Genre : Action, Adventure, Romance Harem(!?), Game, Isekai, System....(?)...(?)...
Jun(30) atau Akuma Takeda(sekarang) sedang tidur di bawah pohon di dekat kediamannya ditemani seorang gadis maid cantik yang sedang duduk 'seiza, Akuma mengunakan paha maid tersebut sebagai bantal dan kepala Akuma di elus oleh maid tersebut.
Dalam pikiran Akuma dia sedang memilih jalan hidupnya apakah menjadi jahat atau baik, karena diri dia atau Akuma itu sendiri merupakan villain besar yang sangat-sangat jahat di dalam Game yang di mainkan nya.
Bagaimana caranya Akuma dapat masuk ke game? karakter apa Akuma itu? mengapa dikatakan sangat jahat? apakah Akuma dapat mengubah takdir nya agar tidak menjadi villain besar? ikutin terus cerita nya sampai tamat.
*Mohon maaf jika ada penggunaan kata yang salah, karena ini Novel pertama yang aku buat, jadi banyak kekurangannya, menerima koreksi baik dengan baik atau sebaliknya juga.
*novel kesukaan dan inspirasiku berjudul "Become As Villain" oleh Reza Yusuf
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lucifer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
[Chapter 7] Menjadi Kuat Lagi [2] pembatalan pertunangan
Pagi hari yang cerah, Akuma terbangun karena sinar matahari yang masuk sedikit ke dalam kamarnya, "...ughhh itu cukup menyilaukan..." ucap Akuma dan pada saat ini dia juga merasakan tangan kanannya mati rasa.
[Akuma]"... ahhh aku baru ingat Luna ada di sini..." sambil melihat kesamping Akuma menemukan seorang gadis manis yang tertidur lelap, ini sungguh pemandangan yang cukup menyenangkan hati.
Akuma beranjak dari kasur dengan hati-hati takut membangunkan Luna, tapi apa daya terdengar ketukan pintu yang membangunkan Luna.
[Maid]"...tuan muda, apa anda sudah bangun?..." tanya maid
[Luna]"...mmmm kakak, kakak sudah bangun..." sambil mengusap matanya
Akuma hanya menghela nafas dan sambil meregangkan tubuh dia menyuruh masuk Maid tersebut.
Maid yang masuk terkejut akan Luna yang berada di kasur Akuma, dia tidak banyak tanya dan segera merapikan kasur dan mempersiapkan pakaian untuk Akuma.
[Maid]"...tuan muda, saat ini tuan Duke ingin tuan muda mengikuti sarapan bersama pagi ini..."
Akuma hanya mengangguk dan menunjuk Luna untuk di persiapkan juga, Maid yang menyadari maksud dari Akuma segera mengangguk dan membantu Luna mengganti pakaiannya.
[Luna]"...kakak kakak, bagaimana penampilan ku? Apa aku terlihat cantik?..." ucap Luna sambil berputar-putar dan mengembangkan gaun yang di kenakan nya.
[Akuma]"...Luna sangat manis dengan gaunmu..." balas Akuma yang mengelus kepala Luna
Di ruang makan ada duke Raymond dan juga Duchess Ela, selain mereka ada juga tuan putri sarah yang sedang menunggu Akuma dan Ela.
Pintu ruangan itu terbuka dan mereka sudah tau siapa yang tiba namun ada keterkejutan di wajah mereka, bagaimana tidak saat ini Luna sedang duduk di pundak Akuma, Luna sangat bahagia terpampang pada wajah Lucunya. (tapi untuk kalangan bangsawan sebenarnya itu tidak sopan, apalagi ada tuan Putri di situ)
[Akuma]"...Luna kita sudah sampai, ayo turun..." ucap Akuma yang membujuk Luna
[Luna]"... baiklah kakak, tapi habis ini kita main bareng yah..." balas Luna dengan nada membujuk
[Akuma]"...iya iya, sehabis makan kita main lagi..." sambil menurunkan Luna, Akuma mulai duduk di sebelah kanan Raymond berhadapan dengan tuan putri.
Saat semuanya sudah duduk di tempatnya masing-masing para pelayan datang membawa beberapa makanan, Akuma tidak heran karena ini sudah hal biasa baginya di kehidupan sebelumnya.
Sebelum Raymond ingin mengatakan untuk menikmati makanannya, Luna tiba-tiba naik ke pangkuan Akuma.
[Luna]"...aku ingin makan bersama kakak, boleh kan kakak..." ucap luna, terdapat harapan pada matanya.
Akuma menyetujuinya, Raymond tidak bisa berkata-kata, Ela tersenyum-senyum hanya tuan putri sarah yang memiliki tatapan aneh.
Setelah Raymond mengatakan untuk menikmati makanan yang disediakan (ibarat basa-basi sebelum makan kalau yang beragama berdoa) mereka mulai makan.
Hanya Akuma dan Luna yang terlihat berisik saat makan karena Luna hanya makan makanan yang di suapi oleh Akuma, tidak berdaya Akuma hanya menyetujui keinginan manja adiknya, Raymond hanya batuk pelan sebelum membuka obrolan.
[Raymond]"...oh iya Akuma Minggu depan Putri sarah akan pulang ke istana kerajaan, jadi kamu harus mengantarkannya..." ucap Raymond
[Akuma]"...kenapa harus aku? Kenapa enggak ayah ajah? Atau suruh prajurit terkuat yang mengawal putri Sarah..."
Seisi ruangan terkejut hanya Luna yang tetap mengunyah ayam di mulutnya. Kenapa terkejut? Karena jika itu Akuma sebelum masuk pasti akan sangat senang dan bersemangat.
[Raymond]"...apa!! kamu serius dengan ucapan mu??..." tanya Raymond dengan sedikit keterkejutannya.
Sarah yang berada di hadapan Akuma juga terkejut bukan main, dia merasa heran mengapa anak laki-laki yang dulu selalu mengejar-ngejar dia menjadi tidak peduli sekarang.
[Akuma]"...yah aku serius!..." balas Akuma dengan tegas.
[Ela]"...tapi Sarah tunangan mu nak, jadi sudah sewajarnya kamu yang mengantarkannya..." bujuk Ela
[Akuma]"... kalau begitu batalkan saja tunangan nya..." jawab Akuma tidak peduli, dia hanya peduli dengan Ela yang makan berantakan dan membersihkan nya dengan tisu. (aku enggak tau apa yang di pakai orang di kehidupan zaman ini untuk mengelap)
seisi ruangan semakin di buat tegang oleh peryataan oleh Akuma bahkan para pelayan dan maid juga terkejut bukan main.
[Raymond]"...apa kau serius dengan ucapan mu? Itu akan memperburuk hubungan kita kepada kerajaan Akuma!!..." dengan sedikit jengkel Raymond berkata.
[Ela]"...itu benar nak, lagian ini juga pertunangan yang di buat oleh kakekmu dan juga raja sebelumnya, jadi tidak semudah itu untuk membatalkan nya..." ucap Ela yang membujuk Akuma untuk berpikir lagi.
Akuma yang mengerti ucapan Ela bahwa tidak semudah itu membatalkan pertunangan mulai memberi pertanyaan.
[Akuma]"...jadi bagaimana caranya supaya pertunangan ini dibatalkan?..." tanya Akuma kepada Raymond.
Raymond yang kebingungan memikirkan jawaban apa yang ingin dia sampaikan tiba-tiba Sarah yang dari tadi hanya diam saja mulai berbicara.
[Sarah]"...maaf jika saya tidak sopan, namun karena ini juga terhubung dengan saya maka saya ingin bertanya mengapa tuan Akuma ingin memutuskan pertunangan kita..." tanya Sarah gelisah.
Bagaimana tidak pertunangan ini di inginkan oleh raja sebelumnya dan raja sekarang itu juga di setujui oleh pendiri keluarga Takeda yang sudah berteman cukup lama, Jika di batalkan maka akan memperburuk persahabatan ini, walaupun sebelumnya Sarah juga tidak setuju dengan pertunangan ini.
[Akuma]"... entahlah saya juga tidak mengerti, tapi yang jelas saya tidak ingat siapa anda nona Sarah dan mengapa diri saya sebelum nya menyukai anda..." balas Akuma dengan sopan, sebelum Sarah ingin berkata lagi, Akuma berbicara lagi.
[Akuma]"...anda juga tau bahwa sebelumnya saya terkena musibah yang kurang beruntung, bukan kurang beruntung lagi sebenarnya, namun hampir kehilangan nyawa saya dan bahkan juga menyebabkan amnesia..." ucap Akuma dengan jujur.
Sarah tidak bisa menjawab dan timbul keheningan di ruangan tersebut, namun keheningan tersebut pecah akibat Luna yang menarik Akuma untuk pergi bermain karena telah selesai makan.
[Luna]"... kakak kakak ayo main, Luna sudah siap makan..." kata Luna yang menarik-narik baju Akuma.
[Ela]"... tunggu sebentar yang Luna sayang, kakak lagi berbicara hal yang penting bersama ayah, jadi Luna bermain sama maid yang lain ajh yah..." sambil memberi isyarat pada beberapa maid untuk membawa Luna bermain.
Mengerti akan maksud dari nyonya mereka, para maid mengajak Luna bermain, namun Luna menggenggam erat lengan Akuma dan tidak melepaskan nya.
[Luna]"...tidak.. tidak tidakkkk, Luna hanya mau main dengan kakak, tidak mau..." sambil menepis tangan salah satu maid.
Melihat maid yang kesusahan mengajak Luna Akuma mulai bertindak.
[Akuma]"...Luna! Luna kan adik baik kakak, kakak sekarang lagi ada hal yang penting di bicarakan dengan ayah dan ibu, jadi Luna main sama mereka ajh dulu yah..." sambil membujuk Luna, "...jika Luna mau dengerin ucapan kakak nanti kakak kasih hadiah untuk Luna..." sambil memberi jari kelingking untuk mengisyaratkan janji.
Luna yang senang dengan ucapan Luna mulai melakukan pinky promise dan segera berlari keluar di ikuti beberapa maid di belakang.
Melihat Luna yang berlari dengan semangat membuat hati Akuma ikut senang, karena seperti ini yang dia inginkan di kehidupan sebelumnya memiliki keluarga.
