jika kita berjodoh maka akan bersama dan jika takdir berkata lain maka kita hanya bersahabat.
Tidak!! Aku tidak mau kehilangannya, otak ku terasa tumpul tak mampu menerima kalimat terakhir nya. Bagaimanapun juga aku ingin menikah dengan nya.
"Pergilah ke Jepang, aku akan menunggu mu kembali walapun itu beberapa tahun. Aku akan menunggu mu. Hanya kamu yang ingin aku nikahi bukan yang lain. " Aku tanpa ragu mencium bibir gadis itu, menyambar nya tanpa rasa takut. Bahkan jika ketahuan oleh ayahnya aku tidak peduli wajahku akan babak belur. Kali ini aku hilang akal.
Inka tak menolak saat aku mencium nya, bahkan hampir semua wajahnya tak luput aku sambar. Riasan nya memudar akibat perbuatan ku. Aku hampir hilang kendali. Ingin rasanya ku lempar gadis itu ke tempat tidur dan melakukan hal yang tidak baik,.Namun otak ku masih waras, aku tidak mungkin merusak gadis yang aku cintai.
Sembari menahan hasratku, aku berjanji akan menikahinya. Janji yang akan ku tepati saat dia kembali ke Indonesia.
wkwkkwkw
🤭🤭