Aprita Narumi Pramaisyuri adalah gadis tunggal yang hidupnya sebatang kara semenjak ayah satu-satunya meninggal karena sebuah ledakan. sementara ibunya meninggalkan dia sejak ia lahir demi laki-laki lain.
kini dia hidup bersama paman dari keluarga ayahnya.
Pamannya sendiri sudah dianggap seperti ayah sendiri, namun siapa sangka justru pamannyalah yang tau semua penyebab kehidupannya hancur, termasuk kematian ayahnya. namun dia rahasiakan semuanya demi kebaikan Aprita,
hingga waktu dan usia Aprita sudah cukup untuk menerima semua kenyataan itu.
dalam perjalanan hidupnya mencari jati diri dan penyebab kematian ayahnya, Aprita bertemu dengan sosok Reyn. laki-laki yang secara kebetulan selalu menolongnya disaat dia menghadapi kesulitan. kehadiran Reyn membuat warna baru di hidup Aprita, hingga Aprita berhasil menemukan sosok penyebab kematian ayahnya.
siapakah sosok itu sebenarnya? dan bagaimana kisah cinta Aprita dengan Reyn ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Willsky, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bayaran Atas Perbuatannya
Aprita tertidur pulas seletah melakukan adegan panas dengan Reyn.
setelah memakai pakaiannya,
Reyn keluar apartemen karena ada urusan tertentu. Meskipun perutnya masih terasa sakit namun dia tetap memaksakan diri untuk pergi ke suatu tempat.
Reyn mengendarai mobilnya dengan kencang meninggalkan apartemen itu dan Aprita sendirian. Semakin jauh dia meninggalkan tempat dan kota itu. Hingga 2 jam lamanya perjalanan Reyn sampai di tempat tujuan. yaitu kediaman Bos besar, atau biasa di sapa Pak Marko. Reyn langsung masuk ke kediaman yang besar dan megah itu.
Dia berjalan menuju ke salah satu kamar yang besar dan luas.
Tok tok ... Reyn mengetuk pintu. Beberapa saat seorang pelayan dari dalam kamar membukakan pintu dan mempersilahkan Reyn masuk ke kamar itu. Ditutupnya pintu kamar dan pelayanpun meninggalkan Reyn sendirian didalam kamar.
Ada seorang Laki-laki paruh baya, wajahnya sedikit keriput sedang terbaring lemah di atas kasur. Reyn berjalan mendekati laki-laki yang terbaring lemah itu.
" Reyn ... kau kah itu?" tanya laki-laki paruh baya itu dengan suara serak dan terdengar lemah.
" Iya ayah." jawab Reyn.
Reyn kemudian duduk disamping ranjang dan menatap dalam laki-laki yang disapa ayah itu. Ternyata dia adalah ayah Reyn, yang bernama Marko.
" Ada apa nak?" tanya Ayah Marko.
" Aku sudah menemukan orang yang ayah cari." jawab Reyn.
Ayah Marko tersenyum.
" Baguslah." jawab Ayah Marko.
" Tapi ... Aku membuat kesalahan, yang cukup fatal." ucap Reyn sedikit ragu.
" Kesalahan apa nak?" jawab Ayah Marko lirih.
" Apa ayah tidak akan marah jika aku menceritakan kesalahanku?" ucap Reyn meminta.
" hm ... Tidak akan." Jawab Ayah Marko.
Reyn ingin menceritakan sesuatu kepada ayahnya itu, namun dia sedikit ragu-ragu. Reyn terdiam sejenak, dan berpikir apakah ini adalah waktu yang tepat untuk menceritakan hal itu kepada ayahnya. Setelah bergeming beberapa saat akhirnya Reynpun memutuskan untuk menceritakannya.
" Aku jatuh cinta ayah." ucap Reyn lirih.
Ayahnya sempat terkejut namun dia malah tersenyum.
" Jatuh cinta lagi kepada Selly? " jawab Ayah Marko sekaligus bertanya.
" Bukan, tapi ... kepada wanita itu, wanita yang ayah cari." jawab Reyn sambil menundukkan kepalanya karena merasa malu.
Kali ini Ayah Marko benar-benar terkejut, matanya terbelalak dan menatap tajam ke arah Reyn. Reyn tidak sanggup membalas menatap ke wajah ayahnya yang sedang terbaring lemah itu.
" ha ha ha ... Itu yang kau sebut kesalahan? Reyn, memang sudah saatnya kau membuka hati pada wanita lain, usia mu juga sudah 29 tahun. Itu bukan sebuah kesalahan." ucap Ayah Marko sambil tertawa kecil.
Rupanya Ayah Marko justru tidak memarahinya.
" Iya Reyn tahu. Tapi bukan itu saja ayah. " ucap Reyn lagi dengan raut wajah cemas.
" Lalu apalagi nak?" tanya Ayah Marko.
Reyn sempat terdiam sejenak, bibirnya enggan berbicara. Lidahnya terasa berat untuk mengucapkan sepatah kata.
" Aku ... Aku sudah menidurinya." jawab Reyn.
Reyn menghela nafasnya, begitu juga Ayahnya. Ayah Marko begitu terkejut mendengar pengakuan anaknya itu bahwa ia telah meniduri seorang gadis yang selama ini dia cari.
" Bukankah ayah memberimu misi untuk mencari gadis itu dan melindunginya?" kata Ayah Marko dengan tatapan marah ke Reyn.
Reyn hanya terdiam dan mengangguk.
" Tapi kau malah jatuh cinta dan menidurinya." tambahnya lagi.
" Maaf ayah, jika ayah merasa kecewa ayah bisa memberi hukuman, aku siap menerimanya." kata Reyn.
" Baiklah, karena kau sudah membuat kesalahan dan lupa akan tujuan utama mu, kau harus membayar apa yang sudah kau perbuat kepada gadis itu." ucap Ayah Marko.
" Baik ayah, bagaimana caranya aku membayar kesalahan itu?" tanya Reyn.
" Kau harus menikahinya!" jawab Ayah Marko dengan tulus.
Reyn terkejut dengan jawaban sang ayah.
" Apa? Menikahinya? Tapi bagaimana kalau dia tidak mau menikah dengan ku?" sela Reyn.
" Paksa dia, buatlah supaya dia juga jatuh cinta padamu nak. Dengan begitu kau akan lebih mudah untuk menjalankan misimu untuk melindunginya." jawab Ayah Marko.
" Ayah sudah merestuimu nak. Ayah juga tidak punya banyak waktu, ayah ingin melihat putra satu-satunya ayah hidup bahagia bersama pasangannya." tambah Ayah Marko.
Seketikan raut wajah Reyn menampakkan kesedihan.
" Tapi ayah, bagaimana jika dia tahu kalau sebenarnya orang yang membunuh ayahnya adalah ... kita ?!" tanya Reyn dengan raut wajah gelisah.
" Jika suatu saat dia mengetahui kebenaran itu, ceritakan yang sebenarnya pada dia, sampaikan maaf ayah kepadanya jika ayah sudah tidak ada lagi di dunia ini. Dan kau ... Kau harus siap menerima konsekuensinya jika dia akan sedih dan kecewa. Itu adalah bayaran atas perbuatan kita." jawab Ayah Marko.
Reyn merasa sedih mendengar ucapan ayahnya. Dia tahu dia sudah melakukan hal yang seharusnya tidak dia lakukan. Karena dia sudah mengetahui bagaimana kehidupan wanita itu yang sudah dihancurkan oleh keluarga dia.
" Ayah, Reyn yakin ayah akan hidup lebih lama." ucap Reyn sembari memegang telapak tangan ayahnya itu.
Ayahnya sudah lama sakit-sakitan, karena usianya juga sudah tidak muda lagi. Badannya yang kurus dan rambutnya sudah rontok.
Padahal dulunya, Ayah Marko adalah pemimpin Anggota mafia paling kejam dan sarkas. Namun sejak istrinya meninggal dunia karena ulahnya sendiri dia tiba-tiba berubah menjadi sosok yang lebih baik. Kekejamannya luntur bersamaan dengan rasa bersalahnya. Sejak saat itu Reyn dilatih untuk menjadi pendamping dan nantinya akan menjadi penerusnya. Hingga saat ini Reyn sudah menjadi Bos Mafia selama kurang lebih 7 tahun, lebih tepatnya saat ayahnya sakit parah dia langsung ditunjuk untuk menggantikan posisi ayahnya.
Selama masa kepemimpinannya, semua tugas dan misi dilaksanakan sesuai perintah sang Ayah. Tidak pernah ada satupun kegagalan selama masa kepemimpinannya. Itulah mengapa saat ini Reyn dijuluki Bos Mafia Muda yang cerdas. Selain keberaniannya dalam menghadapi musuh-musuhnya, dia juga memiliki wajah yang tampan dan rupawan. Yang mana jika wanita melihatnya pasti langsung jatuh cinta. Tidak terkecuali Selly, mantan pacarnya.
Setelah sudah cukup perbincangannya dengan sang Ayah, Reynpun berpamitan dan kembali meninggalkan kediaman Ayahnya itu lalu menuju ke apartemen dimana dia meninggalkan seorang wanita sendirian disana.
Setelah sampai di apartemen, Reyn membawakan beberapa makanan, minuman dan snack. Ketika dia membuka pintu dan memasuki apartemennya, dia disambut dengan tamparan keras oleh tangan seorang wanita yang sedari tadi sudah berdiri menunggu didalam apartemen.
PLAKKK !!!
Suara tamparan keras di salah satu pipi Reyn.
" Aaakhh.." ucap Reyn yang merasa kesakitan.
Dia bingung dengan apa yang dilakukan wanita itu padanya. Reyn menatap tajam wanita itu namun wanita itu menatapnya lebih tajam lagi seperti ingin menerkamnya.
" Apa maksudmu menampar saya?" tanya Reyn marah.
" Apa maksudmu katamu? Seharusnya saya yang bertanya seperti itu pada anda? Apa maksud anda? Apa yang sudah anda lakukan pada saya? apa belum cukup anda meniduri saya tadi malam. Hah ? Kenapa anda berani-beraninya menyentuh saya lagi dan bahkan ... anda merenggut ... Kehormatan ... s saya ... anda benar-benar brengsek ..." ucap Aprita.
