NovelToon NovelToon
Rahasia Tuan Buruk Rupa

Rahasia Tuan Buruk Rupa

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / CEO / Cinta Paksa
Popularitas:111.6k
Nilai: 5
Nama Author: PutrieRose

Dianella terpaksa harus menikah dengan pria buruk rupa yang berwajah menyeramkan. Juga terkenal misterius dan kasar. Pria itu tak pernah mau menunjukkan wajah aslinya, ia selalu menutupinya dengan rambutnya yang panjang.

Arsenio, pria yang memiliki banyak bekas luka bakar di wajahnya merasa tak pantas menikmati hidup. Ia selalu mengurung dirinya di sebuah ruangan. Tak mau melihat keindahan di luar. Hingga datanglah Dianella, gadis pemberani yang setiap hari membuat dirinya murka atas kelakuan-kelakuan konyolnya.

Akankah sosok Dianella mampu membuat Arsenio memperlihatkan wajah aslinya????

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PutrieRose, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 8 KETAKUTAN

BRAKKK!!!

Arsen menutup pintu sangat kencang hingga Anell merasakan getarannya.

"Kak!" Derlin mencoba membuka pintunya tapi ternyata dikunci.

"Adik ipar, sebaiknya kamu kembali ke meja makan. Biar aku yang urus suamiku sendiri," kata Anell penuh tegas. Beberapa hari tinggal di sini membuat Anell sedikit mengerti soal sifat dari masing-masing anggota keluarga. Dan yang menurutnya berbahaya, ia akan jauhi.

"Kak Anell, kita harus segera masuk. Aku takut kak Arsen menyakiti dirinya sendiri." Sekuat tenaga Derlin mencoba membuka pintu, sampai-sampai ingin ia dobrak.

"Hentikan! Tidakkah punya kunci cadangan?" tanya Anell seraya menghentikan Derlin.

"Kunci cadangan? Ah ya, di laci. Pasti ada di laci," ucapnya sambil mengingat.

Mereke berdua langsung mencari kunci di dalam laci. Semua laci yang berada di kamarnya, dibuka semua.

"Ini bukan?" Anell menemukan sebuah kunci. Ia amati betul-betul kunci itu dan sepertinya masuk ke dalam lobang kunci pintu tersebut.

"Sepertinya," jawab Derlin sedikit ragu.

Perlahan Anell memasukkan kunci itu dan memutarnya sedikit. "Berhasil," ujar Anell dengan girang.

"Kakak .... Kakak ..... Hentikan," teriak Derlin membuat Anell bingung karna dirinya ketinggalan jauh di belakang sedangkan Derlin sudah mencapai posisi Arsen.

Setetes darah merah tercetak jelas di lantai. Dengan tangan memegangi sebuah benda tajam, Arsen meringis kesakitan.

"Kak ...."

Anell begitu shock melihat apa yang terjadi di depan matanya.

"Kak Anell, tolong panggilkan dokter." Terlihat Derlin begitu khawatir, ia sangat menyayangi kakaknya-Arsen.

"Dia gila apa? Melukai diri sendiri seperti itu," gerutunya sepanjang jalan walaupun jantungnya hampir saja mencelos melihat darah yang mengalir.

Setelah seorang dokter datang dan mengobati luka akibat perbuatan Arsen sendiri, Anell masih merasa takut.

"Anell, kamu pasti merasa takut sekarang."

Samantha memanggilnya di ruang kerjanya yang berada di atas. Masih dengan tangan yang gemetaran, Anell tak bisa menyembunyikan rasa takutnya.

"Arsen terkadang memang tidak terduga-duga. Dia sering seperti itu. Dan—"

"Sering????" Anell terkejut mendengarnya. "Jika sering kenapa tidak disuruh berobat? Mentalnya mungkin saja terganggu," serunya kemudian. Ia sampai beranjak dari kursi dan berdiri seraya membungkuk. "Papa mertua, anak Anda sepertinya sedang tidak baik-baik saja. Apa Anda tidak merasakan? Bagaimana perasaan dia saat dikucilkan oleh salah satu saudaranya?"

"Anell, duduklah. Kamu jangan—"

"Dan tujuan Anda menikahkan saya dengan anak Anda itu apa??? Mentalnya sedang tidak sehat, apa Anda sengaja menjebak saya? Saya bisa saja membatalkan pernikahan ini karena saya merasa ditipu!" Anell dengan lantang melayangkan ketidakadilannya. Ia merasa ada sesuatu yang tidak beres dengan Arsen. Pria itu misterius, menakutkan dan juga sangat tertutup. Dan kejadian tadi membuatnya semakin merasa bahwa Arsen mentalnya tidak sehat. Jadi, dia selama ini menikah dengan orang yang tidak waras???

BRAKKKK ....

"ANELL!!" Gebrakan meja disertai suaranya yang menggelar. Anell langsung terdiam melihat kobaran api di matanya. Samantha terlihat begitu marah.

"Maaf." Seketika Samantha langsung merendahkan suaranya. Ia seperti menyesali telah membentak menantunya. "Maaf Anell. Papa hanya tidak terima kamu menuduh yang tidak-tidak. Soal Arsen, dia sehat. Dia benar-benar sehat. Mentalnya tidak terganggu. Hanya saja terkadang dia meluapkan rasa emosinya dengan cara yang tak biasa. Maafkan jika kejadian hari ini membuatmu takut," jelasnya panjang lebar.

"Permisi, Pa." Anell pamit keluar tanpa menghiraukan ucapan Samantha barusan. Ia tak meresponnya sedikitpun.

"Huh!!!" Dibalik pintu ruangan kerja Samantha, ia menghela napasnya. Ia mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru ruangan. Rumah mewah, megah dan juga harta banyak sepertinya tak menjamin kenyamanan atau pun ketentraman.

"Apa yang harus aku lakukan sekarang? Pernikahan ini semacam permainan. Apa aku harus kabur?" Terlintas pikiran untuk kabur saja. Tapi ia bingung harus kabur lewat mana.

***

Malam berganti pagi. Di kamarnya yang luas ini hanya terdapat satu jendela kecil. Oleh karena itu cahaya yang masuk di kamar ini terlalu sedikit. Membuat kamar ini selalu berhawa gelap.

Sejak malam, Arsen tidur di ranjang. Pria berwajah jelek itu tertidur pulas sampai pagi ini belum juga terbangun. Anell yang mengalah tidur di atas karpet merasa tak nyaman semalaman. Ia sering kebangun karna merasa sakit badannya.

Perban putih yang melingkar di pergelangan tangannya mengingatnya pada kejadian kemarin.

"Maksudnya apa? Dia mau mengakhiri hidup?" tanyanya seraya menggelengkan kepala. "Kalau waktu itu aku dan adik ipar tidak memaksa masuk, bisa-bisa sekarang aku—"

Anell menggeleng-gelengkan kepalanya cepat tak mau berpikiran terlalu buruk.

Kedua matanya perlahan mengerjab. Anell buru-buru masuk kamar mandi untuk membersihkan diri. Saat ia terbangun, yang pertama kali dia lihat adalah karpet tebal di bawahnya. Lalu pandangannya mengarah pada pintu kamar mandi yang tertutup.

"Laa laa laaa laaaa ...." Anell bersenandung ria sambil membersihkan tubuhnya. Ia berusaha menghibur dirinya yang saat ini merasa berada di tempat yang menakutkan.

"Lohh kemana dia?" Setelah keluar dari kamar mandi ia tak melihat Arsen. "Ke ruangan melukisnya lagi?"

Dengan cepat Anell masuk ke dalam ruangan melukisnya. Dia tak mau melewatkan apa pun walaupun hanya satu detik.

"Kau sudah bangun?" Arsen ternyata sedang duduk di sebuah kursi yang dekat jendela. Ia menatap ke luar jendela. "Mandilah. Sebentar lagi pelayan akan datang membawa makanan."

Sejak ia masuk ke ruangan melukisnya, Arsen hanya melirik sekilas. Lalu sekarang ia menatapnya dengan dingin.

"Apa kau lupa—"

"Iya! Iya! Aku tidak lupa. Aku tidak boleh masuk ke sini, kan? Lalu siapa yang boleh masuk? Aku ini istrimu. Aku istrimu!!!!!!! Bahkan kau harus mendahulukan aku dibanding yang lain karena aku istrimu!!!!!" cerocosnya panjang lebar.

Ia menghentakkan kakinya kesal dan berlalu pergi karena Arsen malah mengacuhkannya.

Tapi setelah beberapa saat Anell kembali lagi sambil membawa makanan. "Ini makanan untukmu. Hanya sisa itu, nasi dan sayur."

Arsen merasa makanan yang dibawa Anell bukanlah porsinya. "Apa kau sedang memberi makan seekor kucing?"

"Maaf, sisa itu saja. Yang lainnya sudah aku habiskan. Jika kamu masih lapar, tunggu jam makan siang saja. Aku malas turun ke bawah." Setelah meletakkan makanan itu, dia pun langsung pergi.

Arsen terbengong mendengar perkataannya barusan. "Hah?? Apa dia bilang?"

Tapi karena Arsen merasa lapar setelah beberapa jam ia tertidur. Lauk sayur saja pun ia lahap dengan rakus.

"Perutnya terbuat dari apa? Dia bisa menampung semuanya?" tanyanya dengan heran terhadap istrinya itu.

Anell yang sudah kembali di tempat duduknya langsung melahap satu persatu makanan yang ada di hadapannya. Ia dengan sengaja menyisakan banyak lauk untuk dirinya sendiri. Dengan begitu bisa saja membuat Arsen akhirnya membutuhkan bantuannya.

"Kalau dia masih lapar gimana ya?" Saat dipertengahan menyantap makanan, ia pun terpikir akan suaminya.

"Nyebelin sih! Biarin aja lah!"

1
Nar Sih
ya kok udah end kak ,tetep semagatt dan di tunggu cerita cinta nya kia dan satya
SUNARTI SUNARTI
hadir thor
Symsnr_
Lumayan
Symsnr_
Buruk
Nar Sih
marahan kok lama sekali kia ,dri sd sampai kuliah ,jdi penasarn nih apa mslh mu dgn satya sampai mama anell pun marah
Ainisha_Shanti
Kia merajuk nya sampai kebesar
Tati st🍒🍒🍒
suami mesteriusmu itu yg tf
Tati st🍒🍒🍒
aku masing bingung,blm nemu titik terang
Tati st🍒🍒🍒
cinta
~v
Luar biasa
Ainisha_Shanti
Alahaiii Kia, kecil2 lagi dah gedik 😂😂😂
Nar Sih
lanjutt kakk
Ainisha_Shanti
cara yang bijak dalam membangunkan tuan nya
Nar Sih
ngak terasa udah gede aja ank nya anell ,dam semoga lontang bnr jdi jodoh nya darlin
Tati st🍒🍒🍒
ternyata benar bukan anak kandung
Tati st🍒🍒🍒
masih bingung
Nar Sih
pasangan yg romantis
Nar Sih
sabar ya anell ,doa kan ibu mu tenang disana ,dan semoga kmu juga dedek byi yg di perut sehat smpiai waktu nya lhir,
Tati st🍒🍒🍒
banyak uang tapi pelit sama anak sendiri,sekarang kan jaman dah canggih
Tati st🍒🍒🍒
baru baca lagih,biar semangat buat kaka otornya aku kasih vote
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!