Become The Duchess Of Lala Land

Shuvin menatap ketiga benda yang dia temukan di dalam kamarnya itu. Tiga benda yang berhubungan dengan orang misterius dibalik kejadian yang merenggut nyawa pemilik tubuhnya.

"Pin Keluarga Bangsawan dari Kerajaan York, kenapa benda ini bisa mendarat di dalam kamarku?" Batinnya menyelidiki.

Kemudian bubuk putih itu bisa dia pastikan adalah racun yang digunakan untuk melenyapkan sang Duchess di hari pernikahannya, "apa Duke sialan itu tahu ini!? Atau justru dia melakukannya" Batinnya menyeringai penuh curiga.

Lalu yang terakhir, bulu hewan pengerat yang dia kumpulkan dari semua makanan yang dia konsumsi selama setengah tahun ini, tepatnya sejak Lilian pelayan pribadinya diganti Gray.

"Aku penasaran dengan bulu hewan pengerat ini, tapi lebih penasaran lagi kenapa Gray melakukan ini, lebih tepatnya siapa yang mengendalikan bajingan itu!"

Dia mengepalkan kedua tangannya dengan erat, kilat kemarahan jelas tergambar di wajahnya, bibirnya berkedut menahan emosi yang membuncah," BERANINYA DIA MELAKUKAN HAL TERCELA ITU!"

"GRAY BERENGSEK, LIHAT SAJA APA YANG AKAN KULAKUKAN PADAMU NANTI KEPARAT!" ucapnya penuh penekanan.

Shuvin tidak lagi ragu, kalau pelaku di balik semua kegilaan ini adalah Gray, namun dia yakin betul pin bangsawan kerajaan York itu pasti berhubungan dengan sosok besar dibaliknya.

"Apa Si Evan tolol itu tahu kalau pengikutnya mungkin saja mata-mata kerajaan York!?" pikir Shuvin.

Dia menghela nafas kesal, informasinya terbatas, belum lagi hubungannya dengan orang-orang di kediaman itu masih sangat buruk apalagi hubungan dengan orang-orang di desa.

"Akan sulit mencari informasi saat tak seorangpun bisa ku percaya," batinnya.

Dia tidak bisa sembarang menarik kesimpulan, apalagi masalah ini melibatkan Kerajaan York.

Seperti yang diketahui oleh seluruh dunia, Kekaisaran Chester yang dipimpin oleh ayah Shuvin dibentuk oleh empat negara yang berada dibawah kekuasaan Kaisar.

Kempat negara ini dipimpin oleh raja dan ratu kecuali Wilayah Lala Land yang kepemimpinan Kerajaannya masih kosong.

Kerajaan Lala Land diurus langsung oleh Kaisar dan ditanggungjawabi oleh Adipati alias Duke Evan Derrick Finch yang keluarganya sudah secara turun temurun berkuasa atas wilayah istimewa ini.

Tentu semua itu tidak luput dari konspirasi. Kaisar takut jika wilayah itu memiliki kedaulatannya sendiri maka akan melakukan pemberontakan, sehingga terciptalah Negara tanpa Raja yang malah dipimpin oleh Duke dan Duchess yang kekuatannya bahkan hampir mengimbangi kekaisaran.

Kekuatan Duke keluarga Finch tidak bisa diragukan, wilayah Lala Land adalah wilayah terbesar diantara keempat kerajaan, oleh sebab itu Kekaisaran tidak bisa melepaskan mata mereka dari wilayah ini hingga akhirnya mengekang kekuasaan mereka dengan dalih memberikan hak khusus agar negeri itu dipimpin Kaisar.

"Kaisar bodoh itu sangat takut dengan negeri kecil ini, hahahahah... Bahkan pernikahanku dengan Duke saja adalah konspirasi nya agar dia bisa mengendalikan Duke!" Gumam Shuvin sambil membaca buku sejarah kekaisaran Chester yang telah berdiri ratusan tahun hingga saat ini.

"Tapi jika keinginanmu adalah menyakiti rakyatku, maka aku akan jadi pedang yang berbalik memerangi kekaisaran bahkan kerajaan lain terutama Kerajaan York!" Ucapnya dengan penuh tekad.

Shuvin akan menahan masalah ini untuk sementara, apalagi Duke saat ini meninggalkan nya di Green village. Dia hanya berharap dirinya dapat segera kembali ke Ibukota Betevia, tapi sepertinya harapannya akan terwujud dalam waktu yang sangat lama.

"Aku harus menyusun rencana, mulai dari menemukan pemilik Pin ini, menemukan tujuan mereka meracuniku juga tujuan bulu hewan pengerat ini!" Batin Shuvin.

Selama setahun dia ingat pemilik tubuh itu selalu membuang setiap hidangan yang dibawakan oleh Lilian. Pelayan yang dipilih Gray.

Setelah dia menemukan bulu hewan pengerat dia akan menyimpannya dan menyembunyikan nya rapat-rapat.

Karena jika dia membongkar masalah itu, Duke hanya akan mencercanya dengan rentetan hinaan keji bahkan para pelayan akan menuduhnya menindas seorang pelayan kecil.

Sungguh kondisi yang sangat menyedihkan bagi seorang putri bungsu kekaisaran yang tidak diinginkan meskipun dia anak sah Permaisuri saat ini. Dia memiliki dua orang kakak laki-laki yang sangat disayangi ayah dan ibunya.

Shuvin memijit pelipisnya kesal, dia bangkit berdiri, setelah kepergian suaminya siang tadi, dia hanya mengurung diri di dalam kamar memikirkan segala kemungkinan yang terjadi juga memikirkan senyuman licik.yang ditujukan Gray padanya.

"Apa Duke bodoh itu sama sekali tidak sadar atau dia memang terlibat dengan kerajaan York!?"

"Arrkhhh... Sial! Sial! Sial!"

"Konspirasi gila macam apa ini!!" Kesalnya sampai dia menjambak rambutnya sendiri saking geramnya dengan masalah yang dia hadapi saat ini.

"Astaga nyonya, jangan menjambak rambut anda seperti itu!!" Suara Lilian terdengar, dia baru saja masuk tanpa permisi.

"Bukan urusanmu bangsat, bacot lu!!" Kesal Shuvin sambil mengacungkan jari tengahnya.

"Cewek fucek sialan, beraninya Lo manfaatin gue bangsat!!!" Umpatnya dengan kesal dan marah melampiaskan emosinya.

Tapi sayangnya di pelayan bodoh itu tidak akan mengerti bahasa yang dia ucapkan, baginya Shuvin seperti sedang kerasukan setan, sampai mengeluarkan bahasa dari planet asing.

"Keluar!!" Titah Shuvin penuh amarah. Dia tidak akan bersikap sabar pada pelayan licik ini, dari baunya dia bisa merasakan aura busuk seperti bau bangkai.

" KELUAR DARI KAMARKU SEKARANG JUGA SEBELUM AKU MENEBAS KEPALAMU SIALAN!!"pekik Shuvin murka.

Nafasnya sampai terengah-engah saking kesalnya dia melihat keberadaan pelayan itu.

Lilian tersentak kaget, tentu saja dia panik saat mendengar ucapan Shuvin tetapi sedetik kemudian dia tersenyum sinis di bawah kepalanya," heh... Kupikir dia berubah, sia sia saja tuan Gray khawatir, perempuan ini masih sama!"

"Hihihi... Aku tidak sabar menunggu kehancuran keluarga Duke Finch!" Batinnya dengan tatapan licik tapi sedetik kemudian berubah menjadi wajah sok polos yang ketakutan atas kengerian majikannya.

"Ma-maafkan saya Nyonya, saya bersalah menerobos masuk, saya hanya khawatir karena nyonya berteriak, ja-jadi saya...

Syyuuttt...

Crakkk!!!

Sebuah garpu mendarat tepat di samping tangan kanan Lilian yang menyentuh karpet ruangan itu.

Tatapan mata Shuvin berapi-api, jika bukan karena menahan diri, dia sudah mencekik wanita itu sekarang dengan tangannya sendiri.

" PERGI DARI RUANGANKU ATAU KAU MATI DI TANGANKU!!" Ucapnya penuh penekanan di setiap katanya.

Brrrhhhhh...

Sekujur tubuh Lilian sontak merinding, apalagi hawa panas tiba-tiba menyeruak memenuhi tempat itu seolah ada sihir yang keluar dari tubuh sang Duches.

Panas!

Lilian kepanasan dan hampir dehidrasi, aura Shuvin mencekam membuatnya hampir mati karena ketakutan. Seolah aura yang keluar dari tubuh Shuvin menghisap jiwa Lilian.

"Sakit... Ekhhhss... Manusia macam apa dia!? Kenapa auranya sangat panas... Panas sekali!!" Batin Lilian penuh tanda tanya.

Tanpa dia sadari ruangan itu sudah dipenuhi dengan sihir panas yang diam-diam keluar dari tubuh pemiliknya.

Jangan lupa, Kekaisaran Chester dipenuhi dengan orang-orang dengan tingkat kekuatan yang berbeda, semua tergantung kekuatan misterius di dalam jiwa mereka. Tetapi hanya orang tertentu yang memilikinya dan salah satunya adalah Shuvin.

"KE. LU. AR!" Ucap Shuvin sambil mencengkram wajah Lilian dengan tangannya.

Cesss......

Seolah dibakar api, kulit Lilian terasa seperti terbakar, wajahnya dilempar oleh Shuvin hingga membentur lantai. Tak bisa menghadapi sifat kejam dan mengerikan bak iblis ini, Lilian memilih lari dari sana.

" Ampun nyonya... Hiks hiks hiks... Ampun!!" Pekiknya sambil berlari terbirit-birit karena ketakutan yang sangat hebat terhadap sang Duchess.

Seisi kediaman dibuat terdiam membisu di tempat mereka masing-masing saat merasakan hawa panas itu untuk kedua kalinya.

"Sialan!" Umpat Shuvin sambil menutup kasar pintu kamarnya.

Dia menatap tangan itu, seolah ada api menyala keluar dari tubuhnya," Kerajaan York pasti mengincar orang-orang seperti ku, apa Duke juga memilikinya? Apa itu penyebab York mengusik Lala Land!? " Pikir Shuvin.

Namun teka-teki itu tampaknya akan berlangsung sangat panjang. Shuvin harus menahan diri dan menjaga rahasia agar kekuatannya tidak diketahui dunia.

"Lilian, aku akan mengawasi mu!" Batinnya.