NovelToon NovelToon
Wijaya Kusuma

Wijaya Kusuma

Status: tamat
Genre:Fantasi / Tamat / Fantasi Timur / Konflik etika / Epik Petualangan / Paksaan Terbalik / Penyelamat
Popularitas:45.8k
Nilai: 5
Nama Author: Minchio

Wijaya Kusuma adalah putra kepala desa dari sebuah desa terpencil di pegunungan, dia harus menggantikan posisi ayahnya yang meninggal dunia sebelum masa jabatannya selesai. Sesuai dengan peraturan adat, anak lelaki harus meneruskan jabatan orang tuanya yang belum selesai hingga akhir masa jabatan.

Masih muda dan belum berpengalaman, Wijaya Kusuma dihadapkan pada tantangan besar untuk menegakkan banyak peraturan desa dan menjaga kehidupan penduduk agar tetap setia pada adat istiadat para leluhur. Apakah Wijaya Kusuma mampu menjalankan amanah ini dan memimpin desanya dengan bijaksana?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Minchio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sanghyang salaka bumi

"Wijaya, ada sesuatu yang ingin Ki Dayat sampaikan padamu, bahkan tidak semua warga tahu tentang ini," kata Ki Dayat dengan suara berat.

"Apa itu, Ki?" tanya Wijaya, emosinya yang tadi meledak seketika redam dan berganti menjadi rasa ingin tahu.

"Tunggu saja, nanti kamu akan tahu. Sekarang ayo ikut Aki ke hutan!" tegas Ki Dayat, dia mulai bergerak melangkah melewati perkebunan jagung dan semakin menjauhi desa.

Mereka berjalan menyusuri jalan setapak. Angin sejuk malam semakin berhembus kencang, membawa aroma tanah basah. Suasananya mencekam dan suara alam menemani setiap angkah mereka.

Wijaya sedikit takut, karena dia tidak pernah masuk ke hutan lebih dalam apalagi pada malam hari. Namun langkah Ki Dayat terlihat santai tanpa ada rasa takut yang terlihat di dalam dirinya.

Entah, sudah berapa lama mereka berjalan menyusuri jalur setapak yang jarang dilalui orang. Lalu langkah Ki Dayat pun terhenti saat mereka sampai di sebuah kawasan yang di kelilingi pohon besar dan tinggi.

Di tengah kawasan itu, ternyata berdiri kokoh sebuah candi kuno yang sangat megah dan kental dengan suasana peradaban kuno. Wijaya sangat takjub dengan pemandangan di hadapannya.

Candi itu memiliki lima bangunan dimana yang paling besar ada di bagian tengah sementara yang kecil berada di kedua sisi depan dan belakang.

"Wijaya, candi ini adalah peninggalan leluhur kita," kata Ki Dayat dengan nada serius.

"Tidak banyak yang tahu tentang tempat ini, hanya beberapa orang yang terpilih saja. Salah satunya para Kepala Desa, tadinya Aki akan memberitahumu tentang ini setelah satu tahun kepemimpinanmu."

Wijaya berjalan pelan menuju candi itu yang beberapa bagiannya sudah ditutupi lumut tebal. langkah Wijaya Kusuma lalu terhenti tepat di depan pintu candi itu.

Ki dayat lalu berkata, "Rahasianya tidak sampai disitu, kemari!" Wijaya lalu mendekat, Ki Dayat berjalan ke arah belakang candi.

"Kamu ingin tahu, kenapa leluhur kita merahasiakan tempat ini dari semua orang? Termasuk pemerintah? Karena di dalam candi ini terdapat harta yang sangat banyak, kamu percaya tidak?"

"Ah iya, saya percaya Ki!" jawab Wijaya dengan lantang.

Ki dayat menginjak salah satu bebatuan di lantai, karena tekanan sebuah balok akhirnya bergerak ke bawah, kemudian memunculkan reaksi dari pintu candi yang bergeser.

Saat pintu candi terbuka, Wijaya kaget dan terjatuh hingga obornya terlepas. Untung saja api nya tidak mati, Wijaya lalu mengambil obornya lagi dan mengarahkan ke depan.

Wijaya bangkit lalu mengikuti Ki Wijaya ke dalam, di dalam ruangan itu terdapat banyak sekali perhiasan emas dan benda-benda antik.

"Ki! Apa ini mimpi! Kenapa di dalamnya banyak barang seperti ini!" Tegas Wijaya terbelalak kaget melihat setumpuk koin emas.

"Kamu lihat guci dengan ukiran naga terbang, menurutmu dari mana asal benda-benda ini?" tanya Ki Dayat.

"Dari mana ya, saya tidak tahu Ki."

"Pada zaman dahulu, Desa Talaga seungit dan Desa Karajaan Sagara adalah satu wilayah dan wilayah itu membentang dari atas sini sampai wilayah pesisir, di jaman itu, banyak pedagang dari negeri lain yang singgah kesini, mereka dan kerajaan sering melakukan barter, menukar rempah-rempah, kayu, bambu, dan segala macam kekayaan alam di tempat ini dengan barang-barang yang mereka bawa. Terkadang para pelayar itu juga singgah untuk makan dan membayar dengan koin-koin emas."

"Tunggu, Ki! Kerajaan?" tanya Wijaya.

"Iya, kerajaan. Dulu di sini ada kerajaan kecil!"

"Apa nama kerajaannya?" tanya Wijaya penasaran.

"Nama kerajaannya adalah Kerajaan Sanghyang Salaka Bumi."

Wijaya Kusuma kagum mendengar penjelasan Ki Dayat, dia tidak menyangka desanya memiliki sejarah yang sangat luar biasa. Wijaya benar-benar takjub dengan setumpuk harta milik para leluhurnya.

1
Nasirin Indra Laksana
Luar biasa
Minchio: Halo Kak, makasii banget udah ngasih penilaian. ✨🙏
total 1 replies
Sarita
mending pergi sih dari desa itu. buat apa tinggal di desa tapi tiap hari selalu hidup dalam ketakutan
Minchio: Iyaa... 😭
total 1 replies
Habsah Hermawan
cerita nya menarik..smoga karya selanjutnya semakin bagus
Minchio: Terima kasih udah baca sampai akhir semoga terhibur ya, maaf kalau ada salah ketik hehe.
total 1 replies
Minchio
Itu kan desa sebelah bukan desa adatnya, desa sebelah mah udah menerima perkembangan jaman termasuk es batu. 😃
Andalas 476
udah lambat... pendek pulak chapter nya..😵
Minchio: Maaf ya Kak soalnya pas awal nulis ini saya dikasi info sama temen yang udah duluan nulis katanya gak usah panjang² tapi bab bab berikutnya sampai akhie jadi panjang kok hehe.
total 1 replies
Andalas 476
Aturan Tradisi Konyol...😂 manusia punya akal pikiran utk berkembang ,bkn mandeg dsitu aja..
Minchio: Ada alasannya kenapa mereka dilarang menerima perkembangan jaman, silahkan dibaca sampai akhir. 😃
total 1 replies
Endro Budi Raharjo
jd ganteng....
Minchio: Hehe makasi selalu ninggalin jejak Masbro. Semoga selalu terhibur.
total 1 replies
Endro Budi Raharjo
msh blm jago ternyata....
Minchio: Belum mas.
total 1 replies
Endro Budi Raharjo
ajat lg ajat lg....
Minchio: hahaha 😃
total 1 replies
Was pray
bagus ceritanya,semoga wijaya cepat jadi orang yg lebih bijaksana,sehingga benar-benar cocok untuk menjadi sosok pemimpin
Minchio: Terima kasih udah bantu kasih ratting. 😃😄
total 1 replies
Dar Darminadi
👍 mantap makin asyik dan seru
Minchio: Hehe terima kasih, nantikan lanjutannya. Akan semakin seru lagi Wijaya Kusuma belajar menyerap energi alam semesta oleh Gurunya Raja Erlangga. 😃👍
total 1 replies
Mito Lama
bagus
Minchio: Halo, makasi banget udah ngasih review. Ulasanmu sangat berharga bagi aku membantuku semakin semangat melanjutkan cerita ini, semoga kamu terhibur yaa.
total 1 replies
Was pray
wijaya baru sadar diri kalau lemah dan goblok bin tolol, tapi sok kuat dan jagoan, makanya mikir dulu kalau mau bertindak jadi tidak bikin susah orang lain
Minchio: wkwk. 😂😭
total 1 replies
Minchio
Makasi Mas selalu komen di Novelku semoga terhibur ya.
Minchio
Belum punya kekuatan Mas. 😭
Endro Budi Raharjo
dasar penjajah....
Minchio: Seperti itu awal mula adanya peraturan adat Bang. 😅😭🤭
total 1 replies
Endro Budi Raharjo
kok gak bertarung wijaya....
Was pray
wijaya memang belum pantas menjadi seorang pemimpin, dia memimpin dirinya sendiri saja belum bisa, apa lagi memimpin orang lain
Minchio: Betul, karena dia kan terpaksa menggantikan Bapaknya. 😭
total 1 replies
Endro Budi Raharjo
yg byk skrg air mata bu aya....
Minchio: Hahaha..
total 1 replies
Endro Budi Raharjo
buto...buto...ijo...lk...gak...ijo...duduk buto tp pak to...
Minchio: 😂😂😂😂😂😂😂😂
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!