Austin mengusir adik angkatnya, karena hamil diluar nikah. apalagi, dari awal Austin sangat tidak menyukai Shireen, ketika mengetahui Shireen hamil tanpa pikir panjang Austin langsung menyuruh adik angkatnya untuk keluar dari rumah. dan ketika Shireen menikah dengan orang yang telah menghamilinya, hidup Shiren sangat menderita, Wanita itu selalu mendapatkan kekerasan dari suaminya, dan tentu saja Shireen menerima kekerasan dari suaminya selama bertahun-tahun.
hingga pada akhirnya, Shireen dipertemukan lagi dengan Austin, di mana ternyata Shireen bekerja di perusahaan milik kakak angkatnya. sebisa mungkin, Shiren berusaha untuk menghindari Kaka angkatnya, karena dia tidak ingin dipecat oleh Austin, apalagi dia yakin Austin masih sangat membencinya, karena ketika bekerja di kantor Austin, Shiren mendapatkan gaji yang besar.
tapi sayang keinginan Shireen sepertinya sia-sia, pada akhirnya Austin mengetahui Shireen bekerja di perusahaannya, dan tentu saja
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi kim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Melihat
Axel langsung berjalan ke arah lemari, memastikan bahwa lemari itu benar-benar kosong padahal dia sudah melihat bahwa memang lemari itu kosong. Dia membuka kotak-kotak yang berada di atas lemari yang biasa Shireen simpan untuk menyimpan berkas-berkas penting, Dani nihil semuanya hilang tidak ada berkas apapun.
”Arrrrrhhhhhhhh!" Axel kembali berteriak, lelaki itu merasakan marah bukan main karena ternyata dia tidak menemukan jejak apapun, lelaki itu merasa buntu karena dia tidak bisa menemukan istrinya. Lalu bagaimana jika tidak ada Shireen, siapa yang akan membayar biaya rumah ini, dan siapa yang akan membayar biaya sehari-harinya.
"Aku benar-benar tidak akan melepaskanmu Shireen, akan ku kejar kau kemanapun kau pergi!" Axel mengatakan itu dengan penuh percaya diri, padahal dia juga bingung harus mencari Shireen ke mana.
Satu tahun kemudian
Waktu berjalan begitu cepat, hari demi hari Shiren lalui dengan penuh air mata. Pernah hidup terlantung-lantung karena tidak mempunyai uang hingga tidak bisa membayar biaya sewa rumah, selalu tidur berpindah-pindah tempat dari stasiun bawah tanah, dan terkadang tidur di gereja.
Banyak sekali air mata yang Shireen dan Ilona keluarkan selama setahun ini, Ilona sering sekali mengalami demam, tapi Shireen yang selalu diam di stasiun bawah tanah hanya mampu memeluk putrinya, dan untuk makan terkadang Shireen selalu menunggu makanan sisa dari restoran yang berada di sekitar sana.
Tapi sepertinya perlahan Tuhan mulai mendengar doa Shireen, 2 bulan lalu kehidupan Shireen mulai membaik, Dia sudah bekerja di hotel.
2 bulan lalu, tanpa sengaja Shireen menemukan sebuah berkas penting, dan juga sebuah ponsel. Dan Shireen yang sedang berada di stasiun bawah tanah terus mencari pemilik ponsel dan berkas-berkas tersebut, beruntung pemilik ponsel dan berkas itu menelepon ke ponsel yang berada di tangan Shireen, dan karena kebaikan Shireen pemilik berkas itu memberikan pekerjaan di tempatnya bekerja yaitu di hotel.
Gaji Shireen mungkin tidak terlalu besar, karena dia hanya di bagian gudang. Tapi bagi Shiren ini sudah lebih dari cukup, terlebih lagi dia mendapatkan mess untuk tinggal. Jangan ditanyakan betapa bersyukurnya Shiren ketika memulai bekerja, yang pasti dia benar-benar bersyukur. Berbulan-bulan hidup terlentang-lantung, selalu kelaparan akhirnya bisa mendapatkan kembali hidup yang layak, tempat tinggal yang nyaman walaupun tidak terlalu luas.
Waktu menunjukkan pukul 09.00 malam, akhirnya pekerjaan Shiren sebentar lagi selesai.
"Shiren!" Seseorang memanggil Shireen, hingga Shireen yang baru saja selesai mencatat semua persediaan langsung menoleh.
"Ada apa madam?" Tanya Shireen.
"Kenapa kau tidak makan malam?" Tanya Elia sang kepala gudang.
"Aku membawa makanan itu untuk anakku madam, aku akan makan bersamanya." Shireen memang selalu seperti ini, setiap jatah makannya dia selalu berikan pada Ilona, kebetulan mess berada di belakang hotel jadi ketika dia mendapat makan siang ataupun sarapan Shiren selalu pulang dan mengantarkan makanan sedangkan dia akan makan jika Ilona sudah kenyang.
"Makanlah ini, ada beberapa staf yang tidak membawa makan malam ke rumah jadi ini bisa untukmu."
"Benarkah madam?" Shiren begitu riang ketika mengetahui apa yang dikatakan oleh Elia, padahal itu hanya hal sederhana tapi mampu membuat hati Shireen senang, karena tentu saja dia bisa makan dengan puas tanpa harus menunggu sisa Ilona
"Segera bereskan pekerjaanmu, nanti aku akan menaruh makanannya di lokermu." Shireen mengganggu kemudian wanita itu kembali berbalik kemudian kembali melanjutkan pekerjaannya yang hanya tinggal sedikit lagi.
Setelah selesai, Shireen langsung berjalan ke arah lokernya untuk mengganti pakaian dan juga untuk mengambil makanan yang tadi disiapkan, rasanya Dia tidak sabar untuk segera sampai di rumah dan menikmati makan malam bersama Ilona.
Ketika akan keluar dari hotel, tiba-tiba tubuh Shiren Dia membeku ketika melihat siapa yang baru saja masuk ke dalam hotel, dengan cepat wanita itu menyingkir lalu bersembunyi karena takut keluarga angkatnya melihatnya.
Ya rupanya keluarga Austin sedang berlibur di kota itu, dan semua keluarga Austin pun ikut dan menginap di hotel tempat Shireen bekerja.
****