Ternyata Suamiku Menikah Lagi Dengan Masa Lalunya

Setelah bertemu dengan Melly, Mahira pun langsung pulang menuju Rumah nya.

Setelah Sampai Rumah, Lampu Rumah masih menyala menandakan Radit belum tertidur. Ketika membuka pintu Mahira langsung melewati Radit begitu saja.

" Mahira kamu habis dari mana." Tanya Radit yang sedang duduk di sofa.

Mahira pun tidak menjawab dan langsung pergi menuju lantai dua sedangkan Radit mengikuti nya.

" Akhir nya sampai juga." Suara lelah keluar dari mulut Mahira sambil merebahkan tubuh nya di tempat tidur.

" Aku tanya sama kamu, Habis dari mana ?"

" Aduh udah deh Mas Aku tuh cape mau istirahat, urusin aja tuh istri terbaru kamu itu." Ucap Mahira dengan malas.

" Mahira kita perlu bicara, Aku mohon berikan Aku waktu untuk berbicara sama kamu."

Sambil menghela nafas Mahira pun berbicara. " Ya mau bicara apa lagi sih. Istri baru kamu sekarang ada di mana ?"

" Arini ada di kamar tamu."

" Apa, jadi dia tidur di rumah kita, harus nya kamu itu berdiskusi dulu dengan Aku Mas jangan suka mengambil keputusan sendiri mentang mentang dia jadi udah istri kamu seenaknya dia di sini. Ingat ya Aku Ratu di rumah ini!!" Tegas Mahira.

" Iya kan makanya aku ingin bicara sama kamu, Jadi gini Arini ingin dia minta tinggal di sini bareng sama kita." Ucap Radit dengan suara gugup.

" Apa dia mau tinggal di sini, enak banget ya mau tinggal di sini." Cebik mahira

" Sekarang Aku TERSERAH Kamu ya, Aku udah muak banget sama Kamu." Suara kesal Mahira.

Sambil berlutut Radit pun berkata " Sayang maafkan Aku, Kalau aku gak bisa ceraikan dia dan Aku juga tidak ingin kehilangan Kamu, sungguh benar Aku memang egois menginginkan Kamu dan Arini. Aku juga tidak bisa memilih diantara kalian." Jelas Radit

" Sudah lah Mas aku cape mau istirahat, berdebat terus seperti ini tidak akan selesai. Tolong keluar dari kamar Aku sekarang juga." Usir Mahira dengan suara tegas.

" Engga sayang Aku mau tidur di sini sama Kamu."

" Engga Aku gak mau tidur sama Kamu, silahkan keluar sebelum saya mengamuk melempar barang barang semua di sini." Ucap Mahira dengan Suara dingin.

Akhirnya Radit pun mengalah lalu pergi dari kamar Mahira. Setelah Radit pergi Mahira langsung menutup pintu dan menguncinya, Lalu dia bersandar di pintu.

" Ya Allah.. Sebenarnya Aku rapuh, kecewa dan sakit. tapi di hadapan dia aku harus kuat karena aku tidak ingin di pandang wanita lemah dan akan menjadi kalah, bantu aku untuk kuat menghadapi ini." isak tangis mahira pun mulai pecah.

Setelah selesai menangis Mahira pun langsung membersihkan diri lalu dan menuju tempat tidur untuk beristirahat.

Setelah menerima penolakan dari Mahira untuk tidur bersama Radit pun turun menuju lantai bawah lalu duduk di sofa. Terdengar suara pintu terbuka dan terlihat lah Arini keluar dari kamar tamu.

" Mas kamu belum tidur, ko kamu di sini ?" Tanya Arini menghampiri Radit.

" Hmm.. Mahira tidak mau tidur dengan ku." Ucap Radit dan lesu.

" Yaudah gapapa kan sekarang ada aku yang bisa nemenin kamu tidur."

" Yaudah tidur yu mas udah malem, mau aku pijit gak biar badan dan pikiran kamu rileks." Ajak Arini dengan suara lembut.

Radit yang mendengar ajakan itu langsung masuk ke dalam kamar bersama Arini.

Di dalam kamar " Buka aja Mas baju nya biar sekalian pakein lotion badannya."

Dan Radit pun menurut saja. Sambil Arini mulai memijit, Radit pun bersuara.

" Arini tadi Aku sudah bicara dengan Mahira kamu boleh tinggal di sini, Ya mungkin Mahira sikap nya akan berbeda."

" Iya mas gapapa aku ngerti ko, Mba Mahira masih mau nerima aku di sini aja udah seneng banget." Ucap Arini dengan antusias.

" Iyaa, Untuk masalah nafkah biasa aku transfer sama kamu ya tapi bakal di bagi rata soalnya kan aku harus ngasih Mahira juga."

" Iyaa Mas gapapa itu kan udah tanggung jawab kamu karena kamu sekarang punya istri dua."

Makin lama pijitan Arini semakin memabukkan bagi Radit sehingga Radit yang sedang merasa lelah atas masalah nya langsung membalikkan posisi Arini berada di bawah nya.

" Arini boleh kan aku meminta nya ?" Tanya Radit dengan ragu.

Arini pun hanya menganggukan kepala nya tanda iya setuju. Akhirnya Radit pun langsung menc*um bibir Arini dengan lembut. lalu memasukkan tangannya ke dalam kaos sambil meraba buah dada Arini.

Arini yang merasa Radit akan melakukannya, langsung membuka baju atasan dan celana nya hingga badan polos Arini pun terlihat oleh Radit.

Radit yang melihat itu pun langsung melakukannya.

\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*

Di pagi hari yang mulai mendung, Mahira pun sudah terbangun dan dia sudah rapih untuk berangkat bekerja. Mahira tidak lagi ingin memasak karena perasaannya sudah sakit dan kecewa dia tidak peduli dengan Radit.

Setelah selesai Mahira pun langsung turun menuju ke bawah dan dia melihat Radit yang akan mendekati nya. Senyum Manis yang Radit tampilkan pada Mahira.

" Sayang aku kira kamu belum bangun, baru mau ke atas nyamperin kamu."

" Kamu pikir aku wanita kebo apa, selama ini kan aku suka bangun pagi terus." Ucap Mahira datar.

" Yaudah kita sarapan bersama dulu yu." Ajak Radit.

" Ohh ternyata istri baru kamu yang masak, sudah seperti tuan rumah aja ya." Sindir Mahira.

" Iya maafin aku mba kalau gak izin dulu."

Mahira pun berdehem..

" Mas ini kan mulai musim hujan, aku pengen kamu beliin aku mobil biar berangkat dan pulang kerja nya gak ke hujanan."

" Ohh gitu insya allah Mas akan usahakan do'ain Mas ya biar lancar rezeki nya. biar bisa cepet beliin kamu mobil."

" Ya harus dong kan selama ini aku gak pernah minta apa apa sama kamu, Selama ini aku selalu nurut sama kamu bahkan Kamu menikah lagi dengan perempuan ini pun aku terima loh."

" Istri mana yang mau di madu sama suaminya. kayanya cuman aku doang. mau minta cerai juga kamu nya gak mau."

"Dan untuk nafkah aku tidak mau di kurangin ingat ya Mas jangan mentang mentang ada istri baru kamu jadi ngurangin jatah aku. pokok nya aku gak terima." Tegas Mahira.

Radit yang mendengar permintaan Mahira itu tidak bisa di bantah, karena Radit pun sadar Mahira yang masih menerima dia menikah lagi aja udah bersyukur bahkan Radit menyadari Mahira tidak pernah minta apa apa seperti barang mewah atau yang lainnya. Maka Radit akan usahakan itu untuk menebus rasa sakit dan kecewa itu untuk Mahira serta tanggung jawab dia sebagai suami.

Saat sarapan akan di mulai tiba tiba Mahira merasakan mual yang luar biasa

*Hoeeekkk, Hoekkkk*....