NovelToon NovelToon
My Ex Beloved

My Ex Beloved

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Cintamanis / Romansa
Popularitas:85.1k
Nilai: 5
Nama Author: fieThaa

Gamil Arfan Wiguna sangat mengharamkan untuk balikan dengan mantan. Bahkan, dia memiliki jargon yang masih dia pegang teguh sampai saat ini.

"Buanglah mantan pada tempatnya."

Namun, kedua orangtuanya mendesak Apang untuk segera menikah karena Apang sudah dilangkahi adiknya. Di saat seperti itu, semesta malah mempertemukan Apang dengan mantan pertamanya. Perempuan yang belum Apang buang pada tempat semestinya.

Apakah Apang akan membuangnya juga ke dalam bak sampah sama seperti mantan-mantannya? Atau malah terjadi cinta lama belum kelar di antara mereka berdua.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fieThaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

5. Pria Tinggi Nan Tampan

Tanpa Naira sadari, dua orang yang Naira hindari melihat Naira yang memakai seragam tukang bersih-bersih di Wiguna Grup. Dua pria tak berkeprikemanusiaan tersebut mulai menyusun rencana. Terutama lelaki seusia Naira yang memiliki dendam pribadi.

Semua pihak keamanan Wiguna Grup sudah diberi uang tutup mulut, juga beberapa cctv sudah mulai dimatikan agar mereka berdua dengan leluasa membawa Naira. Baru saja Naira keluar dari perusahaan tersebut, dua pria itu sudah menarik paksa Naira dengan mulut yang ditutup sapu tangan dan membawanya masuk ke dalam mobil.

Sudah ratusan kali Naira memohon kepada dua pria itu untuk melepaskannya. Namun, tak mereka gubris sama sekali. Malah, mereka semakin menjadi. Terutama lelaki muda yang sudah hampir mencekik Naira karena Naira terlalu berisik.

Yang ada di kepala Naira pada saat itu hanya ibunya. Jika, dia mati di tangan dua orang itu bagaimana nasib ibunya? Sudah pasti ibunya pun akan ikut mati dengannya.

Makian dan bentakan selama menuju gudang tua sudah mereka berdua lontarkan. Mereka seakan tengah merusak mental Naira. Tiba di gudang pun, Tubuh Naira diseret dengan sangat kasar dan didorong hingga tersungkur ke lantai. Perempuan yang notabene makhluk terapuh diperlakukan begitu kasar oleh dua pria yang seharusnya menyayanginya.

Jangan ditanya bagaimana sakitnya. Sebisa mungkin Naira harus bangkit karena ada ibunya yang harus dia jaga. Ketika dia mencoba berdiri dan membalikkan tubuh, seorang pria tinggi nan tampan ada di depannya. Menatap dirinya yang begitu berantakan.

"Ra!"

Panggilan itu membuat air mata Naira semakin deras mengalir. Pria itu melangkahkan dengan sangat lebar menghampiri Naira. Tangannya mengusap ujung bibir Naira yang berdarah. Tatapan penuh kecemasan bisa Naira lihat.

Tangan kekar itu kini berada di pundak Naira. Membawa Naira pergi dari gudang pengap. Tak ada obrolan sama sekali. Hanya keheningan yang tercipta di dalam mobil.

Naira menoleh ke arah pria yang begitu serius dengan kemudi ketika mobil berbelok ke area rumah sakit. Tak ada satu katapun hingga mobil itu berhenti di parkiran.

Seat Belt sudah pria itu lepas. Dia mencondongkan tubuhnya ke kursi penumpang belakang untuk mencari sesuatu. Pipi Naira yang masih merah karena bekas tamparan juga ujung bibir yang sedikit membiru pria tutup dengan masker. Serta rambut berantakan Naira pria itu tutup dengan topi hitam miliknya. Seatbelt yang masih terpasang di tubuh Naira pun sudah dia lepas.

"Kita turun!"

Naira berjalan di belakang pria tampan itu dengan sedikit menunduk. Terlihat perbedaan yang begitu signifikan antara dirinya dan juga pria di depannya. Ketika hendak masuk ke ruang IGD, langkah Naira terhenti. Pria yang berada di depan Naira segera menarik tangan Naira dan membawanya masuk.

"Tolong segera periksa dan lakukan visum."

Naira tercengang dan menatap pria tinggi nan tampan yang ada di sampingnya. Tangan pria itu sudah melepas masker yang Naira gunakan dan membuat petugas medis di sana langsung memeriksanya.

"Ini seperti luka pukulan," ujar dokter yang menangani Naira.

"Bukan, dok. Ini--"

"Lakukan visum saja. Hasilnya bisa kalian lihat sendiri," potong pria yang masih menemani Naira.

Naira menatap pria itu kembali. Dia menggelengkan kepalanya pelan. Namun, pria itu malah pergi untuk mengurus administrasi. Naira mencoba untuk menolak, tapi semua biaya sudah dibayar. Jadi, Naira harus melakukan visum.

Terlihat Naira sedikit takut. Dia dikejutkan ketika tangannya tiba-tiba digenggam dari samping. Dan ternyata pria yang membawanya yang mencoba menenangkannya.

"Fan--"

"Masuklah!"

Ya, dia Apang. Lelaki yang hendak membuang Naira ke bak sampah, tapi tak terlaksana karena ada yang membawa paksa Naira. Dia bergegas untuk mengikuti mobil tersebut hingga menemukan Naira si sebuah gudang tua yang jauh dari pemukiman.

Apang menghela napas kasar. Ya, dia tahu siapa yang membawa Naira. Dia juga melihat sendiri bagaimana dua manusia biadab itu memperlakukan Naira. Dia tidak langsung muncul pada saat Naira diperlakukan kasar karena dia tahu itu akan lebih membahayakan Naira.

Baru saja Apang hendak menghubungi seseorang, Naira sudah keluar. Dia segera berdiri dan menghampiri Naira.

"Hasilnya akan keluar paling lama 14 hari," ujar perawat.

Tak ada obrolan apapun ketika mereka menuju parkiran. Hingga suara Naira membuat langkah Apang terhenti.

"Aku pulang naik kendaraan umum aja."

Tatapan Apang membuat Naira sedikit takut. Dia tidak berani menatap pria tinggi itu.

"Tinggal sebutin alamat aja. Apa susahnya?" Mulut pedas Apang memiliki unsur paksaan yang tak Naira sadari.

Apang bergelut dengan pikirannya sendiri ketika Naira menyebutkan alamat tempat dia tinggal. Jarak yang begitu jauh dari kantor Wiguna Grup.

"Jam berapa dia berangkat? Bagaimana jika shift malam? Apa dia tidak takut?"

Perlu waktu satu setengah jam untuk tiba di alamat yang Naira maksud. Apang menatap Naira dengan bingung.

"Mobil enggak bisa masuk. Hanya cukup untuk motor."

Apang hanya mengangguk kecil. Hingga seulas senyum terukir di wajah sembab Naira.

"Makasih, udah anterin dan biayain aku berobat. Aku janji, semuanya akan aku cicil--"

"Jangan pernah katakan kalimat yang gua benci," potong Apang. Mulut Naira pun terkatup rapat.

.

Apang kembali ke kantor, dan dia segera mengecek ruangan cctv. Dia tersenyum tipis ketika tidak ada rekaman di jam Naira diculik.

"Apa ini alasan Ahjussi dan Uncle mengulur kerjasama?"

Apang segera menuju parkiran. Dia melajukan mobil menuju sebuah rumah yang besar. Dia melihat mobil pemiliknya sudah terparkir di depan rumah.

"Mas Apang, tumben gak lewat tangga kamar Mas Erzan," tegur pihak keamanan rumah.

"Saya ada perlu sama bapaknya."

Aleesa sedikit terkejut ketika melihat Apang datang ke rumahnya dan mencari sang suami.

"Tumben lu nyari laki gua?"

"Bisnis," sahut Apang sambil berdecak.

"Ke ruangannya aja. Baru juga dia masuk ke sana."

Apang pun menuju lantai tiga di mana ruangan Restu berada. Sebelumnya dia menyomot bakwan hangat yang baru saja Aleesa buat.

Kehadiran Apang di ruangannya membuat kedua alis Restu mengadu.

"Jangan minta gua untuk mempercepat--"

"Apang gak mau bahas itu," potongnya. Restu semakin dibuat tak mengerti.

Apang memberanikan diri untuk duduk di depan sang singa garang. Sebenarnya, dia bisa saja meminta bantuan Reksa. Namun, dua pria yang menyakiti Naira lebih sebanding dengan sang ahjussi.

"Apang mau minta tolong sesuatu," ujarnya dengan nada serius.

Restu kembali dibuat bingung dengan ucapan Apang. Tak biasanya adik sepupu dari istrinya seperti ini.

"Ahjussi," panggil Apang kepada Restu. Dia bersikap santai, tapi dadanya bergemuruh tak karuhan.

"Tolong cari tahu tentang mereka berdua."

Apang menyerahkan sebuah foto kepada Restu. Sontak Restu menatap Apang dengan dahi mengkerut.

"Tuan Juan dan Justine."

...***To Be Continue***...

Udah double up nih, mana komennya?

1
Salmi Ati
semoga saja ibra tidak berbuat yang macam2 sama naira karena di tolak.
Dien A
abang Er jangan kebangetan donk wkwkwk masa apang yang ganteng dan baik hati mau di bawa ke mobil sampah hheeee.... lanjuttt kak... double up donk
Lusi Hariyani
ya ampun s enjan bnr2 dh hbs kesabaran y sm apang jd krm mobil bak sampah buat angkut yg CLBK ha...ha...
Noey Aprilia
Pst krjaan para singa.....
Glirn udh blikn sm mntan,mlah d sruh naik mbil smpah.....
nsibmu y pang pang... 🤣🤣🤣
Arieee
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Medy Jmb
Kena Lo Pank😀😀😀
Haura Az Zahra
lanjut othor 😄😄😄
Haura Az Zahra
whahaha aduh kasian bang Ibra ,cari cewek lain ya bang 😁😁
Lusia
apang
Sri Lestari
Haha kene karma ini si pang pang kemarin² buang mantan sekarang dibuang Adx sepupu,,,
Elia Erawati
lucu banget masuk bak sampah ber 2
Rahmawati Abdillah
hahahah dendam banget dan niat banget Abang er ingin membuang Apang dan Naira ke mobil bak sampah😂
Ita Rosdiana
lanjuut ka
Lovita BM
waduuuuhh
Valen Angelina
ibra terlalu sakit hati.. bisa jdi penjahat nnti
Yus Nita
😃😃😃😃😃....
kereeen abang Er....
Salim S
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/abang Err udah bawa mobil bak sampah....buat s ibra aja abang Er....buar mobil bak sampah nya ga sia2...pasti Apang panik karena abang Ee ga pernah main2 dengan ucapa nya/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Kasih Sklhqu
Abang ER mantap rasain tuh pang pang di buang ke mobil bak sampah 🤣🤣🤣🤣
Ida Lestari
lnjut trus thor
semangat.....
Salmi Ati
🤣🤣🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!