NovelToon NovelToon
SISTEM DEWA NAGA TERKUAT

SISTEM DEWA NAGA TERKUAT

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Spiritual / Sistem / Dikelilingi wanita cantik / Budidaya dan Peningkatan / Dunia Lain
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Rumah pena

Dimas Seorang pekerja supir truk yang gak sengaja menabrak pekerja kantoran, tapi anehnya pandanganya gelap dan dia muncul didunia lain.

Sistem dewa naga terkuat menemani perjalananya menuju puncak kekuatan, dengan berbagai misinya Dimas mendapatkan berbagai harta yang sangat kuat.

Bagaimana perjalanan Dimas, Ikuti kisah keseruanya.

Gas... gua bakal up tiap hari sesuai mood, mungkin 2 chapter sampai 5 chapter perhari, kalau lagi mood bisa lebih.

Maaf jika ada kesalahan pada cerita, karena author hanya manusia, bukan nabi Boy.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rumah pena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 8 - Orang dari kerajaan Wu

Dimas terbaring di atas sofa penginapan yang sederhana, matanya terarah ke langit-langit kamar yang tampak gelap. Ia merenung, pikirannya berputar tentang kehidupan barunya di dunia Aestherion. Sebuah dunia yang sangat berbeda dari dunianya sebelumnya sebagai seorang supir truk yang miskin. Ia merasa sedikit ragu, apakah kehidupan barunya ini lebih baik daripada yang dulu, tapi apa pun itu, ia sudah terlanjur berada di sini. Dan sejujurnya, bersama dengan kekuatan sistem dewa naga terkuat yang dimilikinya, Dimas merasa sedikit lebih percaya diri untuk menghadapi apa pun yang datang.

Sambil berbaring di sofa yang terasa lebih nyaman daripada tidur di dalam truk tua yang dulu sering ia gunakan untuk bekerja, Dimas memikirkan kemungkinan untuk kembali ke dunianya. Namun, seiring dengan pemikiran itu, sebuah senyuman muncul di wajahnya. Tidak, mungkin memulai kehidupan baru di dunia ini bisa lebih baik. Setidaknya, di sini ia bisa meraih lebih banyak kekuatan dan menjalani hidup dengan cara yang lebih baik.

Tapi ketika ia hendak memejamkan matanya, mendengar suara derat dari atas genteng yang kecil dan rapuh, Dimas langsung terjaga. Matanya yang tajam mendeteksi suara itu dengan jelas, meskipun suara itu hanya sedikit berisik, namun cukup untuk menarik perhatian Dimas. Ia memutuskan untuk bangun, menyelidiki suara tersebut.

"Apakah ada yang mencoba merampok kami? Atau mungkin utusan dari kerajaan?" pikirnya, semakin merasa curiga. Dimas tidak berpikir panjang dan segera berdiri, berjalan ke arah pintu dan membuka pintu kamar. Putri Alexa yang tidur di atas kasur tidak terbangun. Dimas kemudian mendaki tangga yang mengarah ke atas, menuju atap penginapan.

Sesampainya di atas atap, Dimas melihat sekitar sepuluh orang yang sedang bergerak diam-diam, masing-masing mengenakan topeng dan pakaian yang mencurigakan. Mereka tampak bersiap-siap untuk sesuatu, mungkin untuk menyusup ke dalam penginapan atau berbuat jahat. Dimas, yang sudah terbiasa dengan dunia berbahaya ini, merasa sedikit waspada namun tidak terkejut. Ia merasakan aura mereka, meskipun mereka berusaha menyembunyikan kekuatan mereka, Dimas tetap bisa merasakannya.

"Mereka dari kerajaan Wu," gumam Dimas dalam hati, menyadari bahwa gerakan mereka sangat terorganisir dan pasti sudah memiliki tujuan. Tidak ada waktu untuk basa-basi, Dimas langsung memutuskan untuk bertindak.

"Siapa kalian? Apa tujuan kalian datang ke sini?" teriak Dimas sambil memandang mereka dengan tatapan tajam.

Mereka langsung memposisikan diri dalam formasi bertarung, mengayunkan senjata mereka dengan cepat. Tapi Dimas hanya berdiri diam, tidak berniat untuk berlarian atau menghindar. Ia tahu dengan tubuh fisiknya yang sudah setingkat dewa naga, ia akan dengan mudah mengatasi mereka tanpa mengerahkan banyak tenaga.

Perebutan senjata dimulai, dan Dimas bertarung dengan santai, bahkan ia menahan sebagian besar kekuatannya agar tidak menghancurkan mereka dalam satu serangan. Setiap serangan yang datang padanya ia tangkis dengan gerakan yang sangat sederhana—sekali tendang atau pukul, seorang musuh terpelanting dan jatuh ke tanah. Walaupun Dimas tidak mengeluarkan kekuatan penuh atau bahkan mengaktifkan kekuatan nascent soulnya, hanya dengan kekuatan tubuh naga 1% yang ada padanya, ia sudah cukup mendominasi.

Para penyerang yang tak terlatih ini tampak semakin panik dan kebingungan saat Dimas menunjukkan kekuatan fisiknya yang luar biasa. Mereka berusaha melakukan serangan beruntun, namun tak ada satu pun yang mampu menyentuh Dimas. Dimas terkadang hanya tersenyum melihat gerakan mereka yang mudah ditebak. Mereka tampaknya terlalu terburu-buru dan tidak memiliki teknik yang baik.

"Kenapa kalian begitu terburu-buru?" tanya Dimas dengan santai, seolah tidak ada bahaya sama sekali.

Akhirnya, setelah beberapa waktu bertarung dengan sedikit serius, Dimas berhasil mengalahkan mereka satu per satu. Ketika beberapa dari mereka akhirnya terkapar di tanah, Dimas menghentikan pertarungan, menatap mereka dengan wajah yang tidak menunjukkan amarah, hanya kebosanan.

"Kenapa kalian di sini? Apa yang kalian inginkan dari kami?" tanya Dimas lebih lanjut, suara tenggelam dalam keheningan malam. Satu dari mereka yang masih sadar berusaha menjawab, "Kami... kami dikirim oleh kerajaan Wu... untuk membawamu kembali."

Dimas mengerutkan kening mendengar jawaban itu. "Kerajaan Wu... jadi mereka masih mengincarku, ya?" gumamnya dalam hati.

Namun, sebelum Dimas bisa bertanya lebih lanjut, semuanya sudah berakhir. Dia tidak merasa perlu untuk membunuh mereka, namun karena jawaban yang mereka berikan, Dimas merasa sedikit kesal. Ia sadar bahwa kerajaan Wu masih memiliki perhatian terhadap dirinya, entah sebagai musuh atau sebagai tamu.

"Besok, aku akan ke kerajaan Wu... entah sebagai tamu atau musuh," pikirnya, menyadari bahwa perjalanannya mungkin akan lebih berat ke depannya.

Tanpa berkata lagi, Dimas kembali turun ke kamar penginapan. Putri Alexa masih tidur dengan tenang, seolah tidak tahu apa yang baru saja terjadi. Dimas melihatnya sejenak sebelum berbaring kembali di sofa, mencoba untuk kembali beristirahat setelah kejadian itu.

Namun, tanpa Dimas ketahui, ada seseorang yang sedang mengawasinya dari jauh. Di dalam bayang-bayang malam, seorang wanita cantik dengan tubuh yang seksi, mengenakan pakaian yang elegan, tersenyum dengan penuh minat. Senyumannya menggoda, dan matanya penuh dengan rasa penasaran yang mendalam. Dia mengamati setiap gerakan Dimas dengan perhatian penuh, tampak sangat tertarik pada pria yang baru saja menaklukkan banyak musuh dengan begitu mudah.

Wanita itu memandangi Dimas dengan tatapan yang penuh arti, seolah mengetahui sesuatu yang lebih dalam dari sekadar tampilan luar Dimas yang tampak sederhana. Ia merasa tertarik pada kekuatan yang dipancarkan oleh Dimas, tetapi ada sesuatu yang lebih dalam lagi—sesuatu yang membuat wanita itu merasa ingin lebih dekat dan mengetahui lebih banyak tentang pria yang tidak seperti pria biasa ini.

Dengan langkah pelan, wanita itu menghilang ke dalam bayang-bayang malam, meninggalkan Dimas yang masih tak menyadari kehadirannya.

Keesokan harinya, Dimas bangun dan mempersiapkan diri untuk perjalanannya berikutnya, menyadari bahwa jalan yang akan ditempuhnya ke kerajaan Wu tidak akan mudah. Namun, dengan kekuatan dan sistem yang ia miliki, Dimas merasa siap menghadapi apa pun yang datang.

1
Rumah Pena
Campur oy
Dean Adam
Ini Kultivator Atau Dunia Fantasy Barat, heran Gue
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!