Apa itu bitcoin?
Siapa pencipta bitcoin?
Kenapa harus bitcoin?
Untuk apa bitcoin itu?
Apa tujun dari bitcoin?
Saat semua orang mulai bertanya tanya tentang bitcoin, langit tiba tiba berubah dan semua pertanyaan akhirnya akan terjawab
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yanir90, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ratu medusa
Melihat lampu toko bunga yg selalu dia kunjungi masih, Han Yo bergegas masuk kedalam.
Sesuai perkataan Val, wanita yg ada di depannya memang terlihat sedang menunggu sesuatu. Wajahnya seakan membayangkan hal yg sangat dia rindukan.
"Han... apa itu kamu?" tanya wanita itu sambil menggunakan tongkatnya untuk mendekat ke arah Han Yo.
"Ini aku."
"Benarkah." Wanita itu tampak bahagia dan mempercepat langkahnya untuk memastikan ke beradab Han Yo.
"Han... kenapa kamu menangis? siapa yg membuat mu bersedih?" Tanya wanita itu saat merasakan air mata yg membasahi pipi Han.
"Maaf Mei, selama ini aku mengabaikan mu."
"Kamu tidak perlu minta maaf, aku baik baik saja."
"Seseorang sudah membuatku tersadar bahwa selama ini aku benar benar menginginkan mu, aku ingin kamu selalu berada di sisi ku, mendengar suara mu, merasakan sentuhan tangan mu dan mendapat perhatian mu."
"Han..." Tangan Mei tiba tiba bergetar dan air mata juga mulai membasahi pipinya.
"Mei, tolong jawab aku dengan jujur. Apa selama ini kamu mencintai ku?"
"Aku... mencintai mu, tapi aku tidak layak untuk mu Han. Aku harap kamu bisa hidup bahagia bersama wanita normal yg lebih baik dari ku."
"Tidak ada yg lebih layak selain kamu, karena aku juga mencintai mu Mei. Jika itu bukan kamu maka aku tidak akan pernah menikah dengan siapa pun."
"Han..." Mei langsung memeluk Han dengan erat sambil menangis di pelukannya. "Aku juga tidak bisa hidup tanpa mu Han, setiap hari aku selalu berharap kamu akan berkunjung ke toko ku."
"Maaf Mei, maaf membuat mu menderita selama ini. Aku benar benar pria bodoh."
"Tidak han, jangan salahkan diri mu. Hari ini kamu membuatku sangat bahagia, aku harap kamu tidak membangunkan ku dari mimpi indah ini Han. Aku ingin terus seperti ini, selamanya bersama mu dan memeluk mu."
"Aku berpikir seperti itu, tapi ini kenyataan dan aku berjanji tidak akan pernah meninggalkan mu dan membuat mu bersedih lagi."
"Han... Aku mencintai mu.." Tangisan Mei menjadi semakin kencang sambil memperkuat pelukannya seakan ingin bersatu dengan Han.
"Mei, ayo kita temui orang yg menyadarkan ku. Aku lupa berterima kasih padanya dan langsung datang ke tempat ini tanpa mengucapkan sepatah kata pun padanya."
Mei mengangguk. "Aku juga ingin mengucapkan terima kasih padanya."
...****************...
"Valerio, siapa kamu sebenarnya? Sekilas aku bisa merasakan niat membunuh dari mu, apa kamu sudah pernah membunuh seseorang?" pertanyaan Yan fe langsung membuat semua orang terdiam dan mengalihkan perhatiannya pada Val.
"Aku hanya seorang pelajar yg di keluarkan dari sekolah." Val tetap santai menghadapai pertanyaan seperti itu.
"Siapa yg percaya kata kata mu, apa semua pelajar di negara mu di latih menggunakan belati sampai seperti itu."
"Aku belajar otodidak, itu mudah karena semua ada di internet."
Saat itu Carla bergegas ke sisi Val untuk membelanya. "Saya adalah guru Val saat dia masih bersekolah dan karena hubungan cinta kami terbongkar, Val di pecat dari sekolah dan saya ikut mengundurkan diri untuk menemani Val. Tolong jangan memfitnahnya, kamu tidak tahu penderitaan seperti apa yg dia lalui sampai saat ini."
"Jangan habiskan tenaga mu untuk hal hal sepele seperti ini." Kata Val sambil memeluk pinggang Carla.
"Tapi..." Val langsung menggelengkan kepala yg membuat Carla menutup mulutnya.
"Orang yg hadir di acara ini adalah orang orang pintar dan berkelas, mereka tidak begitu bodoh untuk percaya pada perkataan seseorang. Jika mereka penasaran, mereka bisa dengan mudah mencari latar belakang kita jadi kenapa repot repot menjelaskan semuanya."
"Itu benar, maaf atas kata kata kasar pengawal ku. Perkenalkan nama ku Jia yi, sebagai kompensasi bagaimana jika aku mengundang mu untuk menghadiri acara pelelangan batu giok di tempatku besok siang?" Wanita panas yg dari tadi terus mengamati Val akhirnya angkat bicara dan perlahan berjalan mendekati Val.
Tanpa sadar Val sedikit melangkah mundur karena merasa bahwa Wanita di depannya ini sangat berbahaya. "Maaf nona jia, pelelangan terlalu mahal untuk kami."
"Tenang saja, ada banyak tumpukan batu yg memiliki peluang besar untuk mendapatkan batu berharga di dalamnya. Jika kamu hadir maka masing masing boleh memilih satu batu untuk di bawa pulang." balas Jia yi dengan senyum menggoda yg membuat Val semakin merasa tidak nyaman.
"Apa ini judi batu?" Tanya Ilvy yg di balas dengan anggukan ringan oleh Jia Yi.
"Aku juga akan datang, ayo kita pergi bersama." Tambah Yunzi sambil memeluk lengan Ilvy.
Tapi Ilvy yg melihat Val ragu ragu segera bertanya. "Ada apa? jarang kamu seperti ini."
"Hati hati, wanita ini adalah ratu Medusa. Aku belum cukup kuat untuk menghadapinya."
"Kamu memang pandai menyanjung wanita." Kata Jia yi yg masih dengan senyum menggodanya. "Di mata ku kamu terlihat seperti Xiao Yan yg ketahuan mengintip sang ratu sedang mandi."
"Tidak ada yg seperti itu, aku hanya tidak sengaja memperhatikan belahan gaun mu yg memperlihatkan kaki mu yg sangat indah."
Jia yi tertegun sejenak sebelum tertawa dan berkata. "Itu di sebut mengintip dan itu sangat tidak sopan. Bagaimana aku harus menghukum mu pria kecil yg nakal."
Val hanya bisa menelan ludah saat Jia yi meletakan telapak tangannya di dada Val dan tangannya yg lain menarik dagu Val untuk membuat wajah mereka saling berdekatan.
"Nona jia, tolong jangan menggoda Val." Ilvy dengan cepat menarik Val menjauh dari Jia yi.
"Jangan takut, aku tidak berniat mencuri kekasih kecil mu."
"Aku tidak takut nona mencurinya, hanya saja tempat tidur kami sudah penuh. Aku di sebelah kiri dan Carla di sebelah kanan. Tidak ada ruang untuk nona jika ingin bergabung."
Jia yi mendapat pukulan berat dari kata kata Ilvy. "Aku semakin penasaran bagaimana hubungan kalian bisa berjalan lancar, sepertinya pria kecil ini memiliki keahlian tingkat tinggi dalam menjinakkan wanita."
"Sebaiknya jangan mencobanya atau nona tidak akan bisa lepas dari lingkaran setan ini sama seperti kami berdua."
Jia yi menatap Val sambil menggigit bibir bagian bawahnya sebelum berkata. "Menarik."
Tatapan mesum Jia yi semakin membuat Val merinding, tapi untung saja seseorang datang untuk menyelamatkan situasi.
"Saudaraku, syukurlah kamu masih disini. Aku kembali untuk berterima kasih pada mu." Han Yo datang kembali bersama seorang wanita dengan gaun putih yg dia gendong dengan kedua tangannya.
Melihat nafas Han Yo yg terengah engah, Val tidak bisa tidak menepuk dahinya karena dia tahu Han Yo pasti melakukan itu agar bisa cepat sampai di tempat ini. "Kamu tidak harus menggendongnya seperti itu, bagaimana jika kalian terjatuh saat terburu buru."