bagaimana jika pembunuh bayaran tingkat S harus mengalami kehidupan kembali, itulah yang di rasakan oleh Bianca Dealova Christabel. seorang pembunuh bayaran tingkat S saat sedang menjalankan misi dirinya tidak sengaja tertembak oleh sahabatnya sendiri. bukannya pergi ke alam baka Bianca malah masuk ke dalam tubuh seorang gadis lemah yang punya penyakit jantung.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Na-he, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kecelakaan!
Gebi berjalan dengan wajah yang sedikit di tekuk, mood nya sudah sangat jelek sekarang.
brak
" aww"
Gebi hanya menatap dalam diam, padahal mood sedang jelek dan gadis itu menabrak dirinya.
" kenapa dia menatapku seperti itu " batin gadis itu
" siapa nama mu " tanya Gebi dengan tatapan tajam auranya sekarang sangat dingin
" na-na nama ku Hanna " jawabnya terbata-bata
Gebi kembali menatap ke arah Hanna, ia hanya terdiam membuat Hanna kebingungan.
" apa dia mau jadi teman ku? aku sudah dua hari di sini tetapi belum punya teman " batin Gebi
" a-apa ada sesuatu di wajahku? " tanya Hanna
" tidak, sekarang kamu jadi teman ku " ucap Gebi segera menarik Hanna
Hanna hanya bisa diam ia tidak berani karena Gebi akan menatap tajam ke arahnya jika dirinya menolak
" di mana kelas mu? " tanya Gebi
" kelas ku ada di atas " jawab Hanna
" sekarang kamu masuk ke dalam kelas ku saja, aku tidak mau di bantah " ucap Gebi
terpaksa Hanna hanya bisa ikut dulu, ia juga pasti tau bahwa Gebi bukan sembarangan. ia melihat kepala sekolah yang membungkuk ketika melihat Gebi.
" besok kamu akan duduk di sini " ucap Gebi menunjuk tempat duduk
Hanna hanya bisa mengangguk pasarah, dirinya hanya murid beasiswa jadi dia sudah mengerti jika di perlakukan buruk oleh orang orang
" jangan memandang ku seperti itu, aku tau apa yang kamu pikirkan jangan berpikir jika aku sama dengan mereka " jawab Gebi dingin
pada dirinya ingin bersikap ramah namun karena mood nya sedang buruk hari ini jadi dia sedikit dingin kepada Hanna
" aku akan segera kembali waktunya aku minum obat." ucap Gebi meninggal kelas
" minum obat? "
kring
suara bel menandakan jam sekolah sudah berakhir, para murid langsung bertebaran seperti debu mereka langsung ingin cepat keluar dari sekolah.
" kamu akan pulang sendiri? " tanya Gebi mood nya sedikit membaik
" a-a- aku"
" jika tidak, kamu pulang dengan ku, aku akan mengantar mu " ucap Gebi
pada akhirnya Hanna menerima ajakan Gebi meski harus mengalami pemakasan dia tidak tahu kenapa Gebi sangat ingin berteman dengannya.
sesampainya di rumah Hanna, Gebi segera melaju pergi tanpa menghiraukan Hanna.
" ada apa dengan dia? dasar gadis aneh kenapa dia ingin berteman dengan ku " batin Hanna
...****************...
mobil mewah itu memasuki halam mansion, Gebi segera melangkahkan kakinya ke dalam mansion. tidak lupa dengan para pelayan yang menyambut kedatangannya.
" siapa nama mu " tanya Gebi
" saya pelayan baru di sini nona, nama saya bunga " jawab bunga
" hm, kamu akan menjadi pelayan pribadi ku mulai sekarang "
Gebi segera melangkah masuk, entah mengapa dirinya hari ini tidak ingin melakukan apapun, ia hanya ingin tidur mungkin dia kelelahan.
. ting
Gebi segera mengamil Hp yang di letakan di atas nakas
08xxx
[ bi maafin Al ya hari ini aku tidak bisa menjaga mu karena ada urusan ]
anda
[ tidak apa apa Al aku mengerti dari mana kamu bisa mendapatkan nomor ku]
varo
[ dari seseorang, jaga kesehatan mu jangan lupa makan ]
anda
[ emoticon lucu]
" aku penasaran bagaimana kabar mex? apa dia baik baik saja " batin Gebi
kota E.
saat ini, di sebuah Apartemen mewah. seorang pemuda nampak sedang terduduk diam, di tangannya ada sebotol wine.
tok
tok
" astaga, kak mex apa yang terjadi dengan mu sampai kapan kamu akan seperti ini " ucap wanita yang baru saja masuk ke dalam apartemen
mex hanya diam, kematian Bianca membuatnya sangat menyesal jika saja dirinya saat itu tidak ikut dan memaksa Bianca untuk mengajaknya mungkin dia tidak akan kehilangan Bianca.
" ini semua salah ku tidak seharusnya aku mengacau,semua ini membuat ku sangat frustasi " ucap mex ia kembali menyesap minuman beralkohol di tangannya
" kak seharusnya kakak bisa melupakan Bianca, kak bianca akan sedih jika melihat kakak begini " ucap Diandra adik kandung mexsi wiliam.
mex menatap mata diandra tidak lama kemudian, air mata lolos begitu saja, sungguh kematian Bianca sangat memukul hatinya mereka sudah berteman cukup lama saat itu Bianca sedang bekerja di sebuah tokoh roti.
hingga pertemanan itu harus usai akibat ulahnya sendiri, padahal mex akan melamar Bianca jika dia sudah berhasil. namun sayangnya Bianca harus kehilangan nyawa nya akibat kecerobohan mex.
" aku akan membeli beberapa minuman lagi, jika kamu ingin sesuatu kamu bisa mengambilnya " ucap Mex
plak
" apa kakak tidak mengerti, seharusnya kakak melanjutkan hidup kakak bukan seperti ini apa kakak tidak ingin bahagia " ucap diandra membuat mex langsung terdiam seketika
" kamu tidak mengerti diri ku diandara!! aku mencintai Bianca!! jadi jangan coba coba menasehati ku " ucap mex langsung meninggalkan diandra
" kak mex " ucap diandra dengan nada lirih
................
07:00
" huh.. aku sangat lelah andai saja pak tua itu tidak membuat ulah " ucap Aksa yang baru saja kembali dari kantor
" loh kenapa abang udah pulang? " tanya Gebi
" tadi urusan abang cuman dikit, yang lainnya udah di urus sama ang " Jawab Aksa
" oh " ucap Gebi membentuk hurufO di bibirnya
" oh iya, abang lupa ngasih tau kamu kalau papi sama mami bakal pulang telat "
" hm " jawabnya singkat
setelah itu Aksa langsung pergi naik ke atas, ia harus segera membersihkan diri. sedangkan Gebi masih melanjutkan drama yang ia tonton
" aku harap ibu mertua ku tidak seperti wanita itu, sangat menyeramkan. aku tidak bisa membayangkan kata kata pedasnya menusuk jantung ku tiap hari " gumam Gebi
drttt~
" iya halo "
" apa ini nona Gebi " tanya seseorang di seberang telpon
" iya betul dengan saya, ada apa ya" jawab Gebi dengan cemilan yang terus masuk ke mulutnya
" maaf saya dari rumah sakit, orang tua anda sedang berada di rumah sakit akibat sebuah kecelakaan "
jederr
bagai tersambar petir Gebi mendapatkan berita orangtuanya mengalami kecelakaan, membuat Gebi langsung panik dan bergegas ke rumah sakit.
" saya akan ke sana "
tut
Gebi segera menuju mobilnya, ia juga sudah mengirim pesan kepada Aksa, jadi ia tak perlu memanggilnya. tidak lama kemudian Aksa sudah turun dengan raut wajah panik, mereka segera pergi menuju sebuah rumah sakit
tap tap tap
" apa pak Brian dan nyonya caludia di rawat di sini " tanyanya kepada resepsionis
" iya nona, maaf tapi kalian siapa mereka " tanya suster itu.
" kami keluarganya jadi di mana ayah dan ibu ku "
" mereka sedang di tangani oleh dokter di ruang oprasi jadi tuan dan nona bisa menunggu di luar " ucap suster.
mereka berdua langsung menuju ruang oprasi, raut wajah gelisah tidak lepas dari wajah mereka berdua. tidak lama kemudian pintu terbuka menampilkan seorang dokter keluar.
" bagaiamana keadan ayah dan ibu saya dok " tanya Gebi
" tuan dan nyonya sudah kami tangani, mereka hanya butuh beberapa hari untuk sadar " ucap dokter
" kami mengerti dok " jawab Aksa
" kalau begitu saya akan kembali karena masih ada beberapa pasien yang harus saya tangani " ucap dokter itu pergi meninggalkan mereka berdua