Dor,,, dor
"Dasar wanita bodoh" ucap Alex.
"K-kenapa?"ucap Saviera terbata-bata.
"Sayang, apakah masih lama? aku sudah tidak sabar untuk menikmati harta kekayannya ini loh" ucap Alexsa.
Saviera dan Lexsa merupakan sahabat, akan tetapi Alexsa tidak pernah senang dengan apa yang Saviera dapatkan.
"K-kau menusuk ku Lex-sa" ucap Saviera terbata-bata.
"Kau itu adalah perempuan bodoh yang pernah aku temui,, hahahah" tawa Alexsa menggema di ruangan itu.
Dor,,,
Tembakan terakhir, berhasil membuat Saviera kehilangan nyawa.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Suci Aulia fitri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rencana Part 2
Pada saat Dila akan memasuki kelas Karina dan Jaya memutuskan untuk pulang ke mension mereka. Mereka akan menyiapkan rencana pertemuan Dila dengan Saviera nanti malam.
"Ok,,, jangan lupa ya nanti malam jam delapan" ucap Karina mengingati Dila agar tidak lupa.
"Ia aman kok" ucap Dila yang sangat bersemangat karna sebentar lagi ia bisa memeluk erat tubuh keponakannya itu.
"Ya sudah, kami pulang dulu" ucap Jaya berpamitan kepada Dila.
"Terimakasih Karina dan mas Jaya sudah mau membantu saya" ucap Dila tidak henti-hentinya mengucapkan terimakasih kepada sepasang suami istri itu.
"Udah ah,,, bosan dengarnya,,, by" ucap Karina lalu pergi meninggalkan Dila.
Dila merasa beruntung bisa mengenal Karina dan suaminya itu, ia tidak menyangka dengan bertemunya mereka dapat mempermudah dirinya untuk menemui Saviera.
Mengingat soal Saviera, Dila juga teringat kalau saat ini ia ada kalas di kelas Saviera. Tanpa berlama-lama Dila langsung mengambil bahan ajarnya yang terletak di atas meja miliknya dan segera pergi ke kelas. Sesampainya di depan kelas, Dila tidak langsung masuk tapi ia mencoba menenangkan perasaanya saat melihat Saviera sang keponakan.
Saya Dila memasuki kelas yang di lihatnya ialah tempat duduk Saviera yang kosong. Seketika Dila merasa hawatir dengan Saviera yang tiba-tiba tidak masuk kelas padahal pagi tadi ia melihat Saviera mengantarkan temannya.
"Siang anak-anak, apa ada yang tidak hadir saat ini?" tanya Dila mencoba mencari tahu keberadaan Saviera.
"Bu" panggil Monica seraya mengangkat tangannya.
"Ia?" jawab Dila.
"Saviera izin tidak masuk kelas hari ini Bu, karna ada urusan mendadak tadi Bu" ucap Monica.
"Baik lah,,, kalau begitu silahkan semuanya silahkan menyimpan barang-barang yang tidak mensuport perkuliahan dengan saya dan saya harap anda semua fokus dengan saya" ucap Dila tegas.
Semua mahasiswa langsung menyimpan barang-barang yang tidak mendukung perkuliahan dengan Dila dan di lanjut dengan Dila menjelaskan materi perkuliahan kali ini.
Dua jam kemudian
"Apa ada pertanyaan?" tanya Dila saat akan mengakhiri perkuliahannya siang ini.
"Tidak Bu" jawab mahasiswa kompak.
"Baik lah,, pertemuan kali ini kita cukupkan di sini,, " ucap Dila mengakhiri perkuliahan kali ini.
Mahasiswa yang pun dengan penuh semangat bersiap-siap untuk pulang, karna mereka merasa tenaga mereka terkuras habis.
Sedangkan Kevin sedari awal dosen masuk merasa tidak memiliki semangat, karna tidak tahu keberadaan Saviera padahal tadi sebelum masuk kelas ia melihat Saviera masih berada di lingkungan kampus tapi malah tidak masuk. Dan mendengar alasan dari Monica pun membuat Kevin semakin tidak semangat.
"Ngumpul yok" ajak Candra.
"Ayok" jawab Stiven dan Mario kompak.
"Kalian duluan aja, gue mau pulang" jawab Kevin lalu pergi meninggalkan ketiga temannya itu.
"Kenapa sih dia?" tanya Candra kesal dengan Kevin.
"Udah biarin aja" ucap Mario lalu mereka bertiga pun pergi meninggalkan kelas.
Sedangkan Rosa dan kedua temannya memutuskan untuk menemui Arya karna mereka baru mendapatkan kabar kalau Saviera tidak datang saat meeting padahal Saviera terburu-buru akan menghadiri meeting yang menurut informasi dari Arya mengalami kendala.
Dila sendiri memutuskan untuk pulang ke kediaman orang tua angkatnya, ia akan meminta izin untuk menginap di rumah Karina untuk beberapa hari.
...****************...
"Arya" panggil Monica saat melihat Arya keluar dari ruangannya di perusahaan Emely Group.
"Kalian baru sampai?" tanya Arya ketika melihat tiga perempuan yang ia kenal.
"Bagaimana dengan meeting nya?" tanya Rosa tanpa menjawab pertanyaan Arya.
"Hufff,, udah aman" ucap Arya lalu pergi memasuki ruangannya dan di ikuti oleh ketiga perempuan barusan.
"Aman gimana? Katanya tadi ada masalah" ucap Monica tidak paham maksud dari Arya.
"Ya aman, saya mengira ada masalah karna tuan William pergi meninggalkan ruang meeting tapi ternyata sekretarisnya yang menyelesaikan meeting dan semuanya berjalan dengan baik" jelas Arya seraya duduk di sofa yang terdapat di ruangannya itu.
Ruangan yang di sediakan Saviera untuk sekretaris hampir sama dengan ruangannya yang terdapat sofa di dalamnya. Hal itu di lakukan Saviera jika di saat mereka berkumpul, mereka bisa duduk dengan nyaman.
"Lalu Saviera kemana?" tanya Monica.
"Sedari tadi saya tidak melihat queen datang ke ruang meeting" jelas Arya.
"Coba lo telfon Mon" ucap Jenifer.
Monica langsung menelfon Saviera. Untungnya nomor Saviera sudah aktif karna sedari tadi nomor Saviera tidak aktif.
"Dimana?"
"Di luarnya dimana?"
"Sama siapa?"
"Ok,,, nanti lo harus jelaskan semuanya sama kita semua" ucap Monica lalu panggilan telfon itu pun terputus.
"Apa kata Saviera?" tanya Jenifer penasaran.
"Dia lagi di luar, katanya nanti di jelasin kalau udah di rumah" jelas Monica.
"Ok" jawab Jenifer.
Akhirnya ketiga perempuan itu bisa bernafas dengan lega, mereka takut kalau Saviera tiba-tiba di kabarkan tiada untuk kedua kalinya. Mereka tidak mau kecolongan lagi.
...****************...
Sedangkan saat ini Karina langsung memerintahkan para pelayannya untuk menyiapkan kamar dan makanan yang enak. Ia ingin rencananya kali ini berjalan dengan lancar.
"Pa,, menurut papa apa lagi yang kurang?" tanya Karina kepada sang suami.
"Papa rasa semua itu sudah cukup ma, lebih baik sekarang mama menghubungi Saviera dan minta dia untuk kesini" ucap Jaya teringat kalau mereka belum menghubungi tokoh utama rencana mereka.
"Eh ia,,, sampe lupa mama pa" ucap Karina langsung mengambil handphonenya dari dalam tas dan langsung saja menghubungi nomor Saviera yang diberikan oleh Dila.
"Hallo"
"Ini tante yang tadi pagi kamu selamatkan"
"Ia tante ngucapin terimakasih sama kamu dan tante juga mau mengundang kamu untuk datang ke mention tante malam ini, apa kamu bisa?"
"Ia,, tante udah bikin banyak makanan buat kamu"
"Serius kamu bisa datang?"
"Ya udah tante,,, nanti tante sherlock ya"
"Tante menunggu kamu sayang"
Dan akhirnya panggilan itu terputus.
"Bagaimana ma?" tanya Jaya penasaran.
"Awalnya dia nolak, tapi setelah mama bujuk-bujuk lagi akhirnya dia mau,,," ucap Karina.
"Aku rasa itu bukan membujuk ma, tapi seolah-olah mama ngambek dengan dia karna tidak bisa hadir padahal mama udah nyiapin semuanya, jatuhnya pemaksaan sih ma" gumam Jaya di dalam hati.
"Ia sudah kalau begitu, lebih baik kita istirahat dulu biar nanti malam kita memiliki banyak tenaga untuk menjalankan rencana kita" ucap Jaya.
"Ok pa,,, yuk ke kamar" ucan Karina seraya menggandeng tangan suaminya itu.
Keromantisan Jaya dan Karina tidak pernah luntur meskipun mereka sudah berumur tapi romantisnya tidak pernah luntur. Hal itu yang membuat pasangan suami istri itu tetap awet meskipun di luar sana banyak yang mencoba untuk menggoda Jaya.
...****************...
"Siapa?" tanya William kepada Saviera.
"Oh ini tante yang saya tolong tadi pagi, dia mengundang saya untuk makan malam di kediamannya" ucap Saviera.
"Emang sudah tau alamatnya?" tanya William.
"Ini baru di kirim sherlock sama tante itu" ucap Saviera.
William pun melihat sherlock yang baru saja di kirimkan kepada Saviera. Betapa terkejutnya ia ketika melihat alamat itu sama persis dengan,,
up up up....../Drool//Drool/