NovelToon NovelToon
Antara Jiwa, Cinta Dan Pembebasan Malaka

Antara Jiwa, Cinta Dan Pembebasan Malaka

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Poligami / Dikelilingi wanita cantik / Perperangan / Ilmu Kanuragan
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: Dimas riyana

Pagi yang cerah di suatu pulau bagian utara Jawa, desiran ombak dan suara burung-burung pagi sudah menghiasi dermaga, beberapa nelayan yang baru pulang melaut sedang memilah-milah hasil tangkapan, seorang pemuda yang tegap dan gagah terlihat sibuk dengan perahu cadiknya.
“hoooyyy... Wahai laut, hari ini aku akan mengarungimu, aku akan menjadi penjaga laut Kesultanan, kan ku berantas semua angkara murka yang ingin menjajah tanah Jawa, bersiaplah menerima kekuatan otot dan semangatku, Hahahaha..
”Rangsam berlayar penuh semangat mengarungi lautan, walau hanya berbekal perahu cadik, tidak menurunkan semangatnya menjadi bagian dari pasukan pangeran Unus. Beberapa bulan yang lalu, datang Prajurit Kesultanan ke pulau Bawean, membawa selembar kertas besar yang berisi woro-woro tentang perekrutan pasukan Angkatan laut pangeran Unus Abdurrahman, dalam pesan itu tertulis bahwasanya pangeran akan memberantas kaum kuning yang selama ini sudah meresahkan laut Malaka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dimas riyana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TAN HUI

Jim dan Anne di persilahkan untuk makan, Anne memandang makanan itu dengan berkaca-kaca, “ayah, apakah ini mimpi?, beberapa jam yang lalu kita sekarat di tengah lautan, dan sekarang di hadapan kita ada banyak makanan yang lezat”

.

“sudahlah Anne, jangan dipikirkan, ayo kita makan” Jim tanpa malu-malu langsung menyantap makanan yang ada di meja, Anne tersenyum sambil mengusap air matanya, lalu bergabung dengan ayahnya.

Jim dan Anne makan dengan lahapnya, semua sopan santun saat di meja makan ala Inggris sepertinya mereka lupakan, bahkan Jim makan dengan tangan, Anne kesal dengan sikap Jim yang seperti orang tidak beradab, Anne menurunkan alisnya dan menatap Jim dengan tajam, “ayah!!”

“sodohloh an, wuoyoh sodoh songolopor” jim berkata kepada Anne dengan mulut penuh makanan, Anne menaikkan kedua bahunya, lalu mengikuti cara makan ayahnya, mereka tampak bahagia, ini adalah berkat yang tak ternilai, lolos dari kematian, lalu hampir mati di lautan, kemudian terselamatkan, entah bagaimana lagi mereka harus mengucap syukur.

Setelah makan, Jim dan Anne dibawa ke sebuah sungai yang sangat indah dan jernih, bahkan ikan-ikan pun terlihat dari permukaan, pakaian mereka dilepas oleh kaum perempuan suku aneh itu, lalu mereka dimandikan, awalnya Jim malu-malu karena yang memandikan nya adalah wanita, tapi mau bagaimana lagi, akhirnya Jim menikmati layanan yang ada di pulau ini, Anne pun sama, sebelum bajunya ditanggalkan, ia memberi isyarat agar dimandikan di balik batu besar, Anne menunjuk ke arah batu besar, dan Anne bersyukur mereka paham.

Setelah selesai mandi, Jim dan Anne diberi pakaian seperti mereka, Jim hanya mengenakan penutup bawah dari kulit hewan, serta beberapa aksesoris dari tulang dan kerang, begitu juga dengan Anne, ia mengenakan rok dari kain kulit pohon, serta tidak ada penutup dada, Anne merasa malu, ia meminta pakaian lamanya, namun perempuan suku itu tidak mengizinkan, Anne memohon, setidaknya ia bisa mendapatkan kain untuk menutup dadanya, dan ia beruntung, salah satu dari mereka memberikan kain, Anne lalu membalut dadanya dengan kain itu.

Setalah berpakaian, Jim dan Anne bertemu, “kau sangat cantik sekali putriku”.

“kau jangan meledekku ayah” Pipinya memerah. Anne lalu menghampiri Jim, menggandeng tangan ayahnya, Kemudian kedua pengawal dengan tombak menyuruh mereka jalan.

Entah apa lagi yang akan terjadi pada mereka, Jim dan Anne mengikuti perintah sang pengawal, sepertinya mereka akan menghadap seseorang, bisa jadi kepala suku atau orang yang mereka anggap sebagai dewa.

Jim dan Anne sampai di sebuah gubuk yang paling besar, dan sepertinya yang paling bagus diantara gubuk-gubuk yang lainnya, di sana sudah ada empat orang tua, sepertinya mereka adalah tetua desa, atau bisa dibilang mereka adalah Pendeta.

“Kono krei iyatah, musiya magaga gele petoto”(suruh mereka naik, dia yang Agung ingin bertemu)

“awena, hey iyatah! Iyatah!”(baiklah, hey naik!, naik!)

kedua pengawal tadi menyuruh Anne dan Jim naik ke atas gubuk besar itu, sepertinya para orang tua yang sudah berada di atas yang memerintahkan dua pengawal tadi, Anne dan Jim hanya bisa memahami isyarat mereka karena sedikit pun mereka tidak mengerti.

“Aku tidak mengerti sama sekali apa yang mereka ucapkan ayah”.

“sepertinya mereka menyuruh kita naik ke atas panggung nak”.

“kalau begitu kita ikuti saja”.

Jim dan Anne naik ke atas panggung, kemudian mereka di apit orang-orang yang sudah ada di atas, kepala Jim dan Anne dipegang, lalu dipaksa untuk menunduk, lebih tepatnya bersujud, tak ada pilihan lain selain mengikuti apa yang mereka inginkan.

Terdengar suara langkah dari dalam gubuk besar, langkah itu semakin mendekat, tidak berselang lama, suara decitan pintu terbuka, Anne, Jim dan yang lainnya masih bersujud, ingin sekali rasanya melihat sosok dewa sesembahan orang-orang ini, namun rasanya belum tepat, Jim hanya bisa melihat guratan kayu yang menjadi lantai, ia sadar bahwasanya di depan kepalanya ada seseorang.

Mata Jim melirik, para tetua desa itu tampak berkeringat, entah se mengerikan apa si dewa ini, hingga membuat kaum liar yang kekar ini menjadi takluk.

“Tiana magaga, krei wongko oro parisana? Maskaska we musiya magaga ”( Dewa yang agung, mereka tamu atau tawanan? keputusan hanya milik dia yang Agung).

“krei wongko to parisana, wandona wongko, landona parisana ”( mereka tamu dan tawanan, yang perempuan adalah tamu, yang laki-laki adalah tawanan).

Sang dewa sudah memberi keputusan, para tetua mengangkat kepalanya, lalu memerintahkan para pengawal untuk naik dan menangkap Jim.

“Bagaimana kabarmu, tuan Jim Watson?” Jim kaget dan terbelalak, setelah mengangkat kepalanya, ia melihat ada sesosok pria Tionghoa yang berdiri di depan kepalanya, dan sepertinya Jim mengenal pria itu.

“Tuan Tan hui? Apakah itu kau?”.

“ya, aku Tan hui, mantan rekan bisnismu yang kau hancurkan, aku sangat beruntung sekali bertemu kau di negeri anta berantah ini”.

“aku sangat berterima kasih kepadamu tuan, kau menyelamatkan hidup kami, kami terkatung-katung di lautan selama berbulan-bulan, bagaimana kau bisa ada di sini tuan?”.

“tidak usah sok akrab kau, dasar penjajah!, aku begini karena kau!, kalau tidak karena kau hancurkan bisnisku, aku tidak akan nekat pergi ke selatan, dan tersesat di tanah terkutuk ini.”

Mata Tan hui menyalak, seakan ada dendam besar yang ia simpan pada Jim, dahulu ia adalah seorang saudagar kain yang masyhur, namanya sudah banyak dikenal oleh para bangsawan Tiongkok, karena selain menjual kain, ia juga mempraktikkan sulap ketika sedang berdagang, dan itu menjadi buah bibir di mana-mana. Pertunjukannya menarik hati, dan barang dagangannya menjadi pakaian wajib para bangsawan.

Hidup Tan hui sangat makmur dan berkecukupan, rumah besar dan megah, istri-istri yang cantik, serta anak yang banyak, menambah kebahagiaannya, namun sifat serakah mulai menghinggapi, ia menjadi arogan kepada anak buah, dan puncaknya adalah penurunan kualitas barang dagang nya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!