Maukah Kamu Menjadi Istri Ku?

Mata hari tampak menunjukan sinar terang di pagi hari, Dengan suara kendaraan yang tampak berlomba-lomba ingin segera sampai di tempat tujuan mereka untuk mengais rejeki.

Berbeda dengan dua sejoli yang masih tampak nyaman berbaring terlelap di kasur dan saling berpelukan hangat.

Eeegh

Kanaya tampak mulai membuka matanya secara perlahan Dia masih belum sadar jika ada yang tidur sambil memeluk dirinya dengan erat dari samping.

Kanaya merasa jika badannya sangat kaku terasa berat dan sangat sulit untuk bergerak lalu melihat ke arah perutnya, ternyata ada paha seseorang yang menindih tubuhnya dan juga tangan kekar yang melingkar di atas perutnya.

Aaaaagh

"Kenapa kamu teriak?" tanya Alano dengan suara serak khas pria dewasa jika bangun tidur.

"Kanaya melihat ke arah suara berat itu matanya melotot sempurna saat menyadari siapa yang baru saja tidur dengannya," Tuan," pekik Kanaya.

"Hm," jawab Alano dan kembali memejamkan matanya.

"Kenapa Tuan tidur di sini?" tanya Kanaya.

"Memangnya kenapa inikan kamar Ku," Jawab Alano santai.

"Tapi kenapa aku tidur di sini?" tanya Kanaya heran.

"Alano mengedikkan bahunya," Tidak tau Kamu mau tidur dengan Ku paling," Goda Alano dengan menahan senyum.

"Mata Kanaya melotot mendengar ucapan Alano," Ihh, enggaklah Tuan udah kayak wanita murahan aja."

"Kamu bukan wanita murahan tapi Kamu wanita spesial buat Ku," ujar Alano sambil menatap dalam mata Kanaya.

"Pipi Kanaya merah semerah tomat busuk mendengar gombalan Alano," Tuan tidak kerja?" tanya Kanaya yang mengalihkan pembicaraan karena salah tingkah mendengar gombalan Alano.

"Apa Kamu akan kembali kerja hari ini?" tanya Alano tanpa menjawab pertanyaan Kanaya.

"Emang boleh?" tanya Kanaya.

"Tentu saja boleh soalnya kita searah dan dekat malah," ucap Alano.

"Memangnya Tuan kerja dimana?" tanya Kanaya.

"Di kantor pusat Leonard," Jawab Alano.

"Benarkah? wah Tuan sangat hebat dan bersyukur kerja di kantor itu pantesan Tuan memiliki manson ini ternyata Tuan kerja di sana," Jawab Kanaya antusias.

"Memangnya kenapa jika Aku kerja di sana," tanya Alano sambil menahan senyum.

"Karena Tuan sangat beruntung banyak lo orang yang berlomba-lomba ingin kerja di sana," Jelas Kanaya dengan antusias.

"Termasuk Kamu?" tanya Alano.

"Tentu saja tapi Saya cukup menghayal saja karena sadar posisi dan sadar diri hehee," jelas Kanaya di akhiri kekehan.

"Memangnya Kenapa dengan posisi Kamu, bukankah Kamu tamatan cumlaude S2?" tanya Alano.

"Saya memang tamatan cumlaude S2 di bagian bisnis malah, tetapi Saya cuman mengandalkan beasiswa saat kuliah," jawab Kanaya.

Dahi Alano mengerut, merasa ada yang janggal dari cerita Gadis itu tentang Perusahaannya.

"Memangnya kenapa jika modal beasiswa bukankah itu bagus? berarti Kamu memiliki IQ yang tinggi dong," tanya Alano.

"Tapi kata orang yang bekerja di kantor itu, Jika semua yang bekerja di Kantor Leonard adalah kumpulan para orang kaya dan bukan karyawan yang modal beasiswa saat kuliah, Jadi Aku memilih mundur sebelum melangkah hehee," jelas Kanaya di akhiri kekehan kecil meresa malu dengan ceritanya sendiri.

"Dahi Alano lagi-lagi mengerut mendengar cerita Kayana," Apa Kamu tau siapa Pemimpin atau CEO Perusahaan itu Atau Bos Kamu di restoran?" tanya Alano ingin tau.

"Kanaya menggeleng kepala," Tidak Tuan memangnya kenapa?" tanya Kanaya.

"Tidak, hanya ingin tau saja lalu apa lagi yang Kamu dengar dari orang lain tentang Perusahaan itu," tanya Alano.

"Kanaya tampak berpikir sambil mengingat-ingat," Aku akan kasih tau tapi jangan lapor sama bos Tuan ya Bos kita sama soalnya Aku tidak mau di pecat," mohon Kanaya.

"Alano tampak berpikir lalu mengangguk," Baiklah, Kamu tenang saja Aku tidak akan lapor nanti," jawab Alano meyakinkan.

"Kanaya mengangguk dan dengan polosnya," Mereka bilang jika perusahaan itu tidak ingin menerima karyawan beasiswa karena CEO nya akan malu itu akan men cemar nama baik Perusahaan," Jelas Kanaya.

"Apa lagi?" tanya Alano yang tampat menahan amarahnya.

"Lalu mereka bilang jika CEO Perusahaan itu akan memilih karyawan wanita yang bisa merawat diri memiliki bodi yang bagus, tinggi, pokoknya yang sempurna deh," jelas Kanaya.

"Memangnya untuk apa jika CEO Perusahaan itu harus memilih karyawan yang seperti itu," tanya Alano santai berusaha menutupi amarahnya.

"Mereka Bilang untuk memuaskan CEO," jawab Kanaya dengan polos.

"Memuaskan yang seperti apa?" tanya Alano ingin tau sampai di mana kepolosan Gadis itu.

"Kanaya menggeleng kepala seperti orang bingung," Nggak tau."

"Alano menghela nafas panjang," Benar Kamu tidak tau?" tanya Alano memastikan.

"Aku nggak tau Tuan sumpah deh," jawab Kanaya yakin.

"Masa nggak tau sih katanya Tamatan cumlaude di bagian bisnis pula pada hal itu ada lo di pembelajaran bisnis," tanya Alano semakin Menguji Gadis itu.

"Kanaya tampak berpikir karena bingung," Tapi kok nggak ada ya atau Aku memang yang bodoh karena tidak belajar dengan baik, aduh untung saja aku tidak melamar kerja di perusahaan itu bisa di tendang Aku nanti karena bodoh bikin Perusahaan malu," guman Kanaya menepuk dahinya.

'Polos sekali, tapi terima kasih Kanaya Aku akan membereskan orang busuk seperti itu di perusahaan Ku,' batin Alano.

"Oh iya," Teriak Kanaya mengagetkan Alano yang sedang melamun.

"Ada apa?" tanya Alano heran.

"Aku baru ingat Tuan, saat itu Aku mengambil video teman Ku, Karena dia karyawan baru dia ingin menonton sendiri hasil kerjanya melayani tamu yang duduk di sebelah para karyawan Perusahaan itu dan tanpa sengaja pasti merekam pembicaraan mereka deh," jelas Kanaya antusias.

"Mata Alano tampak berbinar mendengar ucapan Kanaya," Boleh Aku lihat video itu?" tanya Alano.

"Tentu saja boleh sebentar ya," Jawab Kanaya lalu meraih handpone miliknya di atas meja samping tempat tidur.

Kanaya mengotak atik sebentar ponselnya, sementara Alano hanya melihat apa yang di lakukan Gadis itu tanpa memberi komentar apapun.

"Ini Tuan, coba Anda lihat," ujar Kanaya dan memberikan ponselnya pada Alano lalu beranjak turun dari kasur.

"Kamu mau kemana?" tanya Alano menahan lengan Kanaya.

"Aku mau ke toilet Tuan kebelet pipis, apa Aku boleh numpang di toilet milik Tuan?" tanya Kanaya.

"Pergilah," jawab Alano melepaskan tangan Kanaya.

Melihat Kanaya yang masuk dalam toilet, Alano membuka video pendek yang di maksud Kanaya.

"Brengsek," geram Alano tertahan takut di dengar Kanaya.

Alano segera mengisi nomor miliknya di handpone milik Kanaya, Lalu mengirim video itu pada ponselnya dan menghapus riwayat kirimnya.

Kanaya keluar dari toilet dengan wajah cemberut karena baru menyadari sesuatu.

"Kenapa Wajah Kamu cemberut gitu?" tanya Alano.

"Tuan, gara-gara banyak cerita dengan Anda Aku jadi telat pergi kerja ini sudah jam 10 pagi seharusnya Aku pergi dari satu jam yang lalu," Keluh Kanaya.

"Bukankah Kamu memang terlambat bangun?" jawab Alano santai.

"Gara-gara Tuan sih banyak tanya jadi telatkan Aku, apa ini karma karena gosip kali ya," pikir Kanaya.

Hahahaaa

"Alano sangat gemas melihat muka kanaya," Kamu lucu sekali, haha."

"Apanya yang lucu orang lagi kesal kok lucu," ketus Kanaya.

"Astaga Kanaya sekarang mandilah apa Kamu tidak lapar?" tanya Alano.

"Baiklah, Aku akan mandi," Jawab Kanaya lalu keluar dari kamar Alano.

"Kamu mau kemana?" tanya Alano semakin menjahili Gadis itu.

"Mau mandilah," ketus Kanaya dan berlalu begitu saja.

Alano hanya menggeleng kepala sambil terkekeh geli melihat tingkah Kanaya.

...****************...