NovelToon NovelToon
My Fantasy Came True

My Fantasy Came True

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Time Travel / Identitas Tersembunyi / Dunia Lain / Kaya Raya / Romansa
Popularitas:5.8k
Nilai: 5
Nama Author: Leticia Arawinda

aku sangat terkejut saat terbangun dari tidurku, semuanya tampak asing. Ruangan yang besar, kasur yang sangat luas serta perabotan yang mewah terlihat tampak nyata.
aku mengira semua ini adalah mimpi yang selalu aku bayangkan sehingga aku pun tertawa dengan khayalanku yang semakin gila sampai bermimpi sangat indah.
namun setelah beberapa saat aku merasa aneh karena semua itu benar-benar tampak nyata.
aku pun bergegas bangun dari kasur yang luas itu.
"kyaa!!" teriakku sangat kencang saat aku menatap cermin yang besar di kamar itu.
wajah yang tampak asing namun bukan diriku tapi aku sadar bahwa itu adalah aku.
semuanya sangat membingungkan.
aku pun mencubit pipiku dan terasa sakit sehingga aku tahu itu bukanlah mimpi.
"wajah siapa ini? bukankah ini sangat cantik seperti putri kerajaan" gumamku merasa kagum.

apakah semua ini benar nyata atau memang hanya sebuah mimpi indah?

🌸🌸🌸
nantikan kisah selanjutnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Leticia Arawinda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8

Tok.. Tok.. Tok..

Suara ketukan pintu yang sudah sangat ku tunggu.

Aku sudah menebak bahwa yang datang pasti Ivander. Dia yang sebelumnya melihatku berada di balkon dan tak sengaja menjatuhkan kain itu.

“Pasti itu Ivander, kan?” gumamku merasa berdebar.

Saat itu aku bersikap seolah membiarkannya menunggu sedikit lebih lama sebelum aku membuka pintunya padahal aku sangat tidak sabar bertemu dengannya.

Aku pun membuka selimut dan beranjak dari tempat tidur untuk menemuinya.

Tap.. Tap.. Tap..

Langkahku sedikit melambat karena jantungku berdebar kencang.

Krieet!..

Terlihat sekali wajahnya yang lelah saat aku membuka pintu itu dan menatapnya.

Senyum manis melebar dari bibirnya serta tatapan penuh kehangatan terlihat dari sorot matanya.

“Istriku, apa gerangan yang membuatku belum tidur dan berdiri di luar seperti itu?” tanya Ivander khawatir.

Deg!

Pertanyaan yang mengejutkan karena sebelumnya ada hal yang tidak seharusnya terjadi dan tidak mungkin aku mengatakannya kepada Ivander tentang Vernon, pria misterius itu.

“Ah, itu.. aku menunggu kamu pulang suamiku” jawabku dengan gugup.

Senyum melebar terlihat kembali dari bibirnya setelah mendengarkan jawabanku yang membuatnya senang.

“Begitu ya? Apa kamu merindukanku, sayang?” godanya dengan tatapan yang menghanyutkan.

“Si, siapa? Hmph.. aku tidak.. eum.. maksudku, rasanya ada yang kosong saat aku tidak di rumah. Iya, itu maksudku” jawabku terbata-bata.

“Pfftt.. baiklah, istriku. Aku tahu apa maksudmu, ini milikmu bukan? Kenapa kamu memakai kain setipis ini saat keluar sayang? Angin malam sangat dingin, aku tidak mau kamu sakit lagi” ucapnya sambil memakaikan kembali kain itu.

Saat dia tertawa kecil dan senang menggodaku membuatnya tampak seperti pria yang lembut dan penuh kasih sayang meski wajahnya terlihat tegas.

Ivander menyentuh pipiku dengan ibu jarinya, ia membelainya penuh kasih dan tatapan yang dalam.

Ia mendekatkan dirinya lalu mencium keningku dengan lembut dan perlahan.

“Cup”

Setelah melepaskan kecupan hangat itu, Ivander menatapku dengan tatapan yang bercampur dengan kesedihan.

“Selamat malam dan mimpi indah istriku. Aku akan tidur di kamar sebelah, maaf aku tidak bisa menemanimu lebih lama karena aku sangat lelah karena putra mahkota memberiku banyak sekali pekerjaan hari ini” jawabnya sangat lelah namun membelai wajahku.

“Hmph.. baiklah suamiku. Maaf aku masih belum bisa tidur sekamar denganmu” ucapku merasa bersalah.

“Iya tidak apa-apa sayang, asalkan kamu nyaman dengan itu, aku bisa menerimanya”

“Terima kasih suamiku”

Dia membelaiku sekali lagi sebelum ia benar-benar pergi ke kamar sebelah sesuai dengan perkataannya.

Hanya punggungnya yang lebar serta tubuhnya yang tegap yang masih terlihat saat dia beranjak pergi dari hadapanku lalu berangsur tidak terlihat lagi setelah ia masuk ke dalam kamar yang persis berada di sebelah kamarku.

Aku pun kembali masuk ke dalam kamarku dengan perasaan yang kosong dan hampa namun aku pun tidak tahu harus melakukan hal yang seperti apa, antara menuruti naluri tubuh ini atau mengikuti apa yang aku pikirkan.

Rasanya aku sangat tersiksa membuat jarak di antara Ivander dan diriku karena raut wajahnya yang tampak sedih dan kesepian itu tak mudah ku abaikan.

“Apa aku harus memberanikan diri untuk menjadi seperti Casandra yang sesungguhnya? Merasakan cinta dan kasih sayang dari pria hebat seperti dia?” gumamku sambil berjalan kembali ke kasur.

Hari itu pun berlalu dengan perasaan yang tak mudah untuk di kendalikan dan juga bercampur dengan rasa bersalah.

Padahal sebelumnya aku sangat menantikan kedatangannya saat ia tidak ada namun ketika dia pulang pun aku tidak melakukan apapun yang membuat perasaanku tenang.

Keesokan harinya.

Ivander mendatangiku karena ia tidak ada pekerjaan yang mendesak sehingga aku memiliki waktu untuk lebih mengenal dia.

Aku ingin melakukan banyak hal di kehidupan ini agar aku bisa memahami keseluruhan hal apa saja yang perlu di lakukan untuk beradaptasi di tempat ini.

“Suamiku, apa aku boleh meminta sesuatu?” ucapku saat kami duduk di ruang makan.

“Tentu saja boleh istriku, katakanlah” jawabnya senang.

Dia meletakkan cangkir yang berisi the hangat yang ia minum.

Hari ini Ivander tampak lebih santai dengan pakaian yang lebih casual berbeda dari sebelumnya yang sangat gagah mengenakan pakaian yang mewah dan menggunakan warna dan simbol khas dari Duke Lance.

“Aku mau belajar tentang tata krama sebagai bangsawan dan juga berkuda dan berpedang. Aku dengar dari Rose kalau sebelumnya aku pandai melakukan itu tapi sekarang tak ada satu pun yang ku ingat” pintaku dengan penuh harap.

“Oh.. aku senang kamu mau melakukan hal itu untuk mengingat semua hal yang selama ini kamu lakukan sayang, tapi aku khawatir kamu terluka” jawabnya penuh kekhawatiran.

“Suamiku jangan khawatir, aku pasti baik-baik saja karena aku mau kamu yang mengajariku berkuda dan juga berpedang” ucapku seraya membuatnya percaya.

Matanya melebar seraya terkejut dengan ucapanku karena dia mengira aku memerlukan tutor lain buka dirinya.

“Ehem.. baiklah kalau denganku tidak masalah” Ivander mengatakannya dengan wajah yang memerah.

Dia sangat antusias setelah aku meminta dirinya untuk menjadi tutorku dan aku pun sudah tidak sabar untuk mencoba melakukan hal-hal baru yang sangat membuatku penasaran.

“Terima kasih suamiku, jadi kapan kamu mau mengajariku?” tanyaku sangat antusias.

“Kapan pun itu asalkan kamu siap sayang”

“Apa itu artinya aku boleh keluar? Aku sangat bosan di dalam mansion terus, suamiku”

“Sepertinya sekarang sudah boleh tapi ingat kamu tidak boleh terlalu lelah, aku tidak mau kamu kenapa-kenapa sayang”

Ivander sepertinya mempunyai kecemasan yang cukup tinggi jika berhubungan dengan keselamatanku. Mungkin dia mempunyai trauma dan takut jika terjadi hal buruk yang menimpa diriku.

Dia memang pria yang sangat mencintai istrinya dan juga penuh dengan perhatian.

Aku bergegas menghabiskan makanan yang ada di depanku lalu bersiap untuk berganti baju dengan pakaian yang lebih nyaman untuk berkuda dan juga berlatih pedang.

Pakaian yang hanya bisa ku bayangkan hanya dari novel dan ku lihat dari komik tapi siapa sangka sekarang aku akan mencoba memakainya.

Pakaian yang cantik dan beraneka ragam, gaun-gaun yang mewah serta perhiasan yang banyak, semuanya ku miliki dengan mudahnya disini berkat suami yang penuh dengan harta yang berlimpah dan tidak akan habis untuk anak cucu nanti.

Seorang Duke di kekaisaran yang memiliki bakat hebat, wajah tampan dan juga harta yang berlimpah. Casandra adalah wanita yang sangat beruntung bisa memliki suami seperti dia yang sangat mencintainya sebesar ini.

Aku sungguh sangat iri karena rasa cintanya bukan untukku melainkan kepada pemilik tubuh ini.

Aku pun tidak akan pernah percaya jika ia memandangku dengan cinta yang sama namun aku sadar bahwa dia selalu mengira istrinya hidup seperti biasanya tanpa tahu bahwa jiwanya entah berada dimana.

1
Riss Si Author
semangat ya
Riss Si Author
ini keren
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!