NovelToon NovelToon
Hitam Putih Kehidupanku

Hitam Putih Kehidupanku

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Balas Dendam / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua / Penyesalan Suami
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: inge gustiyanti

Menceritakan tentang seorang wanita cantik yang bernama Quinley. Dia telah jatuh cinta kepada bosnya pada pandangan pertama. Setelah pertemuan pertama dia dengan bosnya, hubungan mereka menjadi dekat dan ada rahasia yang terkuak sehingga mereka menikah.

Namun tanpa diduga olehnya, dia telah diculik oleh suaminya. Di dalam penculikan itu hidupnya seperti di neraka yang telah membuat dirinya hancur berkeping-keping, hilangnya masa depan dan hilangnya impian dia. Kelamnya sebuah takdir kehidupan yang telah merubah dirinya menjadi seorang wanita tanpa empati dan penuh dendam.

Seperti apakah warna-warni kehidupan dirinya setelah pertemuan pertama dia dengan bosnya?

Bagaimana alur kehidupan dia dan bosnya setelah pertemuan pertama mereka?

Silakan dibaca cerita novel yang dibumbui dengan intrik-intrik kehidupan ☺

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inge gustiyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8, Di Sini

Bunyi flat shoes yang dipakai oleh Quinley terdengar menggema saat menapaki lantai koridor menuju ruang kerja CEO Glory Construction And Design yang berada di lantai dua puluh dua. Aura muka Quinley menampakkan ketegangan dan grogi. Dia berjalan sambil meremas kedua telapak tangannya. Selama dia bekerja di perusahaan itu, baru kali ini dia mendatangi ruangan CEO.

Quinley dipanggil ke ruangan CEO karena dia mau di tes langsung oleh sang CEO yang bernama Albern Cedric Smith. Quinley diutus oleh manajer untuk menjadi salah satu anggota team work dalam proyek pembangunan hotel di daerah Edinburgh. Biasanya jika ada proyek pembangunan, Albern suka mengetes setiap anggota team workout yang akan mengerjakan proyek tersebut.

Quinley tersenyum, lalu berucap ke sekretaris CEO, "Selamat siang Bu, saya Quinley Aurora Brown yang mau di test sama Tuan Albern Smith. Di mana ya ruangannya?"

"Selamat siang, di sebelah sana Bu, silakan masuk aja Bu, Tuan Albern sudah menunggu anda," ucap sekretaris pribadi Albern.

Quinley merubah posisi tubuhnya ke hadap kiri. Di depannya ada pintu ruang kerja seorang CEO yang berukuran besar. Ketegangan, rasa gugup dan detak jantung yang tak beraturan menghujani dirinya. Dia menarik nafas panjang, lalu menghembuskannya secara perlahan berulang kali supaya bisa menghilangkan rasa gugupnya.

Tak lama kemudian dia menekan handle pintu, lalu mendorong pintunya sehingga secara perlahan pintu terbuka. Jane masuk ke dalam ruangan dengan kaki yang gemetaran. Dia menutup lagi pintu itu. Masuk ke lebih dalam lagi ruangan CEO. Dia melihat Albern yang sedang sibuk mengetik sesuatu. Albern melirik ke arahnya.

"Kalau mau masuk ke ruangan ini, kasih tahu ke sekretaris saya, biar dia yang memberi tahu saya dan membuka pintu untuk anda, jangan masuk seenaknya aja," ucap Albern datar sambil melirik Quinley dan mengetik.

"Maaf Tuan, tadi saya sudah bilang ke sekretaris anda. Kata sekretaris anda, saya disuruh masuk aja tanpa dia yang membukakan pintu untuk saya dan dia bilang bahwa anda sedang menunggu saya," ucap Quinley dengan nada suara yang sedikit gugup.

"Silakan duduk," ujar Albern datar sambil mengetik.

Tak lama kemudian, Quinley duduk di hadapan Albern yang dihalangi oleh meja kerja. Tak kuasa melihat sosok Albern, Quinley menundukkan kepalanya. Desiran lembut menelusuri aliran darahnya dan detak jantung yang tak beraturan berkecamuk di dirinya hingga tubuhnya gemetaran dan rona merah menghiasi pipinya. Albern menelisik wajahnya Quinley.

"Apakah nama anda Quinley Aurora Brown?" tanya Albern sambil menatap intens ke Quinley yang masih menundukkan kepalanya.

"I — ya," jawab Quinley gugup sambil menunduk.

"Anda kurang sopan karena anda menundukkan kepala saat berbicara kepada orang lain," ujar Albern datar sambil menatap tajam ke Quinley.

Quinley mendongakkan kepalanya, tersenyum kikuk, lalu berucap, "Ma — af Pak."

Nich cewek kenapa pipinya merah seperti kepiting rebus dan wajahnya kelihatan tegang. Apa karena dia malu, suka sama aku atau grogi? Wajahnya yang cantik menggoda, bibir ranumnya yang sensual, bola matanya yang indah, dan sepertinya nich cewek masih polos dan masih perawan. Bagus juga keputusanku yang kemarin. Akan aku jadikan dia sebagai alat pembalasan dendamku terhadap ibunya.

Batin Albern.

Albern beranjak dari kursi kerjanya. Berjalan pelan ke samping kanan sambil memasuki kedua telapak tangannya ke dalam saku celana. Tatapan kedua mata Quinley mengekori gerak - gerik Albern dengan mimik muka yang gugup sambil meremas kuat kedua telapak tangannya. Albern tersenyum licik melihat mimik mukanya Quinley dan rona merah menyelimuti pipinya Quinley. Albern menyandarkan tubuhnya di sisi kanan meja.

"Kamu bekerja di sini sebagai drafter?" tanya Albern sambil menatap Quinley dengan intens.

"I — ya, Pak," jawab Quinley gugup karena pandangan mata mereka bertemu.

"Sudah berapa lama kamu bekerja di sini?"

"Su — dah, satu bulan Pak."

"Kita mulai tesnya. Hari ini tesnya lisan, besok tes tulisan. Apakah kamu sudah siap?"

"I — ya, Pak."

"Tapi yang saya lihat kamu belum siap, kamu gugup ya?"

"I — ya Pak."

"Kenapa kamu gugup?"

Waduh, aku harus jawab apa?

Batin Quinley.

"Apakah kamu gugup karena terpesona denganku?"

Kok dia bisa tahu?

Batin Quinley.

Karena tidak mau ketahuan isi hatinya, Quinley langsung menundukkan kepalanya dengan kikuk. Quinley langsung memejamkan kedua matanya dengan pipi yang masih merona merah, tubuhnya yang bergetar dan masih meremas kuat kedua telapak tangannya. Albern seringai licik melihat Quinley yang salah tingkah.

Yup, sepertinya dia menyukaiku. Pelan-pelan aku jebak dia ke dalam permainan yang aku buat untuk membalas dendamku terhadap ibunya. Sebaiknya aku harus memulai permainan itu sekarang tanpa mempedulikan peringatan dari Daddy supaya tidak menyentuhnya sebelum kami menikah.

Batin Albern.

"Biar rileks, sini biar aku peluk," ujar Albern dengan nada suara yang menggoda sambil merentangkan kedua tangannya, lalu tersenyum menggoda.

Spontan Quinley mengangkat wajahnya karena kalimat yang diucapkan oleh Albern. Di luar kendalinya, Quinley berdiri dan berjalan menghampiri Albern. Quinley langsung memeluk lehernya Albern. Spontan Albern memeluk pinggangnya Quinley dengan jiwa yang penuh nafsu sehingga membuat burung perkututnya bangun. Namun karena Albern merasakan tubuhnya Quinley yang bergetar, dia mengurungkan niatnya untuk menyicipi Quinley saat ini. Albern bingung kenapa tubuhnya Quinley bergetar seperti orang ketakutan.

"Rileks aja Quinley, anggap saja aku ini sahabat kamu, sekarang kamu tarik nafas dalam-dalam dan hembuskan nafas dengan dengan perlahan, lakukan itu berulang kali sampai tubuh kamu berhenti bergetar," ujar Albern sambil mengusap lembut punggungnya Quinley.

"I — ya Pak."

Kenapa badannya bergetar hebat? Apakah karena dia ketakutan?

Batin Albern.

"Tadi kenapa kamu bergetar?" tanya Albern sambil melepaskan pelukannya.

"A — ku —," ucap Quinley grogi.

"Jujur aja, anggap aja aku ini sahabat kamu," ujar James yang memotong ucapan Jane sambil menatap intens ke Quinley untuk menelisik kepribadian Quinley lebih dalam lagi.

"Aku ma — lu," ucap Quinley pelan setelah menundukkan kepalanya.

"Tidak usah malu dan sungkan. Kita kan sudah kenal dari kemarin, lagipula aku sudah tahu siapa kamu yang sebenarnya."

Sontak Quinley menoleh ke Albern, lalu berujar, "Anda sudah mengetahui semuanya Tuan?"

"Jangan panggil saya Tuan jika kita lagi berduaan. Panggil aja Al. Kamu anaknya Tante Quinza dan Om Farnley. Mereka adalah sahabat Daddyku. Dan satu lagi, kita telah dijodohkan oleh mereka. Aku menerima perjodohan itu," ujar Albern menyakinkan. "Apakah kamu menyukai diriku?" tanya Albern to the point.

"I—ya," jawab Jane yang tersipu malu dengan rona merah di pipinya.

Hahaha lucu juga dia saat tersipu malu. Dia sudah tidak gemetaran lagi. Setelah tes, kesempatan aku untuk memulai permainan itu dengan dirinya.

Batin James.

"Kita mulai tesnya ya?"

"Iya Pak," jawab Quinley yakin.

Tak lama kemudian Quinley berjalan pelan ke kursi yang tadi dia tempati. Menduduki tubuhnya di kursi itu. Albern memperhatikan Quinley yang sudah tidak gugup lagi. Albern menegakkan tubuhnya, lalu berjalan pelan ke singgah sananya. Menduduki tubuhnya di kursi kerjanya. Menyandarkan punggungnya di sandaran kursi. Menatap intens ke Quinley yang sedang menatapnya dengan tatapan mata yang berbinar-binar.

"Sebutkan tiga fungsi konstruksi batu di dalam bangunan dapat dipergunakan!"

"Eeee ... di dalam pekerjaan pondasi pada bangunan gedung. Sebagai dinding pemikul atau dinding pemisah suatu bangunan. Sebagai tembok penahan tanah pada konstruksi bangunan tembok penahan tanah. Di dalam pekerjaan yang berhubungan dengan DAM, saluran irigasi."

"Berapa perbandingan adukan untuk pasangan tembok batu bata pada konstruksi bangunan kedap air?"

"1 semen dibanding 3 pasir."

"Sebutkan yang termasuk bahan pasangan pada konstruksi batu!"

"Batu gunung, batu bata, tegel keramik, batako, genteng bubung, batu tempel dan batu hias."

"Sebutkan nama alat yang digunakan untuk membantu meluruskan pasangan batu bata!"

"Line bobin."

"Apa fungsi dari pasir dalam pembuatan adukan untuk pengerjaan pasangan batu bata?"

"Sebagai bahan penyusut."

"Apa fungsi dari semen dalam pembuatan adukan pasangan batu bata?'

"Sebagai bahan pengikat."

"Sebutkan urutan yang benar pada pengerjaan plesteran dinding!"

"Eeee ... membersihkan permukaan pasangan tembok, membasahi permukaan pasangan tembok, menentukan ketebalan plesteran, dan membuat kepala plesteran tembok."

"Sebutkan yang termasuk dalam penilaian ketepatan pada pengerjaan pasangan batu bata!"

"Tegak, datar, rata, siku, dan ukuran."

"Alat apa yang digunakan untuk membuat garis miring merapikan siar pada pasangan batu bata?"

"Jointer."

"Pada konstruksi kuda - kuda terdapat banyak balok, balok manakah yang menahan gaya tarik?"

"Balok tarik."

"Untuk memotong baja beton bertulang yang berjumlah dengan garis tengah yang bermacam - macam dapat menggunakan?

"Gunting potong ayun baja beton."

"Sebutkan nama dua alat pembengkok baja!"

"Kunci pembengkok tunggal dan kunci pembengkok rangkap."

"Sebutkan urutan pekerjaan untuk merangkai tulangan beton!"

"Memotong, membengkok dan menganyam tulangan beton."

"Sebutkan syarat – syarat baja beton yang akan dipasang!"

"Bersih, lurus agar diperoleh ketepatan ukuran, dipisahkan menurut masing-masing ukuran garis tengah tampangnya sehingga tidak terjadi kekeliruan potongan."

"Untuk menghitung baja tulangan dan ditambah toleransi tekukan dengan rumus 2,5 D dan apabila diameternya 12 mm. Berapa panjang tekukannya?"

Seketika hening, mereka saling memandang hingga tatapan mereka terkunci hingga membuat Quinley bertambah gugup dan malu namun dia masih bisa fokus menghitung untuk menjawab pertanyaan dari Albern tadi. Albern tersenyum licik melihat aura muka Quinley yang bertambah gugup dengan rona merah yang semakin merah di pipinya.

Albern beranjak berdiri, berjalan pelan ke Quinley. Menghentikan langkah kakinya di samping kanannya Quinley. Menurunkan badannya untuk mensejajarkan tubuhnya dengan tubuhnya Quinley. Mendekatkan wajahnya ke wajahnya Quinley untuk mencium bibir ranumnya Quinley. Quinley terkesiap melihat tingkahnya Albern yang mendekati dirinya hingga dia tak kuasa menahan rasa gugup dan malu yang bergejolak di dirinya, akhirnya dia menundukkan kepalanya.

"3 cm. Maaf Pak, bisakah tidak usah mendekatkan wajah anda ke wajah saya," ucap Quinley sedikit gugup.

Sialan! Dia bisa menjawab dalam keadaan seperti ini. Dan dia telah menolakku. Tidak jadi aku memulai permainanku untuk membalas dendam terhadap ibunya di sini.

Batin Albern.

💐🌷🌹💐🌷🌹💐🌷🌹💐🌷🌹💐🌷🌹💐

Terima kasih sudah membaca novelku yang ini 😊😊😊🥰🥰🥰.

Semoga para readers suka membaca novelku. Mohon maaf bila ada kesalahan dalam novel ini karena novel ini masih jauh dari kata sempurna 😊😊😊.

Dukung novel ini dengan like, komen, kasih vote, kasih bintang lima dan kasih hadiah ya, love you 😁😁😁😘😘😘

1
momy hana
gd
momy hana
ada sedikit celah lah kk autor,hgn smp quinza mati semangat kk
momy hana
tlg lanjut kk,ceritanya menarik bgt, kasihan bgt quinly, apa bnryg lg disiksa ibunya quin
Inge Gustiyanti: maaf kemarin 2 belum sempat update, karena anak lagi sakit ,🙏 . Saya usahakan hari ini update. Terima kasih sudah menyukai cerita novel saya yang ini.
total 1 replies
Inge Gustiyanti
Alur ceritanya jelas dan detail
Alphonse Elric
Terima kasih author! 🙏
Ánh sáng
Kayak jadi ikut merasakan cerita yang dialami tokohnya.
Maximilian Jenius
Update secepatnya thor! Kami sudah tidak sabar ingin tahu kelanjutannya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!