PERANG ZODIAC

"Ningsi aku rasa sebaiknya kau tinggal di desa ini," kata Dita pada Ningsi.

"Tapi Tuan put.."

"Dita!" koreksi Dita cepat.

"Eh, emmm, ya... aww maafkan kelancangan hamba. ." Ningsi merasa sangat sungkan.

"Tapi Neng Dita, hamba ingin menemani Neng Dita. Mendapatkan Mustika Naga itu."

Baik Dita, Ningsi, Jeko dan Joki sudah diberi penjelasan oleh Phoenix sebelumnya.

"Maaf, Ningsi sepertinya ini terlalu berbahaya untukmu, aku takut aku tak mampu melindungimu nantinya." Dita tetap bersikeras menyuruh Ningsi untuk tetap tinggal di desa terdekat.

"Tapi Neng Dita.." Ningsi sangat ingin membantu Dita.

"Turuti dan patuhi perintah tuan putrimu Ningsi," suara Sang Phoenix muncul dari keris Dita.

"Apakah kau ingin melawan perintah tuan putrimu?" lanjut Phoenix.

Ningsi hanya menunduk, lalu terisak.

"Hamba, khawatir Neng Dita akan celaka.. " isak Ningsi.

Lalu dengan lembut Dita memeluknya, Dita pun terharu atas kesetiaan Ningsi.

"Ningsi, aku yakin aku akan baik-baik saja bersama Sang Phoenix, yang jadi masalah adalah keberadaanmu bisa membahayakan dirimu sendiri."

"Aku justru khawatir akan hal itu, Ningsi jadi cobalah untuk mengerti."

Ningsi makin sesenggukan, tak mampu membayangkan tuan putrinya harus berjuang sendirian.

"Hiks hiks... Neng Dita, baiklah kalau begitu berhati-hatilah," sambil tersedu Ningsi pun melepas pelukan Dita.

"Percayalah Ningsi, tak akan terjadi hal buruk padaku." hibur Dita sembari mengusap air mata Ningsi dengan sapu tangannya.

Akhirnya mereka pun berpisah, Ningsi tinggal di rumah kepala desa. Dan Dita Putri Mahrani dengan menggunakan Kerisnya membuka pintu Dimensi Astro-Geo.

"Phoenix apa kau yakin kedua burung kakatua ini harus menyertaiku?" tanya Dita pada Phoenix.

"Hamba sangat yakin akan hal itu, tunggu dan lihatlah setelah kita masuk ke dunia Astro-Geo." jawab Phoenix.

Akhirnya pintu portal menuju Astro-Geo terbuka, Dita, Jeko dan Joki memasukinya.

Setelah pintu portal itu tertutup, seketika keris yang melayang-layang mulai bersinar benderang.

"Bersiaplah para penjaga tuan putriku!" kata Keris itu sembari menyemburatkan sinarnya pada Jeko dan Joki.

Dan secara ajaib sinar jingga itu menyelubungi Jeko dan Jeki serta mengubah penampilan dua burung itu menjadi Burung Ksatria yang tak lain dan tak bukan adalah Yataju dan Raguda. .

Jeko berubah menjadi Raguda sedang Joki menjadi Yataju.

\*\*\*\*\*

Jeko Sang Raguda

Bangsa Raguda merupakan musuh para Naga, golongan makhluk berwujud ular raksasa yang diburu para Raguda.

Pada suatu cerita, para Raguda menangkap para nāga dengan menerkam kepala mereka.

Lambat laun, para nāga akhirnya mendapat akal bahwa dengan menelan batu besar, maka makin beratlah mereka untuk ditangkap oleh Raguda, sehingga melelahkan para Raguda dan membuat mereka mati kecapaian.

Siasat tersebut akhirnya dibongkar oleh petapa Karambiya kepada salah satu Raguda, yang kemudian disuruh untuk menggigit bagian ekor nāga agar batu dimuntahkan.

                *****

          Joki Sang Yataju

Yataju adalah tokoh protagonis dari wiracarita Yamarana putra Ranua dan keponakan Raguda. Ia merupakan saudara Sempati. Ia adalah seekor burung yang melihat bagaimana Dewi Tinsa diculik oleh Wahrana. Ia berusaha melawan tetapi kalah bertarung dan akhirnya mati. Tetapi ketika belum mati dan masih sekarat masih bisa melaporkan kepada Sri Mara bahwa istrinya diculik.

               *****

Tak hanya di situ Sang Phoenix pun menyinari Dita dengan sinar ajaibnya dan Dita pun mengenakan armor perangnya, yang bisa melindunginya dari serangan lawan.

Dita Putri Mahrani

Bertiga mereka pun terbang menuju kediaman para Naga. Istana Langit Pertama.

Bersambung...

NB: Agar lebih mengenal Dita, simak lebih lengkap di Novel Karya Andi Dilla.