NovelToon NovelToon
Pendekar Yin - Yang

Pendekar Yin - Yang

Status: sedang berlangsung
Genre:Petualangan / Tamat / Fantasi Timur / spiritual / xianxia / Mengubah Takdir / dan budidaya abadi / Ahli Bela Diri Kuno
Popularitas:16.8M
Nilai: 4.7
Nama Author: Blizzardauthor

Pemuda yang kelahirannya mengguncang dunia bela diri. Dengan bakat menentang surga untuk berdiri dipuncak semesta. Ling Feng, pemuda yang berasal dari desa terpencil terpaksa mengarungi dunia kultivasi yang mana kuat berkuasa lemah akan menderita. Jalan penuh darah akan menuntun dirinya menuju puncak semesta. Mampukah dirinya untuk berdiri dipuncak ? ikuti kisah lanjut ceritanya.

"Aku Ling Feng akan menaklukkan dunia ini, bahkan semesta sekalipun akanku tundukkan dengan tanganku sendiri !"

( Update tidak menentu )
( assalamualaikum man teman ini novel pertama saya, karena ini novel pertama saya jadi mohon maaf apabila ada salah baik dari segi kata², tulisan, dan masih banyak lagi )

Jangan lupa like, koment, dan favoritnya 🙏🏼
Salam hangat

Jangan lupa mampir ke karya author yang lainnya:

-Sistem God of the Gods
-Reincarnated as an Extra

Blizzardauthor

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Blizzardauthor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mulainya kekacauan

Mansion Walikota

"Jadi ayah kenapa kau memanggil ku ?" Tanya Bing Jiao yang sudah kembali ke rumahnya membuat Walikota Bing merasa aneh.

"Sebelum itu kau habis dari mana Jiao'er ? Kau habis bertemu dengan siapa ?" Walikota Bing balik bertanya membuat Bing Jiao menghela nafas.

"Ayah kebiasaan, Jika di tanya orang itu ya dijawab jangan malah balik bertanya.....hummphhh" Kata Bing Jiao mengembangkan pipi nya membuang muka nya. Walikota Bing tidak mempermasalahkan kembali dan hanya menghela nafas panjang melanjutkan perkataannya.

"Jiao'er, beri salam kepada dua tetua besar sekte pedang Dewa" Kata Walikota Bing membuat Bing Jiao baru ingat langsung memberikan hormat kepada kedua tetua dibelakang ayahnya.

"Salam kedua Tetua, Mohon maaf sebelumnya tidak langsung memberi hormat kepada kedua Tetua" Kata Bing Jiao menangkupkan tangan sembari sedikit membungkuk memberi hormat.

"Jiao'er kahh, kau sudah besar ya. Waktu terlalu berjalan dengan cepat, Padahal ketika aku mengunjungi mu kau masih sangat kecil dan imut. Tetapi, Sekarang kau sudah tumbuh menjadi wanita sangat cantik sama seperti ibu mu" Kata Tetua Han melihat Bing Jiao yang dulu melihat gadis kecil yang imut dan manis. Sekarang terlihat gadis kecil yang sudah tumbuh menjadi cantik dan anggun.

"Benar sekali kau sudah tumbuh dewasa Jiao'er aku tidak menyangka kau sudah menjadi wanita yang cantik Jiao'er" Suara lembut wanita membuat Bing Jiao kaget.

"Kakak Mei !! Kakak disini" Bing Jiao kaget dan juga gembira langsung menerjang memeluk Qin Mei.

"Kau sudah besar ya Jiao'er tak kusangka gadis manja yang tidak ingin lepas dariku sudah tumbuh besar" Kata Qin Mei terkekeh.

"Kakak itukan dulu sekarang aku sudah besar" Kata Bing Jiao mengembungkan pipi nya membuat semua orang tertawa melihatnya.

"Sudahlah katanya kau rindu kepada kakak mu yang cantik ini" Qin Mei Menggiring Bing Jiao ke kamar membuat kedua tetua dan walikota menggelengkan kepalanya "masa muda memang selalu semangat".

"Jiao'er tidak biasanya kau tidak langsung pulang setelah melakukan suatu hal. Biasanya kau akan Berdiam diri di mansion mu untuk menghindari orang-orang yang mendekati mu" Kata Qin Mei lalu mengambil kursi duduk di tepi tempat tidur.

"Orang yang membuat ku risih sudah tidak ada kak" kata Bing Jiao dengan Santai membuat Qin Mei mengkerutkan keningnya mengisyaratkan "maksudnya".

Bing Jiao hanya menganggukkan kan kepalanya dan mulai bercerita dengan Qin Mei tentang semua hal yang dialami nya. Mereka bercerita menghabiskan waktu semalaman bahkan sampai pagi kembali hanya untuk melepas rindu.

...>>>>>_____<<<<<...

Ke esokan harinya

Jauh dari kota, di suatu tempat

Terlihat di pedalaman hutan ada sebuah bangunan yang sudah tua tidak terawat. Walaupun sudah terlihat tua dan tidak digunakan, Banyak kehidupan tanda kehidupan yang menempati nya.

"Bagaimana persiapan nya" Kata Orang yang menggunakan jubah hitam menutupi seluruh wajahnya kecuali bibirnya.

"Lapor Tuan kelompok kita sudah tersebar di seluruh sudut kota tinggal menunggu waktu saja dan perintah dari tuan" Kata orang yang berpenampilan serba hitam yang seorang assassin.

"Bagus kita berangkat sekarang ! turnamen sudah mulai pasti setidaknya kita melihat bagian akhir dari turnamen" Kata Orang berjubah hitam dengan senyuman terbit dari bibirnya. Tidak lama keluar tiga orang lainnya berpenampilan sama keluar dari bangunan tersebut yang membedakan adalah warna dari kupluk mereka.

"Apakah sudah dimulai ?" ucap suara dari si merah mewakilkan pertanyaan yang lainnya dan diangguki oleh si hitam.

"Kita mulai sekarang rencananya" Kata si hitam langsung melesat duluan lalu di ikuti oleh yang lainnya.

Kembali Ke Turnamen

Turnamen kembali dilanjutkan kali ini hanya tersisa ½ dari jumlah keseluruhan peserta. Para penonton sudah mulai berbondong-bondong mendatangi tempat turnamen tidak terkecuali Ling Feng. Bahkan kali ini Long Tian ikut datang menonton. Kedua pemuda ini tidak terlalu fokus dengan pertandingan, mereka hanya menunggu hal menarik yang akan terjadi sebentar lagi.

"Sepertinya sudah ingin dimulai paman dan lagi keluarga bangsawan ada yang ikut campur tangan" Kata Ling Feng yang merasakan pergerakan aneh dari orang yang telah ditandai nya melalui persepsi jiwanya.

"Peduli amat dengan keluarga bangsawan, Siapapun yang berkerja sama dengan kultivator hitam akan kuhabisi semua nya." Kata Long Tian yang sudah terbakar semangat bertarung Ling Feng yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah Long Tian yang tergila-gila akan pertarungan.

"Sepertinya semua ras naga tergila-gila akan pertarungan ya" Kata Ling Feng kembali mengalihkan pandangannya ke tengah arena yang sudah ingin dimulai. Tetapi, ketika dirinya melihat salah satu peserta pandangan nya menjadi Serius. Long Tian yang melihat sorot mata Ling Feng yang serius menjadi aneh.

"Paman Sepertinya ada tikus yang menyusup menjadi salah satu peserta" Kata Ling Feng tersenyum dibalik penutup wajahnya. "Sepertinya ia mengincar salah satu peserta yang mengikuti turnamen ini" Lanjutnya.

"Sepertinya tikus itu mengincar wanita mu Feng'er" Kata Long Tian dan langsung di pandangi oleh Ling Feng.

"Kenapa ? Bukannya aku benar dia wanita mu" Kata Long Tian.

"Jangan mengambil kesimpulan sendiri paman mungkin dirinya nyaman denganku karena, suatu hal" Kata Ling Feng berkata logis yang membuat Long Tian menepuk kan tangan ke kepala nya.

"Anggap saja aku tidak mengatakan apa-apa Feng'er. Susah memang berbicara dengan orang yang menggunakan logikanya" Kata Long Tian yang membuat Ling Feng makin mengkerutkan keningnya lebih bingung.

"Baiklah Kita mulai kembali turnamen kota nya" Kata Walikota Bing yang di sambut sorak-sorai para warga yang menonton turnamen tersebut. Kali ini Tetua Han yang menjadi wasit turnamen ini.

"Baiklah kepada seluruh peserta yang lolos harap maju kedepan" Kata Tetua Han. "Peraturan nya masih sama tidak ada yang berubah jika ada yang melanggar peraturan aku sendiri yang akan bertindak nantinya" Kata Tetua Han yang diangguki oleh seluruh peserta turnamen.

...>>>>>_____<<<<<...

Sementara itu jauh dari kota

"Hitam bagaimana persiapan nya ?" Tanya menggoda dari si merah tua.

"Kau tidak dengarkah rencana bukannya sudah diberitahu tadi ?" Bukan si hitam yang menjawab melainkan si Coklat.

"Aku tidak bertanya padamu" Si merah tua tidak tertarik yang membuat coklat naik darah."Kau Merah ****** !! ngajak gelud kah aku tidak akan menahan diri walaupun kau perempuan" Teriak Coklat yang dibalas senyum remeh oleh si merah yang membuat nya semakin naik pitam.

"Sudahlah kalian selalu ribut bagai kucing dan anjing jika bertemu" Kata hijau tua dengan suara beratnya kesal melihat tingkah mereka berdua yang selalu meributkan hal yang tidak penting.

"Sudahlah kita sudah dekat kotanya" kata si hitam membuat semuanya terdiam."perintahkan semua pasukan untuk menjalankan rencananya sekarang" perintah kepada assassin yang di angguki lalu melesat dengan cepat.

"Kita mulai Pestanya" Kata si hitam dengan senyuman devilnya dan diangguki oleh ketiganya.

...>>>>>_____<<<<<...

"Pertandingan selanjutnya Bing Jiao melawan Yun Sang" Tetua Han memanggil peserta selanjutnya.

"Dewi Bing Aku padamu"

"Dewi Bing Jangan kasih kendor"

"Hei kau lawan nya dewi Bing jangan terlalu kasar"

Begitulah Teriakan para penonton yang bersorak-sorak kepada Bing Jiao. Ling Feng menjadi serius melihat lawannya Bing Jiao kemudian tersenyum.

"Jadi keluarga bangsawan Yun kah, pas sekali mereka belum memberikan kompensasi kepadaku" batin Ling Feng yang didengar oleh Long Tian juga.

"Jadi itu orang yang kau maksud tadi" Tanya Long Tian yang di angguki oleh Ling Feng membenarkan.

"Mulai !" Ucap Tetua Han yang langsung di sambut teriak-teriak oleh para penonton.

"Teknik pedang Es gerakan Pertama : Tebasan salju" Bing Jiao berinisiatif menyerang duluan dan hanya di tatap biasa oleh lawannya lalu di tahan dengan mudah.

Tranggg

Kreekk.....Kreekk......Ctarrr

"Apa !!! Bagaimana mungkin" Bing Jiao terkejut karena teknik pedang nya dapat di tahan. Bukan Bing Jiao saja Walikota dan Qin Mei juga terkejut melihat teknik pedang es bisa ditahan dengan mudah.

"Aku tidak punya banyak waktu untuk bermain-main jadi aku akan menyelesaikan nya dengan cepat" Kata Yun sang yang bukan Yun sang dengan niat membunuh yang sangat besar membuat Tetua Han lengah sedikit.

"Bahaya" Batin tetua Han ingin mendekat tetapi, kalah cepat.

Bing Jiao yang Tidak bisa bergerak karena, niat membunuh yang sangat kuat hanya bisa menutup matanya.

Shinggggg

Booommmmmmm

Duaaarrrrr

Hening Tidak ada yang tidak terkejut melihat itu. Sampai teriakan membuyarkan lamunan semua penonton.

"Jiao'errrrrrrr" Teriak Walikota Bing.

Kepulan asap mengaburkan pandangan semua orang. Sampai Tetua Han menghilangkan asap tersebut. Terlihat ditengah arena Bing Jiao duduk tergeletak dan Yun Sang berdiri terdiam didepan Bing Jiao yang tangan nya seinci lagi mengenai leher Bing Jiao tetapi, tidak menyentuh nya.

Terlihat sebuah pedang Hitam tertancap di samping Bing Jiao. Yang membuat merinding adalah pedang tersebut menembus tubuh Yun Sang, bahkan Tubuh bagian tengah nya sudah berlubang tidak terlihat menyisakan bagian dalam tubuhnya. Yun Sang mati mengenaskan hanya dengan satu serangan saja.

"Kau harusnya tidak meremehkan lawan mu Jiao'er" Ucap suara pemuda yang membuat semua orang mengalihkan pandangannya ke asal suara tersebut.

>>>>> Bersambung

( Salam hangat dari author jangan lupa tinggalkan jejak ya dengan like, favorit dan komennya. semoga sehat selalu untuk saudara-saudara serasku )

( Blizzardauthor)

1
shadow life
yes
shadow life
top
Reymundo Hidayat
iblis kabur
Samsul Arif
recommended
Mipan Zuuzu
udah baca dari awal sampe akhir, ceritanya bagus banget,
tapi kalian harus baca novel ini juga, namanya " The King Of Pandora" bagus banget ceritanya.
Mipan Zuuzu
bagus banget ceritanya...., tapi kalian harus baca novel ini juga, namanya " The King Of Pandora " ceritanya juga bagus banget
Reymundo Hidayat
Luar biasa
Reymundo Hidayat
ketemu
Reymundo Hidayat
tes
Reymundo Hidayat
barang pesanan rubah
Reymundo Hidayat
hajar
Olle
Ayolah Ling Feng Tepuk lalat lalat itu
Usman Sija
good luck
Usman Sija
good
Usman Sija
good luck
Usman Sija
good job
Ana Dasuki
top
Ana Dasuki
keren
Ana Dasuki
jozzz
Ana Dasuki
good
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!