NovelToon NovelToon
Mencari Kasih Sayang

Mencari Kasih Sayang

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / Romansa / Trauma masa lalu
Popularitas:9.5k
Nilai: 5
Nama Author: Ry

Gadis muda, bernama[Resa anggraini], yang haus kasih sayang dan perhatian,pertemuan dia dengan seseorang yang bernama [Hari ramadhan],berusia 32 tahun mempersatukan dua insan itu dalam sebuah ikatan di usianya yang masih 18 tahun.Konflik muncul ketika [Resa] berusaha menemukan kebahagiaan dan kasih sayang dalam pernikahan tersebut,berawal dari perkataan frontal gadis itu membawanya pada takdir yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ry, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Babb 3 pengagum gadis desa

Ke esok harinya, Tina sedang berkeliling menjual jajanan yang ia ambil dari tetangga sebelah. Berbeda dengan Irma yang sedang memikirkan keputusan nya untuk merantau lagi, juga Resa yang sedang meratapi nasibnya. Akan kah mereka menemukan kebahagiaan yang selama ini dinantikan nya?

"Cimol cimol..... Cimol hangat!" teriak Tina sambil berjalan mengitari perkampungan mencari Perkumpulan anak-anak biasa bermain.

"Hu'uh... Tina menghembuskan nafasnya karena merasa lelah. Semangat, tin! Jangan mengeluh, biar cepat habis jualan nya," gumamnya menyemangati dirinya sendiri.

Setelah 2 jam berlalu, akhirnya dagangan yang ia jinjing habis terjual. Sambil bersenandung ria, ia berjalan melompat kecil.

"Akhirnya habis juga, bisa dapat uang jajan lebih ini. Lumayanlah, daripada cuman nunggu uang jajan yang mamah kasih." ucap Tina.

Saat sore tiba, ia bergegas mandi, menyambar handuk yang tergantung di luar. Setelah beres mandi, ia mengenakan pakaian dan mengenakan kerudungnya.

"Bisa-bisa telat ngaji ini, mana udah jam 4 lagi. Si Dian juga, bukan nungguin kakaknya, malah ninggalin. Mana Teh Resa belum pulang juga, gak ada yang ngasih tau kalau ada sesi tanya Jawa sama ustadzah," ucap Tina.

Saat tiba di madrasah, Tina dikagetkan dengan tepukan dari Wati dan Wanti. Mereka adalah adik kakak, anak yang ibu tirinya bawa dari pernikahan sebelumnya.

"Heh... Tina, kebiasaan ya kamu. Jam segini baru datang, ini kan jadwal piket kamu! Seharusnya datang lebih awal dong. Kita ini yang ngerjain semuanya. Minggu depan, kamu sendiri yang piket," ujar Wati sambil melenggang masuk ke dalam madrasah.

"Huh... dasar nyebelin," jawab Tina sambil menyusul masuk ke dalam.

Setelah pengajian usai, Tina dan Dian di cegat oleh Wati. "Heh... Kakakmu itu, tak tahu diri banget. So-soan liburan, yang lain juga enggak. Liat aja, pas dia pulang. Pasti dia kaget, karena 2 hari lagi ada pengajian gabungan di Pesantren Al-Kamal. Hanya dia sendiri yang belum belajar murottal. Kasian deh," ejek Wati sambil berlalu pergi.

"Apaan sih, sewot aja jadi orang, iri yah? Gak bisa liburan," ledak Tina pada kakak tiri nya dengan nada kesal.

sedangkan adiknya yang berada di samping Tina hanya diam dan tidak mengomentari perkataan Wati. Ia tahu bahwa Wati sering kali menyebalkan dan tidak perlu dihiraukan.

***

Di kediaman Nenek Rukayah, Rima dan Resa sedang mendiskusikan kepergiannya esok pagi. Rima sudah bertekad untuk bekerja lagi.

"Res, besok kakak antar kamu pulang ke rumah bapak. Setelahnya, baru kakak berangkat ke Bandung. Kamu baik-baik ya di sana. Jaga adik-adik kita," kata Rima sambil mengelus kepala Resa yang sedang bersandar di sampingnya.

"Iya, teh, insya Allah," jawab Resa.

"Kamu yakin mau kerja lagi, Rim?" tanya Nenek nya menghampiri kedua kakak beradik itu.

"Iya, Nek, biar cepat punya rumah sendiri," jawab Rima sambil melirik paman yang sempat menyinggungnya.

"Ya udah, kita berangkat, Nek. Assalamu'alaikum...." ucapnya mereka serempak.

"Iya, nak, wa'alaikumsalam... Hati-hati di jalan. Semoga selamat sampai tujuan," ujarnya.

Pukul 11.00 mereka pun tiba di Kota Intan. Hingga esok paginya, Rima dan suami berpamitan pada bapaknya untuk berangkat lagi ke Kota Bandung.

Setelah menjelang sore hari,ke lima gadis remaja itu berangkat ke MDT bersama.

"Teh, sekarang jadwal pengajian gabungan, di Pesantren Al-Kamal. Udah siap belum?" tanya Tina.

"Iya, semalam teteh d kasih tahu. Udah belajar juga, sama Bu Susi," jawab Resa pada adiknya.

"Iya, syukur deh kalau gitu," ucap Tina.

Sesampainya di Pesantren Al-Kamal, mereka masuk masjid. Sesuai arahan pendamping mereka, setelah pengajian usai, para santri dan santriwati berpamitan untuk pulang. Kebetulan pesantren tak begitu jauh dari kediaman para santri tersebut. Jadi mereka berpisah, pulang masing-masing.

Saat menuju gerbang keluar, Resa dan Tina celingukan, mencari teman-temannya yang lain, tetapi mereka sudah tidak ada. Hanya ada beberapa santri yang sedang berbincang, tak jauh dari tempat Resa dan Tina berdiri.

"Ayo, Tin, cepat! Kita sudah tertinggal yang lain," kata Resa sambil menyeret Tina pelan.

Sepasang mata memperhatikan kepergian Resa dan Tina barusan. Entah siapa gerangan, Resa hanya mempercepat jalannya, ia tak perduli dengan tatapan salah satu santri tersebut.

Pada siang hari, di sela kegiatan rutinnya, Resa menganyam bulu mata palsu. HP-nya berdering tanda pesan masuk.

(Assalamualaikum... Ini sama Resa, yah?)

(Waalaikumsalam... Siapa, yah?)

(Saya Afif, teman Jack.)

(Oh... Ko bisa tahu nomor HP saya?)

(Emmm... Ini dikasih sama Jack, maaf karena sudah lancang meminta nomor HP kamu tanpa bertanya dahulu.)

(Oh... Iya, a, Afif, gak apa-apa.)

(Bagaimana kabarnya? Kata Jack kamu sudah pulang ke kota, yah?)

(Alhamdulillah, kabar baik. Iya, a, Afif, Resa udah pulang.)

Balasnya lagi.

(Sofi titip salam sama kamu. Kamu masih ingat sama teman masa kecil mu, kan?)

(Waalaikumsalam... Iya, a, saya ingat.)

Balas Resa sambil bertanya-tanya, ngapain ni orang, tiba-tiba menghubunginya, kenal dekat juga nggak pikirnya.

Setelah menunggu beberapa saat, pesan itu tak ada lagi balasan. Resa menyimpan HP-nya dan melanjutkan kegiatannya. Sebentar lagi waktu ashar tiba, pekerjaannya harus segera diselesaikan.

Tepat pukul 05.00,ke lima gadis remaja itu sedang berkumpul di halaman rumahnya. Mereka sedang membantu nenek Nur, memasukan jagung hasil panennya dari kebun.

Tiba-tiba, ada seorang pemuda yang datang, menghampiri, dan mengucapkan salam.

"Assalamualaikum..." ucapnya.

"Waalaikumsalam," jawab Tina dengan mata berbinar. Sedangkan Resa, hanya acuh tak menanggapi kedatangan pria tersebut.

"Ehem..." Pemuda itu berdehem sambil melirik pada Resa.

"Nama kamu siapa?" tanyanya, namun yang ditanya masih diam membisu.

"Dia?" tunjuk Wati pada Resa, lalu memberi tahu "namanya Resa."

Pria itu pun hanya mengangguk. Pandangannya tak terlepas dari Resa.

"Neng, kalo ditanya itu dijawab loh," ucapnya, kemudian, dia memperkenalkan dirinya tanpa diminta.

"Kenalin, nama saya Hasan, saya santri dari Ponpes Al-Kamal. Kebetulan, saya teman dekatnya Aceng," ucap Hasan.

gadis remaja itu hanya mendelik, tak menghiraukan ucapan pemuda yang berdiri tak jauh dari tempat duduknya. Sedangkan Tina, terlihat menundukkan wajahnya. Padahal biasanya, dia yang selalu rame, kalau udah ketemu Hasan dan yang lainnya hanya mesem-mesem mendengarkan ucapan pria tersebut.

"Aduh, ceng, jutek ternyata," tanya Hasan sambil tertawa kecil pada Aceng yang entah dari kapan temannya itu sudah berdiri di belakang Hasan.

"Neng cantik juga sholehah. Calon makmumnya akang, boleh minta nomor HP-nya?" tanya Hasan sambil mengeluarkan HP dalam sakunya.

Deg... Tina mendongak menatap pada pria di depannya, hatinya bagai di tusuk duri. Saat orang yang di kagumi nya, malah menyukai kakaknya sendiri.

Namun, alih-alih memberikan nomor HP, Resa malah lari kocar-kacir ke dalam rumah. Dia merasa risih dengan sikap pria yang dengan berani mendatangi dirinya langsung, ke rumahnya pula.

Sedangkan di luar, yang semangat menyambut kedatangan nya itu, justru malah Wati,dia, memberikan nomor sendiri. Sedangkan Tina, hanya mengangguk dan tersenyum pada Hasan.

"Ini nomor nya, kang," kata Wati sambil menyebutkan nomor HP miliknya.

"Ya udah, gak papa, nanti. Kalau udah diizinin, tolong kirim nomor HP Resa, yah," ucap Hasan sambil memasukkan ponselnya ke dalam saku, kemudian berpamitan.

1
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
🥺🥺🥺🥺🥺🥺🥺
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
resa harus berani menentukan sikap. kalau gak, orang gak bakal tau
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
sesama kang random dilarang baper.. 🤣🤣
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
bos baik, karyawan betah
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
tina pernah pacaran sama nathan? nathan sengaja buat dekati resa kayaknya. ah, ganteng tapi cemen
Yuningsih: ok dah,tak hempas jauh jauh🤭
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸: hempas langsung ke laut biar hanyut.. 🤭🤭
total 3 replies
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
wati gak ada kapoknya. langsung nikahkan sajalah
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
semua iba melihat mereka, tapi belum tentu perduli. 😔
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸: kasihan ya
Yuningsih: betul 👍
total 2 replies
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
semangat. selalu ikhlas & bersyukur.. andai resa seceria tina
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸: betul itu kak
Yuningsih: iya Ka,tapi begitulah nyatanya, setiap orang punya karakteristik sendiri" 🤭
total 2 replies
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
memang resa masih terlalu muda. wajar labil. kasian juga
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
ika tantrum gak jelas
Yuningsih: hihihi 🤭
total 1 replies
Taurus girls
bisa aja gombalnya
Yuningsih: hihihi 🤭
total 1 replies
Taurus girls
jodoh memang kadang seperti itu Res.
Yuningsih
🤭 kakanya menyimak dengan baik sampai tahu siapa aja karakter dalam cerita ini, terimakasih karena sudah memberikan support terbaiknya dengan selalu meninggalkan jejak di komentar dan like nya.cerita ini berlanjut di novel kedua yang berjudul TAKDIR PERNIKAHAN kalau berkenan, nanti mampir juga ya,sekali lagi terimakasih banyak untuk dukungan nya 🥰
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
rizky, hasan, hari, bobi, siapa lagi ya penggemar resa? 😁
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
sampai punya akun bersama? 🥺🥺🥺
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
resa sudah tau hari duda? masih nerima? ya sudahlah..
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
setidaknya resa bisa tertawa & lupa bebannya.
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
bijaknya rizky. 😊👍😔
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
salah memillih sepertinya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!