Dahlia'S Deadly Trail { Jejak Maut Dahlia }

"Aku tidak berpikir demikian, menurut ku hubungan kita seperti ini sudah bagus. Tuan walikota sebagai seorang informan untuk ku, dan aku melakukan tugas ku sebagai seorang detektif.

Hubungan kita hanya sebatas rekan kerja biasa dan tidak ada yang lebih dari itu, jadi aku harap Tuan walikota berhenti melakukan tindakan yang tidak berguna. "

Begitu Helena menyelesaikan perkataannya, Adrian yang mendengar semua ini di meja sebelah mereka, melebar matanya terkejut pada perilaku berani Helena.

Dia tidak menyangka kalau Helena juga bisa dengan tegas menolak pesona dari pak walikota yang merupakan salah satu jajaran dari pria idaman bagi para wanita di kota maupun di negara ini.

Andrian juga terkejut betapa beracun nya lidah Helena ketika sedang berbicara dengan pak walikota, ini sungguh merupakan pengalaman yang asing dan luar biasa baginya yang melihat pak walikota di tolak untuk pertama kali oleh seseorang.

Suasana di meja makan Helena dan Ethan menjadi canggung, atau lebih tepatnya Helena secara sepihak berhenti bicara dan mengabaikan Ethan yang ingin berhubungan lebih dekat dengan nya.

Untungnya kecanggungan ini segera di pecahkan, begitu makanan pesanan mereka tiba. Helena mulai menyantap makanan yang ia pesan tanpa bicara.

Sementara itu, Ethan yang memesan steak justru tidak langsung memakan nya seperti Helena. Dia malahan membalikkan daging steak ini seolah sedang memeriksa sesuatu dan saat ia memotong sebagian kecil, ia juga memperhatikan serius bagian dalamnya.

Untuk melihat apa tingkat kematangan nya sempurna sesuai keinginannya atau tidak, bahkan setelah itu. Dia juga belum mulai memakan steak ini, melainkan ia mengambil serbet di atas meja dan mengelap pisau dan garpu nya beberapa kali.

Baru setelah melakukan ritual semacam itu, dia kembali memotong steak nya lagi dengan ukuran sama persis dan ketika ia memasukkan potongan daging ini kedalam mulutnya, dia akan menghitung jumlah kunyahan dan akan memakan semua nya sesuai urutan ia mulai, tanpa mengacak nya.

Tidak berhenti di situ, pada saat setetes saus terjatuh ke meja, dahinya akan mengernyit dan segera mengambil serbet baru, lalu mengelapnya sampai bersih.

Semua keanehan ini pada awalnya tidak di perhatikan Helena, dia baru menyadari nya setelah ia mengambil gelas berisi air untuk di minum dan kebetulan saat itu ia melihat semua perilaku aneh Ethan.

Matanya menyipit dan ada pandangan penyelidik di kedua matanya, otak nya juga tanpa sadar menganalisis semua perilaku Ethan.

' Ketertiban dan kebersihan yang berlebihan, serta kebutuhan untuk melakukan perilaku tertentu secara berulang-ulang. Ini semua menunjukkan kalau dia punya penyakit obsesif-kompulsif.

Dan ada tiga yang menyebabkan penyakit itu, pertama faktor genetik yang di turunkan dari orang tua. Tapi ini aneh, aku sudah memeriksa sebelumnya kalau tidak ada satupun di keluarganya yang punya penyakit seperti ini.

Jadi faktor pertama mungkin salah, kalau begitu apa mungkin faktor kedua? Itu semua karena profesi nya? Beberapa orang mengalami obsesif-kompulsif karena ketidaksengajaan, seperti yang terjadi pada orang yang berkerja menjadi dokter.

Mereka akan tanpa sadar mengembangkan respon kebersihan dan keteraturan secara berlebihan. Tidak hanya itu, profesi lain yang berhubungan erat dengan kebersihan atau medis, biasanya 50% orang nya akan mengidap obsesif-kompulsif ringan.

Tapi itu juga tidak mungkin. Ethan seorang walikota dan tidak mungkin mengembangkan penyakit ini karena profesi nya saat ini, jadi apa artinya karena faktor terakhir?

Yaitu karena pengalaman atau traumatis di masa lalu? Itu mungkin bisa saja terjadi, mengingat dia memang punya masa lalu yang tragis. '

Helena begitu tenggelam dalam analisis nya sehingga tidak menyadari bahwa Ethan saat ini sudah selesai dengan makanannya, dan sedang menatapnya dengan satu tangan menadahkan dagu.

Ada senyum mempesona di wajahnya dan matanya ketika melihat Helena juga di penuhi rasa memanjakan. Dia terkekeh dan menggeleng kepalanya tanpa daya, lalu berkata dengan nada bercanda.

" Aku tahu, aku tampan. Tapi tidak perlu menatapku seperti itu kapten Helena, kau membuatku merasa sangat malu. "

" ? " Helena mengangkat sebelah alisnya dan memiringkan kepalanya bingung, seolah tidak mengerti apa yang sedang dibicarakan Ethan saat ini.

Melihat perilaku imut Helena, Ethan kembali tertawa kecil dan melanjutkan perkataannya, masih dengan menggunakan nada bercanda dan menggoda.

"Kau sejak tadi menatap ku, apa ini menunjukkan kau mulai tertarik padaku? "

Seketika ekspresi Helena kembali ke wajah datar dan berkata tanpa emosi, " Apakah kau sudah selesai makan? Kalau sudah, ayo kita mulai berbicara mengenai kasus pembunuhan orang tua mu. Aku tidak punya waktu untuk terus tinggal disini, masih ada hal lain yang perlu ku kerjakan."

" Baiklah, pelayan tolong singkirkan piring-piring ini dan bawakan kami dua kopi dan kue. " Setelah berpesan kepada sang pelayan yang datang mengambil piring kotor mereka, perhatian Ethan kembali ke sisi Helena dan berkata.

"Karena kau tidak bisa mencicipi menu steak spesial disini, kau bisa mencicipi makanan penutup yang ada disini. Itu juga sama terkenalnya dengan steak yang ku makan tadi, cobalah nanti. Aku yakin kau menyukainya. " Ucap Ethan dengan tersenyum lembut.

Helena mengerutkan kening, mendengar ini dan bertanya dengan heran: " Kenapa kau sangat terobsesi untuk membiarkan ku untuk mencicipi hidangan terkenal di restoran ini? Apa restoran milik mu, itu sebabnya kau begitu keras kepala mempromosikan nya padaku? "

"Hahahaha. Yah tuhan, kapten Helena, kau sangat lucu. " Ethan mengepalkan tinjunya dan menaruhnya di depan mulut untuk menyembunyikan tawa renyah dan seksinya.

Untuk pertama kalinya Ethan mengalami apa itu makan malam bahagia bersama orang lain, karena biasanya orang yang pergi makan bersama nya entah itu rekan politik, teman ataupun seorang wanita. Rata-rata mereka semua punya satu kesamaan, yaitu membosankan.

Mereka akan bertindak sangat sopan dan di buat-buat, menyebabkan Ethan selalu bosan setiap kali makan bersama orang lain.

Awalnya Ethan ingin melakukan janji temu dengan Helena di sebuah kafe, tapi karena waktu pertemuan mereka mendekati waktu makan malam dan sangat tidak sopan mengajak seseorang untuk pergi ke sana di waktu itu.

Ethan hanya bisa membiarkan Andrian sekretaris nya untuk memesan meja di restoran X yang ada di depan gedung pemerintahan tempat nya bekerja.

Sebenarnya dia tidak pernah berharap lebih pada Helena, meskipun dia sudah mendengar banyak hal gemilang yang dilakukan Helena selama datang ke negara ini.

Itu masih tidak menutup kemungkinan kalau Helena akan berperilaku sama seperti wanita pada umumnya yang ingin mencari cara untuk berhubungan dekat dengannya.

Namun sesuatu terduga dan tidak pernah ia bayangkan justru terjadi padanya, ketika ia pertama kali melihat Helena berjalan menuju nya.....

...---------------...

Gift 🌹🌹☕☕ VOTE 🎟️ LIKE 👍 KOMEN FOLLOW