NovelToon NovelToon
Sepanas Cinta Juragan Cabe

Sepanas Cinta Juragan Cabe

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cintamanis / Cinta setelah menikah / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:146.4k
Nilai: 5
Nama Author: Defri yantiHermawan17

"Ihh... Panas Mas!"

"Sebentar lagi juga dingin, nikmatin aja."

Adelia mengalami insiden yang hampir merenggut nyawanya karena kecerobohan seseorang, bukannya mendapatkan ganti rugi Adelia malah mendapatkan calon suami.

"Kamu enggak perlu khawatir, aku akan bertanggungjawab. Bapakku Penghulu kamu tenang saja."

Maksudnya apa, memangnya kenapa kalau bapaknya pria ini seorang penghulu? kan Adelia hanya butuh ganti rugi bukan calon suami.

"Kenapa, ada yang aneh ya sama saya? Kenapa ngeliatin terus?"

"Kenapa, emangnya gak boleh dilihat gitu?"

"Ck, kalau kamu ngeliatin kayak gitu 𝙩𝙚𝙧𝙪𝙨, 𝙠𝙪𝙢𝙖𝙝𝙖 𝙡𝙖𝙢𝙪𝙣 𝙪𝙧𝙖𝙣𝙜 𝙢𝙖𝙠𝙞𝙣 𝙗𝙤𝙜𝙤𝙝, 𝙨𝙖𝙝𝙖 𝙣𝙪 𝙧𝙚𝙠 𝙣𝙜𝙖𝙝𝙖𝙡𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Defri yantiHermawan17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CABE Bab 21

"𝘈𝘮𝘦𝘭 𝘭𝘶𝘱𝘢 𝘠𝘢𝘩, 𝘬𝘦𝘣𝘦𝘵𝘶𝘭𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘮𝘢𝘳𝘪𝘯 𝘈𝘮𝘦𝘭 𝘢𝘨𝘢𝘬 𝘦𝘯𝘨𝘨𝘢𝘬 𝘦𝘯𝘢𝘬 𝘣𝘢𝘥𝘢𝘯 𝘸𝘢𝘬𝘵𝘶 𝘒𝘢𝘬 𝘈𝘥𝘦𝘭 𝘯𝘨𝘢𝘣𝘢𝘳𝘪𝘯 𝘩𝘢𝘭 𝘪𝘯𝘪, 𝘮𝘢𝘢𝘧 𝘺𝘢 𝘨𝘢𝘳𝘢-𝘨𝘢𝘳𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘢𝘤𝘢𝘳𝘢 𝘒𝘢𝘬 𝘈𝘥𝘦𝘭𝘪𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘢𝘯𝘵𝘢𝘬𝘢𝘯."

Hanya itu yang Adelia dengar dari mulut Amelia Saudara angkatnya, perempuan muda yang tengah hamil tersebut terlihat murung kala Hermanto menanyainya soal kedatangan keluarga Azkha yang ingin meminang Adelia.

"Ternyata cuma mis komunikasi, wajarlah putri saya sedang hamil mungkin dia memang lupa dengan kabar yang diberikan oleh Adelia. Kedatangan anda sekeluarga enggak kami ketahui jadi mohon maaf, enggak ada sambutan apapun." Hermanto berbicara dengan santai Seolah-olah apa yang diperbuat oleh Amelia adalah hal wajar.

Tidak perlu dibesar-besarkan, toh orang-orang ini juga sudah berada di rumahnya sekarang. Untuk hidangan dan minuman bukannya sudah ada, istrinya tinggal membuka bawaan yang dibawa mereka lalu menyuguhkannya lagi.

Adelia sendiri sudah menyangka kalau Hermanto akan bersikap seperti itu, tidak mungkin Ayah angkatnya itu memarahi Amelia hanya karenanya.

"Tidak masalah Pak Hermanto, lagipula kami juga cuma ingin meminta izin pada keluarga Angkatnya Adelia, kami juga membawa hidangan lebih dari rumah jadi Pak Hermanto tidak perlu repot-repot untuk menyambut kedatangan kami sekeluarga." Ucap Ayah Alkan yang juga begitu tenang tapi ucapannya itu memberikan kesan 𝘒𝘦𝘭𝘶𝘢𝘳𝘨𝘢 𝘬𝘢𝘮𝘪 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘴𝘦𝘮𝘢𝘳𝘶𝘬 𝘪𝘵𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘩𝘢𝘳𝘢𝘱𝘬𝘢𝘯 𝘩𝘪𝘥𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘥𝘢𝘯 𝘴𝘢𝘮𝘣𝘶𝘵𝘢𝘯 𝘩𝘢𝘯𝘨𝘢𝘵 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘢𝘯𝘥𝘢!

Ayah Alkan tersenyum miris, dia melirik pada calon menantunya yang sedari tadi terdiam di dekat Istrinya. Ayah Alkan tahu bagaimana perasaan perempuan muda itu sekarang, tidak dianggap oleh keluarga angkatnya sendiri apalagi dipentingkan.

"Iya, Ayah saya benar, Pak Hermanto dan keluarga enggak perlu repot-repot menghidangkan minum sama makanan, kita sudah bawa sendiri dari rumah. Bahkan bahan makanan mentah juga kami bawa, takutnya disini keberatan karena pihak keluarga kami membawa banyak orang. Jadi daripada bikin tuan rumah repot lebih baik kita inisiatif sendiri, tenang saja kita enggak kekurangan kok Pak Hermanto jadi enggak perlu enggak enak hati, kalau merasa kurang tinggal bilang saja sama Abang saya!" Cetus Shaka dengan senyuman tipis yang jarang dia perlihatkan.

Tentu saja ucapannya itu mengandung banyak sindiran, sindiran untuk Hermanto dan Herlina yang memang terlihat santai saat menyambut kedatangan keluarga Azkha. Apalagi saat menanggapi ucapannya putri kandung mereka, seakan apa yang dilakukan saudara angkat calon kakak iparnya itu bukan hal besar.

Pilih kasihnya terlihat kelihatan!

Bunda Cia memberikan kode pelototan pada putra keduanya, dia mengalahkan pandangan pada Adelia yang masih saja tertunduk dengan tangan saling bertautan.

"Sebagai keluarga yang sudah membesarkan Adelia, kami cuma meminta apa yang sudah kami lakukan pada Adelia. Ya Pak Alkan dan saudara Azkha pasti tahu bukan, mahar. Berapa mahar yang akan kalian berikan? Mau bagaimanapun Adelia masih dalam asuhan saya kan, dia berhak mendapatkan mahar yang pantas." Ucap Hermanto mengalihkan pembicaraan Shaka yang terang-terangan menyindirnya.

Dia menatap pada laki-laki paruh baya yang saat ini terlihat serius, kemudian bergulir pada laki-laki dewasa yang juga terlihat dalam dan lekat saat menatapnya.

"Berapa yang anda inginkan, katakan saja!" Ucap Azkha dengan segala keyakinan yang dimilikinya.

Dia sudah menduga kalau Hermanto pasti akan meminta mahar bukan Adelia yang menginginkannya, keluarga angkatnya ini meminta sesuatu sebagai pengganti karena mereka sudah mengasuh Adelia selama ini, walaupun kenyataan Adelia mengasuh dirinya sendiri.

Tapi tidak apa-apa, anggap saja itu jasa balas budi untuk Adelia agar perempuan itu terbebas dari hutang balas budi keluarga angkatnya.

Hermanto menoleh pada istrinya, dia terlihat berkomunikasi melalui kedipan mata pada Herlina. Entah apa yang sedang mereka diskusikan yang jelas pasti akan sangat menguntungkan, sementara Amelia hanya terdiam matanya terus saja menelisik seluruh anggota keluarga calon suami Adelia yang datang mengantarkannya.

Sejujurnya dia iri dengan Adelia, saudara angkatnya itu terlihat dicintai dan disukai oleh keluarga calon suaminya, berbeda dengannya yang jarang berinteraksi dengan keluarga Raka karena memang mereka tidak terlalu dekat.

"𝘒𝘢𝘬 𝘈𝘥𝘦𝘭 𝘴𝘦𝘭𝘢𝘭𝘶 𝘴𝘢𝘫𝘢 𝘥𝘢𝘱𝘦𝘵𝘪𝘯 𝘢𝘱𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘢𝘬𝘶 𝘮𝘢𝘶, 𝘬𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘴𝘪𝘩 𝘬𝘢𝘬 𝘈𝘥𝘦𝘭 𝘯𝘢𝘴𝘪𝘣𝘯𝘺𝘢 𝘣𝘢𝘪𝘬 𝘵𝘦𝘳𝘶𝘴. 𝘋𝘢𝘱𝘦𝘵 𝘴𝘶𝘢𝘮𝘪 𝘣𝘢𝘪𝘬, 𝘵𝘦𝘳𝘶𝘴 𝘬𝘦𝘭𝘶𝘢𝘳𝘨𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘫𝘶𝘨𝘢 𝘴𝘶𝘱𝘰𝘳𝘵 𝘦𝘯𝘨𝘨𝘢𝘬 𝘬𝘢𝘺𝘢𝘬 𝘢𝘬𝘶 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘔𝘢𝘴 𝘙𝘢𝘬𝘢." Amelia terus saja menggerutu dalam hatinya, diam-diam dia melirik pada suaminya yang sedari tadi diam tapi matanya tidak lepas dari seseorang.

"Saya mau mahar yang sebesar seratus juta!" Ucap Hermanto tanpa aba-aba.

"Deal! Apa lagi?" Sahut Azkha tanpa ragu, dia sama sekali tidak memberikan tawaran pada Hermanto. Apa yang Hermanto minta akan dia berikan, tentu saja.

Bunda Cia dan Ayah Alkan juga tidak banyak ikut campur, para anggota keluarganya juga terlihat tenang mendengar jawaban Azkha.

Lain dengan Hermanto dan Herlina, keduanya membulatkan kedua matanya mendengar Azkha menyetujui mahar yang diminta oleh mereka bahkan laki-laki itu juga menawarkan lagi apa yang diinginkannya.

Amelia dan Raka juga dibuat mendelik, bukan karena mahar seratus juta yang di sanggupi tanpa tawar menawar lagi oleh calon suami Adelia, tapi tawaran yang diberikan oleh Laki-laki bertubuh besar tinggi itu pada Hermanto.

Memangnya seberapa banyak uang laki-laki itu? Kalau dilihat dari penampilannya biasa saja, orang-orang yang ikut bersamanya juga tidak memakai pakaian berlebihan atau perhiasan emas yang menyilaukan mata.

Memangnya calon suami Adelia bekerja di bidang apa? Pastinya bukan Manager seperti Raka kan?

"Satu set perhiasan emas, sebidang tanah lalu-,"

"Itu sudah lebih dari cukup Mas, Enggak perlu di tambah lagi aku enggak semahal itu." Ucap Adelia yang sedari tadi terdiam, dia menghentikan ucapan Ayah angkatnya yang sudah dia yakini akan meminta lebih dari uang seratus juta.

Adelia merasa tidak nyaman dengan permintaan Hermanto, ayah angkatnya itu seakan-akan menukar dirinya dengan sejumlah uang dan perhiasan sebagai bayaran balas budi karena sudah merawatnya sejak bayi.

Dia juga tidak enak pada Azkha dan kedua orang tuanya, apalagi keluarga besarnya juga ada disini bersama mereka. Apa yang yang akan mereka pikirkan tentang dirinya nanti?

"Tenang saja Pak Hermanto, saya akan menyiapkan apa yang anda minta sebagai MAHAR." Azkha mengabaikan Adelia, dia masih terfokus pada Hermanto yang sudah mendelik kala ucapannya disela oleh Adelia.

"Itu untuk mahar saja, untuk mas kawin saya akan mempersiapkannya sendiri. Jadi Pak Hermanto tidak usah khawatir, Mahar yang saya berikan bisa anda ambil karena Adelia akan memiliki bagiannya sendiri saat kami menikah nanti." Ucap Azkha lagi seraya menyandarkan punggungnya di sandaran sofa, dia terlihat tenang dan santai seolah apa yang diminta oleh Hermanto bukan hal besar.

Tentu saja apa yang dikatakan oleh Azkha membuat kedua mata Hermanto semakin membulat, begitu juga dengan Herlina, Amelia dan Raka.

Keempat orang itu tidak menyangka kalau laki-laki ber kemeja batik sederhana ini mengatakan sesuatu yang terdengar mustahil untuk sebagian orang tapi begitu tenang dan ringan saat dia mengucapkannya.

"Dikira Abang gue bujangan kere, biar kata kayak Jason Momoa versi BPJS Bang Azkha banyak duitnya, dia juragan cabe se bojong kenyot. Kebon cabenya dimana-mana, kalau mereka suruh ngerujak disana kagak bakalan sanggup sama pedesnya." Ucap Shaka dengan kekehan kecil tapi mampu didengar oleh orang-orang yang ada disana termasuk keluarga Hermanto.

Suasana yang tadinya panas semakin membara saja ketika Shaka terus mengompori, dia tidak terima dengan tatapan meremehkan yang ditunjukkan oleh tuan rumah pada Azkha dan kedua orang tuanya.

Mereka benar-benar meremehkan keluarganya padahal belum tahu bagaimana latar belakang Azkha yang sebenarnya.

"Kalau tuh orang tahu Bang Azkha nyandang nama Eyang Nagara dibelakang namanya bisa kejang-kejang dia, belum tahu aja Bang Azkha orang kaya walaupun bentukannya begitu." Imbuhnya lagi, kali ini berhasil membuat Azkha menoleh begitu juga dengan Aisya dan Harumi.

Maksudnya apa dengan bentukannya begitu? Memangnya bentukannya Azkha seperti apa dimata Shaka?

"Saya harap pembicaraan kita ini bisa membuat apa yang sudah direncanakan terlaksana dengan baik, kami sudah mengatur waktu pernikahan Azkha dan Adelia. Minggu depan, kami berharap Pak Hermanto dan keluarga mau datang untuk melihat pernikahan putri kalian. Walaupun nanti wali nikahnya pihak KUA yang mewakili, tapi Anda tetap masih ayahnya Pak Hermanto." Ucap Ayah Alkan masih dengan suara soft spoken.

Dia terlihat tenang, tidak terpengaruh dengan permintaan Hermanto tadi. Kalau putranya menyetujui dan tidak keberatan tidak perlu dipermasalahkan.

Lagi pula Adelia pantas mendapatkan semua itu, Bukan bagian dari mahar yang diberikan pada Hermanto, tapi menantunya itu akan mendapatkan sesuatu yang lebih besar dari itu semua.

"Ekhem, akan saya usahakan datang. Jadi untuk mahar anda dan putra anda setuju?" Hermanto kembali membahas mahar, sepertinya dia masih belum percaya kalau Azkha mampu memberikan apa yang dia minta.

Azkha tersenyum, dia melirik pada Adelia yang terlihat gelisah kala mendengar Hermanto membahas kembali soal mahar.

Astaga, laki-laki ini benar-benar ingin menukarnya dengan uang, pantas saja sejak Amelia menikah dengan Raka ayah angkatnya itu selalu menawarkan dirinya pada setiap laki-laki kenalannya!

"Anda bisa mendapatkannya secepatnya, saya akan segera mempersiapkan uang seratus juta, satu set perhiasan emas, dan sebidang tanah, Pak Hermanto akan mendapatkannya setelah saya dan Adelia menikah." Ucap Azkha dengan nada serius, dia tahu kalau Hermanto masih belum percaya dengan ucapannya tadi.

Tapi Azkha juga tidak akan memberikan apa yang Hermanto minta sebelum dia benar-benar mendapatkan Adelia sepenuhnya, tidak dirinya tidak akan semudah menyenangkan hati Hermanto.

Adelia menjadi miliknya, menjadi tanggung jawabnya, dirinya menjadi wali seumur hidup istrinya barulah Azkha akan mewujudkan mimpi Hermanto.

"Oke enggak masalah, saya pastikan kalau Adelia akan menjadi istri yang baik buat kamu." Sahut Hermanto dengan napas terdengar lega, dia bahkan tersenyum menatap Azkha yang sudah menatapnya lekat.

Dia dapat jackpot dari laki-laki ini!

1
ꪶꫝNOVI HI
pulang lah ke indo.shaka 😁😁
Rosa Lia
keluarga bucin😘😘😘
Ainal Fitri
wuiiiiiiih keren nya papa Arion 😍 anak semata wayang d jaga dengan sangat baik. gak akn membiarkan siapa menyentuh Araina sebelum berhadapan dengan Arion 😎
aduuuuh in orang ko gak ngerti ngerti sich.. hellow Adelia bukan barang yg bs d ajak tukaran. lg pula Araina yg xan inginkan untuk d tukarkan pun gak akn sudi ikut klan Felipe,xan gak menarik sama sx dmata nya sekelas Maxwell pun gak ngaruh. lg pula terlihat sx klo klan Felipe tidak menghargai wanita sebagaimana keluarga Lynochyl juga keluarga Prayoga. jd jgn harap untuk bs membawa salah satu keturunan dr keluarga in 🤨

astga in anak orang lg pada serius malah dengerin ring tone dangdut bgtu seharus nya hp mu silent 🤦‍♀️ in gegara lintang ni sang lebaran yg tetiba kehilangan belahan wajah nya. udh bener tu d ceramahin Lingga mcm orang kurang duit aj klo emg mau ikutn ya tinggal nyusul aj 😒
jumirah slavina
anak istri pertama Suami'y itu sapa ya nama'y Aku lupa... perempuan...

astaga dragon ball....

🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
jumirah slavina
ya ampunnnnn ring tone nyaaaaa

🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Jeni Arsyi
judul ny apa
yuning
Arion memang ter ter ter
mang tri
Kira2 si Max bakal berjodoh ga ya sm Ara?
mang tri
wkwkwkwk nada deringnya ,😂
dee
papa arioooonnn, aku padamuuuuuuuuu negriiiiii 😍😍😍😍😍😍
lgsg kebayang dong, muka bang Brian Domani yg tegas sambil pegang pistol/Angry//Angry//Angry//Angry/
hmmmm.... siap² aja bkal ada pasukan tambahan dari endonesaaahh mo datang ke spanyol. bang lintang bawa genk duren sawitnya opa damara prayoga 💪💪💪💪💪
Nindhi Pratiwi
ya ampun..msh ngebayangin visual nya aarion tu Bryan domani yg lg ma anak cewek nya..😂
🍾⃝Zͩaᷞhͧrᷠaⷶ ℜα♡❤️‍🔥 Ꮶ͢ᮉ᳟
awokawokawok🤣😂
Nindhi Pratiwi
wehh.. apakah ini pertanda harus baca ulang boneka anabel dan duku Mateng 🤭
🍾⃝Zͩaᷞhͧrᷠaⷶ ℜα♡❤️‍🔥 Ꮶ͢ᮉ᳟: ho'oh
total 1 replies
Nindhi Pratiwi
pewaris batu bara muncul 🤭cucu opa barata..
parfume
apa judul.y
Nindhi Pratiwi: gara gara Kencan Buta kak..ato coba metik nama author d pencarian 😀
total 1 replies
fifia
kudu ny lgsg tembak aj lah mereka itu
Hendra Yana
tambah lagi up nya
Yunita Akmalia
boleh nambah bab lagi gak Thor,
❤️ mamah kanay ❤️
lanjut up lagi Mak....🥰🥰🥰
❤️ mamah kanay ❤️
🥰🥰🥰🥰🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!