NovelToon NovelToon
Benih Titipan Adik Ipar

Benih Titipan Adik Ipar

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cinta Terlarang
Popularitas:177k
Nilai: 5
Nama Author: bundew

"Apa yang kita lakukan ini adalah sebuah kesalahan dan aku sangat menyesal sudah menghianati Abram, suamiku. Jadi setelah hari ini jangan pernah mengungkitnya lagi,karena kamu bukan lagi kekasihku seperti 5 tahun lalu, tapi statusmu sekarang adalah adik ipar ku, Arga."

" Bagaimana kalau kamu hamil? Aku pastikan itu adalah darah dagingku. Apakah status kita tetap akan masih sama hanya sebatas ipar?"

Arga Anderson mantan kekasih yang 5 tahun lalu meninggalkannya, tiba tiba kembali dalam status sebagai adik iparnya dan tanpa sengaja masuk kedalam kehidupan pernikahan Anisa, karena keteledorannya. Sampai membuat mereka berdua tidak sengaja menghabiskan malam panas bersama, yang membuat Anisa ternyata hamil.

Tapi apakah benar bayi yang ada didalam kandungannya adalah anak Arga seperti yang dikatakan pria itu. Atau anak Abram, suaminya.
Hidup Anisa yang semula damai berubah menjadi rumit dan pelik.
Apalagi setelah satu persatu rahasia dari Abram, Arga dan keluarga mereka terungkap.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bundew, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

8. Arga Yang Keras Kepala.

Gila, pria ini pasti sudah gila. Itu yang ada dipikiran Anisa saat mendengar apa yang dikatakan Arga.

Bagaimana bisa pria itu punya pikiran aneh untuk memaksa dirinya, supaya mau bersama dia.

Anisa berpikir dia harus menghentikan pria ini sekarang juga, sebelum Arga benar benar melakukan ancamannya barusan.

Sudah cukup dirinya merasa sakit hati dan tersiksa, karena pria itu meninggalkannya. Jadi sekarang setelah mereka bertemu lagi,dia tidak berniat mengulang masalalu mereka. Apalagi status nya sekarang adalah istri dari Abram, kakak pria tersebut.

" Hentikan Arga, jangan bicara aneh aneh.Hubungan kita sudah berakhir 5 tahun lalu sejak kamu pergi begitu saja meninggal aku dan apa yang terjadi malam itu adalah sebuah kesalahan. Itu kesalahan,aku sekarang sudah menikah dengan Abram kakakmu jadi, lupakan semuanya yang pernah terjadi diantara kita. Aku tidak ingin membuat hidup kita berdua menjadi rumit, hanya karena na*su sesaat saja."

Arga tersenyum sinis mendengar apa yang dikatakan Anisa" Kesalahan dan melupakan? Apa bisa semudah itu? Jangan mengatakan sesuatu yang percuma Nis. Karena seperti yang kubilang hari itu sebelum kamu pergi dari hotel, aku tidak menggunakan pengaman saat melakukannya, jadi....

" Itu tidak mungkin!" Anisa langsung memotong dengan suara cukup keras.

" Benarkah? Bagaimana kalau iya. Apa yang akan kamu lakukan? Apa kamu akan bilang kalau itu anak Abram, suami yang kamu agungkan itu," Lagi lagi Arga bicara dengan sinis, membuat Anisa semakin marah dengan sikap sesuka hati dan keyakinan yang ditunjukan oleh pria itu sekarang.

" Kalau benar aku hamil, itu pasti anak kami Arga, bukan anakmu!" Anisa memberi ketegasan dengan berharap kalau dia tidak akan hamil karena percintaan panas mereka beberapa malam lalu.

 Meski setelah pulang dari hotel dia sudah meminum kontrasepsi darurat yang dibelinya dalam perjalanan pulang kerumah, tapi mendengar apa yang dikatakan Arga sekarang Anisa tetap merasa cemas.

Apalagi setelah dia bercinta dengan Arga saat itu sampai sekarang dirinya belum sekalipun berhubungan dengan Abram, karena perselisihan mereka akibat niat Abram yang akan pergi lagi ke Bandung besok.

Sekarang memang belum genap seminggu sejak mereka tidur berdua tapi, setiap kali ingat kalau saat mereka bercinta Arga tidak menggunakan pengaman dan menumpahkan cairan miliknya didalam dirinya.

Anisa tetap terus merasa was was, takut apa yang dikatakan Arga benar benar menjadi kenyataan.

Kalau itu terjadi,Anisa bahkan tidak tau bagaimana nanti mengatakannya pada Abram atau mertuanya.

Saat memikirkan kemungkinan itu Anisa benar benar meras sakit kepala,dia seolah sekarang sedang berada didalam lingkaran setan yang dibuatnya sendiri hanya karena rasa cemburu yang tidak beralasan pada Abram, karena tidak sengaja mendengar pembicaraan Abram dengan seorang perempuan.

Anisa merasa sangat bodoh dan naif,sebagai seorang perempuan, juga istri.

Bagaimana bisa sesuatu yang belum pasti kebenarannya dia percaya, sampai membuat otaknya tidak bisa berpikir jernih dan akhirnya terjebak dalam bujuk rayu iblis, Arga.

Lagi lagi Arga tersenyum sinis, mendengar ketegasan yang diucapkan Anisa, wajah tampannya jelas jelas menunjukan rasa tidak percaya, membuat Anisa merasa heran dengan keyakinan yang dimiliki oleh pria itu.

" Entahlah, aku tidak percaya, Nis dan aku tetap yakin, kalau..."

" Kalau kamu sangat ingin seorang anak, cari saja perempuan yang mau mengandung bayimu, sana. Jangan terus mengganggu hidupku yang sudah nyaman sekarang, Arga!" Anisa membentak Arga cukup keras, lalu mendorong tubuh pria itu supaya menyingkir dari hadapannya sebelum berjalan menjauh meninggalkan pria tersebut tanpa menoleh lagi kebelakang.

Anisa tidak perduli bagaimana reaksi Arga setelah mendengar apa yang baru saja dikatakannya. Karena dia merasa hanya dengan mengatakan kata kata sekasar itu barulah dia bisa lepas dari Arga malam ini.

Dan benar saja ternyata Arga memang tidak lagi mengikuti dia seperti sebelum sebelumnya, membuat Anisa bergegas pergi untuk mencari Abram, suaminya.

Ingin mengajak pria itu pergi dari acara ini yang sudah membuat dirinya sangat tersiksa karena keberadaan Arga disana.

Sambil mengedarkan pandangannya mencari keberadaan Abram, dalam hati Anisa terus saja mengumpat dan menyumpah pada Arga karena sangat kesal.

Sampai membuat dia hampir bertabrakan dengan Abram, yang ternyata juga sedang berjalan kearahnya.

" Mas Abram!" Anisa terkejut karena Abram sudah ada tepat didepannya.

" Nis,ternyata kamu disini? Aku mencariku dari tadi. Ingin mengajakmu untuk pulang sekarang." Abram meraih tangan Anisa mengajaknya pergi dari sana yang diikuti Dnegan patuh oleh perempuan tersebut karena ternyata dia tidak perlu repot repot memaksa Abram,suaminya itu sudah mengajaknya pergi lebih dulu.

" Apa pembicaraannya dengan orang yang tadi Mas maksud sudah selesai?" Anisa bertanya, sambil mereka berdua melangkah keluar, dari bangunan gedung yang menjadi tempat acara pesta pertunangan Amelia dan calon suaminya tersebut.

" Kita harus pulang sekarang,karena besok pagi aku akan pergi ke Bandung, Nis. Untuk urusan disini ada asisten ku yang mengurus nya."

Anisa yang sempat merasa senang, karena Abram mengajaknya pulang cepat seperti keinginannya, merasa kecewa lagi setelah mendengar alasan kenapa pria itu mengajaknya pulang.

Tapi kali ini alih alih mengatakan apa yang dirasakannya, Anisa memilih untuk diam selama berjalan menuju mobil milik mereka

Dia terlalu lelah sekarang, kalau harus kembali berdebat dengan Abram, seluruh tenaganya sudah habis digunakan untuk melawan Arga tadi sebelum bertemu suaminya.

 Jadi Anisa pikir berdiam seperti ini, adalah jalan terbaik untuknya, setelah sejak kemarin sampai tadi terus saja mengalami hal hal berat akibat Abram, juga Arga.

Yang diinginkannya sekarang, hanyalah agar cepat pulang dan tidak ingin lagi perduli dengan rencana kepergian Abram besok ke Bandung karena mendebat masalah tersebut dengan pria itu juga tidak berakhir seperti yang diinginkannya. Jadi dia memutuskan tidak akan membahas hal tersebut lagi selanjutnya.

Mereka berdua sudah tiba diarea parkir dimana mobil mereka terparkir. Anisa sudah meminta Abram untuk membuka pintu mobil karena dia ingin masuk, agar bisa menyandarkan kepalanya yang terasa pusing ke jok mobil.

Tapi belum sempat dia mengucapkannya tiba tiba sebuah suara yang tidak ingin didengarnya lagi menyapa suaminya.

" Abram." Abram langsung menoleh ke sosok yang menyapanya.

" Arga, kau juga datang kesini?" Abram bertanya, dengan menatap kearah Arga yang berdiri disamping mobil yang ada disebelah kanan mobil miliknya.

" Ya, Amelia adalah teman kuliah satu angkatan denganku dan Tio, calon suaminya. Dia temanku selama di Amerika." Arga memberikan penjelasan secara rinci tentang hubungannya dengan pasangan yang mengadakan pesta tersebut.

" OOO,begitu?Lalu apa kau berniat tinggal lama disini?" Abram kembali bertanya, sementara Anisa hanya diam berdiri disamping suaminya, dengan pura pura tidak melihat kearah Arga, meski sadar kalau pria itu sedang menatap kearahnya.

1
Yanti Atthar
kenapa gak lanjut
Tety Nurhayati Azis
lanjut thor
Murdiyanti Dian
😭😭😭😭😭
Murdiyanti Dian
senang dengan sikap tegasmu Anisa,aku dukung
Susana Sari Sari
kok belum ljut lagi ...??
roman picisan: ini bakal lanjut gak ya?
total 1 replies
Masniah Imas
semangat jangan lupa up nya...
Yuni
bagus cerita nya menarik
Rara Nospan
knp lama sekali updatenya
Venny Fibrianti
niat gak sih buat cerita kenapa up ny lama banget
Umisah Asther
enak banget mertua mu ngomong kek gitu kl di balik km jd Anisa pasti tau rasanya jd perempuan kok gk bisa merasakan kesakitan perempuan lain yg di hianiti miris banget keluarga Anderson... jngan mau NIS pisah aja pergi jauh
Reni Anjarwani
doubel up thor
Rostina Lamba
Annisa hayooo kamu tegassss.. mertuamu baik padamu? justru merekalah yg licik.. ayo donk Thor ishhh sy jd gregetan nih😬😬🤭
🌿×ìąօണҽì հąղҽҽղ🦋🕊🤍🐬
bagus anisa, km hrs tgas... jgn brharap dgn laki2 gak tau diri ky Abram... bikin Abram nysel Thor, buat anisa prgi & bucin ma arga ka Thor... /Scream//Scream//Scream/
Ida Blado
si prempuan sok jgo
Selin Tari
jangan sampai bram tau kalau Anisa hamil , duch Arga cepet donk bertindak 💪💪💪
Eva Karmita
gemeeeeeessh banget dah 🥰🥰
Jenifer Atzuzi
maaf thoorr.....bandung sama jakarta itu bisa naik pesawat iya 😔 kok saya bingung besti 😔
Nahyatul Ula
lanjut
Dewi Suntana
pas ke hotel liay si Naura Lagi sama cowok ya thor lg caeum2 .
s abraham ngamuk . trus mu minggat ka rmh di tengah perjalanan kecelakaan .dah tuh rudal berengsek
da. untuk arga ama anisa semoga di bersatukan
icha haunter 32
up lagi dong thor jangan lama lama
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!