NovelToon NovelToon
Wijaya Kusuma

Wijaya Kusuma

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Fantasi Timur / Konflik etika / Epik Petualangan / Paksaan Terbalik / Penyelamat
Popularitas:18.7k
Nilai: 5
Nama Author: Minchio

Wijaya Kusuma adalah putra kepala desa dari sebuah desa terpencil di pegunungan, dia harus menggantikan posisi ayahnya yang meninggal dunia sebelum masa jabatannya selesai. Sesuai dengan peraturan adat, anak lelaki harus meneruskan jabatan orang tuanya yang belum selesai hingga akhir masa jabatan.

Masih muda dan belum berpengalaman, Wijaya Kusuma dihadapkan pada tantangan besar untuk menegakkan banyak peraturan desa dan menjaga kehidupan penduduk agar tetap setia pada adat istiadat para leluhur. Apakah Wijaya Kusuma mampu menjalankan amanah ini dan memimpin desanya dengan bijaksana?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Minchio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sanghyang salaka bumi

"Wijaya, ada sesuatu yang ingin Ki Dayat sampaikan padamu, bahkan tidak semua warga tahu tentang ini," kata Ki Dayat dengan suara berat.

"Apa itu, Ki?" tanya Wijaya, emosinya yang tadi meledak seketika redam dan berganti menjadi rasa ingin tahu.

"Tunggu saja, nanti kamu akan tahu. Sekarang ayo ikut Aki ke hutan!" tegas Ki Dayat, dia mulai bergerak melangkah melewati perkebunan jagung dan semakin menjauhi desa.

Mereka berjalan menyusuri jalan setapak. Angin sejuk malam semakin berhembus kencang, membawa aroma tanah basah. Suasananya mencekam dan suara alam menemani setiap angkah mereka.

Wijaya sedikit takut, karena dia tidak pernah masuk ke hutan lebih dalam apalagi pada malam hari. Namun langkah Ki Dayat terlihat santai tanpa ada rasa takut yang terlihat di dalam dirinya.

Entah, sudah berapa lama mereka berjalan menyusuri jalur setapak yang jarang dilalui orang. Lalu langkah Ki Dayat pun terhenti saat mereka sampai di sebuah kawasan yang di kelilingi pohon besar dan tinggi.

Di tengah kawasan itu, ternyata berdiri kokoh sebuah candi kuno yang sangat megah dan kental dengan suasana peradaban kuno. Wijaya sangat takjub dengan pemandangan di hadapannya.

Candi itu memiliki lima bangunan dimana yang paling besar ada di bagian tengah sementara yang kecil berada di kedua sisi depan dan belakang.

"Wijaya, candi ini adalah peninggalan leluhur kita," kata Ki Dayat dengan nada serius.

"Tidak banyak yang tahu tentang tempat ini, hanya beberapa orang yang terpilih saja. Salah satunya para Kepala Desa, tadinya Aki akan memberitahumu tentang ini setelah satu tahun kepemimpinanmu."

Wijaya berjalan pelan menuju candi itu yang beberapa bagiannya sudah ditutupi lumut tebal. langkah Wijaya Kusuma lalu terhenti tepat di depan pintu candi itu.

Ki dayat lalu berkata, "Rahasianya tidak sampai disitu, kemari!" Wijaya lalu mendekat, Ki Dayat berjalan ke arah belakang candi.

"Kamu ingin tahu, kenapa leluhur kita merahasiakan tempat ini dari semua orang? Termasuk pemerintah? Karena di dalam candi ini terdapat harta yang sangat banyak, kamu percaya tidak?"

"Ah iya, saya percaya Ki!" jawab Wijaya dengan lantang.

Ki dayat menginjak salah satu bebatuan di lantai, karena tekanan sebuah balok akhirnya bergerak ke bawah, kemudian memunculkan reaksi dari pintu candi yang bergeser.

Saat pintu candi terbuka, Wijaya kaget dan terjatuh hingga obornya terlepas. Untung saja api nya tidak mati, Wijaya lalu mengambil obornya lagi dan mengarahkan ke depan.

Wijaya bangkit lalu mengikuti Ki Wijaya ke dalam, di dalam ruangan itu terdapat banyak sekali perhiasan emas dan benda-benda antik.

"Ki! Apa ini mimpi! Kenapa di dalamnya banyak barang seperti ini!" Tegas Wijaya terbelalak kaget melihat setumpuk koin emas.

"Kamu lihat guci dengan ukiran naga terbang, menurutmu dari mana asal benda-benda ini?" tanya Ki Dayat.

"Dari mana ya, saya tidak tahu Ki."

"Pada zaman dahulu, Desa Talaga seungit dan Desa Karajaan Sagara adalah satu wilayah dan wilayah itu membentang dari atas sini sampai wilayah pesisir, di jaman itu, banyak pedagang dari negeri lain yang singgah kesini, mereka dan kerajaan sering melakukan barter, menukar rempah-rempah, kayu, bambu, dan segala macam kekayaan alam di tempat ini dengan barang-barang yang mereka bawa. Terkadang para pelayar itu juga singgah untuk makan dan membayar dengan koin-koin emas."

"Tunggu, Ki! Kerajaan?" tanya Wijaya.

"Iya, kerajaan. Dulu di sini ada kerajaan kecil!"

"Apa nama kerajaannya?" tanya Wijaya penasaran.

"Nama kerajaannya adalah Kerajaan Sanghyang Salaka Bumi."

Wijaya Kusuma kagum mendengar penjelasan Ki Dayat, dia tidak menyangka desanya memiliki sejarah yang sangat luar biasa. Wijaya benar-benar takjub dengan setumpuk harta milik para leluhurnya.

1
Raidy Damaring
terlalu naif.... kalo udah bertindak jahat hukumnya lebih berat kalo ikut aturan adat...
Minchio: Ajat harus di adili dengan hukum negara, hehe.
total 1 replies
Was pray
sebenarnya wijaya itu polos apa bodoh sih? apa jangan-jangan malah polos dan bodoh
Minchio: Keduanya, wkwk.
total 1 replies
Was pray
emosimu membuat pikiranmu bodoh dan tolol wijaya
Minchio: Wkwkwk...
total 1 replies
Pino Kio
semangat Minchio.
Minchio: Makasi ya.
Minchio: terima kasih. ☺
total 2 replies
CenUniverse
lanjutkan min☕🗿
Minchio
hehe terima kasih kak udah ninggalin jejak 🙏
pendekar angin barat
keren thor
Minchio: Cerita ini bisa keren karena kehadiran kalian. Terima kasih ya udah ngikutin kisah ini hehe.
total 1 replies
Ejan Din
ingat itu semua adalah cobaan
Ejan Din
arini kmu bilang apa... nuntut bahawa ajat membunuh... bagaimana pula jika ajat yang dibunuh bapak mu... apa kamu akan diam saja Dan dibuang ke kolam ikan Lele... sedangkan kekasih juga bapa mu yang bunuh..
Minchio: Arini memang licik, kak. 🤧
total 1 replies
pendekar angin barat
pendek bgt Thor...
Minchio: besok sehari 2 bab ok. hehe
total 1 replies
anggita
Terus berkarya tulis, semoga lancar novelnya 👏Wijaya Kusuma👍.
Minchio: terima kasih udah ninggalin jejak, saya sangat senang membaca komentarnya, terima kasih atas dukungannya.
total 1 replies
anggita
lumayan oke👌👍
Minchio: terima kasih
total 1 replies
anggita
visual gambar dan tokohnya oke👌lah.
Minchio: Halo, makasi udah ninggalin jejak hehehe.
total 1 replies
Was pray
walau tidak menang dengan mudah paling tidak wijaya kusuma memberikan perlawanan terhadap lawan-lawannya dengan apik
Minchio
wkwkwk
Was pray
kirain wijaya ko'it dilumat sama mawangi si siluman cacing, untung ditolong sama siluman kucing garong. 😀😀😀
Minchio
kegoda gadis itu kayanya 🤧🤭
Was pray
tetap semangat menuntut ilmu kanuragan dan kebatinan wijaya kusuma, karena di pundakmu ada beban tanggung jawab besar sebagi pemimpin desa adat
Was pray
hahaha ..kepala desa adat kok cemen.... seharusnya anak kepala desa adat sudah dari kecil dilatih ilmu kanuragan dan ilmu kebathinan, karena di masa depan tanggung jawab berat yg harus dipikulnya sebagai penerus jabatan kepala desa adat. lanjut thor.
Minchio
sepertinya wijaya punya tapi dia belum menyadarinya 😄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!