berawal dari ikut pesta bersama ayah dan ibu tirinya nya. malah menjadi pengantin oleh pria yang sama sekali dia tak kenal. hal itu karena ayah nya memiliki utang kepada sang pemilik acara tersebut. seharusnya dia menolak, tapi karena paksaan ibu tiri nya nya akhirnya dia mau menjalani pernikahan tanpa tau apa yang terjadi dengan nasib nya kedepan. bagaimana kelanjutan nya yuk simak sama sama>>>>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putrinw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.25
Laras yang mengunjungi rumah nya pun menghela nafas panjang. Setelah ini pasti ada drama lagi, dia hanya pergi mengambil beberapa barang setelah itu akan pergi dari sana. Dan berpamitan sama si mbok.
"Nona Laras." ucap mbok Lela yang sedang menyirami tanaman rumah majikan nya itu. Dan langsung menghampiri nona muda nya.
"Mbok." ucap nya sambil menyalami tangannya si mbok.
"Nona kemana aja non, mbok khawatir. Kok ga pulang semalam. Apa nona tidur di rumah sahabat nya ya?" ucap mbok yang langsung mengajukan pertanyaan. Karena memang dia khawatir semalaman.
"Huft... Sebenernya panjangan cerita nya mbok, oh ya tumben rumah nya sepi?" ucap laras yang melihat keadaan sekitar.
"nyonya Weni baru saja pergi non. Kalau nona desi seperti nya ada di kamarnya."
"Terus ayah kemana mbok?'
"Tuan sedang sakit non. Saat ini berada di kamar."
"Yaudah aku pengen liat ayah dulu ya, mbok. oh ya, tolong masukan baju baju Laras ke koper ya mbok."
"Nona mau kemana?" tanya mbok Lela yang panik dan cemas.
"Sebenarnya...
Dia pun mengatakan yang sebenarnya kepada si mbok. hal itu membuat mbok Lela shock dan kaget mendengar cerita nona nya.
"tuan, bener bener keterlaluan non. Ya Allah malang sekali nasib non Laras." ucap nya berkaca kaca.
"aku juga ga percaya ayah tega, jadikan aku Pelunas hutang mbok. kalau saja malam itu aku ga ikut, pasti kejadian nya ga akan seperti ini." ucap nya dengan mata yang berkaca kaca.
"Mbok ikut nona aja ya, mbok ga betah disini non. Nyonya kelakuan nya aneh."
"Ha... Maksudnya gimana mbok?"
"Tadi dia nyuruh mbok cari telur busuk 3 butir. Dan ayam kampung, beserta kembang juga non. Entah untuk apa barang barang itu. Terus di letakan di tempat wadah non. mbok ngintip soalnya." ucap mbok dengan tatapan cemas nya.
"mbok serius?'
"Sumpah demi Allah non, mbok menyaksikan sendiri nyonya Weni kayak baca mantra gitu. Terus barang nya juga di letakan di bawah tempat tidur nya." ucap mbok lela yang memang melihat kejadian yang sebenarnya.
Hal itu membuat Laras menutup mulutnya dengan kaget. Ini bener bener membuat nya kaget. Apa bener ibu tirinya itu bermain dukun, seperti perkataan Nita tempo harinya.
"Ya Allah, bener bener wanita yang jahat. Kalau bener dia main dukun, aku harus apa?" ucap nya dalam hati dengan pikiran yang berkecamuk.
"Non." ucap mbok yang memanggil nya saat melihat nya melamun.
"Eh... Mbok, nanti kita bahas lagi ya. Aku mau liat ayah dulu."
"Iya non. Bibi siapkan dulu barang barang non ya?"
"Iya mbok, foto bunda jangan lupa di letakan ya mbok."
"beres non."
Setelah itu Laras beranjak menuju ke kamar ayah nya dengan nafas beratnya. Sungguh dia masih terlalu shock menerima fakta ini.
"tok... Tok .. Tok "
"Cklek...
Laras membuka pintu kamar ayah nya, dan tercium aroma tak sedap disana. bahkan dia saja hampir muntah
"Huek.. Bau apa ini!" ucapnya yang langsung menutup hidungnya dan terlihat ayah nya sedang terbaring di ranjang.
"Ayah..." gumam nya yang melihat ayah nya tertidur dengan wajah pucat di atas ranjang.
Walaupun dia kesal dan juga sangat kecewa dengan sang ayah, tetapi dia juga tak tega melihat nya. Apalagi tubuh nya nya terlihat pucat.
"Huek... apa ini bau yang dibilang mbok tadi ya?" ucap nya sambil menghampiri sang ayah.
"Ayah....bangun, ayah kenapa?"
"Engh.....Laras." ucap nya sambil meneteskan air mata nya.
Tak lama kemudian dia merasa begitu pusing seperti ada yang mengendalikan emosi nya.
"Ayah... ayah kenapa?"
"Ayok kerumah sakit yah." ucap nya dengan mata yang berkaca kaca.
"Gausah, ngapain kamu kesini?"
"Deg..."
"Maksudnya gimana, Laras ga boleh kesini lagi?"
"Kamu sudah menikah Laras, sudah menjadi tanggung jawab suami mu."
"Ayah tega ya, aku udah khawatir banget sama ayah tadi, tapi bilang kayak gitu sama aku. Sebenarnya ayah ini di guna guna ya, sama istri ayah itu. Ayah sadar ga sih, udah nyakitin aku. Udah jual aku. Dan udah jatuhin mental aku. Ayah sadar ga sih!" bentak nya seketika dengan nada yang menyedihkan.
"Kamu jangan menghina nya Laras, dia istri ayah. Dia ibu kamu, jangan menjadi pembangkang!"
"dia bukan bunda aku yah, dia hanya orang asing yang memanfaatkan harta ayah, dia hanya orang asing!" teriak Laras dengan keras nya.
tak lama Desi datang menghampiri mereka.
"Huek... Kok bau sih kamar ayah." ucap gadis itu yang menutup hidungnya.
"Bau, ga kok ayah ga tercium apa apa."
"Lo ngapain disini!" ucap Desi yang mengalihkan pandangannya.
melihat dan mendengar ucapan saudara tirinya membuat laras berdecak kesal.
"Terserah gue. Ini rumah peninggalan bunda, kalian yang seharusnya tau diri!"
"Laras!" bentak jaya dengan keras nya.
"Kenapa, ayah ga terima. Kan memang bener ini rumah peninggalan bunda, seharusnya ayah pergi dari sini. Karena rumah ini milik ku!" ucap nya dengan tegas.
"Sebaiknya Lo peri deh, kedatangan Lo kesini tuh selalu buat ayah tertekan." ucap Desi dengan sinis nya.
"Lo sama ibu Lo yang pergi dari kehidupan gue, dasar orang ga tau diri. Liat aja cepat atau lambat, kalian pasti akan terkena ganjaran nya." ucap laras yang terlalu malas satu ruangan dengan adik dan juga yah nya itu.
semangat Thor./Smile//Smile/