NovelToon NovelToon
Bidadari Untuk Zayn

Bidadari Untuk Zayn

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Pernikahan Kilat / Pernikahan rahasia
Popularitas:11.5k
Nilai: 5
Nama Author: Lianali

Zahira Maswah, siswi SMA sederhana dari kampung kecil yang jauh dari hiruk-pikuk kota, hidupnya berubah total saat ia harus menikah secara diam-diam dengan Zayn Rayyan — pria kota yang dingin, angkuh, anak orang kaya raya, dan terkenal bad boy di sekolahnya. Pernikahan itu bukan karena cinta, melainkan karena keadaan yang memaksa.

Zahira dan Zayn harus merahasiakan pernikahan itu, sampai saatnya tiba Zayn akan menceraikan Zahira.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lianali, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30

Hari ini adalah hari pertama Zahira masuk sekolah, ia merasakan kecanggungan yang luar biasa. Dengan memakai bus umum, ia tidak bisa menghindari perhatian yang diberikan oleh orang-orang di dalam bus.

Seragam sekolahnya yang berbeda dari kebanyakan, dengan rok panjang, kemeja, dan blazer, serta jilbab yang menutupi rambutnya, membuatnya menjadi pusat perhatian. Di dalam bus, hanya ia yang terlihat mencolok.

Seorang wanita paruh baya yang duduk di dekatnya menoleh dan tersenyum heran, "Dik, kamu sekolah di Lux Ford?" tanya wanita itu.

Zahira mengangguk pelan, merasa jantungnya mulai berdetak lebih cepat, "iya, Bu."

"Tumben ada anak yang sekolah di Lux Ford naik bus umum, biasanya ibu lihat anak-anak Lux Ford itu bawa kendaraan mewah sendiri, atau diantar supir pribadi," ujar wanita itu dengan nada ingin tahu.

Zahira hanya tersenyum canggung, merasakan gelisah di dalam hatinya. Ada rasa minder yang datang begitu saja. Belum lagi ia sampai di sekolah, tapi sudah ada begitu banyak penilaian yang ia terima.

Setelah beberapa saat, bus berhenti, dan Zahira turun. Ia menatap gerbang sekolah yang megah itu. Melihat mobil-mobil mewah yang lalu lalang, ditambah dengan deretan kendaraan yang terparkir di pinggir jalan raya, membuatnya semakin merasa kecil. Tentu saja, semua itu milik para siswa-siswi yang memiliki supir pribadi atau kendaraan mewah. Zahira meremas tali tas gendongnya, berusaha untuk tetap tenang meskipun langkahnya terasa semakin berat.

Namun, ia bersyukur, tidak ada yang terlalu memperhatikannya. Setiap anak tampak sibuk dengan urusannya masing-masing, yang membuatnya sedikit lebih lega. Hal pertama yang ia lakukan adalah menunggu di ruang guru, seperti yang disarankan oleh guru sebelumnya.

*****

"Hari ini kita kedatangan siswi baru," ujar Bu Zeni sambil menatap siswa/i yang berada di dalam kelas. Zeni adalah gur bahasa Indonesia yang masuk pada less pertama.

Semua siswa-siswi langsung menoleh, tampak penasaran, kecuali Zayn. Ia duduk dengan pose santai, memasukkan kedua tangan ke kantong celana. Zayn menggigit bibir bawahnya, wajahnya terlihat lebih serius daripada biasanya, meski ia berusaha untuk tampak cuek.

"Siapa, Bu?" tanya Ares, teman sekelas Zayn, dengan semangat.

"Sabar ya, sebentar lagi dia datang," jawab Bu Zeni dengan lembut.

Tidak lama kemudian, pintu kelas terketuk, "tok... Tok..."

"Permisi, Bu," terdengar suara lembut dari depan pintu.

Semua mata langsung tertuju pada Zahira yang baru saja masuk. Penampilannya begitu mencolok, dengan rok panjang yang menutupi kakinya, kemeja dan blazer panjang, serta jilbab yang rapi menutupi rambutnya. Beberapa siswa tampak terkesiap melihat penampilannya yang berbeda dari mayoritas siswa lainnya. Meski sekolah ini terkenal heterogen dalam hal suku dan agama, tapi hanya sedikit siswa yang mengenakan hijab. Bahkan ada beberapa angkatan yang tidak ada satupun siswi yang mengenakan hijab.

"Ouhhh..." bisik Rion, teman di barisan kedua.

"Berhijab?" komentar Ares dengan nada heran dari belakang.

Zahira merasa sedikit canggung dan berusaha untuk tetap tenang.

Aldrich yang duduk di barisan kedua dari sebelah kiri, dan dua meja dari depan, memutar matanya malas. Ia tidak tertarik dengan siswi baru ini. Baginya, Zahira tampaknya tidak memiliki daya tarik yang berarti.

"Ayo, silakan masuk," ujar Bu Zeni sambil mengisyaratkan Zahira untuk duduk.

Zahira melangkah ke depan dengan hati-hati, mencoba untuk menenangkan dirinya meski jantungnya berdebar tak karuan.

"Perkenalkan dirimu kepada teman-temanmu," kata Bu Zeni dengan senyum yang ramah.

Zahira mengangguk pelan, "baik, Bu."

"Selamat pagi, teman-teman," sapa Zahira dengan lembut, berharap bisa mencairkan suasana.

Namun, tidak ada yang menjawab sapaannya. Semua siswa hanya menatapnya dengan tatapan menusuk, seolah-olah semua orang tak sabar ingin mendengar apa yang selanjutnya akan dikatakan oleh Zahira. Keheningan itu membuat Zahira merasa lebih canggung.

"Pagi..." jawab Zayn, terdengar tidak terlalu bersemangat, namun cukup untuk memecah keheningan.

Semua siswa langsung menoleh ke arah Zayn, tampak sedikit terkejut karena Zayn, yang dikenal jarang berbicara pada orang asing, tiba-tiba menyapa Zahira.

Clara, teman sekelas mereka, menatap Zayn dengan tatapan tidak percaya. Ia kenal sekali Zayn, si manusia cuek dan dingin, dan mantan tukang bully yang katanya sudah bertaubat. Entahlah, setidaknya beberapa minggu belakangan Zayn tidak membulli siapapun.

Zahira merasa sedikit lega, tetapi suasana masih terasa kaku, "perkenalkan, nama saya Zahira," lanjutnya, sedikit terbata-bata.

Namun, respon yang ia terima tidak seperti yang diharapkannya. Ares yang duduk di belakang langsung berbicara, "cukup! Bisa kamu ceritakan latar belakang keluargamu saja?"

Zahira meremas jari-jemarinya di balik jilbabnya. Semua mata semakin intens menatapnya, membuatnya semakin gelisah.

Rion yang duduk di samping Ares menambahkan, "iya, kita ingin tahu, kamu berasal dari keluarga yang bagaimana? Apa orang tua kamu pebisnis? Atau orang yang berpengaruh di negeri ini?"

Zahira semakin merasa terpojok. Di dalam hatinya, ia bertanya-tanya apakah ia harus mengatakan yang sebenarnya, bahwa keluarganya bukan dari kalangan pengusaha besar seperti yang mereka bayangkan. Bukan pula dari kalangan pejabat.

Aldrich, si pembuli, tersenyum tipis, "dari gayanya sih, dia pasti anak pengusaha travel haji dan umroh," ujarnya dengan nada mengejek.

Semua siswa langsung tertawa mendengar perkataan Aldrich. Zahira hanya terdiam, tubuhnya terasa semakin kaku.

"Ahh, aku tahu!" teriak Ares, "kamu sekolah di sini karena ingin mengembangkan bisnis orang tuamu sampai ke luar negeri kan?"

Zahira menunduk, merasa semakin kecil di hadapan mereka. Tidak ada yang tahu apa yang sebenarnya terjadi dalam keluarganya. Ia tidak bisa menjelaskan bahwa keluarganya tidak kaya seperti yang mereka bayangkan.

"Kenapa tidak sekolah di pesantren saja?" ejek Aldrich lagi.

Zahira hanya terdiam. Ia tahu bahwa jika ia jujur tentang keadaan keluarganya, ia akan semakin menjadi bahan tertawaan di sekolah ini.

"Heii, kamu bisu atau bagaimana? Kenapa tidak menjawab?" Clara ikut mengejek, suaranya terdengar dengan nada tinggi.

Zahira merasa malu, tubuhnya semakin menegang. Ia ingin menghindar, tapi ia tahu ia harus tetap di sana, di hadapan semua orang yang menilai dan merendahkannya.

Di sekolah ini memang punya kebiasaan yang sudah menjadi budaya, di mana setiap ada siswa/i baru, maka semua siswa/i bebas bertanya, seperti nama, asal, dan background keluarga. Selagi, tidak melanggar norma, dianggap sah-sah saja.

Suasana menjadi semakin tegang, dan keheningan menyelimuti ruangan itu. Aldrich yang duduk di barisan kedua tersenyum mengejek, menikmati ketegangan yang ada.

Tiba-tiba, terdengar suara keras dari arah Zayn, "Krek..." Zayn meluruskan kakinya, tak sengaja menendang bagian bawah meja dengan keras, memecahkan keheningan yang ada.

"Kalau kamu tidak bisa menjawab, dan hanya membuang-buang waktu di sana, cepatlah duduk. Jangan menunda pembelajaran, kamu sangat menyita waktu. Aku sudah sangat ingin belajar," kata Zayn dengan nada ketus, seolah-olah ia tidak peduli dengan keberadaan Zahira di sana.

Zahira menunduk lebih dalam, merasakan rasa malu yang semakin dalam.

Aldrich yang melihat situasi itu, hanya tersenyum lebih lebar, "menarik," ujarnya dengan lirih, nyaris tidak kedengaran.

"Heii, tunggu apa lagi? Cepat duduk, jangan buang-buang waktu orang lain di sana!" Zayn kembali berbicara, suaranya penuh perintah.

Clara tersenyum mengejek ke arah Zahira, menikmati kekacauan yang terjadi.

Zahira hanya mengangguk pelan, tak mampu berkata-kata. Ia berjalan ke tempat duduk yang kosong di bagian belakang, mencoba untuk menenangkan dirinya. Namun, tiba-tiba, "aaa..." ia terjatuh, kakinya tersandung sesuatu.

Aldrich dengan sengaja menyekat kakinya, membuat Zahira terjatuh ke lantai. Semua mata kini tertuju kepada Zahira. Zayn, menatap Zahira dengan khawatir.

Zahira mengangkat wajahnya, melihat Aldrich yang tersenyum tipis kepadanya, penuh ejekan.

"Kamu baik-baik saja, Zahira?" tanya Bu Zeni dengan cemas, menghampiri Zahira yang terjatuh.

"Baik, Bu. Saya tidak apa-apa, hanya terpleset," jawab Zahira pelan, berusaha menutupi rasa malunya.

"Ya sudah lain kali hati-hati," ujar Bu Zeni.

"Baik, Bu," ucap Zahira.

Zahira melanjutkan langkahnya menuju meja di belakang. Semua mata siswa/i di sana mengikuti langkanya, kecuali Zayn.

1
Anik Purwani
lanjut Thor ...
partini
ini kisah nyata di sekolah elit ya Thor
mainan busehhh ati ati loh takut nya yang Lo anggap mainan jadi sesuatu yang berharga
🌷💚SITI.R💚🌷
smg zahira punya teman yg baik dan punya empati yg tulus..
partini
sering interaksi Zahira ma aldrich is ok kan Thor secara Zayn jg ga mau kalau mereka tau ada hubungan ,, ku rasa Al orangnya baik deh cuma rada tengil
🌷💚SITI.R💚🌷
ayoo zahira kamu bisa dan kuat ingat pengorbanann zayn buat ksmu jd jangan mau di tindas
🌷💚SITI.R💚🌷
jd sefih banget de..smg zahira bisa melewati semua ujian ini..trs semangaat zahzayn
🌷💚SITI.R💚🌷
sebenary apa ya mauy a dewantoro ,mau ngerendahin zahira atau memprmalukn zahira
Adinda
semoga Zahira Anak orang kaya kasihan zahira direndahkan terus
partini
Wah aldrich udah mulai nich yakin ga Ter Ter ma Zahira,, rasa itu datang ga bilang bilang loh
lanjut Thor mau lihat seberapa hebat Zahira bisa melalui ini semua
dan cerita cinta di sekolah ini pastinya yg di tunggu ,,rasa iri, cemburu dll
🌷💚SITI.R💚🌷
kssihsn zahira dr kampung di usir dr sekolah di pecat
𝐈𝐬𝐭𝐲
ini maksudnya sebuah surat kali ya Thor...
partini
ayo buktikan Zahira kalau kamu bukan gadis kampung yg tidak ada nilai nya ,, buka mata mertua Lo Dengan prestasi yg luar biasa
apa sekejam itu Thor di sana ?
selipin cowok yg cakep Pari purna yg tertarik ma Zahira mau tau reaksi suami nya,,kalau ada seseorang yg suka pasti membara bak 🔥
🌷💚SITI.R💚🌷
tr lama² jg zahira jatuh cinta sm zayn
Susi Akbarini
soapa dqlangnya..
ayah zayn atau ayah ardi?.
kalo ayah zayn..
apakah ingin zahira twrsiksa dan dibully di sekokah zayn?

apa gak kauatir klao terbongkar pernikahan mereka?
❤❤❤❤❤❤
Susi Akbarini
akankah zayn cari keadilan buat Zahira ..
atau carikan sekolah lain.

❤❤❤❤❤
Anik Purwani
makin seru lanjut thoor...
Adinda
ulah daddy kamu itu zayn
Nurhayati Nia
gimana reaksi mu zayn kalo semua ini adalah ulah papah kamu zayn
Nurhayati Nia
ya ttp semangat zahira kami semua mendukung mu
partini
aihhh cari tau dulu kenapa di blacklist babang tamvann
use your brain
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!