ayu ningtias binti Zaki harus merelakan pernikahannya berantakan karena mempelai pria tidak datang bersama keluarga nya.
tanpa di sangka bima Triadityatama paman mempelai pria yang datang menghadiri acara pernikahan. ayu yang di selimuti amarah dan dendam memaksa bima untuk menikahinya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ridha Azizah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 5
" malang sekali nasib mu yu,, sudah di tinggal kabur malah dapat suami orang " ucap bunda Seza ter gugu
Ayu menunduk dengan ucapan bundanya , ia sendri kaget dengan kenyataan ini . Rupanya ia istri kedua .
" suami orang bagai mana bunda?" ucap pak Zaki heran
"ya itu bima dia sudah memiliki istri dan anak kita ayu di jadikan istri ke dua yah "
"ya memang dia sudah memiliki istri bund "
" jadi bapak tau ?" Seza kaget karena suami nya sendri sudah tau dan tidak memberi tahu nya
" loh bunda juga kan tau si ayu itu istri nya " ucap pak Zaki
seketika membuat wajah Seza semakin kesal , di tambah suaminya itu malah terkekeh kekeh
" Bapak !! Magsud nya istri yang lain !" Seza mencubit lengan suami nya .sampai pak Zaki mengaduh mengusap lengan nya " orang lagi serius juga ..."
" saya...."
Seketika menjadi hening semua mata menatap pada bima
"saya memang duda , saya trauma dengan pernikahan sebelum nya yang pernah gaga"
" biarlah dapat duda keren ,yang penting bukan suami orang .masalah ekonomi bisa di perbaiki nanti " batin bunda Seza
Selepas ngobrol bunda Seza pergi ke dapur dan ayu masuk kedalam kamar nya tinggal pak Zaki bersama bima
" eh iya nak bima kami ga bawa baju ganti kan ? Mau pake kaos ayah dulu ?" tawar pak Zaki
" boleh yah kalo ngga ngerepotin "
" sebentar" Pak Zaki beranjak kekamar mengambil satu kaos yang bagus dari lemari serta celana pendek
"ini nak semoga satu selera "
"makasih yah " ucap bima
" kamar ayu yang itu " tunjuk pak Zaki
" oh iya ayah " bima mengangguk
"yaudah ganti dulu ,, kalo nyari ayah ayah ada di depan "
"iya ayah " jawab bima
Bima berjalan menuju kamar ayu sampai depan pintu kamar bima hanya diam ragu, tapi akhirnya ia ketuk juga
" ini aku suami mu " tak ada sahutan dari dalam
" aku masuk ya " bima membuka pintu tersebut tertegun melihat ayu duduk di atas ranjang tengah menangis
"kenapa nangis ? Nyesel nikah sama saya ?"
"nggak"
"nangisin Dafa?"
"nggak"
"terus?"
" nangis karna dapat mahar lima puluh ribu"
Bima terkekeh mendengar jawaban ayu
" maaf gabawa uang soal nya "
" nggak papa om"
" saya mau ganti baju di kasih ayah"
"mau ganti di sini?"
"boleh" ayu mengangguk
" nggak deh saya ganti di kamar mandi saja , dimana?" ayu menujuk ke luar
" di luar?"
" iya kamar mandinya di luar di dekat dapur "
" oh iya sorry "
" saya keluar dulu jangan di lanjutkan nangis nya nanti di kira saya sudah unboxing " bima terkekeh melihat perubahan wajah ayu .iya berjalan mendekati pintu .
" om" ayu memanggil
" biar saya yang keluar om ganti di sini saja " ucap ayu
" boleh?" ayu mengangguk
"kamu mau kemana ?"
" mau kedapur bantu bunda biar ga dikira unboxing" bima terkekeh lagi
" ya sudah buatin saya makan dan minum juga saya lapar belum makan dari tadi " ucap bima
...****************...
malam pun tiba
" sini" bima sudah duduk di atas kasur
"om tidur di situ?"
"ini kan kasur ya buat tidur"
"Terus saya tidur dimana ?"
" ya disini masa iya di lantai"
" kenapa kamu takut sama saya ?"
wajah ayu berubah ia memang takut nanti bima memperkaosnya eh? Bukan tapi meminta hak nya .bunda Seza sudah berpesan padanya apa yang jadi kewajiban hak seorang suami istri. Jadi ketika suami sudah menunaikan kewajiban sebagai istri ayu harus menyerahkan hak juga jika bima meminta
" ayo tidur, saya gak akan apa apain kok ada guling" ucap bima
segemoyyy ituhhh