Gairah Sang Mantan

"aku minta maaf untuk kejadian 3 tahun lalu mey" ucap Randra

"Yang mana ? " tanyaku

Randra melirik ke arah Bagas ,

" Bisa gak kita bicara hanya berdua saja mey ? Aku rasa hal ini tidak pantas di dengar orang lain" ucapnya lagi

"Dia bukan orang lain , dia Calon Suamiku" jawabku sambil menatap ke arah Bagas.

Sontak saja hal itu juga membuat Bagas melihat ke arahku.

"Iya kan ? " tanyaku pada Bagas.

Bagas hanya mengangguk sebagai jawaban .

"Calon Suami ? " tanya Randra kaget

"He.emmm.. Dia juga berhak tau semua Masalalu ku , apa kamu keberatan ? Jika iya, kita sudahi saja percakapan ini ! " jawabku

"Baiklah.. ternyata kamu sudah menemukan lelaki yang kau mau.. Heh, lalu untuk apa aku selama ini mencarimu !" ucapan Randra seketika membuatku melotot menatapnya .

Aku melipat tangan di dadaku dan menunggu apa maksud dari ucapannya .

" Aku tidak pernah menyuruhmu untuk mencariku, dan bukankah dulu kau sendiri yang tiba tiba menghilang tanpa kabar ? "

Bagas menyentuh tanganku, memberi kode agar aku harus tetap tenang.

"Sudahlah jangan berbelit², cepat katakan apa maumu sekarang" ucapku sudah semakin muak

"Aku hanya ingin menjelaskan, 3 tahun lalu saat aku tiba tiba meninggalkanmu tanpa kabar, karena saat itu aku sedang dalam kesulitan....

"heh.. Kesulitan ? bukankah sebelumnya kau beralasan akan pindah kerja? Sekarang kau bilang karna kesulitan ? Kesulitan apa yang mengharuskan kau seperti maling yang sudah merenggut kehormatanku lalu kabur tanpa bertanggung jawab !!! " ucapku dengan nada yang mulai bergetar

"Aku masih ingat betul, 3 hari sebelum kau pergi, kau telah merubah semua masa depanku ! Mungkin itu memang sudah kau rencanakan sebelumnya !! "

"Tidak Mey.. Aku tidak bermaksud...

"Tidak bermaksud apa ? Jika kau memang sebelumnya sudah ada masalah, kenapa kau masih tega merusak masa depanku lalu pergi begitu saja? "

"Kau tau?? Kau adalah kesalahan terbesar dalam hidupku !! "

"Maafkan aku Mey.. Aku akan menjelaskan semuanya " dengan tanganya yang akan meraih tanganku dengan segera aku menepisnya .

"Jangan pernah sentuh aku lagi !!

Sebenarnya aku sudah tidak mau berurusan lagi denganmu , tapi kau masih punya 1 penjelasan padaku" ucapku

"Aku akan jelaskan Mey"

"3 tahun lalu ketika kau masih bersamaku, apa statusmu sebenarnya? Dan siapa anak yang bersamamu kemarin ? " tanyaku memastikan

"Anak itu namanya Arya. Dia Anakku "

Aku tercengang mendengarnya, meski sebelumnya aku sudah menduganya tapi bagaimana mungkin aku tidak terkejut mendengar fakta dari mulutnya sendiri .

"Usianya 5 tahun , aku bahkan baru mengetahuinya 3tahun yang lalu, itu yang menjadi alasanku kenapa aku tiba² pergi meninggalkanmu...

"heh.. Ternyata kau sangat suka menabur benih dimana mana" ucapku dingin

" Itu kecelakaan Mey..

" Kecelakaan ? Bahkan kau mengulangi hal itu denganku juga, jika saat itu aku hamil benihmu apa itu juga kau sebut kecelakaan?

"Jika hal itu terjadi padamu, aku akan tanggung jawab Mey"

"Heh.. Jangan konyol Randra !! Kau bahkan tidak mengetahui jika benih yang kau tanam di dalam rahim wanita itu sudah tumbuh, dan kau malah asyik bermain dengan wanita lain ! Apa kau tidak punya rasa bersalah sama sekali hah ? Dan kau bilang hal jika itu juga terjadi padaku, kau juga akan bertanggung jawab ? Dengan cara menikahiku juga ?? Apa kau akan menikahi semua wanita yang mengaku mengandung anakmu?? " ucapku yang sudah terlanjur geram

"Jangan sok bertanggung jawab jika kau pun masih menjadi pengecut !! Kau terlalu naif ! "

" Dengarkan aku dulu Mey.. semua itu memang kecelakaan, aku bahkan tidak mengingat kejadiannya..

"Mana mungkin bisa ingat jika kau memang sering melakukannya dengan banyak wanita lainnya..

"Aku tidak begitu Mey.. Aku hanya punya 1 ingatan yaitu hanya denganmu saja Mey.. Dan untuk hal itu aku sungguh menyesal sudah merusak masa depanmu, Aku sungguh ingin kamu memaafkanku " ia tertunduk setelah melihatku dan bagas bergantian .

"lalu 3 tahun lalu, kau pergi untuk menikahi ibu dari anak itu ? " kini Bagas ikut bersuara

Randra hanya mengangguk mengiyakan.

"Mey.. Jujur saja, perasaanku untukmu masih sama seperti dulu "

"Itu semua sudah tidak penting, sekarang kau dan aku sudah menjadi orang asing "

"Tunggu aku Mey, aku akan membuktikan padamu jika semua itu adalah kecelakaan, aku akan mencari buktinya"

"Untuk apa ? Aku sudah tidak mau tau Urusanmu ! "

"Aku mohon Mey, beri aku waktu untuk membuktikannya padamu.. Aku punya firasat kalau Arya bukan anakku" ucapnya yang membuatku sontak mengerutkan kening

"Jangan bicara sembarangan, kau akan berdosa jika kau tidak mengakuinya"

Jujur saja ucapannya membuat hatiku merasa sakit, bagaimana jika dia juga akan berfikir seperti itu jika tau tentang Raina, tidak mengakuinya sebagai anak.

Aku memang berniat untuk tidak memberitahu tentang Raina padanya. Aku takut konflik di antara kita akan terus berlanjut. Aku gak mau jika nantinya mempengaruhi tumbuh kembang Raina .

" Sudahlah.. Urusan kita sudah selesai, aku harap kau bisa menerima keluarga barumu.. Kita jalani urusan kita masing², dan aku minta padamu untuk tidak pernah muncul lagi di hidupku. Aku sudah melupakan semua tentangmu ."

" tapi aku masih mencintaimu mey..."

" Aku akan Menikah , tolong jaga sikap dan ucapanmu di depan calon suamiku !! " aku bergegas berdiri dan menarik lengan Bagas

" Ayo kita pulang " ajakku pada bagas