NovelToon NovelToon
One Day With You

One Day With You

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / One Night Stand / Playboy / Percintaan Konglomerat / Beda Usia / Diam-Diam Cinta
Popularitas:15.1k
Nilai: 5
Nama Author: IamLovelyvi

Baron adalah mimpi buruk di mata Evelyn sejak pertama kali mereka bertemu. Berharap tidak bertemu lagi dengan Baron, namun takdir berkata tidak. Bagaimana mungkin Evelyn tidak trauma, dengan mata kepalanya sendiri ia melihat Baron bercinta dengan pacarnya. Lalu bagaimana jadinya Evelyn malah terikat dengan Baron seumur hidupnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IamLovelyvi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 8

"Mama akan baik-baik saja kan? Mama tidak akan meninggalkan Harold kan?" tanya Harold sambil memeluk leher Ellen.

Ellen malah ikut menangis dengan kedua anaknya. Padahal dia sudah mempersiapkan diri agar terlihat kuat di depan anak-anaknya. Ternyata Ellen tidak sanggup, tangis putra bungsunya meremukkan hatinya.

"Tidak sayang. Bagaimana mungkin Mama meninggalkanmu." jawab Ellen.

"Pah, lakukan sesuatu. Mama harus sembuh Pah." Evelyn yang sudah dewasa dapat menguasai dirinya.

"Tentu sayang. Papa sudah konsultasi dengan dokter. Tumornya belum menyebar sehingga Mama bisa sembuh dengan operasi dan perawatan intensif." jelas Charles.

"Tapi Nak, Mama tidak bisa di operasi di sini. Begitu mengetahui Mama mengidap penyakit serius, dalam satu bulan ini Papa mencari pengobatan paling ampuh. Dan Papa mendapat rekomendasi dari dokter terbaik di Eropa, kemungkinan besar Mama Ellen bisa sembuh total jika di operasi di Amerika." terang Charles dan diserap baik oleh Evelyn.

"Lakukan secepatnya Pah, Eve tidak mau kehilangan Mama lagi." Evelyn berserah yang penting Ellen sembuh. Kepergian Mama Alea cukup membekas di kepalanya meski saat itu ia masih kecil.

"Ada hal yang lebih penting yang harus kau ketahui Nak. Setelah operasi Mama Ellen harus menjalani perawatan sampai tumor itu benar-benar lenyap dari tubuhnya. Itu membutuhkan waktu yang lama. Tidak memungkinkan juga jika Mama bolak-balik ke Amerika, karena itu bisa membuat kesehatan Mama menurun. Maka, dengan segala pertimbangan, karena itu Papa memutuskan untuk pindah sementara ke Amerika sampai Mama sembuh."

Evelyn mendengar penjelasan itu dengan seksama, ia mengerti setiap penjelasan Charles. Tapi kalimat terakhir itu masih mengambang di kepalanya. Charles tahu kebingungan putrinya, ia menjelaskan kemudian.

"Papa dan Mama berencana membawa Harold karena dia masih kecil. Dan Papa ingin tanyakan padamu apakah ikut dengan Papa? Mengingat kau sudah dewasa, Papa perlu tahu keputusanmu." pertanyaannya ini sebenarnya Charles berharap Evelyn mau ikut dengannya ke Amerika. Ia juga tidak tega meninggalkan putri sulungnya sendirian.

Evelyn tersenyum melihat Papa dan Mamanya bergantian, "Papa dan Mama tenang saja. Evelyn baik-baik saja di sini. Lagi pula kalian di sana hanya untuk sementara bukan? Kalau Eve ikut pindah, nanti akan rumit kalau kembali ke Jerman." jawab Evelyn.

"Tapi Mama yang tidak bisa jauh darimu sayang." sahut Ellen.

"Its ok Mam. Hanya sementara bukan untuk selamanya. Maka dari itu Mama harus semangat agar cepat sembuh dan kita bisa berkumpul seperti dulu." Evelyn dengan dewasa menghadapi masalah yang menimpa keluarganya.

Keputusan akhir telah diambil, dalam satu minggu ini Charles akan mengurus kepindahan mereka, setelah itu mereka akan berangkat ke Amerika. Untungnya di sana, Charles memiliki anak perusahaan, sehingga dia bisa mengelola perusahaan itu sembari menemani istrinya menjalani pengobatan. Tidak tahu pasti kapan perawatan itu selesai, semua itu tergantung seberapa kuat Ellen melawan penyakitnya. Jika daya tahan tubuh Ellen lemah, mungkin akan membutuhkan waktu yang cukup panjang.

"Aku turut sedih dengan kondisi Ellen. Lakukanlah yang terbaik untuk istrimu sampai dia sembuh. Perusahaanmu di sini kau bisa serahkan padaku, aku akan membantumu mengurusnya." ucap Peter. Sebelum meninggalkan Jerman, Charles menemui sahabat baiknya untuk bertukar pikiran.

"Terima kasih bung. Tapi ada satu hal yang membuatku tidak tenang." ucap Charles.

"Apa itu?"

"Evelyn akan tinggal sendirian di sini. Kau tahu betapa aku sangat menyayangi putriku itu. Aku tidak bisa meninggalkannya meski hanya untuk sementara."

"Jadi apa yang bisa kulakukan dengan itu"? Peter tahu bahwa Charles ingin meminta bantuannya.

"Di negara ini hanya kau orang yang bisa kupercaya. Apakah aku bisa menitipkan Evelyn di rumahmu untuk sementara?"

Bukan tanpa alasan Charles menitipkan putrinya pada sahabatnya. Di rumah mereka memang akan ada asisten rumah tangga menemaninya, tetapi ia tidak bisa mempercayai mereka. Saat ini Evelyn sedang dalam masa peralihan menuju dewasa. Tentu akan ada banyak godaan-godaan bagi Evelyn yang membuat masa depannya berantakan jika tidak diperhatikan. Jika Evelyn tinggal bersama Peter, maka segala sikap Evelyn bisa diawasi. Peter yang juga menjadi Papa kedua bagi Evelyn bisa menasehatinya ketika dia melakukan kesalahan. Hal seperti itu tentu tidak bisa dilakukan oleh asisten rumah tangga.

"Kenapa tidak? Aku juga menganggap anakmu sebagai anakku juga. Aku akan menjaga Evelyn seperti putri kandungku." tidak butuh pikir panjang Peter mengiyakan permintaan sahabatnya. Mengingat jika Evelyn tinggal di rumahnya pasti akan membuat suasana lebih hangat. Setelah kepergian sang ibu, rumah Peter jadi sepi. Baron juga lebih banyak diam akhir-akhir ini. Jika Evelyn di rumahnya, setidaknya putranya memiliki teman bicara.

"Terima kasih Pete. Aku cukup lega sekarang." balas Charles.

Malam menjelang, Charles menemui putrinya untuk memberitahukan keputusannya. Karena besok mereka sudah harus berangkat maka tidak ada lagi waktu untuk memberitahunya selain sekarang.

"Apa? Kenapa harus di rumah Paman Peter Pah?" tanya Evelyn begitu mendengar pernyataan Charles.

"Papa hanya percaya Paman Peter. Paman Peter sama seperti Papa, dia akan menjagamu." jelas Charles.

Charles menjelaskan kalau dia tidak bisa meninggalkannya tinggal sendirian di rumah sebesar ini. Pria itu memberikan pengertian dan ketakutannya sebagai seorang agah yang selalu mencemaskan putrinya.

Charles tidak memahami perasaan Evelyn saat ini. Charles tidak tahu justru hal yang paling ditakutkan oleh Evelyn ada di rumah keluarga Badger. Bagaimana mungkin Evelyn menyerahkan diri ke mulut buaya liar itu setelah bertahun-tahun ia mencoba menghindarinya. Entah takdir apa yang dijalaninya sehingga membuatnya selalu berurusan dengan Baron.

Evelyn tidak akan menolak permintaannya jika Charles sudah memohon. Dengan berat hati, Evelyn menuruti kemauan sang Papa. Semoga Charles tidak menyesali keputusannya saat ini di masa depan.

Keesokan harinya, keluarga Lawrence berangkat ke bandara, diikuti dengan Peter di belakang mobil mereka yang ikut mengantar sahabatnya dan sekaligus membawa Evelyn pulang ke rumahnya. Evelyn bersandar di bahu Ellen selama di perjalanan. Barang yang mereka bawa tidak banyak, hanya beberapa potong baju dan dokumen penting. Di Amerika Charles telah menyiapkan rumah dan segala isinya.

Sebelum Charles dan anak istrinya check in, mereka bergantian memeluk Evelyn. Kali ini tangis Evelyn tidak terbendung lagi. "Jaga dirimu ya sayang. Kalau ada apa-apa segera telpon Mama." ucap Ellen.

"Kakak, aku akan merindukanmu." ucap Baron. Evelyn menghujani pipi Harold dengan ciuman. "Aku juga sayang. Jangan nakal di sana ya."

"Pete, titip putriku ya. Perhatikan dia." ucap Ellen pada Peter.

Peter memeluk Ellen singkat, "Pasti Ellen. Cepatlah sembuh agar kalian bisa berkumpul."

"Doakan saja."

Setelah mereka berpamitan, mereka akhirnya berpisah. Evelyn dan Peter kembali ke mobil dan pulang ke rumah keluarga Badger.

1
Km Manik
kak belum ada lanjutanya y
Km Manik
kak kok belum ada lanjutanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!