NovelToon NovelToon
Labirin Cinta

Labirin Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda / CEO / One Night Stand / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:18.2k
Nilai: 5
Nama Author: Bunga Peony

Kesalahpahaman yang terjadi antara Ardan dan Raisa membawa Raisa pada kesalahan satu malam yang tidak dia sengaja.


Awalnya Raisa ingin menutup rapat-rapat rahasia terbesar dalam hidupnya itu dan kembali menjalani hubungan yang harmonis bersama Ardan. Namun di hari pertunangannya dengan Ardan, Raisa harus mendapati sebuah fakta yang mengejutkan.

lelaki yang telah menghabiskan satu malam panjang dengannya ternyata adalah Paman Ardan sendiri. Arthur Morante, adik bungsu dari Papa Ardan.

Apakah Ardan akan memaafkan Raisa atas kebohongan yang Raisa sembunyikan? Apa yang akan Raisa lakukan jika ternyata Arthur justru tak mau melepaskannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunga Peony, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pria Asing Bermata Elang.

Raisa pasrah saat Bella menarik tangannya untuk masuk ke dalam sebuah club yang cukup terkenal. Malam ini tempat itu terlihat sedikit ramai dari hari biasanya.

Sebagian manusia berkumpul di lantai tengah berjoget tanpa beban di bawah sorot lampu warna-warni yang menyilaukan mata.

Tubuh Raisa bergidik ngeri melihat sebagian tatapan lapar lelaki buas yang memandang ke arah dirinya.

Penampilannya memang sungguh sempurna. Gaun hitam yang melekat pas sangat kontras dengan kulitnya yang putih terawat. Potongan bagian belakang yang rendah mengekspos punggung mulusnya dengan sangat terbuka.

Ditambah kaki jenjang yang menunjang penampilannya menjadi semakin sempurna tanpa cela.

Suara musik menghentak kencang, bau alkohol serta asap rokok bercampur aduk dengan aroma keringat. Baru saja menginjakkan kaki, Raisa sudah merasakan hawa panas yang menyergap tubuhnya.

"Kamu mau minum apa, Sa?" tawar Bella. Mereka kini sudah duduk cantik di depan meja bartender.

Raisa menatap si bartender itu sekilas. Wajah tampan dengan alis yang tersusun rapi itu menarik perhatiannya. Katakanlah dia tergoda, sisi liar yang selama ini dia pendam akhirnya sedikit demi sedikit menunjukkan wujud aslinya.

"Apa yang kamu pikirkan, Raisa! Dasar mesum," rutuk Raisa dalam hati. Dia menggeleng pelan untuk menghalau pemikiran yang negatif.

"Sa!"

"Hah?" Raisa tersentak kaget. Dia menoleh ke asal suara yang sedari tadi memanggilnya. "Apa?"

"Kamu mau minum apa? Memangnya apa yang kamu pikirkan?"

"Tidak ada apa-apa." Raisa terkekeh canggung. Dia tak mungkin jujur pada Bella jika dirinya sempat mengagumi sekejap sosok pemuda tampan di hadapan mereka saat ini.

"Aku lemon tea saja."

Kini giliran Bella yang tertawa. Raisa mengerutkan keningnya, dia merasa tak melakukan lelucon yang memancing sahabatnya itu untuk tertawa.

"Apa ada yang lucu?"

"Kamu yang lucu. Kita ini di 'club malam' bukannya di kafe ala-ala anak muda. Mana ada lemon tea. Adanya minuman enak yang bikin nikmat," jelas Bella. Dia mengubah nada pada kata 'nikmat' yang dia ucapkan, seakan tersirat makna lain yang ditangkap oleh pemikiran Raisa.

"Jangan tertawa. Aku bukan kamu, lagian ini juga pertama kali aku ke tempat ini."

Raisa mengerutkan bibirnya karena kesal. Wajahnya yang merenggut manja itu menarik perhatian lelaki yang berada tak jauh dari mereka.

Lelaki itu tersenyum simpul dan menatap ke arah Raisa dengan pandangan yang sulit untuk diartikan oleh siapa pun.

"Jadi mau minum apa?"

"Apa saja terserah!" jawab Raisa tegas. Dia juga tak tahu minuman apa saja yang tersedia di sana, daripada mempeributkan masalah minuman yang tidak dia mengerti.

Lebih baik dirinya pasrah pada jenis minuman yang dipilihkan Bella untuknya. Toh intinya semua minuman itu adalah minuman yang mengandung alkohol.

"Wine dua!" pinta Bella pada bartender.

Setelah kepergian Raisa, seorang lelaki mendekati Bella. Mereka berdua berbincang hangat, sepertinya Bella mengenali orang tersebut. Raisa menerima gelas yang diberikan bartender padanya. Dia lebih dulu menyesap rasa dari minuman yang tidak familiar di lidahnya.

Rasa panas menjalar di tenggorokan. Rasa pahit dan getir yang Raisa rasakan tak mengurung niatnya untuk kembali melanjutkan menyesap minuman tersebut.

"Sa, ayo kita naik ke lantai dansa!" Bella menarik tangan Raisa untuk ikut dengannya.

Bella sudah tak sabar menikmati malam panjangnya yang indah. Tubuhnya sudah bergoyang tipis mengikuti hentakan musik yang memekakkan telinga. Tangan lelaki yang bersamanya sudah melingkar di pinggangnya. Mereka begitu dekat dan intim.

"Kamu saja, aku menunggu di sini," tolak Raisa malas. Menikmati minuman haram itu lebih menarik daripada meliuk-liuk tubuh di antara hamparan manusia nakal.

Bella tak memaksa. Dia pun pergi bersama teman lelaki yang tadi berbincang padanya menuju altar dansa. Raisa melihat mereka sekilas, wajah ceria tanpa beban tak seperti dirinya.

"Satu lagi!" pintanya kembali menyodorkan gelasnya yang kosong kepada bartender tersebut.

Satu gelas bertambah menjadi dua, lalu berpindah lagi pada gelas ke tiga. Ketahanannya terhadap alkohol cukup kuat untuk standar orang yang baru saja mencoba.

Lelaki yang sedari tadi memperhatikan Raisa pun mulai beranjak menghampiri. Seakan ada daya magnet yang menariknya untuk mendekat.

"Hallo," sapa suara Bas itu datar.

Raisa menoleh. Matanya yang berkunang-kunang mencoba untuk melihat sosok yang duduk di sebelahnya dengan jelas.

"Kamu? Kenapa kamu ada di sini, hah! Apa sahabat manjamu itu tak merengek minta di temani. Temani saja dia dan jangan pedulikan aku," racau Raisa tak sadar. Dia melihat sosok Ardan yang tengah tersenyum padanya.

Lelaki itu pun terkekeh. "Ternyata dia sedang patah hati. Pantas saja duduk melamun seorang diri," pikir lelaki tentang sosok Raisa saat ini. Gadis cantik yang tengah rapuh.

Raisa beranjak dari duduknya. Dia berniat untuk pergi, tetapi kakinya yang lemas tak lagi mampu menopang tubuhnya dengan kuat sampai limbung.

Sontak dengan sigap lelaki itu menangkap tubuh ramping Raisa.

"Apa kamu baik-baik saja?"

"Lepaskan aku! Jangan pedulikan aku! Kamu urus saja sahabatmu itu. Pasti saat ini dia sedang ingin bermaja denganmu. Pergi!" sentak Raisa kasar. Bukannya berterima kasih karena sudah ditolong, dia justru meronta-ronta seperti anak kecil yang sedang tantrum.

"Menarik," gumam lelaki itu senang. 

"Kamu jahat! Kenapa kamu lebih mementingkan dia daripada aku? Apa kurangnya aku, hah?" Raisa semakin meracau, dia memukul-mukul dada bidang lelaki itu hingga pukulan ke tiga Raisa malah bersandar di dada bidang lelaki asing itu.

Entah apa yang Raisa pikirkan. Tangannya kini berani merangkul pundak lelaki itu mesra. Raisa yang sudah hilang kendali langsung mencium bibir lelaki itu tanpa permisi.

Alkohol sudah begitu mempengaruhinya hingga dia tak bisa lagi membedakan antara mana yang nyata dan mana yang ilusi.

Awalnya lelaki itu hanya diam saja. Tapi lama kelamaan ciuman yang pasif tadi berubah aktif. Birahi lelaki itu pun terpancing. Dia mengendong tubuh Raisa dengan gaya bridal style tanpa melepas tautan bibir di antara mereka menuju sofa yang ada di pojok ruangan.

Ramainya orang yang sibuk dengan kegiatan masing-masing membuat tak ada satu pasang mata pun yang mengawasi mereka.

Panasnya arena club semakin memicu hasrat yang telah lama terbenam. Raisa lupa diri, dia menikmati setiap sentuhan yang lelaki itu berikan padanya.

Raisa bahkan tak menyadari jika dirinya sudah memulai sebuah masalah yang akan sulit untuk dia atasi. Api kecil yang dia ciptakan akan membesar tanpa mampu dia kendalikan.

"Berhentilah selagi aku masih bisa menahan diriku!" ucap lelaki itu tajam setelah dia melepaskan tautan di antara mereka.

Nafas keduanya tersengal-sengal dengan keringat bercucuran di pelipis. Akankah Raisa menyesali tindakannya ini saat kesadaran sudah kembali memenuhi raga?

1
Lia Amelia
lanjutannya mna thoorr
Herlina Aprianti
cerita nya seru dengan alur maju mundur, buat penasaran
Yuli Ana
kesel bngt sm artur ini. pacar ponakan jg direbutin... hemmm kasihan ardan
Susi Akbarini
emang pernah buat anak?
kalo iya..
waahhh ..
gaswat...
jangan2 bukan anak Arthur..
lanjutttt..
❤❤❤❤❤❤
Afri
sama Arthur aja dech Raisa
Afri
banyak betul yg suka SM Ardan .. saingan Raisa berat cuuyy
sahabat sendiri , KK tiri , sehat Ardan
beecgghhj
Afri
penasaran aku dgn s judes wulan
Afri
jgn bodoh raisaaaa .. GK cm Ardan cowok d bumi ..
jengkel aku
zi_hafs
semoga Ginela tetap setia sama Raisa
Susi Akbarini
waaahhhh...
untung ada sahabat seperti ginela..
jadi ad yg bantuin Raisaa...

good job ginela..
❤❤❤❤❤
Yuli Ana
ginela suka sm ardan ya...
Yuli Ana
dasar gila 😡
Yuli Ana
raisa dilawan...🤣🤣
Yuli Ana
rasain..🤣🤣🤣🤣
Susi Akbarini
wezzzzz...
cinta telah berubah jadi benci...
jadi tega dorong mendorong..
❤❤❤❤❤❤
anikbunda lala
lanjutkaaaan arrhur
Susi Akbarini
serrruuuuu...
lanjuttttttt...
❤❤❤❤❤❤❤
Susi Akbarini
siapakah diaaaa?????


lannnnjuutttttttt..
❤❤❤❤
Susi Akbarini
waaahhhh seruuuuu ini...
bagaimana cara Ardan minta penjelasan pada apmannya..


btw sayang banget
bunga camtik sebanyak itu dibiaekan terbengkalai..

benar kmu Maria..
comotin aja dan bawa plg..

klao aku dekat jga aku comotin daripada mubazir..

😀😀😀😀😀

lanjuttttt
❤❤❤❤❤❤
Susi Akbarini
Arthur mulai menunjukkan taringnya...

akankah Ardhan turut menyelidiki apa arti kamar itu???

laannnjjuuttttt...
❤❤❤❤❤
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!