Menyimpan Benih Psikopat

"Iya, tadi malam dia sangat terlihat bersemangat sekali!" Timpal yang lain nya.

Sedangkan aku hanya terdiam di ambang pintu sambil menutup hidung karena bau d4r4h yang sangat menyengat, aku ingin membeli sarapan tapi aku binggung harus lewat mana karena d4r4h berceceran tepat di depan kamarku.

"Sedang apa kamu? Sebaiknya kamu masuk ke dalam dari pada banyak orang be-gi di ambang pintu." Tegur seorang wanita yang sama sama sedang membersihkan d4r4h di tembok.

"A-ku lapar, aku ingin beli sarapan diluar" jawabku ketus, memangnya dia saja yang bisa berbicara ketus kepada orang lain.

"Bo-doh, jangan keluar sebelum ini selesai, masuk sekarang kedalam kamar atau d4r4hmu yang akan berceceran disini" mendengar ancaman dari perempuan itu akan langsung menutup pintu dengan sangat kencang.

Sedikit demi sedikit aku tahu perangai mereka, mereka bukan orang yang bermain main ketika mengancam seseorang.

"Marina, apa kamu gila memarahi Deva yang tidak tahu apa apa!" Tiba tiba terdengar suara Baskara yang memarahi perempuan bernama Marina.

Tak lama suara ketukan pintu pun terdengar aku langsung membukanya karena aku yakin bahwa itu adalah Baskara.

"Kamu lapar? Apakah kamu mau makan makanan yang aku berikan semalam apa tidak?" Tanya Bas.

"Iya mau" aku tidak menolak sama sekali penawaran Bas karena aku memang sangat menyukai makanan yang Baskara beriman semalam.

"Yasudah, ayo ikut ke kamar ku, awas jalan nya masih banyak d4r4h berceceran yang membuat licin." Lalu aku pun mengikuti langkah Baskara, tak sengaja aku melihat ke arah wajah Marina yang terlihat sangat marah ketika aku berjalan bersama Baskara, namun aku tidak peduli dengan wanita jahat tersebut, seandainya di kos kosan ini ada yang baik padaku.

"Duduk, kamu makan disini saja, nanti kamu malah gak mood makan jika kembali ke kamar dan melihat d4r4h berceceran." Sekarang aku sedang duduk di kamar Baskara.

Kamarnya sangat bersih dan juga rapih, aku sempat berfikir bahwa kamar Baskara sangat seram, di dalam khayalanku kamar Baskara begitu gelap dan banyak ornamen ornamen menakutkan, namun ternyata dugaanku salah, kamarnya sangat nyaman ditambah lagi ornamen ornamen vintage yang membuat aku sedikit betah di kamar ini, dan kamar Baskara juga seperti 5x lipat lebih besar dari kamarku.

"Bas, ini pasti kamu bayarnya mahal ya ke ibu kos? Soalnya kamar mu kelihatan kebih besar dibandingkan dengan kamar kamar orang lain." Tanya aku kepada Baskara.

"Hm, kamu tahu gak siapa pemilik kos kosan ini sebenarnya?" Bukan nya menjawab Baskara malah balik bertanya kepadaku.

"Siapa?"

"Orang tua ku, kos kosan ini adalah milik orang tua ku, merema sibuk dengan dunianya masing masing, jadi bereka mempercayakan kos kosan ini untuk aku kelola, ya sudah aku kelolaKan saja untuk menjadi basecamp teman temanku." Aku sangat terkejut ketika Baskara bilang bahwa ini kos kosan milik kedua orang tuanya.

Pantas saja Baskara seperti bebas melakukan apapun tanpa takut ketahuan oleh pemilik kosan.

"A...apa?? Lalu bagaimana jika ada Orang yang benar benar awam ingin ngekos disini? Apa kamu akan mengha-bisinya juga? Secara kan kos kosan ini tidak jauh dari pabrik besar." Tanyaku.

"Ya, jujur saja, yang bertahan cukup lama di kos kosan ini adalah kamu, sisanya ada yang ma-ti dan ada juga yang aku buat trauma sehingga dia tidak bisa bersuara!"

Akhirnya aku menghabiskan semua makanan yang di berikan oleh Baskara, Baskara memberikan beberapa buah buahan untuku, dan semuanya juga habis.

"Gil-a kamu kesurupan atau laper? Bisa bisanya makan porsi kuli bangunan kaya gitu" ucap Bas yang terlihat kaget melihat porsi makanku.

"I... Iya aku laper banget dari tadi." Jawabku singkat.

Setelah makan aku pun bermain ponsel di kamar Baskara, aku masih belum diizinkan untuk keluar dari kamar Baskara karena katanya teman temanya belum selesai membersihkan d4r4h.

"Um, bau apa ini? Kok enek banget!" Perutku seketika mu ketika mencium bau kimia yang sangay menyengat, aku yakin Baskara dan teman temannya menggunakan cairan kimia unruk meminimalisir bau amis.

Hoeeekkk

Aku langsung berlari ke kamar mandi Baskara, alhasil makanan yang aku makam barusan keluar semuanya.

"Loh, akhir akhir ini kenapa ya aku sering banget ngeliat kamu muntah, kamu sedang tidak enak badan atau bagaimana?" Tanya Baskara perasaan aku tadi melihat dia pergi keluar untuk membantu teman temannya, tapi sekarang Baskara tiba tiba ada di belakang ku.

"Mmmmmmm, gapapa aku hanya mual saja mencium bau cairan kimia." Jawabku.

Setelah menunggu sekitaran 1 jam setengah akhirnya aku dipersilahkan untuk keluar dari kamar, dan saat aku membuka ponsel ternyata aku diterima menjadi driver di salah satu aplikasi terbaru ojek online.

Ting

"Dev, kamu mending langsung nyalain aplikasinya sekarang deh, aplikasi ini viral karena banyak sekali promo makanan dan juga promo perjalanan besar besaran,, meskipun promonya gila gilaan namu ongkirnya tetap utuh masuk ke dompet kamu, kamu sudah belajar kan bagaimana caranya jadi ojek online?) Teman ku langsung mengirimkan pesan kepadaku bahwa aku sudah bisa mengojek hari ini juga.

(Iya aku paham, aku sudah belajar sebentar tadi malam, makasih yaa.) Lalu aku pun mengucapkan terimakasih pada temanku.

Aku langsung bergegas mandi meskipun perut dan juga kepalaku masih terasa sakit, aku harus mencari uang untuk aku makan sehari hari, sekarang aku sadar bahwa aku tidak hidup sendiri, ada bayi yang membutuhkan nutrisi di dalam tubuhku.

"Mau kemana?" Baskara benar benar seperti hantu, aku merasa dia selalu ada di dekatku dan mengagetkanku.

"Astaga kaget! Aku mau ngojek nih, nggak mungkin aku nganggur terus bisa bisa aku nggak makan dan nggak bayar kosan." Jawabku atas pertanyaan Baskara.

"Ngojek?? Perempuan ngojek??" Tanya Baskara.

"Iya, sudah ya aku buru buru biar cepat mendapatkan orderan , bye!" Lalu aku mengambil motorku dari parkiran dN bergegas keluar dari kosan.

Aku diam di sekitaran alun alun, ternyata di sekitaran alun alun sangat banyak sekali ojek online yang menunggu orderan.

Ting

"Alhamdulillah!" Aku melihat di aplikasi ada satu orderan masuk, sebuah orderan senilai rp. 450.000 dan sudah dibayar menggunakan aplikasi Dana.

Aku menunggu sekitaran 35 menit, dan setelah orderan selesai aku langsung bergegas pergi ke alamat tujuan.

"Hah, ini bukannya alamat rumah ibu ya? Kok pesan pizza banya sekali." Aku sempat terdiam karena aku sedang berfikir apakah aku harus mengantarkan makanan ini atah tidak, karena aku benar benar sangat malas jika harus bertemu dengan keluargaku.

"Ya, mending aku antar saja lah, daripada nggak diantar nanti malah jadi masalah yang panjang, bisa bisa aku di kasih bintang 1 dan di suspend dan ujung ujung nya aku tidak bisa ngojek lagi atau lebih jelasnya aku di pecat lagi." Lalu akupun langsung menstater motor dan pergi ke alamat rumahh ibu..

Di perjalanan aku berpikir bahwa aku harus siap siap untuk ribut di rumah, aku pasti diolok olok oleh kluargaku karena aku menjadi ojek online, tapi aku harus siap dan bersikap bodo amat, aku berjanji ketika aku sudah mengantar pizza ini aku akan langsung pergi.

"Permisi, sopipood" aku mengetuk sambil berteriK bahwa makanan telah datang, aku melihat ada sepatu pria yang asing menurutku tersimpan dengan rai di teras rumah.

"Ya! Ah, ka Deva?" Sialnya yang membuka kan pintu untukku adalah luna.

"Ya, ini pesanan mu!" Sontak aku langsung bergegas memberikan pesanan Dela, aku tidak ingin sampai keluargaku yang lain mengetahui dan menghampiriku.

"Kak tunggu! Sekarang kaka kerja sampingan jadi ojek online? Wah berarti uang kaka banyak ya, karena selain kaka kerja kakak juga punya sampingan." Akupun tersenyum sinis mendengar ucapan Dela, aku sama sekali tidak berniat untuk membalas ucapannya, kan aku sangat paham jika Dela memuji mujiku seperti ini pasti dia sedang ada maunya.

#hallo teman teman jangan lula di like, komen, subscribe, and vote ya teman teman😍🙏