NovelToon NovelToon
Hurt Be A Love

Hurt Be A Love

Status: tamat
Genre:Tamat / Beda Usia / Diam-Diam Cinta
Popularitas:265.3k
Nilai: 4.9
Nama Author: fieThaa

Mati-matian Balqis Lalita Wiguna membela lelaki yang dia sayangi, ternyata hanya menimbulkan luka yang begitu dalam. Di mana bukan dia yang bersanding di pelaminan, melainkan wanita lain yang tidak dia kenal.

Dia kira cinta pertamanya akan mengajarkan banyak hal. Nyatanya, hanya meninggalkan luka dan sulit untuk disembuhkan.

Akankah ada seseorang yang berhasil menjadi obat penawar dari luka tak kasat mata yang Balqis derita? Dan bisa membuatnya kembali merasakan cinta?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fieThaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

8. Foto Profil

Kemarin ...

Rio benar-benar terkejut melihat Aqis menyiramkan wajah Agam dengan penuh keberanian. Namun, dia tak lantas menghakimi Aqis. Pasti ada alasan di balik itu semua.

Rio mengirimkan foto lelaki yang menjadi reviewer makanan itu kepada sang sahabat. Lima menit berselang, Restu pun menghubunginya.

"Apa dia bikin onar?"

Rio meyakini jika Restu tahu akan pria itu karena dia langsung melontarkan pertanyaan itu.

"Dia disiram sama Aqis pake es teh manis."

"Kenapa gak pake teh panas sekalian," sambar Restu penuh kemurkaan.

"Emang dia siapa?" Rio masih belom mengerti.

"Mantan si bala-bala."

"Kok gua gak pernah liat?"

Jika, ada acara keluarga besar Rio sering ikut bergabung. Tapi, Aqis selalu sendiri tanpa pasangan.

"Namanya juga pecundang," jawab Restu dengan santai.

"Maksudnya?"

Alhasil, Restu pun menceritakan semuanya. Rio malah tertawa dan memaki pria itu.

"Si gob Lok!" umpatnya.

"Dia emang gak tahu kalau Aqis itu masuk ke dalam keluarga Wiguna?"

"Enggak. Soalnya semua anak Om Aska gak mau memakai nama belakang keluarga besar di dunia sekolah dan kerja. Mereka tidak mau lagi dimanfaatin." Banyak yang diceritakan oleh Restu.

"Si bala-bala adalah anak perempuan satu-satunya yang dijaga seperti Malika si kedelai hitam oleh ketiga abangnya. Jadi, kalau lu mau deketin--"

"Apaan sih lu?" potong Rio.

"Lu yang kenape? Gak biasanya lu peduli sama cewek. Apa jangan-jangan--"

"Berisiklah!"

Sambungan telepon pun Rio sudahi. Dia pun berdecak kesal karena sudah dituduh aneh-aneh oleh Restu. Ponselnya pun berdenting. Sebuah pesan dari Restu masuk ke ponselnya.

"Video apaan ini?"

Ketika video itu diputar, mata Rio melebar dengan sempurna. Lelaki yang ada di video itu adalah lelaki yang Aqis siram.

.

Karina dan Agam tak bisa berkutik ketika mendengar tantangan manager Barad kafe. Apalagi wajah dingin nan datar terlihat jelas.

"Saya sarankan, cari tahu dulu kafe ini sebelum kalian ingin menuntut."

Rio berdiri dan meninggalkan tiga orang yang masih duduk di meja customer. Para karyawan yang berada di depan kafe mulai berdiri ketika Rio baru saja keluar.

"Jika, mereka masih di sana dalam waktu satu jam. Hubungi pihak kepolisian."

Itulah pesan dari Rio untuk para karyawannya sebelum dia masuk ke dalam mobil. Para karyawan pun kebingungan. Kenapa Rio begitu berani kepada anak bos tv. Mereka bahkan ketakutan karena jika reputasi kafe itu jelek, perlahan mereka pun akan kehilangan pekerjaan karena kafe itu akan gulung tikar.

Yonas menatap Rio sekilas. Tak biasanya Rio seperti itu. Selama tiga tahun ini Rio bersikap dingin kepada semua orang. Baik kepada perempuan maupun lelaki. Namun, kali ini dia mendengar jelas jikalau Rio membela pelayan kafenya dengan mati-matian. Bahkan mampu menantang anak bos tv nasional. Dia mulai penasaran dengan pelayan yang Rio bela itu.

.

Aqis sudah membawa tas ransel ke stasiun. Dia akan pergi ke Jogja untuk menenangkan hati dan pikirannya. Dia juga tidak bilang pada keluarganya.

Menikmati perjalan sendirian. Aqis duduk dengan tenang dengan airpods di telinga. Delapan jam perjalanan Aqis gunakan untuk melihat pemandangan yang dilalui kereta. Aqis sama sekali tak memperhatikan sekelilingnya.

Jam delapan malam, Aqis baru tiba di Jogja. Dia langsung menuju tempat makanan pinggir jalan karena perutnya yang sudah lapar. Dia sudah memesan makanan, tapi ketika dia membuka dompet tidak ada uang cash sama sekali.

"Apa bisa bayar pake Q-ris atau kartu?"

"Maaf, Mbak. Di sini hanya menerima cash."

Jawaban pemilik kedai makanan membuat Aqis menghela napas kasar. Dia melihat ke sekelilingnya. Di mana tidak ada minimarket terdekat.

"Kalau begitu saya ti--"

"Berapa total punya dia, Bu?"

Aqis segera menoleh. Ternyata Rio yang berkata.

"Tiga puluh ribu, Mas."

Rio langsung menyerahkan uang lima puluh ribu. Dan memberikan kembaliannya untuk pemilik kedai tersebut.

"Makasih, Kak. Nanti Aqis--"

"Makan saja dulu."

Aqis duduk di meja yang sama dengan Rio juga Yonas. Tak ada pembicaraan sama sekali di antara mereka bertiga. Namun, Yonas merasakan sebuah kecurigaan terhadap bosnya.

"Kak Iyo, Aqis cari minimarket dulu, ya. Aqis mau ambil cash buat ganti uang Kak Iyo."

Baru saja hendak melangkahkan kaki, Rio mencekal tangan Aqis.

"Minimarket dari sini jauh."

Perlahan, Aqis membalikkan tubuh. Dia menatap Rio yang juga menatapnya.

"Lu butuh cash berapa?"

Rio mengeluarkan dompetnya dan memberikan hampir semua yang lembaran merah yang ada di dalam dompetnya kepada Aqis.

"Nomor rekening Kak Iyo berapa? Biar Aqis--"

"Gak usah. Itu buat lu."

Ini kali pertama Yonas melihat sang bos memberikan sesuatu kepada seorang perempuan. Kalimat yang dilontarkan oleh bosnya pun begitu enak didengar.

"Lagi kesambet setan apaan Pak Bos?"

.

Rio mengerutkan dahi ketika baru saja dia membuka notifikasi ponsel. Transferan sebesar 1.230.000 masuk ke rekening. Dia mulai membuka m-banking dan mengecek siapa yang mengirim yang tersebut.

"Balqis Lalita Bania Laila," ucapnya.

Nama yang begitu panjang dan asing. Namun, setelah ditelaah dia pun tersenyum.

"Bala-bala," gumamnya karena teringat nama itu sering disebut oleh Restu.

Dia mulai berpikir. Dari mana Aqis mengetahui nomor rekeningnya. Nama di salah satu kontak teleponnya pun dia panggil.

"Lu nga--"

"Iya."

Belum juga selesai bertanya, Restu sudah mengiyakan saja.

"Tadi si bala-bala minta nomor rekening lu. Katanya dia punya hutang," jelas Rio.

"Kenapa lu kasih?"

"Maksa," balas Restu dengan penuh penegasan.

"Ya udah gua minta nomornya."

"Hah? Emang lu gak punya?"

"Cepet kirim! Jangan banyak tanya!"

Rio menyudahi panggilannya dan dia memejamkan matanya sejenak.

"Bego! Kenapa minta nomor dia ke si Restu?" erangnya.

Satu menit kemudian, Restu sudah mengirimkan nomor ponsel Aqis. Dia segera menyimpannya. Matanya tak berkedip ketika melihat foto profil Aqis.

Tak disadari jika senyuman begitu indah melengkung di bibirnya hanya dengan menatap foto profil itu.

"Cantik," puji Rio dengan senyum yang masih mengembang.

"Siapa, Pak Bos?"

Rio terkejut mendengar suara Yonas. Ternyata dia sudah berada di belakang Rio.

"Ngapain kamu di sini?" geram Rio kepada Yonas.

"Kan tadi Pak bos yang nyuruh saya masuk ke kamar Pak Bos."

Rio pun seperti orang yang terciduk. Wajahnya begitu kentara. Apalagi Yonas tak berhenti menatapnya dengan penuh kebingungan.

"Pak Bos gak abis kepentok kan? Pak Bos gak lagi amnesia kan?"

Rio pun berdecak. Dia meninggalkan Yonas dan masuk ke dalam kamar mandi dengan meninggalkan ponsel di atas tempat tidur. Setelah Rio masuk ke dalam kamar mandi, Yonas mulai penasaran dan mulai menekan tombol m power ponsel sang bos. Untung belum terkunci. Yonas segera menghubungi seseorang karena dugaannya benar.

"Nyonya, sepertinya putra Anda sedang jatuh cinta."

Tak perlu menunggu lama, pesan Yonas pun mendapat balasan.

"Dengan siapa? Tolong kirimkan fotonya."

...***To Be Continued***...

Boleh kencengin lagi komennya?

1
Heni Linda Oriflame
jangan dulu tamat dong fie..lagi seru ini mah
Heni Linda Oriflame
positif hamil.ini mah duda karatan gercep jg cetak rio junior 😂
Heni Linda Oriflame
Luar biasa
Heni Linda Oriflame
semamgat fie...tetap setia kok di cerita aksa 💕
Heni Linda Oriflame
mampir lagi kesini...tetap semangat fie 🥰
Chusnul Smilly
aku mau nunggu cerita si abang er kak fie
Bagus Diah
keren kak
Yus Nita
klrga sibuk berebot warisan dan merendah kan yg level ny di bawah yg kYa
Yus Nita
seperti yg di bilang orang2
ucapan adalah Do'aa
semoga Do'a kis kis twrkabul 😊😊😊
Rahmawati Abdillah
langsung cuuus deh tungguin ya
Rahmawati Abdillah
kata menjemput kalian 1 persatu itu loh yang bikin jleb rasanya,ayah ipang sudah paling pertama di jemput ayah Aditama nah selanjutnya itu yang menjadi misteri
Rahmawati Abdillah
maaf thoor bukan nimbun ban saya,cuma saya habis liburan ke desa yang gak ada sinyalnya jadi paksa de tertimbun bannya,sekali lagi maaf yaa🙏🏻🙏🏻🙏🏻
tapi saya akan setia baca novelnya kok😘🤭😁
Rahmawati Abdillah
efek kemarin jalan ke.daerah gak ada sinyal baru bisa baca dech
Ita Asmoatmojo
keren ....aku suka banget..
maaf kalau aku tidak banyak memberikan kontribusi yang bagus buat kakak..tapi aku ga pernah menimbun bab
Diana Puji Astuti
kocak nih
Diana Puji Astuti
wkwkwk...
Ida Farida
baik kak
Arieee
👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍
Nur Asni Umar
bawang nya banyak banget kak fie,😭😭😭😭😭
Kie Riezky
bingung mau komen apa lagi, cerita nya emang keren
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!