Seorang gadis yang baru saja menyelesaikan kuliah nya dan berencana menenangkan pikiran keluar negeri. Karena beberapa bulan lalu dia harus mengeluarkan energi untuk belajar dan terus belajar agar iya bisa wisuda di tahun ini. Namun siapa sangka di saat keluar negeri bukan nya pikiran tenang justru malah di pertemukan dengan seorang ketua mafia yang sangat kejam di negera itu.
Hmm bagaimanakah gadis itu menghadapi masalah yang baru itu? Bisakah dia menikmati masa liburan nya atau malah tidak sama sekali. Penasaran? Yuk pantengin!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon secretvii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hubungan
"Jadi sebenarnya..."
Ucapan Liem yang menggantung, membuat Nadia mematung, ia takut Liem jujur pada Abang nya, prihal apa yang telah terjadi pada mereka. Walaupun Liem sudah berjanji tidak mengatakan nya tapi bisa saja dia keceplosan. Benak Nadia sekarang terlah bercampur aduk panik dan juga takut.
"Sebenar nya apa?" Tanya Nando yang sudah penasaran, sebenarnya ia sudah tau semuanya, tapi ia hanya berpura-pura tidak tau saja, hal itu ia lakukan untuk menjaga martabat sang adik, ia juga tidak ingin adik nya itu sampai di coret dari kk, hanya karena kesalahan pria brengsek itu.
"Sebenar nya, saya menyukai Nadia bang, jadi saya ingin menikahi nya." Ucap Liem langsung tanpa basa-basi. Liem mengatakan ini tulus dari hati nya yang paling dalam, ia memang telah jatuh cinta pada ninja polos itu, siapa lagi kalo bukan Nadia.
"Apa?" Kaget Nando dan Nadia bersamaan. Mereka berdua sama-sama tidak menyangka kalo Liem akan mengatakan hal itu.
"Kenapa Lo ikutan kaget juga?" Tanya Nando pada Nadia, ia penasaran kenapa sang adik kaget? Apakah Liem tidak memberitahu lebih dulu pada nya? Itu lah yang kini ada di pikiran Nando.
"Eh, e anu bang." Nadia gugup karena tidak tau harus mengatakan apa.
"Duh kenapa aku harus refleks sih, kan Liem memang dah bilang ingin tanggung jawab." Nadia menggerutu diri nya sendiri.
"Dia gak tau, kalo saya menyukai nya bang, karena itu dia bingung mengapa saya ingin bertemu dengan Abang, saya menyukai nya dari pertama kali bertemu." Ucap Liem memang benar tertarik pada Nadia, ia juga sengaja mengatakan Nadia tidak tahu akan tindakan nya ini, ya untuk membela Nadia dari pertanyaan yang beruntun dari sang Abang nanti nya.
"Bagus juga acting nih orang, cocok banget jadi pemain Indosiar." Batin Nadia yang mengira Liem hanya mengada-ada.
"Kasih gue satu pembuktian, biar gue percaya dengan perkataan Lo itu." Nando merasa Liem terlalu terburu-buru dalam bertindak, ia tidak ingin nanti nya sang adik yang menjadi imbas dari tindakan nya itu.
"Baik bang, saya akan secepat nya melamar nadia, nanti setelah pekerjaan saya selesai saya akan langsung menyusul ke Indonesia." Ucap Liem dengan percaya diri dan penuh keyakinan.
"Baik lah, akan gue tunggu kedatangan Lo, tapi kalo Lo gak datang-datang juga, jangan salahkan kami, bila nanti Nadia akan kami jodohkan dengan orang lain." Ancam Nando penuh dengan penekanan, ia tidak mau adik nya tersakiti, dan sampai memberikan harapan palsu.
"Apaan sih bang." Kesel nadia, pasal nya dia tidak suka di jodoh-jodohkan, dan ia juga merasa Abang nya itu seperti sedang memberikan peringatan kepada Liem dengan serius.
"I-iya bang, saya akan segera menyelesaikan pekerjaan saya lalu langsung melamar nadia." Jawab Liem dengan sedikit gugup setelah mendengar Nadia akan di jodohkan dengan orang lain, ia tidak suka mendengar itu tapi sebisa mungkin ia bersikap biasa saja.
"Baik lah, kalo begitu kami pergi dulu, karena pesawat kami akan segera berangkat." Pamit Nando pada Liem.
"Baik bang, hati-hati di jalan."
Mereka pun berdiri, Nando dan Liem saling berjabat tangan sebagai tanda perpisahan.
***
"Uhh, akhirnya aku bisa tidur lagi dengan nyenyak di kamar yang nyaman juga indah." Gumang Nadia, yang baru saja sampai di rumah lalu bergegas ke kamar nya.
"Em wait, kayak nya lebih seru kalo sambil nonton dan makan cemilan pasti nya." Ucap nadia lagi, lalu beranjak menghidupkan tv yang ada di kamar lalu mengambil cemilan yang dia sediakan di kamar.
Saat asik menonton tv tiba-tiba ada panggilan masuk ke handphone milik nya. Tanpa melihat siapa yang menelpon Ia langsung mengangkat panggilan itu.
📞"Assalamualaikum, ada apa?" Tanya Nadia to the poin.
📞"Wa'alaikumsalam, apakah kalian sudah sampai?" Pertanyaan itu membuat Nadia langsung melihat siapa yang menelpon nya.
📞"Liem? Kenapa menelpon ku?" Nadia kaget dan tanpa sadar ia mengucapkan itu dengan lumayan keras sehingga Liem mendengar ucapan nya itu.
📞"Aku hanya merindukan mu saja." Ucap Liem jujur, ntah mengapa ia merindukan Nadia padahal baru di tinggal sehari.
📞"Apa sih, tidak lucu." Nadia kira Liem bercanda, karena perkataan Liem tidak ada romantis - romantis nya menurut Nadia.
📞"Siapa yang sedang melucu?"
📞"Terserah kau saja." Kesel Nadia.
📞"Aku akan segera menyelesaikan pekerjaan ku di sini, lalu melamar mu, jaga dirimu baik-baik, kau adalah milikku" setelah Liem mengatakan itu ia langsung mematikan panggilan nya.
"Is liem apaan sih, gak jelas banget jadi orang." Kesel Nadia lalu melempar kan handphone nya ke kasur.
"Eh, kenapa aku merasa senang di saat Liem mengatakan aku adalah milik nya? Apakah aku menyukai Liem? Iya sih dia ganteng dan, aku juga sudah menemui nenek nya yang sangat baik, ah ada apa dengan ku!"
***
Gini Nadia dan keluarga tengah menikmati makan malam bersama.
"Umi kapan acara syukuran itu di adakan?" Tanya Nadia pada umi, karena tidak tau acara nya diadakan kapan.
"Lusa, besok bantu umi untuk mempersiapkan segala nya."
"Siaap umi."
Keesokan hari nya Nadia dan umi pergi ke pasar untuk belanja semua keperluan untuk syukuran. Setelah selesai membeli semua bahan mereka langsung pulang dan mulai mempersiapkan semua untuk hidangan besok, termasuk rumah mereka, karena acara nya di adakan di rumah mereka.
"Umi, kira-kira siapa ustadz yang akan berpidato besok?" Tanya Nadia penasaran.
"Ustad Fahri." Jawab umi singkat.
"Hmm siapa itu umi? Seperti nya Nadia tidak kenal." Jawab Nadia dengan polos.
"Iya, kamu memang tidak kenal, ustad Fahri salah satu santri Abi yang terbaik, dia kemarin juga baru lulus wisuda dari Yaman, dia kuliah di kampus terbaik disana dan mendapatkan gelar cumlaude, karena itu abi meminta nya untuk ceramah di acara syukuran kita sekalian untuk silahturahmi."
"Ooo, begitu ya umi, pantas saja aku tidak mengenali nya."
"Iya sayang, besok kamu juga pasti lihat, makan nya kamu harus sering-sering ke pondok Abi lagi."
"Iya umi, aku rencana nya mau ke pondok lagi, aku mau meningkatkan ilmu agama ku lagi."
"Alhamdulillah kalo gitu, ya sudah kita selesaikan ini dulu semua, nanti selesai syukuran beritahu Abi biar nanti kamu sekalian kerja di sana."
"Iyaa umi."
Nadia dan umi nya kembali mengerjakan pekerjaan masing-masing, di bantu juga oleh beberapa pembantu agar pekerjaan mereka segera selesai.
Bersambung....
Happy reading All ♥️
Terimakasih untuk pembaca setia ☺️🥰♥️
Jangan lupa like, komen dan juga share ke teman-teman kalian ya🙏. Oh iya kasih saran dan juga dukungan ya biar aku semakin semangat, sekali lagi terimakasih 🙏♥️🥰
