Seorang wanita yang harus memilih antara suami atau orang tuanya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adesya Arsy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Draft
"Kok.jawabannya kompak gitu? Kalian gak suka kalau mama nginep disini? Kalian gak menerima mama? atau ada hal lain yang kalian sembunyikan? " tanya mama penuh selidik dengan tatapan yang sangat tajam
"Eehhh.. e-eng-gak kok ma, bukan gitu maksud kami" Ades menoel lengan Raka agar setuju ucapan yang di katakan Ades
"Iyya ma, gak kok. Kami malah senang mama mau nginep disini tapi.... " kalimat Raka menggantung
"Tapi apa....??? " pertanyaan mama Susi membuat Raka hampir jantungan akibat suara mama yang kencang
"Tapi apa mama betah nginep disini? Ini kan di kampung ma, banyak nyamuk juga. Mama sanggup? " tanya Raka ragu ragu
"Bisa, mama bisa Raka dulu juga mama orang susah tapi karena mama kerja keras dan semua di lakuin makanya sekarang mama punya rumah dan kendaraan yang mama beli cash tanpa kredit" Ades dan Raka sontak langsung saling pandang satu sama lain, Ades takut kalau Raka akan tersinggung atau pun marah namun Raka menggenggam tangan istrinya dan tersenyum seakan akan mengatakan semua baik baik saja
"Semua isi rumah mu ini kan mama yang beli, terus tambahan bangunan dapur yang di belakang juga mama kan yang tambahin itu bukti nyata" mama Susi tak berhenti cukup sampai disitu
"Wah mama hebat juga yah, nanti Raka mau berguru sama mama. Mama ntar ajarin yah, terus bantu doa juga semoga Raka dengan Ades bisa mengikuti jejak kesuksesan mama" Raka sebenarnya ingin marah namun Raka juga harus memikirkan istri dan anaknya apalagi mama juga baru datang setelah sekian lama
"Ya sudah bereskan kamar terus nanti ambilin kipas yang besar, terus nanti bak@r obat nyamuk. Mama tidak bisa kegerahan, kalau bisa ganti seprei juga yah. Mama may mandi dulu" Raka hanya mengangguk menuruti perintah mama nya
"Mas, maaafin mama yah. Mama memang seperti itu, masalah beresin kamar biar Ades yang gantiin sprei nya" Ades tertunduk lesu
"Gak apa apa sayang, mas bisa sendiri kok. Kamu istirahat saja kan katanya tadi capek, nanti. kalau Arsy bangun kamu gak bisa tidur"
"Udah gak ngantuk mas, ngantuk nya tiba tiba aja ilang entah kemana" ucap Ades tak berbohong
"Ya sudah kamu nonton aja yah, mas beresin kamar dulu sebelum mama ngamuk lagi.. hehhehe upssss" Raka menutup mulutnya dengan tangan karena keceplosan
"Ish kamu nih mas jahil juga, awas nanti ku aduin ke mama baru tahu rasa" ucap Ades, kemudian Raka berlalu membersihkan kamar sebelah untuk sang mertua
Meskipun Raka sebenarnya kurang setuju kalau mama Susi nginap, jika mama nya menginap mau tidak mau suka atau tidak suka nanti akan ada saja masalah yang akan timbul. Untuk sekarang Raka masih bisa menahannya kalau untuk ke depannya siapa yang tau.
"Des, mama pinjem daster dong. Mama tidak bawa baju" mama baru saja selesai mandi, kalau d kampung Ades orang tua bebas pakai sarung berkeliaran depan anak atau menantunya. Ades juga tak mempermasalahkan soalnya sudah terbiasa
"Ada di lemari kamar kok ma, mama tinggal pilih aja yang mama sukai " meskipun sudah berumur sekitar empat puluh limaan tapi mama Susi cukup fashionable, mama termasuk orang yang suka pilih pilih
"Tapi sudah di bersihkan kan Des? Mama tidak mau kalau badan mama kena debu lagi" ucap mama
"Sudah kok ma, Raka sudah bersihin semua dan Raka pastikan tak ada debu lagi. Tinggal angkat kipas aja, mama mau ganti baju dulu atau Raka angkatin kipas dulu? " tanya Raka yang baru saja selesai membersihkan setiap sudut area kamar yang akan di tempati mama nya
"Mama ganti baju saja dulu, mama juga pengen main sama cucu" Raka kemudian bergeser yang tadi nya di depan pintu kamar, berpindah ke kamar tempat Ades dan anaknya istirahat
"Makasih mas, kamu pasti capek. Mending mas mandi dulu kan mas juga baru pulang kerja" Ades menyeka keringat yang bercucuran di wajah yang suami nya
"Nanti saja, mas mau bakar kayu dulu terus kamu bisa nanti menghangatkan bekas jahitan terus mandi. Mas mau panasin air juga buat mandi kamu" yah biasanya setiap sore Ades punya tradisi dengan cara berdiri di atas bara api agar bekas jahitan nya cepat mengering terus mandi harus menggunakan air hangat
"Mas, aku coba sendiri saja yah. Kasian mas capek baru pulang terus beresin kamar untuk mama juga" Ades tak tega jika Raka melakukan semuanya sendiri
"Gak apa apa sayang, mas ikhlas kok melakukan itu semua. Kamu sudah bertaruh nyawa melahirkn putri kecil kita, kamu sudah membuat hidup mas jadi sangat sempurna. Kamu memberikan gelar ayah kepada Mas" Raka menarik Ades ke dalam pelukannya dengan hangat
"Terimakasih yah mas. Terimakasih karena sudah memilihku jadi istri mas dan menjadi bunda untuk Arsy" Ades menenggelamkan kepalanya di dada Raka
"Iya sayang, kita sama sama belajar. Tegur mas jika mas salah begitu pula sebaliknya" Ades mengangguk setuju
"Ehemmmm.udah pelukannya ini masih sore" Raka dan Ades sontak menguraikan pelukan karena sudah tertangkap basah padahal udah sah
"Eh mama... udah selesai? Ya sudah Raka mau panasin air untuk Ades dulu yah ma. Kalau mama butuh apa apa tinggal panggil Raka saja" Raka bangkit dari duduknya
"Jangan lupa angkatin kipas ke dalam kamar mama. Sekalian bikinin mama teh" ucap mama Susi
"Iya ma, mama tunggu sebentar yah. Raka bikinin dulu" Raka menuju dapur
"Ma, lain kali mama jaga bicara mama yah kalau ada ibu. Kasian ibu ma, ibu yang udah bantuin Ades disini" saat Raka benar benar menghilang dari mata memandang, Ades mulai mengajak mama nya bicara santai
"Kamu itu belain ibu mertua mu daripada mama? apa Raka yang menyuruh mu untuk bicara seperti itu? " mata mama Susi hampir saja keluar dari tempatnya karena emosi
"Ma, mas Raka gak pernah menyuruhku atau bermaksud membela ibu. Mama dan ibu itu sama sama penting di kehidupan Ades, ini cuman permintaan Ades ma" ucap Ades dengan penuh harap, sorot matanya tak henti hentinya memandang mata mama nya
"kamu ini berani yah ngomong gitu sama mama? Itu artinya sama saya kamu membela keluarga ini di banding mama, kamu memang benar benar berubah des, mama gak nyangka" mama Susi sangat tidak bisa di ajak diskusi
"Ma, Ades gak bermaksud gitu ma. Ades cuman merasa gak enak sama ibu ma, itu saja kok. gak lebih " ucap Ades
"Sudah lah Des, mama mau pulang saja. Mama gak nyangka kamu membela mereka daripada mama mu sendiri? Mama yang sudah melahirkan kamu Des. " mama Susi murka
"Ma gak gitu, mama tetap. nginep disini yah. Ades minta maaf ma, Ades janji gak akan mengulanginya lagi. Ades mohon ma" seketika Ades panik karena mama nya mau pulang
"Sudah lah, Mama mau pulang" mama Susi berdiri hendak pulang, namun....
" Auuwwwwwww.. Tolongg" ........