Ashella Zyla Aurora, gadis yang sangat suka membaca komik. Ia sangat suka membaca novel online atau komik, tapi yang paling Ashel suka adalah membaca komik karena ia bisa melihat langsung karakter tokoh yang sangat tampan dengan gambar yang di buat oleh sang penulis.
Namun sesuatu terjadi, ini sangat diluar akal sehat. Bagaimana bisa saat ia sedang membaca komik, ia malah masuk ke dalam komik tersebut. Dan yang paling parah ia memasuki tokoh antagonis yang sering membully, bahkan saat ia memasuki komik tersebut ia sedang membully seorang cowok culun yang memakai kacamata.
"Udahlah Sha, kasian tuh cowok culun udah babak belur."
"Lo ngomong sama gue? "
"Iya Aleesha."
"Aleesha? gue? " tunjuk Ashella pada dirinya sendiri.
"Ya lo lah, yang namanya Aleesha iris Zephyrine kan cuman lo."
Nama yang sangat familiar, Ashel sangat tahu siapa pemilik nama tersebut. Itu adalah nama antagonis perempuan di komik Charm Obsession.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Echaalov, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8 - Harus menjauh
Bukan hanya Grey dan Ethan yang terkejut, semua murid pun terkejut termasuk Lucas dan Theo yang belum pergi. Aleesha bingung melihat wajah semua orang terkejut.
"Kalian kenapa sih? "
"Lo beneran Aleesha? " tanya Ethan dengan wajah yang tidak percaya.
"Gak masuk akal mana mungkin dia Aleesha," ucap Grey menyangkal, ia tidak percaya dengan ucapan Sheryn.
"Gue Aleesha, masa lo semua gak ngenalin gue sih," kesal Aleesha.
Aleesha memandang Theo dan Lucas yang masih berdiri tidak jauh dari sini."Theo, kenapa masih disini? "
Mendapat pertanyaan mendadak dari Aleesha membuat Theo gugup."Ah i-iya aku pergi sekarang."
Theo pun meninggalkan kantin diikuti oleh Lucas. Melihat Theo yang sudah pergi urusannya disini sudah selesai, Aleesha pun akan kembali ke kamarnya.
"Ayo ke kamar, Sher," ajak Aleesha. Mereka pun akan pergi, tapi langkahnya terhenti ketika ada yang memegang tangannya.
"Lepasin," sinis Aleesha begitu mengetahui siapa yang memegang tangannya.
"Gak mungkin lo Aleesha dia gak seimut ini," kata yang terakhir diucapkan Grey dalam hati. Saat mengucapkan itu terlihat telinganya memerah.
"Jangan ngawur deh, udah gue bilang gue Aleesha, mungkin wajah gue beda karena gak pakai make up, tapi suara gue masih tetap sama."
"Tapi lo kayak beda orang," ucap Grey keras kepala. Lama-kelamaan berbicara dengan Grey membuatnya kesal.
"Sekali lagi lo ngomong gitu, gue pukul kepala lo," ancam Aleesha, dengan kasar ia menghempaskan tangan Grey yang masih memegangnya. Kemudian ia pergi meninggalkan kantin dengan Sheryn.
Dua pemuda melihat kepergian Aleesha dengan tatapan yang sulit di artikan. Kedua pemuda itu pun pergi meninggalkan kantin.
Setelah kepergian mereka, kantin kembali berisik lagi mereka makan seperti biasa tapi sambil membicarakan kejadian barusan. Mereka masih kaget dengan wajah Aleesha tanpa make up.
Di sisi lain Aleesha sudah sampai di kamarnya. Ia membaringkan tubuhnya di kasur yang empuk, ia menatap langit-langit kamarnya.
Hari ini adalah hari yang melelahkan baginya. Kejadian yang tak terduga ini membuat Aleesha bingung harus melakukan apa.
"Ini gak masuk akal, tapi ini beneran terjadi di hidup gue. Gue emang pernah berharap sih masuk manhwa tapi kalau kejadian kayak gini perasaan gue campur aduk antara senang dan sedih. Senangnya karena gue bisa bertemu banyak cowok ganteng di sini. Mau protagonis pria dan antagonis pria semuanya tampan, tapi figuran di sini juga tampan tapi emang sih gak setampan pemeran utama. Tapi proporsi tubuh pria di komik ini idaman semua cewek, mereka semua tinggi gak ada yang pendek bahkan Theo juga tinggi dan berisi. Tapi meski begitu kok di bully sih padahal diliat dari postur tubuhnya seharusnya ia bisa sih ngelawan Grey."
"Tapi mungkin emang perannya dibully jadi dia gak bisa berbuat apa-apa. Tapi tenang aja gue akan ajarin dia supaya berani ngelawan Grey dengan begini dia gak akan di bully lagi."
"Sedih juga masuk ke sini soalnya gue harus mengulang masa sekolah gue, padahal gue udah mau lulus, Mamah dan Papah kaget gak ya gue malah hilang atau di dunia nyata gue koma atau paling parah gue meninggal, kalau gitu gue harus menetap dong disini."
Memikirkan itu semua membuat Aleesha pusing. Ia menggulingkan tubuhnya ke kanan dan ke kiri. Tiba-tiba Aleesha bangkit dari tidurnya dengan wajah panik.
"Gue kan baru baca awal nih komik gue gak tahu kelanjutannya, gimana gue tahu bisa tahu alur ceritanya, yang gue tahu cuman Grace yang di perebutkan oleh tiga cowok yaitu Ethan, Grey dan Al mereka terobsesi dengan Grace. Terus hidup Aleesha tidak tenang karena di ganggu oleh tiga cowok itu karena sudah mengganggu dan membully Grace. Oke gue harus tulis ini di kertas biar gak lupa."
Aleesha berjalan menuju meja belajarnya dan mulai mencatat hal yang ia ketahui tentang komik ini.
Orang yang harus di jauhi
Grace, karena di pemeran utama wanita jadi gue sebisa mungkin jauhi dia.
Grey, psikopat gila yang melakukan kekerasan tanpa pandang bulu. Mau itu laki-laki ataupun perempuan.
Ethan, wajahnya emang seperti malaikat tapi sifatnya gak jauh berbeda dengan iblis. Ia melakukan segala cara untuk mendapatkan apa yang ia inginkan.
Al.
"Untuk Al gue gak tahu sifat dia kayak gimana, dia belum muncul di chapter awal mungkin ia akan muncul di pertengahan, gue gak tahu wajah dia kayak gimana tapi intinya gue harus jauhi orang yang namanya Al, kalau keempat orang ini gak bisa gue jauhi, karena kita kan sakelas terlalu aneh kalau gue jauhin mereka setidaknya gue harus menghindar, atau kalau itu juga gak berhasil setidaknya gue harus bersikap baik sama mereka dan pada semua orang yang ada di sini dengan begitu hidup gue akan tenang," ujar Aleesha tersenyum.
Beberapa detik kemudian Aleesha murung."Tapi gue harus belajar lagi, padahal gue baru aja akan memulai hidup yang berleha-leha dengan menjadi pengangguran," ucap Aleesha lesu.
"Setidaknya gue punya tutor, meski sebenarnya gue gak perlu-perlu banget sih tapi dengan menjadikan Theo tutor gue dan selalu ada di samping gue dengan begini Grey pasti sulit buat ngeganggu dia karena ada gue, Dengan langkah ini semoga semua orang nganggap gue berubah dan gue bisa hidup tenang tanpa musuh," tanpa sadar Aleesha menguap.
Ia melihat jam yang sudah menunjukkan jam sebelas malam. Terlalu larut dalam pikiran membuat Aleesha tidak menyadari waktu sudah berlalu. Aleesha pun membaringkan tubuhnya di kasur dan menyelimuti dirinya dengan selimut lalu mematikan lampu tidur, ia pun mulai memejamkan matanya siap menyelami alam mimpi.
*******
Di malam yang sunyi ini, seorang pemuda dengan hanya menggunakan celana tanpa memakai atasan. Memperlihatkan dadanya yang bidang kokoh dengan perut eighpack yang terlihat menggoda. Tak lupa dengan tato yang menghiasi tubuhnya yang kekar itu. Ia sedang menghisap nikotin di balkon yang tersedia di kamar asramanya. Hal yang di lakukannya sangat tidak cocok dengan seorang pemuda yang masih duduk di bangku sekolah menengah atas.
Asap mengepul keluar dari bibir seorang pemuda yang sedang menikmati nikotin itu. Matanya yang tajam memandang langit malam yang terlihat indah dengan bintang yang menghiasinya. Wajah seorang gadis yang cantik dan imut disaat bersamaan terlintas di benaknya. Tanpa sadar senyuman tersungging di bibirnya.
"Gadis yang suka membully tiba-tiba bersikap seperti pahlawan yang membantu orang yang pernah dibully nya, sikapnya yang berubah padahal belum satu hari terlihat menarik, apalagi wajah yang garang itu bisa berubah menjadi wajah yang imut, sangat menarik," ucapnya dengan seringai yang masih menghiasi wajah tampannya.
******
Guys ini buat visualnya yaaa
...Aleesha iris Zephyrine...
...Landon Grey Wilder...
...Ethan welles Lodewijk...
...Grace Elaina Jolanda...
...Theodore Alard Rikard...
...Luna veralya Asheryn...
...Lucas Jack Raven...
...Aidan Caleb Kieran...
...Thalia Arianna Fenrida...