NovelToon NovelToon
Dia Yang Mencintaiku

Dia Yang Mencintaiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Percintaan Konglomerat / Teen Angst / Teen School/College / Bullying di Tempat Kerja
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Lovely 12345

Cerita cinta tentang anak SMA yang terjadi karena tindakan bullying terhadap Hani si siswi gendut tapi manis dan cantik.
Nindy yang merasa mudah memanfaatkan situasi untuk mengambil keuntungan dari Hani. Sengaja meminta ganti rugi kepada Hani atas kerusakan HP yang tidak Hani lakukan.
sejak saat itu Hani menjadi target pembullyan, beruntunglah Hani ada seorang kakak kelas Yang mau menolongnya.
Bagaimana kelanjutan ceritanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lovely 12345, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Serangan Balik

Bimo POV

Entah bisikan setan mana yang merasukiku. Bibir tebal Hani yang sedang mengerucut membuat aku hilang kendali, sekuat hati aku menahan gejolak masa mudaku namun akhirnya aku harus kalah dengan hasratku. Terbersit tanya di dalam hatiku apakah Hani akan takut kepadaku. Namun bagiku Hani dia sungguh menggoda di mataku, entah darimana asal kenekatanku ini, tiba tiba saja tubuh ini mendekat ke arahnya dan dengan begitu saja aku menempelkan bibir kami.

Bukannya reda hatiku entah kenapa semakin bergejolak setelah dia bilang kalau ini adalah ciuman pertamanya.

"Ini juga ciuman pertamaku dan rasa jatuh cinta pertama ku", batinku menjerit.

Tanpa pikir panjang aku langsung menyatakan perasaan ku padanya, aku hanya bertaruh dengan keberuntungan cintaku, aku sudah tidak perduli apakah akan diterima atau ditolak olehnya.

"Honey... Boleh kan kalo kak Bimo panggil kamu Honey?", ucap Bimo sambil meraih genggaman tangan Hani yang terasa dingin.

Namun sayangnya belum sempat dia menjawab pertanyaanku, ada suara seseorang menginterupsi kami.

Bimo POV End

....

"Permisi nona Hani, pesan tuan Danu nona harus langsung pulang... Tadi saya tunggu nona di parkiran hanya saja nona tidak keluar keluar juga. Apakah nona sudah akan pulang?", tanya pak supir yang setia mengantar jemput Hani.

Sontak saja kehadiran pak supir membuat Hani terkejut, namun Bimo masih dengan tenangnya menggenggam tangan Hani yang bersembunyi di bawah meja belajar mereka.

"Bapak tenang saja, nanti Hani saya antarkan ke depan tanpa kurang satu apa pun. Sekarang Haninya harus selesaiin tugas yang di papan tulis dulu!", ucap Bimo mencari alasan agar bisa mendapatkan jawaban dari  pertanyaannya tadi.

"Eh.. i.. iya pak nanti biar kak Bimo yang antar Hani ke mobil", ucap Hani kaget. Saat genggaman tangan Bimo memberikan kode kepadanya.

"Baiklah... nona, kalau begitu saya akan mengambil mobil untuk di parkirkan di depan kelas", ucap pak supir.

"Iya pak terima kasih", ucap Hani.

Setelah pak supir berlalu Hani dan Bimo kembali berpandangan satu sama lain. Tangan mereka yang masih menggenggam erat di bawah meja membuat Hani merasakan debaran yang aneh di dadanya, rasa yang asing namun sangat menggoda untuk dinikmati.

"Honey... Boleh... Kan?", tanya Bimo tiba tiba.

Sontak saja muka Hani bersemu merah, debaran jantungnya entahlah sudah begitu kencang tak terkendali seakan mau copot dari tempatnya.

"Aku... Aku... Terserah kakak saja", ucapa Hani ambigu.

"Hani apa maksudmu kamu menerima ku?",tanya Bimo.

Dengan muka merah merona Hani mengangguk pelan.

"Tapi aku takut kak...", ucap Hani lirih. Bukan tanpa sebab Hani merasa takut, pasalnya tadi saja waktu Bimo mengantar Hani ke toilet sukses membuat seorang Mira melabrak Hani dengan berani, meskipun ada aturan baru yang cukup ketat.

"Takut... Takut apa?", tanya Bimo.

"Kak... Kakak terlalu sempurna untuk aku yang gemuk ini", ucap Hani Lirih.

Sejujurnya sejak awal dia sudah merasa suka sama Bimo, siapa yang tidak suka? Bimo adalah sosok pemuda yang santun terhadap orang tua, pembawaannya yang kalem dan tidak urakan membuat kaum hawa merasa aman bila di dekatnya, sedangkan dari segi fisik Bimo terbilang pemuda yang tampan meski kulitnya berwarna sawo matang namun malah menambah kesan machonya, hidungnya mancung, rahangnya tegas, matanya yang tajam dan alis mata yang tebal turut mempertegas ketampanan pemuda ini.

Namun meski Bimo terbilang pemuda yang cukup tampan dan macho, dia sama sekali belum pernah memiliki pacar, bisa dibilang dia sangat dingin dalam menghadapi kaum hawa dan belum ada gadis manapun yang mampu membuat hatinya bergemuruh dan mendamba.

Sebelumnya bagi Bimo hidup hanya harus terus dijalani, karena kejadian pembullyan yang menimpa adiknya keluarga Bimo tercerai berai. Ayah bundanya walau hidup satu rumah, namun sudah jauh dari kesan harmonis. Sedangkan adiknya tetap tinggal di rumah neneknya dan enggan untuk tinggal bersama kembali. Tersisalah Bimo dengan segala kesepian dan kehampaannya.

Hal itulah yang menyebabkan Bimo menjadi acuh terhadap orang disekitarnya. Menjadikannya orang yang cendrung dingin dan tak tersentuh. Namun semua itu tidak berlaku ketika Hani yang berada di sisinya.

Hani, entah mengapa gadis ini berbeda dia sangat berbeda. Jantung Bimo selalu berdebar tak menentu, ada getaran aneh yang dia rasakan saat sedang bersama dengan Hani.

Rasa yang tak menentu ini adalah rasa asing yang belum pernah Bimo rasakan. Dia yakin jika ini adalah bentuk rasa cinta untuk Hani. Meski banyak orang yang melihat Hani dengan sebelah mata, karena tubuh gendutnya yang menutupi kecantikannya. Namun di mata Bimo wajah bulat Hani terlihat sangat cantik.

"Kak... Kakak terlalu sempurna untuk aku yang gemuk ini", ucap Hani Lirih.

"Gemuk... Gemuk apanya? Orang kamu imut begini, bikin jantung aku deg.. deg.. an terus!!", jerit batin Bimo sebisa mungkin meredam hasratnya.

"Hani dengar yah, kakak paling gak suka kalau kamu mulai merendahkan diri kamu kayak gini. Haniku... Di mata kakak kamu adalah gadis hebat dan tercantik yang pernah ada. Bagaimana bisa kamu menganggap dirimu sendiri rendah?", ucap Bimo dengan mimik wajah seriusnya.

"Kakak tulus suka sama kamu... Mungkin sejak kakak menarikmu ke belakang kelas lab dulu.. apa kamu ingat? Sejak saat itu entah mengapa hati kakak selalu saja memikirkanmu.. awalnya kakak pikir ini hanya sebuah perasaan semu.. namun saat kakak melihatmu tak sadarkan diri di toilet, hati ini serasa nyeri melihatmu terluka. Dan sewaktu di rumah sakit dengan pipi hamstermu yang penuh dengan potongan buah, sejak saat itu wajah kamu yang imut benar benar sudah mengalihkan dunia kakak. Entah bagaimana menjelaskannya otakku serasa lumpuh dan hanya terisi olehmu my honey", ucap Bimo panjang lebar.

"Kak... Aku.. aku..", Hani berucap lirih, debaran di hatinya terasa sangat kencang..

"Kenapa Haniku? Apa pernyataan ku mengganggu mu?", ucap Bimo dengan wajah sendunya. Pikiran Bimo saat ini begitu putus asa, kemungkinan besarnya Hani tidak akan mau menerimanya dan betapa bodohnya dia dengan percaya dirinya dia menyatakan cintanya tanpa persiapan apa pun.

Hani yang sensitif dangan perubahan gestur Bimo menyadari kalau jawaban yang dia berikan bernada ambigu, jadi dia berusaha mempertegasnya dengan memberikan ciuman balasan yang tiba tiba juga.

Sepersekian detik Bimo terpaku dengan tindakan Hani, setelah menyadarinya dia kembali dengan wajah yang memerah seperti kepiting rebus.

"Apa.. itu.. artinya kita.. jadian honey?", ucap Bimo berusaha memastikan maksud ciuman yang Hani berikan kepadanya.

\=\=\=\=

TBC

1
Lovely 😍
Bantu Author dengan komentar di setiap bab nya yah kak 🙏 matur suwun sanget nggeh
Lovely 😍
Semoga kakak pembaca semua suka dengan karya author 🤲🙏
Lovely 😍
Mohon Bantu dukungannya kak 🥰🙏
jangan lupa berikan ulasan positif dan ikuti akun author yah kak 🤲
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!