NovelToon NovelToon
The Bringer Off Sword

The Bringer Off Sword

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Spiritual / Balas Dendam / Mengubah Takdir / Ahli Bela Diri Kuno / Roh Supernatural
Popularitas:91.9k
Nilai: 4.8
Nama Author: jazzy bold

Lima puluh ribu tahun yang lalu terjadi perang besar yang melibatkan semua aliran seni beladiri di Medan Perang Asyura.

Dewi Pedang Yuanxin, yang berhasil menjadi peri pedang terkuat juga harus gugur di dalam medan tempur. Namun sebelum kematiannya, dia melepaskan jiwanya untuk berkelana mencari pewaris agar aliran pedang yang sebenarnya tidak menghilang dari dunia ini.

Lima puluh ribu tahun kemudian, Juan Bai yang tidak memiliki akar spiritual dan diafragma bertemu dengan wanita cantik di dalam mimpinya.

"Apakah kamu ingin berkultivasi pedang?"

"Yah, Aku ingin membalas dendam orang yang telah membantai keluargaku, dan menjadi orang kuat yang tak terkalahkan!"

Lalu, bagaimana kisah Juan Bai selanjutnya?
Simak terus ceritanya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jazzy bold, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8 Membunuh Ular

 Pada saat ini, seorang pria yang sedikit gemuk berlari dengan nafas terengah-engah menuruni gunung.

  "Sobat, cepat lari, ular kecil sudah menggila!"

 Sambil berlari, pria gemuk itu melihat ke arah Juan Bai.

  Di belakang pria itu, dari jarak 100 meter di belakangnya, seekor ular dengan kepala merah dan memiliki panjang puluhan meter sedang mengejar pria gemuk itu dengan gila.

"Sessshh!"

  Sepanjang jalan ular itu terus-terusan mendesis, jalan yang dia lalui semua rata dengan tanah.

  "Sial.. Ular kecil apaan!" Juan Bai mengutuk. "Ini bukan Ular kecil, ini ular sebesar bukit." Maki Juan Bai.

  Si gendut ini seolah-olah memberikan peringatan padanya untuk melarikan diri, tapi setelah itu dia langsung berbalik arah, sehingga ular besar itu mengalihkan pandangannya pada Juan Bai yang sedang berjongkok.

 Melihat ular besar yang semakin mendekat, alis Juan Bai berkerut dalam.

  Dia tahu ular di depannya adalah binatang iblis kelas 5, ini jauh lebih kuat dari Kultivator kebanyakan.

 Saat ular itu semakin mendekat, Juan Bai menyerang dengan tinjunya. Tinjunya terkepal erat dan langsung menghantam ke arah kepala ular berkepala merah.

  Melihat ada manusia berani menyerangnya, ular itu mengibaskan ekornya, menghancurkan pohon-pohon yang dia lewati dan menabrak tinju Juan Bai.

  Bamm!

 Hanya dalam sekali tabrakan, Juan Bai terlempar kebelakang langsung memuntahkan darah.

  "Kulit ular ini sangat keras, ini seperti baja!"

 Juan Bai menatap ular berkepala merah dengan serius.

  "Sessshh!"

Ular berkepala merah kembali mendesis lalu mengayunkan ekornya pada Juan Bai lagi.

Syiuu!

  Udara terdistorsi, Juan Bai juga menyerang dengan sekuat tenaga.

  Duaarrr! Duaarrr!

 Dua kekuatan bertabrakan hingga menimbulkan ledakan kuat di sekitar Sungai Daxi.

  Juan Bai kembali terlempar dan menyemburkan banyak darah dari mulutnya.

  "Sobat, apa kamu baik-baik saja?"

 Kini, pria gemuk yang sebelumnya berlari, menghampiri Juan Bai.

  Melihat pria gemuk ini, wajah Juan Bai menjadi hitam.

 "Kenapa kamu tidak pergi?" Juan Bai berkata pada pria gemuk ini.

  Dia sudah berusaha menahan ular ini agar pria gemuk itu melarikan diri, tapi bisa-bisanya dia malah kembali lagi.

  Pria gemuk itu berujar, "Sobat, kamu telah menolongku, aku , SiKocak tidak akan pergi."

  Setelah berkata, dia menempelkan sebuah kertas ke tubuh Juan Bai.

  Seketika, setelah kertas itu menempel pada tubuh Juan Bai, luka di tubuhnya langsung sembuh dengan kecepatan seperti kilat. Selain itu tubuhnya merasa sangat berenergi.

  "Sobat, ayoo, cepat hajar ular ini hingga dia mati. Aku SiKocak hanya mengambil Tanaman Apokalitus darinya, tapi dia bisa-bisanya mengejar ku seperti orang gila."

  "Jika aku tidak memiliki jimat penambah kecepatan, aku mungkin sudah menjadi cemilan ular kecil ini!" Pria gemuk itu berujar dengan sedikit kesal.

 Bahkan saat dia berbicara, sedikit lemak di pipinya nampak bergoyang-goyang.

  Namun Juan Bai tidak punya waktu untuk memperhatikan orang aneh ini, sebab saat ini ular itu kembali mengayunkan ekornya.

  Dengan tubuh yang besar, ular berkepala merah melesat ke arah Juan Bai dengan kecepatan penuh.

 Tapi kali ini Juan Bai tidak langsung menyerang ular besar itu, dia membiarkan ular itu berjarak semakin dekat padanya.

 "Sobat, cepat hajar dia, jangan biarkan ular kecil ini memakan kita!" Sikocak berbicara dengan muka pucat.

 Wajah Juan Bai menjadi gelap saat mendengar pria gemuk ini terus-menerus mengoceh, mengatakan ini ular kecil. Selain itu nama orang ini sangat aneh, apa maksudnya memiliki nama SiKocak.

 Dia ingin sekali memukul wajah orang ini beberapa kali untuk menyuruhnya diam, hanya saja dia tidak memiliki waktu untuk itu.

  Saat ini ekspresinya sepenuhnya terfokus pada ular besar di hadapannya, dia juga sedang bertaruh, jika serangannya kali ini gagal, maka dia akan di makan.

  Ketika ular itu berjarak sepuluh meter darinya, dia melambaikan tangan dan sebilah pedang mencoba memotong ular besar berkepala merah.

  Namun..

 Ding!

  Suara tumpul terdengar di sertai percikan api.

 "Gawat!" Pupil Juan Bai menyusut tajam.

  Ular itu membuka mulutnya siap melahap Juan Bai dan pria gemuk itu.

Hanya saja, sebuah kertas jimat kembali menempel pada tubuh Juan Bai.

 Saat jimat itu menempel pada tubuhnya, Juan Bai merasakan tubuhnya bertenaga, selain itu energi Xuan terus-menerus memasuki tubuhnya seperti besi yang melihat magnet.

 Dengan energi yang melimpah di tubuhnya, Juan Bai merasakan kekuatannya bertambah 50%, kemudian dia langsung menunjuk ke bagian terlemah ular ini, yaitu bagian mata.

  Srashh!

 Sebilah pedang berwarna biru menusuk mata ular berkepala merah ini, lalu pedang itu kembali menusuk mata lain.

  Selanjutnya, pedang terus menerus memotong bagian kulit ular tersebut hingga menimbulkan banyak luka pedang.

  "Bagus, bagus!" Si genduk melompat-lompat kegirangan.

  "Hajar, terus hajar dia hingga mati!"

  Dari arah belakang, SiKocak terus menerus berteriak seperti pendukung sepak bola.

  Tak berselang lama, ular berkepala merah itu pun akhirnya mati dengan kepala terputus.

Melihat ular yang sudah mati, Pria gemuk ini langsung berlari menghampiri ular itu dan mengeluarkan beberapa botol kaca menampung darah ular.

"Haha, tidak menyangka kali ini aku sangat beruntung, mendapatkan banyak darah binatang iblis. Dengan begitu, aku tidak perlu membeli darah binatang iblis lagi untuk membuat jimat."

Sembari menampung darah ular berkepala merah, pria gemuk ini terus-menerus tersenyum cerah.

Setelah menampung semua darah ular ini, dia langsung mengeluarkan sebuah Cincin dari dalam sakunya, lalu dia mengarahkan Cincin itu ke depan mayat ular besar itu, lalu seketika mayat ular yang sangat besar perlahan menyusut lalu menghilang.

1
JJ opa
Mantap..up Thor 👍👍👍
Maz Shell
udah tamat kah
Maz Shell
udah tamat kah 😄
S. M yanie: belum,, orang ya lagi bad mood
total 1 replies
Asori H45
Buruk
S. M yanie
thorrr kapan upnya,,, jangan sibuk pacaran mulu... wkwkwk
ri
saya sudah menunggu lama di sini.apakah ada operasi?
S. M yanie: orang ya lagi bucin...
total 1 replies
Jendra Raharja
Lumayan
Enik Setiawati
Luar biasa
Hil dij
mantap Thor...👍👍 dilanjutkan smpai klar...🙏🙏
Umar Muhdhar
2
Umar Muhdhar
1
玫瑰
panjang akal
S. M yanie: hehhehe iyah2... selamat menunggu author ya up
玫瑰: simpulan bahasa "panjang akal" maksudnya banyak akal
total 3 replies
Inara Cantik
disaat lemah.. kecerdikan dipakai... disaat kuat bertarung solusinya.... lanjut..
Maz Shell: lanjut
total 1 replies
Sofyan Muchtar
mantap Thor, semangat
S. M yanie: orang ya lagi mager wkwkwk
total 1 replies
Kholis Majid
kesempatan dlm kesempitan si juan ni
Derajat
Untung besar
S. M yanie: rugi tau
total 1 replies
ri
👍
ri
Sangat menarik semoga episodenya panjang
Kholis Majid: dan bab nya tak cuma 1
total 1 replies
Derajat
apakah Juan Bai akan selamat
Chu Wielan Sheng
mc nya jd figuran
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!