NovelToon NovelToon
ISTRI SATU MILIAR

ISTRI SATU MILIAR

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Balas Dendam / CEO / Konflik etika / Anak Yatim Piatu
Popularitas:19.7k
Nilai: 5
Nama Author: Delia Ata

Pernikahan yang kebanyakan dilakoni oleh dua insan yang saling mencintai dan saling takut kehilangan satu sama lain. Pernikahan yang selalu diimpikan bahagia, saling melengkapi dan akan selalu bersama hingga maut memisahkan.

Namun bagaimana jika pernikahan terjadi dilandasi dengan sebuah keterpaksaan. Tanpa ada cinta, kasih sayang, dan juga rasa saling ingin memiliki.

Pernikahan yang dilatar belakangi oleh janji yang terucap bukan untuk kebahagiaan sang pelakon pernikahan itu. Tapi untuk kebahagiaan orang orang yang mereka cintai, dan demi bisa hidup dengan orang yang dicintai dimasa depan.

Bagaimana kah kisah perjalanan pernikahan tanpa cinta ini...?

Ikuti kisahnya dalam ISTRI SATU MILIAR



Jangan lupa untuk tinggalkan koment, vote, kritik dan saran kalian. selamat membaca...!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Delia Ata, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

08

"Yura...!" seru seseorang menghentikan langkah gadis itu, yang berniat akan menuju kesuatu tempat guna mendapatkan uang untuk biaya operasi sang ibu. Diputarnya badan guna melihat siapa sang pemilik suara yang memanggilnya.

Ditatap wajah yang kini memberikan ia senyuman "nyonya..!" balasan yang Yura berikan kepada sosok yang selama ini menjadi salah satu pelanggan ditoko bunga tempatnya bekerja.

Sosok itu juga pernah beberapa kali berkunjung kekafe Reyhan bersama sang suami, guna menikmati permainan jari jarinya dalam menekan deretan tuns piano.

"Bisa kita bicara sebentar..?" pinta sosok wanita paruhbaya yang tak lain adalah nyonya Davis.

"Maaf nyonya, saya sedang terburu buru. Bisa kah lain kali saja kita berbincang..?" ucap Yura yang memang tengah berlomba dengan sang waktu.

"Saya tau apa masalahmu, dan saya bisa membantu." ucap nyonya Davis "bisa kita berbincang sebentar..?" tanyanya sekali lagi.

Yura pun akhirnya mengiyakan, setelah beberapa kali nyonya Davis memberi pengertian, dan kini kedua wanita berbeda usia itu sudah berada disalah satu restoran yang terletak berdampingan dengan rumah sakit.

"Sebelumnya saya minta maaf, karena beberapa bulan ini saya sudah lancang membuntutimu dan mencari tau soal dirimu juga keluargamu." ucap nyonya Davis tulus "saya tau masalahmu sekarang dan saya bisa memberikan apa yang kau butuhkan, tapi sudah pasti ada syaratnya."

Yura menyipitkan kedua matanya, dengan guratan alis yang mengadu tipis "maksud nyonya..?"

"Menikah lah dengan putraku, dan kau akan mendapatkan uangmu sekarang juga." nyonya Davis mulai berunding.

"Apa..!" mata Yura membola sempurna, seraya mulutnya yang terbuka.

"Maaf kalau saya memanfaatkan kemalanganmu untuk mencari keuntungan pribadi, tapi saya yakin, kau adalah gadis yang baik dan kau bisa merubah putraku yang kurang ajar itu." terang nyonya Davis.

"Tapi kenapa saya..?" tanya Yura yang tidak mengerti dan juga tidak mempercayai, akan permintaan wanita paruhbaya dihadapannya sekarang.

"Sejak saya melihat dirimu pertama kali ditoko bunga, entah kenapa saya merasakan sesuatu yang menyejukkan hati saya. Senyumanmu, wajahmu, kesopananmu, dan kebaikanmu, saya sangat tersentuh, begitu juga dengan suamiku."

Nyonya Davis menghela nafas sejenak

"Awalnya saya dan suami akan melamarmu langsung kepada ibumu, tapi ternyata Tuhan berkehendak lain, dan sekali lagi saya meminta maaf jika sudah memanfaatkan kemalanganmu, saya ingin kau menjadi menantu keluarga Davis." jelas nyonya Davis mengutarakan maksud dan tujuannya.

Yura mencoba mencerna semua kata kata yang diucapkan oleh bibir yang nampak tergores kerutan tipis disetiap sudutnya.

Nyonya Davis meraih kedua telapak tangan yura yang berada diatas meja, dan diselimuti oleh telapak tangannya "saya yakin kau akan membawa kebahagiaan bagi keluarga kami, karena hati seorang ibu tidak akan pernah salah dalam menilai seseorang, apalagi untuk calon pasangan hidup putranya."

"Nyonya, anda tidak tau bagaimana saya, asal usul saya, semua yang berkaitan tentang kehidupan saya."

Nyonya Davis tersenyum simpul "kau lupa, tadi aku sudah mengatakan bahwa sejak aku mengenal dirimu, aku mulai membuntutimu, dan aku sangat tau siapa dirimu." ucap wanita itu yang mulai merubah aroma perbincangan mereka, agar terkesan jauh lebih akrab.

"Pikirkan lah, waktumu tidak banyak. Kau mendapatkan uangmu sekarang dan aku mendapatkan menantu." nyonya Davis memulai memberikan penawaran.

Menikah, sudah pasti Yura sangat lah ingin melakukan itu. Tapi bukan dalam waktu dekat ini, apa lagi dengan orang yang sama sekali tidak ia kenal dan tidak ia cintai, itu bukan impiannya. Namun bayangan akan tubuh lemah sang ibu, membuat hatinya mulai diselimuti rasa gundah gulana. Mengorbankan kebahagian hidupnya, demi sang ibu, bagaimana mungkin.

Tapi tunggu, bukankah kebahagian Yura adalah sang ibu..?

Ya, tanpa wanita yang telah mengandung, melahirkan dan membesarkannya dengan penuh rasa kasih sayang, yang telah mengorbankan dan mengabaikan segala macam kesakitan dan penderita, hanya untuk kebahagiaan dirinya, sang putri tercinta. Bisakah Yura bersikap egois untuk saat ini, tentu itu bukan lah dirinya.

Ditengah perang batin yang Yura alami, nyonya Davis mulai menceritakan sosok putra yang berkali kali ia sebut kurang ajar itu, dan sedikit banyak hal tersebut adalah maksud agar menjadi bahan pertimbangan bagi Yura dalam mengambil keputusan.

Satu jam berselang, namun belum juga ada keputusan yang bisa Yura ambil, dan nyonya Davis masih juga bercerita perihal keluarganya dan kehidupan sang putra tunggal.

"Bolehkan saya bertanya sesuatu nyonya..?" ucap Yura gamang pada akhirnya, guna meyakinkan diri sebelum mengambil keputusan yang akan menentukan hidup dan matinya.

Nyonya Davis pun mengiyakan permintaan Yura tersebut.

"Bolehkah pernikahan itu dilakukan kalau ibu saya sudah sehat..?" tanya Yura terselip keraguan

"saya tidak mungkin menikah tanpa ada ibu, dan saya juga tidak mungkin tidak merawat beliau dimasa kesembuhannya. Kalau saya menikah setelah ibu operasi, saya tidak akan ada waktu untuk merawatnya, pasti saya akan disibukkan dalam mengurus suami." terang Yura panjang lebar

Nyonya Davis semakin mengembangkan senyuman, tak salah ia menetapkan pilihan akan gadis cantik yang kini berhadapan dengannya "tentu saja bisa." jawabnya yakin.

"Apa masih boleh saya mengunjungi ibu saya, setelah menikah nanti..?"

Nyonya Davis terkekeh "Yura, kau itu hanya menikah dengan anakku, menjadi menantun bagi keluarga Davis, bukan berangkat kemedan perang untuk mengorbankan nyawamu.Tentu saja kapan pun kau mau bertemu ibumu, atau bahkan kau mau membawa ibumu tinggal bersama, sudah pasti sangat lah boleh."

Lagi, Yura kembali berfikir, berburu dengan waktu yang terus berputar. Tak ada pilihan, tempat yang akan ia datangi pun belum tentu akan memberikan apa yang ia butuhkan, apa lagi yang akan menjadi jaminan tidak sebanding dengan besarnya uang yang akan ia pinjam.

Dengan menyebut nama Tuhannya, Yura pun akhirnya mengambil keputusan juga "baik lah, saya terima tawaran nyonya..!"

Rasa bahagia membuncah didada wanita paruh baya itu, senyumannya pun semakin melebar saja. Diambilnya sebuah benda kecil dari dalam tasnya yang berharga mahal itu dan diletakan diatas telapak tangan Yura "disini ada uang satu miliar, kau bisa menggunakannya untuk biaya pengobatan ibumu, dan kebutuhannya yang lain."

Dengan masih diselimuti keragu raguan, Yura menggenggam benda itu dengan eratnya "terima kasih nyonya." ucapnya dengan menundukkan kepalanya berulang kali.

"Aku yang seharusnya berterima kasih, karena kau sudah memberikan kebahagiaan untuk keluarga Davis. Sekali lagi aku meminta maaf, karena telah memanfaatkan kemalanganmu. Berbahagia lah nak, ibu akan selalu menjagamu." ucap wanita itu tulus dengan netra yang sudah meremang.

Setelah usai dengan urusan mereka, dan membuat janji kapan akan adanya pertemuan kembali, Yura bergegas kerumah sakit, dan mengurus semua kebutuhan operasi sang bunda.

Semoga Tuhan memberikan kebahagiaan atas apa yang sudah Yura lakukan, demi kehidupan orang tercintanya dan semoga semua ini bukan lah awal kesakitan bagi dirinya dimasa depan.

❤️ RATE, VOTE, LIKE, BERIKAN HADIAH, KRITIK DAN SARAN, JANGAN LUPA KAN ITU YA KAWAN ❤️

1
🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳☠ᵏᵋᶜᶟ♋ɳҼCђαηᏦ͢ᮉ᳟ᶥⁱᵒⁿ
semoga jadi awal yg baik
🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳☠ᵏᵋᶜᶟ♋ɳҼCђαηᏦ͢ᮉ᳟ᶥⁱᵒⁿ
innalillahi wainnailaihi rojiun
Zabarra
lagi tegang juga malah dibikin ngakak
Zabarra
Clara 💣💣💣💣
Zabarra
jadi rindu orang tua 😭
Zabarra
Nayara 🤣🤣🤣
Zabarra
realate banget sama dunia nyata, orang kaya sombong maunya sama yang sepadan. padahal belum tentu itu yang terbaik
Putu Sriasih
Luar biasa
Putu Sriasih
Lumayan
Anonymous
terlalu mudah klo Noah dimaafkan,
beri hukuman setimpal dulu biar tahu bgmn rasanya dihina dan diabaikan. 🙏
Anonymous
Nikmati suasana tenang di kampung halaman Yura..... biarkan si Noah ditendang dari istananya oleh keluarganya.... noah pst akan kehilangan semuanya. Harta, keluarga, istri bahkan pacarnya .. mana mau clara klo dia miskin. 😩
Zabarra
hari hari penuh kesakitanmu datang Noah, rasain
Zabarra
sabar ya Yura
Zabarra
pedesnya itu mulut laki laki 😤
Anonymous
Sekarang Yura jadi budak nafsu Noah.. lihat sj nnt si Noah yg bucin sm Yura. 😡
Zabarra
mangsanya Jacob nongol
Zabarra
Noah Gila
Zabarra
Noah 💣💣💣💣
Zabarra
patung jendral Sudirman, Keysa kocak
Zabarra
tiga pemuda gila, aku semakin jatuh cinta
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!