NovelToon NovelToon
Story Of A Princess : Air Palace

Story Of A Princess : Air Palace

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Reinkarnasi / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / kelahiran kembali menjadi kuat / Fantasi Wanita
Popularitas:10.6k
Nilai: 5
Nama Author: Riana Luzi

Wan Yiran berjuang melepaskan rantai emas yang mengikat tangan dan kakinya. Kondisi Wan Yiran yang sedang tidak berdaya membuat Putra Mahkota Kong Welan segera membaca mantra Penghancur Jiwa hingga panah emas muncul dari tangannya, hanya butuh beberapa detik hingga panah itu melesat cepat menancap di Jantung Wan Yiran.
Wan Yiran terjatuh di tanah dalam kondisi sekarat, matanya hanya menatap pria yang dicintainya Jendral Muda Lin Haoran, namun sorot mata pria itu sama sekali tidak menunjukkan raut iba padanya.
Yiran kehilangan kedua orang tua dan kakaknya yang dihukum mati oleh kaisar karena kasus pembunuhan yang dilakukan keluarganya. Kini Wan Yiran juga harus mati mengenaskan karena rasa dendam di hatinya yang membawa dirinya menjadi wanita iblis.

~Wan Yiran terbangun dan menyadari semua yang ia lalui hanyalah mimpi. Mimpi yang membawa tekad Yiran untuk memperbaiki dirinya, merubah nasibnya dan melepaskan cinta serta ambisinya. Wan Yiran harus melalui perjalanan yang tidak mudah~

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riana Luzi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Melepas Cinta

Yiran berjalan keluar dari kamarnya diikuti oleh Saji menuju ruang utama kediaman keluarganya. Hari ini Ayahnya akan melakukan perjalanan dinas ke kota Yangzhou, sehingga dirinya , Ibu dan kakaknya berniat mengantar Ayahnya. Saat sampai di ruang tengah sudah ada orangtua serta kakaknya bersama beberapa pelayan.

Tuan Wan tersenyum saat menemukan sosok Yiran yang sudah berjalan menuju ke arahnya. Saat Putrinya tersebut sudah berdiri di sampingnya, ia mengelus lembut surai panjang putrinya itu.

"Semoga perjalanan Ayah aman sampai ke tempat tujuan," ucap Yiran.

Tuan Wan mengangguk senang, "terimakasih putriku".

"Kamu beneran tidak mau meminta Ayahmu membelikan sesuatu di kota Yangzhou?" tanya Nyonya Wan pada Yiran.

Yiran menggeleng, "aku sedang tidak membutuhkan apapun Ibu, yang terpenting ayah bisa kembali dengan selamat".

"Sungguh suatu kejadian langkah. Biasanya Yiran tidak pernah melewatkan kesempatan ini untuk membeli berbagai pakaian, kain dan perhiasan bagus dari luar kota," ejek Wan Yamin kakaknya.

"Baju dan perhiasanku sudah menumpuk di kamar kakak, bahkan ada yang belum pernah ku gunakan. Untuk beberapa saat ini aku akan berhenti belanja."

Tuan dan Nyonya Wan serta Wan Yamin tertawa mendengar jawaban Yiran. Ini adalah suatu keajaiban bagi mereka.

"Baiklah. Waktu sudah semakin siang, Ayah harus berangkat sekarang."

Tuan Wan segera berjalan keluar dari kediamannya diikuti kedua anak dan istrinya. Sampai di gerbang kediamannya sudah ada kereta kuda dan beberapa pengawal yang menunggunya. Ia segera berjalan menaiki kereta kudanya dibantu seorang pelayan. Setelah masuk di dalam kereta kuda, Tuan Wan membuka jendela kereta kuda dan melambaikan tangan pada keluarganya sebagai tanda berpamitan. Kereta kuda mulai berjalan perlahan menjauhi kediaman keluarga Wan.

"Ibu, aku akan langsung pergi ke istana. Ada beberapa urusan yang harus aku selesaikan," ucap Wan Yamin setelah kereta kuda Tuan Wan sudah berjalan menjauh.

Nyonya Wan mengangguk sebagai jawaban.

Wan Yamin segera mengambil kuda miliknya kemudian memacu kuda tersebut menjauhi kediaman keluarga Wan menuju istana.

Setelah kepergian Wan Yamin, Nyonya wan dan Yiran berjalan bersama memasuki kediaman mereka. Saat sampai di dalam kediaman Saji segera membisikkan sesuatu pada Yiran.

"Ibu, aku punya beberapa urusan yang harus diselesaikan."

Nyonya Wan menatap sedih pada putrinya, "akhir-akhir ini sepertinya kamu sangat sibuk, sampai tidak bisa menemani Ibumu yang sudah tua ini".

"Aku benar-benar ada urusan mendesak hari ini. Aku sudah membuat janji untuk bertemu dengan Tuan Putri Kong Wani hari ini," jelas Yiran pada Ibunya.

"Baiklah kalau begitu, Ibu juga sedikit lelah dan akan beristirahat saja di kamar."

"Aku berjanji setelah urusanku selesai aku akan menemani ibu untuk makan bersama."

Nyonya Wan tersenyum senang mendengar jawaban putrinya tersebut.

"Baiklah kalau begitu. Ibu ke kamar dulu."

Nyonya Wan segera berjalan menjauhi Yiran bersama pelayannya menuju ke kamar pribadinya untuk beristirahat.

Setelah kepergian ibunya Yiran segera menatap ke arah Saji.

"Segera minta kusir menyiapkan kereta kudaku. Kita menuju istana."

Saji segera mengangguk kemudian berjalan keluar untuk melaksanakan perintah majikannya tersebut.

Yiran berjalan menuju kamarnya setelah kepergian Saji, ia berniat mengganti pakaiannya sebelum menuju istana untuk menemui Tuan Putri Kong Wani.

Mengenakan gaun berwarna Putih dengan hiasan sulaman bunga anggrek berwarna kuning memberikan kesan anggun pada Yiran. Rambut hitamnya yang lebat tergerai sebagian sedangkan sisanya disanggul kemudian dihiasi beberapa hiasan bunga sakura dari bahan perak.

Yiran berjalan menuju gerbang depan kediamannya, disana Saji sudah menunggu bersama kereta kuda miliknya. Saji segera membantu Yiran naik ke kereta kuda setelah majikannya itu sudah berada di hadapannya. Setelah duduk di dalam kereta kuda bersama Saji, secara perlahan kereta kuda tersebut mulai berjalan menjauhi kediaman keluarga Wan.

Perjalanan dari kediaman keluarga Wan menuju istana tidak begitu jauh dan hanya memerlukan waktu sekitar 20 menit menggunakan kereta kuda.

Di depan gerbang utama istana, kereta kuda yang ditumpangi Yiran berhenti secara perlahan.

Setelah kereta kuda sudah benar-benar berhenti, Saji segera turun dari kereta kuda kemudian membantu Yiran untuk turun. Pengawal yang berjaga di depan gerbang istana segera memberi hormat saat melihat Yiran, karena tentu saja semua orang di istana sudah mengenal Yiran dengan baik. Selain merupakan putri kesayangan perdana mentri, Yiran juga merupakan sahabat baik Tuan Putri Kong Wani.

Sampai di depan gerbang istana Yiran segera memberi kode pada Saji untuk menyerahkan surat ijin masuk istana pada pengawal yang bertugas menjaga. Saji tentu langsung menyerahkan surat ijin yang ada padanya kepada pengawal. Setelah sudah diperiksa keaslian surat ijin tersebut barulah pengawal mempersilahkan Yiran dan Saji memasuki istana.

Saat memasuki gerbang istana Yiran melihat Jendral Muda Lin Haoran sedang berjalan menuju gerbang istana, sepertinya ia baru saja menyelesaikan urusannya di istana dan hendak berjalan keluar istana. Lin Haoran terus berjalan tanpa menatap ke arah Yiran bahkan saat mereka berpapasan.

"Lin haoran," panggil Yiran.

Jendral Muda Lin Haoran segera menghentikan langkahnya saat mendengar namanya dipanggil. Ia segera berbalik menatap Yiran, namun pandangan matanya penuh rasa amarah.

"Sampai kapan kamu akan terus marah padaku? Sampai-sampai kamu enggan menyapa saat kita bertemu."

"Bukankah saya sudah pernah mengatakannya Nona Wan. Kita tidak perlu berhubungan lagi, saat ini dan seterusnya anggap saja kita tidak saling mengenal."

"Baiklah aku bersungguh-sungguh meminta maaf untuk kesalahanku di masa lalu, apa kamu bisa memaafkan ku? Bukankah kita ini teman masa kecil?" tanya Yiran.

Lin Haoran tertawa sinis mendengar perkataan Yiran, "Kita mungkin dahulu adalah sahabat Nona Wan, namun setelah kamu berniat mencelakai Yimin di hari pertunangan kami saat itu, persahabatan kita sudah berakhir. Semua orang yang menyakiti wanita yang kucintai adalah musuhku."

Setelah mengatakan hal tersebut, Lin Haoran segera berbalik dan berjalan menjauhi Yiran.

Perkataan Lin Haoran membuat Yiran teringat dengan hal yang dirinya lakukan di masa lalu. Ia pernah menyewa orang untuk menculik Yimin sepupunya di hari pertunangannya dengan Lin Haoran agar pertunangan mereka dibatalkan. Namun, Lin Haoran berhasil menyelamatkan Su Yimin sehingga pertunangan mereka tetap terlaksana.

Yiran menatap punggung Lin Haoran yang berjalan menjauhinya. Ia mungkin sudah tidak memiliki niat untuk menghancurkan hubungan Lin Haoran dan Su Yimin, bahkan ia sedang berusaha menghapus perasaannya pada Lin Haoran. Namun, Yiran sebenarnya masih berharap hubungannya dengan Lin Haoran bisa kembali baik seperti dahulu sebagai sepasang sahabat.

Mereka telah bertahun-tahun menjalin persahabatan, hingga hubungan tersebut hancur karena ambisi Yiran untuk memiliki Lin Haoran seutuhnya bukan hanya sebagai seorang sahabat.

Baiklah jika itu maumu Lin Haoran. Aku akan melepaskan perasaan cintaku dan persahabatan kita, batin Yiran.

"Nona, Tuan Putri pasti sudah menunggu anda saat ini," ujar Saji.

Yiran segera sadar dari lamunannya kemudian menatap Saji sambil mengangguk. Ia segera berjalan bersama Saji untuk pergi menemui Tuan Putri Kong Wani. Yiran berusaha menepis perasaan sedih di hatinya, saat ini yang terpenting adalah ia segera menyelesaikan semua urusan tentang kejahatan keluarganya dan memastikan keselamatan dirinya di masa depan.

Sampai di depan istana kediaman Tuan Putri Kong Wani seorang pelayan segera berjalan mendekati Yiran.

"Salam Nona Muda Wan. Tuan Putri sudah menunggu anda di gazebo belakang kediamannya."

"Baiklah, tolong antar aku ke sana," ucap Yiran pada pelayan tersebut.

Pelayan tersebut segera mengangguk lalu berjalan memutari istana kediaman Tuan Putri menuju gazebo belakang. Yiran dan Saji segera berjalan mengikuti pelayan tersebut.

Setelah sampai di halaman belakang istana kediaman Tuan Putri Wani, Yiran bisa melihat seorang wanita sedang duduk sambil menikmati teh dalam sebuah gazebo yang berada di pinggir sebuah sungai buatan. Gadis itu berwajah cantik dan mengenakan gaun kuning dengan berbagai sulaman bunga dari benang emas, kepalanya juga dihiasi berbagai hiasan emas dan sebuah mahkota.

Yiran segera berjalan menuju wanita muda tersebut.

"Salam Tuan Putri," ucap Yiran sambil memberi hormat.

Tuan Putri Kong Wani langsung tersenyum senang karena kedatangan Wan Yiran, "akhirnya kamu datang juga. Aku sudah menunggumu dari tadi".

Tuan Putri Kong Wani segera menyuruh Wan Yiran duduk. Keduanya mulai bercerita dan membicarakan banyak hal sambil meminum teh yang sudah disiapkan pelayan.

...****...

Seorang pria dengan pakaian hitam dan menutupi wajahnya dengan sebuah kain hitam terlihat terbang melewati pohon-pohon di tengah hutan, dengan jurus meringankan tubuh menggunakan elemen angin ia melesat cepat melewati pepohonan lebat. Saat melihat sekitaran lima orang dengan kuda masing-masing ia segera melesat turun.

Setelah kakinya menginjak tanah, pria tersebut berjalan mendekati lima orang pria berkuda. Ia segera memberi hormat pada salah seorang pria yang sedang berada di atas kuda dan mengenakan pakaian hitam serta sebuah topeng hitam.

"Lapor Yang Mulia, Perdana Mentri Wan sudah tiba di gerbang masuk Kota Yangzhou."

Pria bertopeng hitam yang tidak lain adalah Putra Mahkota Kong Welan, sedangkan empat orang lainnya dengan kuda masing-masing tersebut adalah Liyang pengawal pribadinya serta tiga pengawal lainnya. Kong Welan mengangguk setelah mendengar laporan dari mata-matanya tersebut.

"Selidiki situasi di tempat penginapannya nanti, lalu laporkan segera padaku!" perintah Kong Welan pada mata-matanya tersebut.

"Baik Yang Mulia."

Mata-mata tersebut segera pergi untuk melaksanakan perintah Putra Mahkota.

Kong Welan segera menatap ke arah Liyang, "utus orang untuk mencari penginapan yang dekat dengan penginapan Tuan Wan. Usahakan memilih lokasi yang tidak terlalu mencolok".

"Baik Yang Mulia!" jawab Liyang tegas.

"Apa rombongan yang disiapkan menuju gunung Wongge sudah berangkat?" tanya Kong Welan pada Liyang.

"Sudah yang Mulia. Mereka akan tiba di gunung Wongge sekitar dua hari lagi bersama beberapa hadiah untuk guru Anda dan dua Master lainnya."

Kong Welan mengangguk puas mendengar jawaban Liyang. Setelah merasa semuanya sudah beres, ia segera memacu kuda yang ditumpanginya untuk berjalan menuju kota Yangzhou. Kuda yang dikendarai Kong Welan melaju dengan kencang diikuti Liyang dan ketiga pengawal lainnya.

1
Nur Hayati
ceritanya mirip dengan film yang pernah aku tonton... mudah2an hanya mirip...
Vivi L❄️❄️
mana up date nya kt nya tgl 18 Maret tapi udah lewattt jadi gantung alur ceritanya
Fransiska Husun
woiii thor
Fransiska Husun
😭😭😭😭 kok sepi thor
@Intan.PS_Army🐨💜
semangat kak
@Intan.PS_Army🐨💜
hai kak aku mampir semangat kak
Fransiska Husun
up up lagiiiii semangat thor
Cahaya yani
lm amat thooorrr
Murni Dewita
mampir
IndraAsya
👣👣👣
Fransiska Husun
up up lagiiiii semangat thor
Riana Luzi (Mikoya): makasih Ya 🤗😘
total 1 replies
Cahaya yani
kaya,ny si wan reinkarnasi si dewi ziyan
Fransiska Husun
up up lagiiiii donk thor 😭😭😭😭
VhatmaR
lanjut
VhatmaR
gud job, luv bgt ma kisahnya
Riana Luzi (Mikoya): makasih ya 🤗☺️
total 1 replies
Ayam Aja
awalnya kukira Avatar dari Dinasti cina wwkwkwk 😭

tapi bagus si ceritanya 👍
Riana Luzi (Mikoya): sedikit terinspirasi dari itu. btw aku emang penggemar Avatar 🤭
total 1 replies
Catarin ATI
seger up dong...
Riana Luzi (Mikoya): Hallo. ditunggu updateannya ya.
jadwal update setiap jam lima sore 🤗☺️
total 1 replies
𝐄𝐢𝐯𝐚 𝐇𝐚𝐯𝐧𝐢𝐞
ini perpaduan antara fantasy timur dan barat gitu? ada sihir sihirnya. Keren!
Riana Luzi (Mikoya): makasih 🤗🤗
total 1 replies
Elzi Lamoz
Semangat
Riana Luzi (Mikoya): makasih ya 🤗
total 1 replies
Dey77
semangat thor,
jangan lupa jaga kesehatan thor😊😊😊
Riana Luzi (Mikoya): makasih ya 🤗🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!