NovelToon NovelToon
Istri Cantik Si Pewaris Lumpuh

Istri Cantik Si Pewaris Lumpuh

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Pernikahan Kilat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta pada Pandangan Pertama / Pengasuh / Terpaksa Menikahi Suami Cacat
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: Harsie Alive

Arin seorang penyandang disabilitas menyelamatkan David dari serangan preman di tepi pantai. Dia membawa pria itu ke rumahnya dan menemukan bahwa David adalah putra dari penyelamatnya di masa lalu. Tapi gawat, pria itu lupa ingatan!
Bencana dimulai, David Bima Carat sebagai pewaris perusahaan besar dinyatakan hilang oleh teman-teman dan adiknya. Kenyataannya David diserang oleh salah satu sahabatnya atas perintah pria tua di balik layar yang menuduh keluarga David menculik adiknya.
Rekan David berusaha mencari keberadaannya, sedang di sana, David terjebak dalam pernikahan dengan Arin karena jebakan pembenci gadis itu.
Bagaimana teman-teman David mengungkap kasus hilangnya David? siapa pria tua yang memerintahkan orang itu menyerang David dan siapa adik yang dia maksud? bagaimana kelanjutan hubungan antara Arin dan David? Benarkah David lupa ingatan atau hanya sandiwara?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Harsie Alive, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8

^^^Orang yang bijak tahu membalas budi, tetapi orang bodoh menghiraukan pertolongan orang lain!^^^

^^^-.....-^^^

...****************...

Gadis itu memutus panggilan telepon. Dia bersembunyi dibalik semak-semak sambil menyalakan ponselnya dan merekam apa yang terjadi. Cahaya lampu di dekat bibir pantai membuat semuanya terlihat jelas.

David di hajar dan dipukuli habis-habisan oleh orang-orang itu. Hingga pria itu tak sadarkan diri. David pingsan dengan kondisi kedua tangannya patah dan kepalanya mengalami benturan keras.

Arin terdiam membisu," mikir Arin... Mikir!!!!" Ucapnya sambil mengetuk kepalanya sendiri.

Arin terpikir sebuah ide, dia memutar suara sirene polisi lalu berteriak kencang.

" PAK POLISI!!!! PENJAHATNYA DI SINI!!!!!" pekik gadis itu menggelegar.

Bagas dan anak buahnya panik," Sialan, ada yang memanggil polisi, cepat kabur!!" Pekik Bagas yang langsung berwajah pias.

Dia dan anak buahnya berlari terbirit-birit dari pantai itu setelah menghajar David hingga babak belur.

Arin langsung berlari menghampiri David, kondisinya sangat memprihatinkan.

" Pak...pak... Bangun pak!!"

" Halo... Om... Om jenggot lebat bangun om!!" Teriak Arin sambil menepuk-nepuk wajah pria itu. Tapi David tak kunjung bangun.

Gadis itu panik, dia takut kalau orang-orang tadi sampai kembali ke pantai itu setelah sadar kalau semuanya itu bohong.

" Aaduhhh... Bagaimana ini!!" Ucap Arin. Dia melemparkan tatapannya ke sekitar pantai, mencari alat untuk membawa pria itu.

Gadis itu melihat sebuah troli sorong di dekat pohon kelapa. Sepertinya milik warga di sana.

Dengan cepat dia berlari dan mengambil troli sorong itu dan membawanya ke dekat David.

" Bertahanlah!!" Ucap Arin dengan wajah panik.

Dia menarik tubuh pria itu dan mengangkatnya sekuat tenaga ke atas troli. Lalu dengan kekuatan penuh dia mendorong troli menuju rumahnya.

Dibukanya pintu dengan panik lalu didorongnya masuk troli itu ke dalam rumah.

Arin mengaburkan jejaknya lalu berjalan ke sana kemari mengelabui orang-orang itu. dibuatnya gesekan di dekat pantai, seolah David terseret ombak.

Dengan cepat dia membawa barang-barang nya masuk ke dalam rumah dan mengunci rumah rapat-rapat.

Sruuukkk...

Arin terduduk lemas di atas lantai dengan wajah pucat. Nafasnya tersengal-sengal. Dia sengaja tidak menyalakan lampu di rumahnya.

" Aaduhhh... Siapa sih mereka hah... Hahh... Hahh...." Gadis itu menghirup udara sebanyak-banyaknya. Dia lelah, kakinya juga terasa sakit.

Ditatapnya pria itu, dia tak bisa membiarkan orang itu mati begitu saja di depan matanya.

Perlahan Arin bangkit, berbekal cahaya senter dia membawa David untuk berbaring di kamarnya.

Dibaringkannya pria itu dengan perlahan, darah segar masih mengucur dari kepalanya.

" Apa yang terjadi!? Siapa orang-orang itu!!" Batinnya.

Arin membuka kotak putih besar di dekat lemari pakaiannya. Ratusan alat medis terletak di sana. Bagaimana pun, Arin adalah seorang perawat profesional yang lulus kuliah di usia 20 tahun. Tetapi karena kejamnya dunia kesehatan dan diskriminasi terhadap penyandang tunarungu dan penyandang cacat seperti dirinya, dia tidak diterima bekerja di rumah sakit manapun.

Arin mengeluarkan alat medisnya, diperiksanya kondisi pria itu dengan teliti. Meski tak bisa bekerja di rumah sakit, Arin bekerja sebagai asisten dokter di klinik desa di sekitar pantai itu.

Keahliannya tidak diragukan, tetapi cacat kaki dan telinga membuatnya mendapat sedikit pasien.

Dengan cekatan Arin membersihkan luka dan memasang alat bantu hidup untuk pria itu, dia memeriksa mata, telinga, detak jantung, tekanan darah dan semua yang diperlukan oleh pria itu.

" Setelah dia bangun akan kubawa dia scan, kepalanya seperti nya terkena benturan keras!" Ucap Arin.

Untuk sementara waktu Arin akan menjaga pria itu kediamannya, sampai suasananya benar-benar aman.

Ditatapnya wajah itu dengan seksama. Semakin ditatap, semakin dia merasa familiar dengan wajah yang dipenuhi dengan janggut dan kumis di rahangnya itu.

" Sepertinya aku pernah melihat wajah ini belasan tahun lalu!" gumam Arin.

Ditatapnya rahang David yang sobek, mau tak mau dia harus mencukur rahang itu dan membersihkan luka di wajah David.

Diambilnya pisau cukur, lalu perlahan dibersihkan nya wajah David. Dia melakukannya perlahan-lahan agar tidak menyakiti pria itu.

Hingga wajah tampan dan bersih didapatinya.

Kedua netra Arin terlihat kaget menatap wajah asli pria itu.

" Dia... Sangat mirip dengan tuan penyelamat!!" batin Arin tak percaya.

" Apa jangan-jangan dia anak tuan itu!?" batinnya tak percaya.

Selama dia hidup, Arin mengingat satu sosok baik hati yang menyelamatkan nyawanya dari pembunuh. Memori terakhirnya tentang keluarganya adalah kekacauan besar di sebuah kediaman raksasa.

Dia diculik oleh pria misterius bahkan hampir dibunuh. Jika tidak ada paman penyelamat, dia pasti tidak akan hidup sampai saat ini.

Meski harus kehilangan satu kakinya dan mengalami gangguan pendengaran, Arin bersyukur dia bisa tetap hidup karena bantuan tuan penyelamat itu.

"Apa dia putra paman penyelamat!? Sudah sepuluh tahun aku tidak bertemu paman, sampai sekarang tidak ada kabarnya, apa Paman baik-baik saja?" gumam gadis itu.

Arin menghela nafas, orang-orang yang berharga baginya, perlahan menghilang satu per satu. Dimulai dari meninggal nya nenek pengasuh yang menjaganya atas perintah penyelamat nya lalu dia tak lagi mendengar kabar dari penyelamat nya itu.

" Akan kupastikan setelah dia bangun!" batin Arin.

Arin merawat pria itu dengan senang hati, apalagi wajah yang begitu persis dengan penyelamat nya itu membuatnya semakin berniat melindungi David.

Gadis itu mengintip ke luar. Keempat pria misterius tadi sedang berputar-putar di bibir pantai, mencari keberadaan David yang tiba-tiba hilang.

Arin terdiam, dia mengawasi mereka dalam kegugupan yang luar biasa.

Di saat yang sama, polisi benar-benar tiba di tempat itu. Mereka langsung berlari ketakutan dari tempat itu.

Melihat keadaan aman, Arin menghubungi salah satu polisi itu.

" Kak Jack, mereka sudah kabur, korbannya sudah Arin amankan, untuk sementara berjagalah di sekitar pantai, Arin takut terjadi sesuatu!" lapor gadis itu.

" Arin, kau baik-baik saja kan? " tanya pria itu khawatir.

" Arin baik-baik saja, terimakasih sudah datang, para penjahat itu harus kalian tangkap, "

" Arin punya videonya, akan Arin kirimkan," tukasnya.

" Baiklah, malam ini kami akan berjaga di sekitar sini, segera kirim videonya pada kakak, kami akan membereskan masalah ini, jangan keluar rumah sampai benar-benar aman!" ucap Jack sambil menatap ke rumah Arin.

" Baik Kak, terimakasih," balasnya.

Jack dan pihak kepolisian mencari di sekitar pantai. Mereka mengambil bukti percikan darah dan kayu yang dipakai memukuli David.

Di sisi lain, Mereka menemukan kuris roda David yang tergelatak begitu saja.

Sementara itu, Bagas dan anak buahnya menatap mereka dari kejauhan. Sampai detik ini, Bagas masih bingung bagaimana David bisa hilang dari bibir pantai itu.

" Bos, jangan-jangan orang itu diseret ombak!" ucap Anak buahnya.

Wajah Bagas berubah pucat," Sialan, tidak mungkin!" ucap Bagas.

" Bos, sepertinya dia memang masuk ke laut, saya lihat bekas seretan di dekat air!!" imbuh yang lain.

Maka semakin panik lah pria itu.

" Sialan, arkrhhh... Kacau... Kalah dia mati, pak tua itu akan murka!" ucap Bagas sambil mencengkram kepalanya sendiri.

"Tidak!!"

"Bukankah ini lebih baik, musuh pria tua itu lenyap selamanya!!"

"Ya.. ini lebih baik, aku tidak harus memata-matai bocah ingusan itu lagi!" monolognya sambil tersenyum menatap hamparan pantai yang kosong dan menyeramkan.

" Kita kembali, pria itu sudah mati ditelan ombak, misi selesai!" ucap Bagas.

1
famida
ok gak cerita ni... cuma jangan terlalu lama update nyer...
famida
jangan lama sangat update nyer Thor.... nanti bosan....
Melvi Ana
apakah Airin....?
Moms Arkha
lanjut
Harsie Alive
sampai sejauh ini, masih sepi 😣
Septian Ramadhan
aku baru buka kotak notifikasi, semangat thor up terus
Harsie Alive
hai yuk letakkan komentar kalian, tunggu kelanjutannya ya 🤗
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!