aku Lady Aryana de Venetian seorang wanita gemuk berumur 26 tahun yang saat ini sedang berada di depan pisau pancung akibat fitnah suamiku dan juga kekasih nya untuk menyingkirkan diriku dan juga untuk menjatuhkan keluarga ku. ku pandangi lagi wajah tampan yang memiliki tatapan kejam ke arah ku dengan segaris senyum meremehkan.
aku bersumpah di dalam lubuk hatiku yang paling dalam. jika aku di beri kesempatan maka aku akan membalas kan sakit hati ini. dan akan ku pastikan lelaki yang masih berstatus suami ku bertekuk lutut di hadapan ku kelak, dan aku akan benar-benar menjadi monster untuk mereka.
Dan tiba-tiba sebelum hukum penggal ku di laksanakan jiwa ku seperti di tarik keluar dari raga ku. membuat ku sesak dan hampir tak bisa bernafas aku memejamkan kan mata sekejap dan tersentak membuka mataku. betapa terkejutnya diriku yang saat ini tidur di ranjang kamar ku sebelum aku menikah dengan lelaki brengsek itu.
"apa yang terjadi!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma Rain, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
siapa sebenarnya dirimu
kereta yang kami tumpangi sekarang berhenti mendadak. bibir Nicholas yang awalnya ingin mencium ku kini menghantam keningku dengan sedikit keras dan guncangan kereta ini membuat ku terjatuh dari pangkuan nya. Aku merasa kan sakit di bagian belakang ku. Sialan!! sementara Nicholas membantu ku untuk bangkit seseorang mengetuk jendela kereta ini. Salah satu pengawal mengatakan jika kereta kami di serang beberapa perampok.
Aku terkejut mendengar nya dan saat Nicholas ingin keluar dari kereta ini. "jangan keluar dari kereta ini mengerti. Jangan melihat dan jangan mencoba keluar dari kereta ini Aryana" Nicholas memperingati ku dengan wajah serius dan ku lihat dia sedikit takut dan khawatir. Dan aku tau apa yang di khawatir kan nya. Bukan aku tapi sesuatu yang akan mengendalikan diri ku.
melihat wajah khawatir nya aku mengangguk mengerti dengan lemah. Setelah dia keluar kemudian Maya masuk kedalam kereta.
Dan tak beberapa lama kereta kuda ini berjalan kembali tapi tanpa ada Nicholas yang ikut. aku bingung dan bertanya kepada Maya. "apa yang terjadi Maya kenapa kereta ini berjalan seperti semula?"
"tuan Grand Duke memerintahkan kusir untuk tetap berjalan menuju kediaman dengan kedua pengawal yang akan menjaga Kita. tuan Grand Duke juga memerintahkan kepada saya untuk tidak membiarkan nona keluar dari kereta ini sebelum kereta ini sampai. Dan Nona tuan Grand Duke juga mengatakan jika anda tidak perlu menghawatirkan nya. Dan di ingin anda menunggu nya di rumah". Dasar pria cabul itu. Aku tidak menghawatirkan nya.
Mendengar penjelasan Maya aku hanya diam mengerti. Aku tidak ingin banyak berbicara sekarang dan aku yakin jika pria cabul itu bisa menghadapi para perampok itu. namun kediaman ku ini hanya sesaat hingga suara di kepala ku kembali bersuara.
"keluar dari kereta ini Aryana! Ayo kita bantai semua perampok itu!!" aku menahan diri ku yang hampir bergerak dengan sendirinya. Aku memejamkan mata dan mencoba untuk tenang. Dengan mata terpejam ini aku dapat melihat nya, seorang wanita dengan mata yang sepenuhnya menghitam dan wajah dengan tato mantra kuno yang di tulis terbalik. Berpenampilan dengan gaun hitam dan berkulit putih pucat dan dengan sebuah borgol rantai di kedua tangan nya. baru kali ini aku bertemu dengan nya, dengan tenang merapal kan sebuah kata-kata 'ini tubuh ku, aku tidak akan mengikuti perintah mu dan dengan segera aku akan menyingkirkan mu, Ecthunter brengsek! diam di sana atau aku akan menghancurkan mu!
"kita ini satu Aryana kau tidak bisa menyingkirkan ku. Kau itu adalah lady yang lemah! Jadi Aku di sini untuk membantu mu bahkan untuk balas dendam saja kau tak mampu melakukan nya."
'kau mengatakan aku lemah kau bahkan tidak bisa menyatu dengan diriku. Dan kau bahkan terjebak di dalam kalung ini. Itu menandakan bahwa kau lemah'
"kau tidak bisa memungkiri hal ini Aryana jiwa mu dengan jiwa ku memiliki kesamaan sehingga dewa Rue memilih mu bahkan ketika kau masih di dalam kandungan! jadi kau adalah salah satu dari kami the creatures of darkness"
"nona.. Nona.. Kita sudah sampai, Apa anda akan tetap di dalam kereta ini?" mendengar panggilan Maya aku tersadar dan langsung membuka kedua mata ku, dan tubuh ini kembali menjadi normal.
sekarang aku merebahkan kan kembali tubuh ku di ranjang empuk ini. suara sumbang di kepala ku sekarang sudah tidak kedengaran lagi. namun pria cabul itu belum pulang ke rumah padahal hari sudah menjelang sore. Apa dia baik-baik saja? Apakah dia berhasil mengalahkan para perampok itu. Kenapa dia tidak pulang?
Aku tidak bisa berbaring dengan nyaman. akhirnya aku bangkit dan berjalan menuju balkon. Aku berdiri di balkon kamar ini, ku lihat langit seperti nya akan turun hujan. dan sampai sekarang aku belum menerima kabar dari pria cabul itu.
"Maya apa belum ada kabar dari grand Duke?" tanya ku pada Maya yang saat ini berdiri di belakang ku dan dari tadi mengikuti ku.
"saya belum mendapatkan kabar apapun nona". Aku menghela nafas panjang mendengar jawaban Maya. Aku tidak bisa diam saja seperti ini, aku harus turun bila perlu aku akan menjemput nya. "nona hendak pergi ke mana?" tanya Maya yang masih mengikuti jalan ku menuju lantai bawah
dan saat aku sampai di lantai bawah dan hendak pergi keluar dari pintu kediaman ini, aku melihat rombongan pengawal dan Nicholas yang saat ini terluka parah. Aku melihat tubuh pria cabul ini terdapat luka tebasan pedang yang cukup parah di bagian depan nya. Namun pria ini masih tetap sadar dan melihat ku dengan tatapan yang lemah. Aku mengikuti Riddle yang memapah tubuh Nicholas menuju kamar nya setelah itu tabib kediaman ini segera memberikan pertolongan pertama kepada nya.
"apa yang terjadi" tanya ku pada Riddle Maxwhort selaku tangan kanan Pria ini. "salah satu dari perampok tersebut di rasuki makhluk kegelapan. Sehingga para kesatria dan tuan Grand Duke kewalahan menghadapi nya dan ini juga kesalahan kami yang datang terlambat ke tempat kejadian".
ya setelah sampai kedua pengawal itu langsung mengabarkan kepada Riddle jika tuan nya sedang di serang oleh sekumpulan perampok. Dan apa yang dia katakan tadi. Di rasuki makhluk kegelapan. Bagaimana bisa! Dan setelah mengatakan hal itu Ridley dan tabib yang sudah selesai membalut luka-luka di tubuh Nicholas segera keluar tinggal lah aku dan Maya juga pria cabul ini yang tertidur di ranjang nya dengan tubuh penuh balutan luka. "Maya tinggal kan kami berdua!" perintah ku pada Maya. setelah Maya keluar aku menggeser sebuah kursi dan duduk di sebelah ranjang pria ini. Ku lihat dari jendela balkon, malam ini hujan turun begitu lebat dan petir menyambar di mana-mana. Seperti langit yang sedang mengamuk.
Aku kembali memandang wajah Nicholas yang saat ini sedang tertidur. tangan ku tergerak untuk mengelus rambut nya. Dan untung saja pria ini tidak terbangun. "apa yang terjadi sebenarnya pada diri ku. Kenapa aku menjalani sebuah kehidupan yang membingungkan. Aku bahkan tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi, dan aku tidak tau apa kah kau benar-benar akan membunuh ku seperti yang kau lakukan di kehidupan sebelumnya atau bahkan aku tidak pernah mengalami yang namanya kehidupan ke dua?" yah pertanyaan itulah yang sekarang sedang mengganggu pikiran ku.
saat aku menarik tangan ku dari rambut Pria ini tiba-tiba mata Pria ini terbuka dan menggenggam tangan yang sebelumnya ku gunakan untuk mengelus rambut nya. "sudah aku katakan pada Aryana. aku akan selalu berusaha melindungi mu. Bahkan jika perlu membuka segel sialan itu! Dan menghancurkan yang ada di dalam nya!" saat pria ini mengatakan hal itu ku lihat beberapa luka kecil yang tidak di balut berangsur-angsur pulih dan menutup. Siapa sebenarnya Nicholas Ruasent!
ada yg bangunkan singa tidur