Menjadi terlalu kuat itu membosankan, bagaimana caraku menghilangkan kebosanan ini?
Diawali oleh rasa bosan, dimulailah perjalanan Wu Chen bersama para muridnya.
(Dia adalah Master yang gila)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tri wardani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CH 26 : Sebuah Buku
Kemudian Wu Chen bertanya kepada mereka.
"Ngomong-ngomong, Siapa Kalian? Dan siapa orang-orang berpakaian hitam itu? Mengapa mereka mengejar-ngejar kalian?" tanya Wu Chen.
Mendengar pertanyaan itu, Xiao Yan dan Xiao Yin nampak merasa ragu-ragu, namun setelah melihat Wu Chen dan Yin Mei adalah orang yg membantu mereka, maka tidk ada alasan untk tidak mempercayainya.
Xiao Yan dan Xiao Yin akhirnya menjawab pertanyaan Wu Chen.
"Namaku adalah Xiao Yan dan nama adikku adalah Xiao Yin, kami berdua berasal dari Kota Air Hitam (Black Water City)"
"Sedangkan orang-orang berpakaian itu, mereka adalah para pembunuh yang berasal dari Organisasi Pembunuh Bayaran bernama Black Blood!"
"Dan alasan kenapa mereka mengejar kami adalah, karena mereka mengincar buku ini!" jawab Xiao Yan.
Dia menunjukkan sebuah buku yang sedang di pegang oleh Xiao Yin.
"Buku apa itu?" tanya Wu Chen.
"Buku ini adalah buku yang berisi hasil penelitian Dokter Xiao Tao!" jawab Xiao Yan.
"Dokter Xiao Tao? Siapa itu?" tanya Wu Chen lagi.
"Dokter Xiao Tao adalah ayah angkat kami. Namun Dokter Xiao Tao sudah dibunuh oleh para pembunuh dari Organisasi Black Blood yang menginginkan buku ini!" ucap Xiao Yan menjawab.
"Membunuh seseorang hanya karena sebuah buku? Memang apa hasil dari penelitian itu?" tanya Wu Chen penasaran.
"Maaf, kami tidak bisa menjawab itu!" kata Xiao Yan seketika merasa waspada.
"Oh, baiklah kalau kalian tidak bisa menjawabnya!" kata Wu Chen tidak masalah.
Kemudian Wu Chen mengganti pertanyaannya.
"Ngomong-ngomong, sekarang kalian ingin pergi kemana? Para pembunuh itu pasti akan terus mengejar kalian demi mendaptkan buku itu!" kata Wu Chen bertanya kepada mereka.
"Tentang itu... Kami masih belum tahu!" jawab Xiao Yan.
"Karena kalian masih belum tahu ingin pergi ke mana, bagaimana kalau kalian ikut dengan ku, pergi ke Universitas Tujuh Naga?" ujar Wu Chen memberikan tawaran.
"Pergi ke Universitas Tujuh Naga!?"
Xiao Yan dan Xiao Yin yang mendengar tawaran itu seketika terkejut.
"Ya, benar sekali. Dan sebagai gantinya, aku akan menyelesaikan masalah kalian dengan para pembunuh dari Organisasi Black Blood itu, bagaimana? Apakah kalian setuju?" kata Wu Chen bertanya kepada mereka.
"Menyelesaikan masalah kami dengan Organisasi Pembunuh Bayaran Black Blood? Bagaimana caranya?" tanya Xiao Yan merasa terkejut, heran dan penasaran.
"Organisasi Pembunuh Bayaran Black Blood adalah organisasi pembunuh bayaran besar. Menyelesaikan masalah dengan mereka, itu tidak akan menjadi persoalan yang mudah!" kata Xiao Yan menjelaskan.
Namun Wu Chen yang mendengar itu, sama sekali tidak merasa gentar, bahkan dia malah tersenyum dan menyeringai.
"Kalian tenang saja! Bagiku, itu adalah persoalan yang mudah. Biar aku tunjukan pada kalian, bagaimana caranya!" kata Wu Chen dengan santainya.
Kemudian Wu Chen membuka sebuah portal dimensi.
Sementara itu pada saat yang sama, disisi lain, tampak Ketua kelompok pembunuh yang sudah pergi menjauh.
Namun saat Ketua Kelompok Pembunuh sedang berlari, tiba-tiba tepat di depannya muncul sebuah portal.
Ketua Kelompok Pembunuh yang tidak sempat bereaksi, akhirnya masuk ke dalam portal tersebut dan berpindah ke tempat Wu Chen dan yang lainnya berada.
Ketua Kelompok Pembunuh yang melihat dirinya kembali ke tempat tersebut, seketika terkejut dan mematung.
"Yoo! Kita bertemu lagi!" ucap Wu Chen menyapa Ketua Kelompok Pembunuh itu dengan ramah.
'Sial!' ucap Ketua Kelompok Pembunuh dalam benaknya merasa apes.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...
...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...****************...
......................
lanjut trussss up up up nya Thor, trus semangat aq salah satu pengemar buku mu
yg penting usaha dulu,,, hasil nya ke depan kita lihat,,, semoga novel ini sukses buat mu Thor,,,,, yg penting jangan menyerah di tengah jalan