"Ibu Ayah!”.
Seorang wanita cantik terisak melihat Ibu dan Ayahnya yang menjadi pusat perhatian orang-orang
Di tengah acara pesta ulang tahun sepasang suami istri paruh baya dengan rendahnya mengelap lantai di tengah kerumunan pesta, padahal pesta itu adalah pesta calon besan mereka.
.
.
Lily dan Roy sepasang kekasih yang sudah menjalani hubungan mereka selama 4 tahun, mereka hubungan mereka yang baik membuat kedua insan itu hendak melakukan hubungan lebih serius yaitu pernikahan
Tapi siapa sangka Ibu Roy tidak merestui mereka, karena latar belakang Lily yang hanya dari keluarga sederhana tidak seperti Roy yang memang dari kasta tinggi, segala cara Ibu Roy melakukan hal kezam untuk memisahkan dua orang itu
Hingga Lily akhirnya menyerah karena kedua orang tuanya, dia meninggalkan kesan kelam pada Roy dan keluarganya pergi dengan cara elegan membuat seorang pria dalam pesta itu tertarik kepadanya
.Guys yang ngerasa relate jangan lupa baca ya🥺☺️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon natural, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6
Roy kembali kerumah bukan ke kantor hingga membuat Miranda yang hendak jalan-jalan keluar sontak menatapnya dengan aneh pasalnya wajah putranya nampak sangat murung d
"Sayang ada apa? Kamu tidak ke kantor?". Tanya Miranda khawatir "Jangan bilang kau kerumah wanita itu lagi?"
"Dia tidak ada di sana, mereka bahkan pergi tanpa memberi tahu ku"
Miranda menghela nafas dia sedikit lega karena Lily dan keluarganya tidak menerima Roy lagi, setidaknya hubungan mereka benar-benar hancur sekarang
Sialan, berani-beraninya mereka memperlakukan putra ku seperti ini mereka pikir siapa mereka. Gumam Miranda dengan kesal hati, walau begitu dia tetap senang dengan hubungan duua insan yang benar-benar sudah selesai
"Sebaiknya kamu ikut mama saja, ada Amber di sana kalian bisa bertukar pikiran sayang... Jangan terpuruk hanya karena wanita itu". Ajak Miranda pada putranya mendengar nama Amber Roy sedikit tertarik
Setidaknya pria itu tidak akan menghabiskan waktu dengan kesepian di rumah sendiri, hanya membuatnya muak dan teringat lagi pada mantan tunangannya
Roy sendiri bertekad membuka hati pada wanita lain sekarang karena dia sendiri sudah memastikan jika Lily dan keluarganya tidak akan menerima dia kembali
Teman-teman sosialita Miranda sudah menunggu wanita itu di sebuah restoran mewah yang mereka pesan khusus untuk tempat nongkrong mereka
Di sana benar-benar ada Amber bersama dengan Raisa dan Ibunya sepertinya mereka sedang mengobrol mengenai bisnis itu terlihat ketka Amber menawarkan beberapa produk kecantikan miliknya
Ah Amber... Dia sangat mandiri, padahal ku pikir hanya anak manja dulu. Roy bergumam dari kejauhan menatap kagum pada teman lamanya
"Miranda, Roy... Kau ada di sini juga? Kau tampak lusuh nak". Raisa menyambut mereka dengan sedikit senyuman kecil terutama pada Roy yang tampak muram dan mereka sendiri tahu alasan pria itu menjadi seperti itu "Kemarilah Roy bergabung dengan Amber"
"Iya tante...". Ujar Roy lalu duduk di sebelah amber
Wanita itu juga menyambutnya dengan senyuman manis lalu mengusap lengan Roy memberi perhatian kecil pada pria itu "Aku yakin kau bisa melupakannya, ck kau nampak seperti seorang pengecut... Sudahlah lupakan diia"
"Hmm". Ucap Roy singkat lalu memalingkan wajahnya . Yah aku memang harus melupakannya
"Tante Miranda... Aku dan Roy akan pergi ke tempat lain saja, kami anak muda tidak terlalu suka dengan obrolan berat".
"Hahaha Amber... Baiklah pergilah kalian". Ucap Miranda dengan riang, bisa dia lihat jika Amber sedang melakukan pendekatan pada putranya dan itu adalah langkah baik
Raisa, Lita dan Miranda menyambut baik kedekatan kedua insan itu, terutama Miranda dia ingin putranya cepat-cepat move on
Amber memilih untuk duduk di ruang outdoor bersama dengan Roy, keadaan restoran masih sangat sepi membuat mereka berdua hanya duduk berdua di sana, Amber menatap pria itu dengan seksama
Roy memang tampan dan kaya, masih keren sama seperti bertahun-tahun yang lalu . Wanita itu sebenarnya sangat bimbang sekarang. Dia sudah menyukuai Roy sejak SMA, dia memendam perasaan itu sejak lama
Begitu Miranda menyetujui dia dengan Roy dia sendiri sangat senang tentunya dia sudah selangkah lebih maju untuk menggenggam pria itu untuk dirinya sendiri
Tapi begitu melihat Alex Roulex hatinya tergugah karena ketampanan dan latar belakang pria itu, di tambah Alex adalah anak dari teman tongkrongan tantenya sendiri seharusnya dia bisa melakukan pendekatan dengan pria itu itukan.
"Ada apa Amber, kau tampak memikirkan sesuatu...". Roy menekan judat wanita itu hingga dia tersadar "ada apa hmm"
"Huh bukan, kau hanya tidak menyangka jika kita bertemu seperti ini lagi... Sudah lama kita tidak dekat.. terutama setelah kau putus dengan mantan mu"
"Itu...". Roy terdiam selama berpacaran dengan Lily dia memang seaka lupa dengan teman-temannya dia menjadi tersinggung sekarang
"Benarkan... Apa kau merasa asing sekarang?".
"Tidak...". Ujar Roy dengan mengangkat bahunya "Bagaimana dengan pekerjaan dan bisnis mu, kau sangat kerena... Aku bisa melihat itu". Puji Roy membuat wanita itu tersipu malu
"Kau ini, bisa saja kau juga kerena". Ujar Amber malu-malu. Yah untuk saat ini aku harus menjalani hubungan dengan Roy saja dulu, jika aku gagal mendapatkan Alex setidaknya aku tidak kehilangan Roy kan.
.
.
Bandung.
Keluarga Danu kini sampai di sebuah destinasi wisata yang sangat adem dengan pepohonan yang menjulang tinggi, mereka memilih Padang rumput yang di sampingnya terdapat sungai yang sangat jernih
"aku baru tahu jika ada tempat seperti ini di Bandung, ah maksud ku aku tahu Bandung memilik alam yag khas.. tapi, ini sangat indah".
Lily terpukau melihat aam yang asri itu, tidak sia-sia mereka menghabiskan waktu 6 jam dari Jakarta untuk berlibur kesana
"Ini karena aku suka mendaki kakak, bagaimana kau sangat suka?". Tanya Jack pada sang kakak
"Tentu saja, aku ingin main di tempat seperti ini setiap hari!". Ujar Lily bersemangat, sejenak sesak dalam hati wanita itu terlupakan berganti dengan suka cita bersama keluarganya
Mereka menghabiskan waktu di sana piknik dan bersantai ria, terutama Jack dan Danu mereka sudah mempersiapkan senjata mereka sejak tadi yaitu alat mancing
Kedua laki-laki itu memutuskan untuk memancing di tepi sunagi sementara dua perempuan berada di atas karpet menikmati dinginnya suasana daerah itu, lengkap dengan makanan ringan yang sudah di sediakan Ciara
"Huh mereka tetap saja sama, tidak ada yang berubah sama sekali". Ciara menatap putra dan suaminya di ujung sana, Jack yang adalah versi muda dari Dani terlihat seperti satu orang yang sama di zaman yang berbeda "Aku yakin jika mereka akan menghabiskan waktu di sana sampai waktu gelap"
"Yah biarkan saja ma, toh mereka senang... Aku juga ingin menikmati tempat ini dengan bermalas-malasan". Ujar Lily berada di pangkuan ibunya "Huh aku merasa lega, walau hati ku sesak"
"Tidak apa sayang itu bagus untuk mu, terkadang kita tidak bisa memaksakan sesuatu semuanya bisa menjadi bencana meski kita pikir itu bagus"
"Yeah..."
maen" am hati perempuan
demi batu kali, kehilangan berlian
lotus putih
belum jadi besan sudah begitu, kasian ayah ibu
melow aku kalau sudah menyangkut orang tua