Aeleasha Alister gadis remaja, dipaksa menikah oleh keluarga hanya semata kerena uang. Aeleasha yang saat itu baru berumur 17 tahun mau tidak mau menyanggupi permintaan orang tuanya.
Aeleasha dinikahkan dengan putra sulung dari keluarga Carnier, Aciel Aarava Carnier, yang sering dikenal dengan tuan muda dingin. Aeleasha yang berpikir jika dia menikah dengan Acial akan mendapatkan kebahagian tetapi itu malah berkebalikan dari yang dia pikirkan. Aciel terus menyiksa Aeleasha dengan alasan yang tidak jelas, walaupun itu bukan perbuatan Aeleasha.
Aeleasha mulai muak dengan semua siksaan Aciel, dia tidak mau peduli lagi apa kata orang tentang dirinya, Aeleasha mengajukan surat cerai pada Aciel. Aciel tidak menolah bahkan dia sangat menerima perceraian ini karena Aciel menggangap Aeleasha hanya memanfaatkan dirinya dan nama keluarganya.
Selesai bercerai dengan Aciel, Aeleasha pergi keInggris melanjutkan belajarnya. Aeleasha kembali lagi ke Indonesia setelah 7 tahun lamanya di Inggris. Anehnya takdir malah mempertemukan mereka lagi dalam status yang berbeda dan penampilan yang berbeda.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Acin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 15
Sudah 7 tahun Aeleasha meninggalkan Aciel, kini pria yang dingin ini bertambah semakin dingin, setelah kepergian Aeleasha dari hidupnya. Aciel berhasil membangun perusahaannya menjadi perusahaan ternama di Indonesia. Sifat dan sikapnya yang sangat dingin ini selalu menarik perhatian kaum hawa.
"Tuan... Ada seorang wanita mengaku sebagai calon istri anda." Kata Resptioner melalui telepon.
"Apa kamu sudah bosan bekerja?" Sindir Aciel, Resptioner itu meminta maaf.
Aciel menutup teleponnya geram. Dia muak dengan mereka yang datang keperusahaannya dengan berbagai alasan. Aciel sudah sangat lelah menghadapinya, baru seminggu yang lalu ada seorang nenek tua datang keperusahan minta pertanggung jawaban Aciel karena membuat cucunya hamil, dan sekarang calon istri?
Tentu saja Aciel tidak meresponnya, dia malah menatap cucu nenek itu sinis dan menyindir tajam pada cucu nenek itu. Aciel mengacak rambutnya kesal, matanya menatap keluar jendela terlihat ada beberapa wanita yang sedang berpura-pura menjadi karyawan perusahaan atau menobros masuk dengan berbagai macam alasan.
"Joe kamu urus mereka yang ada dibawa, aku mau pulang." Aciel menyambar jasnya yang dia taruh dibangku kerjanya. Joe mengangukkan kepalanya paham, dia juga mau menjalankan rencananya tanpa di ketahui oleh Aciel.
Aciel keluar melalui jalur yang jarang dilalui orang, dengan cepat masuk kedalam mobilnya. Aciel memperhatikan mobil yang di naiki Joe sebagai pengecohnya. Mobil yang dipakai Joe bergerak menuju arah yang berlawanan arah dengan Aciel. Sementara Aciel menuju ke kanan dan Joe menuju ke kiri.
Ceklek
Aciel membuka pintu apartement, memperhatikan ruangan yang bisanya dimana Aeleasha berdiri didepannya menyambut kepulangannya. Kini Aciel hanya bisa menatap nanar, hanya tinggal kenangan yang menyedihkan. Aciel duduk disofa menyandarkan kepalanya.
"Aelea tolong ambilkan aku minuman." Perintah Aciel dengan nada yang lembut, matanya masih terpejam dengan tangan kirinya yang menutupi.
"Aelea.." Panggil Aciel tapi tidak ada sautan dari siapa pun, Aciel berdiri mengedarkan pandangannya ke segera arah dan tidak ada.
Aciel berjalan menuju kamarnya, kamar tidur yang dulunya milik Aeleasha menjadi kamar Aciel. Gudang yang dulunya kotor menjadi bersih ketika ditempati Aeleasha. Gudang itu berubah menjadi kamar sederhana, Aciel menaruh ranjang dan beberapa barangnya didalam sana hingga menjadi sedikit sempit.
Aciel duduk ditepi ranjang, matanya menatap foto yang ukuranya sangat besar tepat didepannya. Foto seorang gadis tampak tersenyum bahagia dengan tangannya memegang topi jerami yang mau terbang.
Aciel mengulurkan tangannya mencoba mengapainya tapi tidak bisa, gadis itu hanya terus tersenyum bahagia tidak ada penderitaan diwajah polosnya itu.
"Aelea kenapa kamu masih tersenyum bahagia sementara suamimu ini direbutkan orang?" Lirih Aciel matanya menatap lurus foto dalam, hatinya sakit.
"Aelea kembalilah padaku, aku tidak mau sendirian disini." Keluh Aciel mengusap wajahnya dengan kasar, "Kenapa kamu pergi Aelea?" Imbuh Aciel lagi.
"Kenapa?" Teriaknya, cairan bening mengalir dimata tajamnya, hatinya sesak menanyakan pertanyaan yang tidak akan dia dapatkan jawabannya.
"Kenapa Aelea?" Lirih Aciel matanya menatap mata Aeleasha yang tersenyum. Dia ingin membawa gadis itu kedalam pelukannya dan tidak akan melepaskannya walapun dia memberontak keras tapi tuhan sudah mengambilnya dari sisinya untuk selamanya.
...****************...
Seorang wanita cantik turun dari pesawat, kacamata hitam melekat dengan sempurna dimatanya. Senyuman mekah menghiasi wajah cantiknya itu, sehingga membuat para penumpang terus meliriknya dengan tatapan kagum.
"Aku kembali, Indonesia." Kata Wanita cantik itu, melepaskan kacamat hitamnya, berjalan dengan santai melewati beberapa orang yang terus menatapnya dengan tatapan kagum.
Matanya yang cantik terus menelusuri kerumunan orang, mencari sesuatu di antara mereka. Akhirnya dia menemukannya, terlihat seorang pria berlari dari pintu masuk, pria itu berlari tergesa-gesa. Wanita itu tersenyum senang, berlari kecil menghampirinya.
"Kyak..." Wanita cantik itu berteriak kaget karena pria tadi mendadak mengendongnya dan mengangkatnya tinggi-tinggi. Pria itu terkekeh kecil, mendengar teriakkannya yang tertahan, Mereka berdua tertawa lepas.
"Selamat datang kembali ke Indonesia..."
Ribet amat thor cari nama nya...