NovelToon NovelToon
Menikah Dengan Sepupu (New Version)

Menikah Dengan Sepupu (New Version)

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cinta setelah menikah
Popularitas:11.4k
Nilai: 5
Nama Author: Izzmi yuwandira

Anand dan Shan, dua sepupu yang tumbuh bersama, tak pernah membayangkan bahwa hidup mereka akan berubah begitu drastis.

Anand dikhianati oleh kekasihnya—wanita yang selama ini ia cintai ternyata memilih menikah dengan ayahnya sendiri. Luka yang mendalam membuatnya menutup hati dan kehilangan arah.

Di sisi lain, Shan harus menelan kenyataan pahit saat mengetahui kekasihnya berselingkuh dengan sahabatnya sendiri. Pengkhianatan itu membuatnya kehilangan kepercayaan pada cinta.

Dalam kehancuran yang sama, Anand memutuskan untuk menikahi Shan.

Lantas apakah yang akan terjadi jika pernikahan tanpa cinta dilakukan? Akankah luka dapat disembuhkan dengan mereka menikah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Izzmi yuwandira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 8

Seorang perempuan berumur sekitar 40 tahunan, berdiri di ambang pintu dengan sikap angkuh. Rambutnya yang diwarnai pirang dibiarkan tergerai berantakan, beberapa helai jatuh menutupi wajahnya yang dipenuhi garis-garis kelelahan. Bibirnya yang merah menyala mengepit sebatang rokok, asapnya mengepul di udara pengap kamar sempit itu.

Ia mengenakan lingerie hitam tipis yang lebih banyak memperlihatkan kulitnya daripada menutupi. Bau parfum menyengat bercampur aroma rokok memenuhi ruangan. Dengan ekspresi malas, ia melemparkan sebuah gaun ketat berwarna merah ke atas kasur yang sudah lusuh, kainnya langsung berkerut di atas seprai kumal.

Matanya yang dipenuhi bayangan hitam akibat kurang tidur menatap Mikha tajam, menunggu reaksi yang sudah ia duga—penolakan. Dan benar saja, Mikha hanya berdiri kaku, menatap gaun itu dengan tatapan penuh ketakutan.

"Pakai ini malam ini. Aku sudah dapat tamu yang bayar mahal," katanya sambil menyulut rokok di bibirnya.

Mikha berdiri kaku di sudut kamar, tangannya mengepal di sisi tubuhnya. Matanya menatap baju itu dengan ngeri. "Aku… aku nggak mau, Bu," ucapnya pelan.

Yani mengembuskan asap rokok dengan kesal. "Jangan mulai lagi, Mikha! Kita punya hutang, kau pikir aku bisa bayar sendiri?"

Mikha menunduk, bibirnya bergetar. Ia ingin melawan, ingin berteriak, tapi tubuhnya terasa lemah. Dadanya berdebar kencang, perutnya melilit aneh. Tiba-tiba, rasa mual menyerangnya begitu kuat.

Tanpa berpikir panjang, ia berlari ke kamar mandi dan langsung muntah di wastafel.

Yani mengerutkan kening. "Hehh, kau kenapa?" tanyanya, mendekati kamar mandi. Namun, alih-alih menjawab, Mikha terus muntah, tangannya mencengkeram pinggiran wastafel untuk menopang tubuhnya yang mulai lemas.

Wajah Yani berubah curiga. Mata tajamnya mengamati Mikha yang terlihat pucat dan berkeringat dingin. "Jangan bilang kau hamil?"

Mikha terdiam, napasnya tersengal, wajahnya pucat. Hamil? Tidak… Itu tidak mungkin…

Mata Yani langsung membulat marah. Ia meraih rambut Mikha, menariknya ke belakang dengan kasar.

"Aku sudah bilang, jangan sampai kebobolan!" suara Yani bergetar penuh amarah. "Kalau kau sampai hamil, aku sendiri yang akan bunuh bayi itu!"

Mikha merintih, tangannya berusaha mencengkeram lantai untuk menahan rasa sakit yang menjalar dari kepalanya. Matanya mulai berair, bukan hanya karena jambakan kasar Yani, tetapi juga karena tubuhnya yang terasa lemah dan pusing luar biasa.

"Ibu… sakit," bisiknya lemah.

Namun, bukannya merasa kasihan, Yani justru mencibir. Wanita itu meniupkan asap rokoknya ke wajah Mikha sebelum membuang puntungnya ke lantai. "Jangan kasih alasan, kau itu bisa sampai saat ini juga karena uang ku" sentaknya.

Tapi tubuhnya yang semakin lemah, mual yang tak kunjung hilang—apa itu pertanda?

Mikha tak berani menatapnya. Tubuhnya gemetar, bukan hanya karena sakit yang ia rasakan, tapi juga ketakutan yang mulai merayapi pikirannya.

Yani menatap Mikha dengan tatapan dingin. Setelah membuang puntung rokoknya ke lantai, ia mendekat dengan langkah lambat tapi penuh tekanan.

“Udah, nggak usah banyak alasan, Cepat bersiap. Malam ini ada tamu spesial yang mau kau layani.”

Mikha menggeleng panik, tubuhnya semakin gemetar. “Aku nggak bisa, Bu… aku benar-benar nggak enak badan.”

Wajah Yani langsung mengeras. Tanpa ragu, ia mendorong Mikha hingga terhuyung ke belakang, hampir terjatuh ke kasur lusuh di sudut kamar.

Mikha tetap menggeleng, kali ini lebih kuat. “Aku nggak mau… Tolong, Bu. Aku sakit…”

*Plak!*

Sebuah tamparan keras mendarat di pipi Mikha, membuat wajahnya langsung menoleh ke samping. Panas dan perih menjalar di kulitnya, matanya memanas oleh air mata yang hampir jatuh.

“Kau dengar yaaa, anak haram?!” Yani menarik dagu Mikha agar menatap langsung. “Aku sudah terlalu sabar! Aku sudah membesarkanmu, aku beri kau makan, berikan tempat tinggal! dan sekarang Kau harus balas budi. Mikha.. di dunia ini nggak ada yang gratis!”

Mikha ingin berteriak, ingin mengatakan bahwa dia tidak pernah meminta untuk dilahirkan ke dunia ini, tidak pernah meminta untuk hidup dalam kondisi seperti ini. Namun, suaranya terdengar seperti tercekik di tenggorokan.

Mikha memegangi pipinya yang berdenyut sakit, menatap ibunya dengan ketakutan.

“Kau pikir aku bakal percaya alasan bodohmu?” Yani mencibir. “Aku nggak peduli kau sakit atau nggak. Yang aku peduliin, tamu kita malam ini bawa banyak uang, dan aku nggak mau kehilangan kesempatan ini. Kau pikir aku bisa membiarkanmu bermalas-malasan sementara kita punya banyak hutang?! Kau pikir kita bisa hidup tanpa uang, hah?!”

Mikha menggigit bibirnya, berusaha menahan isak.

“Tapi… aku benar-benar nggak bisa, Bu,” suara Mikha bergetar. “Aku sakit… Aku mual…”

“Aku sudah bilang, jangan membantah ku!” suaranya naik beberapa oktaf, membuat Mikha meringis.

“Pakailah,” Yani menunjuk gaun merah ketat yang tadi ia lempar ke kasur. “Atau aku sendiri yang akan memakaikannya untukmu, dan percayalah, kau nggak bakal suka caraku.”

“Bu… aku mohon… jangan…” suaranya hampir tak terdengar.

Mikha menelan ludah, tubuhnya gemetar semakin hebat. Ia merasa seakan dinding kamar yang sempit ini menelannya hidup-hidup. Tidak ada jalan keluar. Tidak ada harapan.

Namun Yani sudah kehilangan kesabaran. Ia meraih lengan Mikha dan menyeretnya ke dalam kamar mandi.

“Cepat ganti baju!” desinya.

Mikha menahan tangis, jantungnya benar-benar hancur. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Satu-satunya yang dia tahu, dia tidak ingin melakukan ini… dia tidak ingin hidup seperti ini.

***

Mikha menggigit bibirnya saat tubuhnya ditarik dengan kasar oleh Yani menuju mobil tua yang terparkir di depan rumah. Ia sudah pasrah, tak berani melawan. Matanya kosong, seakan tak ada harapan yang tersisa.

Mobil melaju menuju sebuah bar remang-remang yang sudah menjadi tempat Mikha sejak lama. Pintu masuknya dijaga oleh beberapa pria berbadan besar, dan suara musik berdentum dari dalam. Mikha menelan ludah, merasa dadanya semakin sesak.

Sesampainya di sana, Yani tak membuang waktu. Ia langsung menyeret Mikha masuk dan menemui seorang pria paruh baya yang sudah menunggu di sudut ruangan dengan segelas minuman di tangannya.

“Hari ini, dia milikmu,” ujar Yani dengan senyum manis, sementara pria itu menyelipkan setumpuk uang ke tangannya.

Mikha menatap pria itu dengan perasaan muak, tapi ia tak bisa berbuat apa-apa. Ini bukan pertama kalinya. Ia sudah melakukan ini sejak lama. Begitu lama hingga ia merasa sudah mati rasa.

Sementara itu, Anand duduk di dalam mobilnya, mengetuk-ngetukkan jarinya ke kemudi. Anand merasa gelisah. Sudah beberapa kali ia mencoba menghubungi Mikha, tapi panggilannya tidak pernah tersambung. Pesan yang dikirimnya pun hanya centang satu.

"Kenapa HP-nya mati?" gumamnya, sambil menatap layar ponselnya dengan dahi berkerut.

Ia mencoba berpikir positif. Mungkin Mikha sedang sibuk atau kehabisan baterai. Tapi firasatnya berkata lain. Mikha bukan tipe yang akan mengabaikannya begitu saja, apalagi setelah hari-hari mereka yang begitu hangat belakangan ini.

Perasaan tidak enak semakin mengusik pikirannya. Ia meraih kunci mobil dan bergegas menuju rumah nenek Mikha. Sepanjang perjalanan, pikirannya dipenuhi berbagai kemungkinan buruk.

Begitu sampai, Anand segera mengetuk pintu. Seorang wanita tua membukakan pintu dengan wajah bingung.

"Anand? Ada apa malam-malam begini?"

"Nenek, Mikha ada di dalam?" tanya Anand dengan nada cemas.

Nenek mengerutkan kening. "Mikha? Dia belum pulang sejak tadi sore."

Darah Anand seketika berdesir. Kecemasannya kini berubah menjadi ketakutan. Mikha tidak ada di rumah? Kalau begitu, di mana dia sekarang?

1
Ayu
bikin Pov Pak Virzha Thor biar kami yg baca tau gimana perasaan isi hati Pak Virzha
Nurul Fitria
Ihhh mampuss kau monaaa
Widya Herida
lanjutkan Thor cerita nya bagus
Kimz_915: Terimakasih banyak kak /Smile/
total 1 replies
Widya Herida
lanjutkan Thor
minwoo
Gak sanggup bacanya, tapi penasaran hehehe, lanjut terus Thor /Scream//Scream//Scream//Scream//Scream//Scream/
Sasya
Ini beneran nikah sama bapak bapak??????????? ya ampun Mikha 🙁🙁🙁🙁
audyasfiya
Mona tuh usir aja dari rumah itu, jijik banget liatnya
audyasfiya
Kasihan Mikha 😭
Lorenza82
Sampai juga akhirnya pada part Mikha nikah sama bapaknya sendiri, hancur banget pasti hati nya si Anand, mana udah beli rumah 🙁
Rossa
Disini semuanya tuh sakit, jadi Anand sakit, jadi Mikha sakit, jadi Virzha sakit, jadi Ranika juga sakit.
Virzha sebenarnya mencintai istrinya cuman krn dibawah pengaruh ibu nya Ranika jadi kayak gitu, Anand juga cintanya terlalu besar buat Mikha dan effort nya dia gak main main, sedangkan Mikha? neneknya meninggal gara-gara si Mona dan Ranika, dia nggak cinta tapi demi neneknya dia cuman pengen balas dendam🥺🥺
Moon Syifaardila
Kasihan ya Anand sama Mikha 😭 mereka saling mencintai tapi gak berjodoh 🥺 Mikha nya juga sadar kalau dia nggak baik untuk Anand.
Ayu
Semangat crazy up kakak
Ayu
Saya bisa merasakan berada di posisi semua aktor hehehe
Ayu
Tak peduli bagaimana kamu menghadapinya tapi yakinlah badai pasti akan berlalu
fiznada. Ly ✌ 🐢•🍑
ih knpa baru muncul di berandaa 😣😣
eps 1 udh menguras tenaga sekale
Ayu
pak virzha terjebak dalam situasi yang sulit , Percaya saja sama skenario yg othor atur Pak /Grin/
Moon Syifaardila: Bilangin Bu ke author nya jangan jahat jahat /Facepalm/
total 1 replies
Ayu
kasihan Mikha /Scowl/
Nurul Fitria
udah gilaaaa
Nurul Fitria
Ayooo Mikha semangat, jebloskan aja tuh nenek sihir ke penjara
Sasya
Kasihan banget yaa hidup Mikha 😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!