Novel author ke empat launching 😘( cerita ini hasil karangan othor sendiri ya ). Silahkan mampir kak, jika tidak suka di skip aja ya, jangan kasih rating jelek. Ntar othor ngambek loh 😁.
Jeffander Smith lelaki dewasa dengan status duda kaya raya, tengah jatuh cinta pada gadis belia bernama Queensha Claire. Gadis cantik dan sedikit bar-bar itu telah membuatnya jatuh cinta pada pandangan pertama. Namun sayang, cinta jeffander bertepuk sebelah tangan. Lalu bagaimana usaha duda tampan itu untuk mendapatkan cinta sang gadis pujaan hatinya. Kepoin yuk kakak-kakak cantik dan ganteng. jangan lupa tinggalkan dukungan agar othor semangat up datenya. Terima kasih.
Happy reading 😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda Wia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 8
Dua minggu telah berlalu begitu cepat. Hari-hari yang Queen lalui kian hari kian semakin berat. Jeff selalu saja membuat emosi Queen Meluap-luap. Seperti semalam, Jeff menyuruh Queen untuk merapikan kamar tidurnya yang sebelumnya sudah jeff buat berantakan. Padahal pagi harinya Queen sudah merapikan tempat tidur itu. Jeff sengaja melakukan semua itu hanya agar bisa berlama-lama berduaan di dalam kamar sambil menatap wajah cantik Queen sepuasnya. Tentu saja hal itu membuat Queen mengomel sepanjang melakukan tugasnya. Namun sepertinya telinga Jeff sudah kebal dengan omelan Queen, wkwkwkwk.
..........
Sore hari di perusahaan Vanders Group.
Queen yang sudah menyelesaikan semua tugas yang di berikan dari Jeff segera beranjak dari duduknya. Ia berniat segera pulang untuk bersiap-siap keluar bersama emma dan olivia. Meja kerja Queen yang berada di samping meja kerja Helena juga sudah tampak rapi dan bersih.
" Kak Helen, aku pulang dulu ya ", pamit Queen yang sudah mulai akrab dengan sekretaris cantik itu. Helena adalah sosok wanita keibuan dan juga ramah. Wanita berusia dua puluh sembilan tahun itu sudah menikah dan memiliki satu orang putri berusia empat tahun. Jadi tidak heran jika Queen dengan mudah akrab dengan Helena.
" Apa kau sudah pamit pada pak Jeff? Siapa tahu dia masih membutuhkanmu Queen. Kau kan asisten khusus pribadi pak Jeffander ", goda Helena sambil mengulum senyumnya.
" Aku ini lebih seperti pelayan kak, bukan asisten pribadi ", keluh queen sedikit kesal. Dengan terpaksa ia pun berjalan menuju ruangan Jeffander.
Helena hanya bisa geleng-geleng kepala melihat kekesalan Queen. Baru kali ini ia melihat wanita yang tidak menyukai atasannya itu. Padahal, selama ia bekerja bersama atasannya, banyak sekali wanita dari kalangan menengah ke atas yang dengan tidak tahu malu mendekati atasannya itu. Namun Queen sangat berbeda, gadis cantik itu jika bersama atasannya selalu terlihat kesal dan waspada. Sama sekali tidak ada rasa ketertarikan sama sekali. Bahkan keduanya jika bersama lebih mirip Tom and Jerry, selalu saja bertengkar.
TOK TOK TOK
" Masuk ",
CEKLEK
Queen membuka pintu itu dengan pelan dan melongok kan sedikit kepalanya untuk melihat situasi di dalam. Manik matanya yang bulat dapat melihat Jeff yang tengah sibuk memeriksa berkas penting bersama sang asisten senior yaitu Mark. Melihat hal itu, sontak Queen berjalan pelan dan berhenti sedikit menjauh dari meja kerja Jeff.
" Ehem, tuan Jeff, apakah anda masih membutuhkan bantuan saya? jika tidak, saya akan pulang lebih dulu. Karena saya ada janji bertemu dengan teman-teman saya ", ucap Queen pelan. Jeff yang mendengar queen ingin bertemu teman-temannya langsung mendongak dengan raut penasaran.
" Bertemu dengan teman? ",
" Iya tuan "
" Teman laki-laki atau perempuan ? ", tanya Jeff sambil memicingkan matanya ke arah Queen. Sedang Queen yang mendengar pertanyaan Jeffander tampak mendengus kesal. Tuannya itu terlalu ikut campur dengan masalah pribadinya.
" Perempuan tuan, sahabat saya Emma dan olivia ",
" Baiklah, kau boleh pergi. Tapi ingat, jam delapan malam kau harus sudah berada di mansion ",
Queen yang mendapatkan ijin dari Jeff langsung tersenyum lebar. Meski Jeff hanya memberinya waktu sebentar, setidaknya itu sudah cukup untuk mengobati rasa rindunya untuk bisa jalan-jalan dengan kedua sahabatnya. Sebab seminggu belakangan ini, ketiganya hanya bisa bertemu saat di kampus saja.
" Terima kasih tuan, saya berjanji akan pulang tepat waktu ",
" Hem ", jawab Jeff sambil kembali menekuri berkas di tangannya. Sedangkan Queen, ia segera keluar dari ruangan Jeff dengan langkah riang.
" Emma, oliv, i'm coming ",
🌾🌾🌾🌾🌾🌾
Dan di sinilah ketiganya sekarang. di sebuah pusat perbelanjaan terbesar di kota itu. Mereka sibuk berkeliling mencari baju kerja dan sepatu kerja untuk queen. Emma dan olivia juga ikut membeli beberapa baju untuk kuliah.
" Queen kakiku pegal sekali ", keluh oliv sambil membungkuk memijat lututnya. Bagaimana tidak pegal, ketiganya sudah mengitari mall tersebut lebih dari satu jam.
" . Benar Queen, perutku juga sudah keroncongan ", tambah Emma.
" Baiklah, kalau begitu kita makan dulu, setelah itu baru pulang ", usul queen yang langsung di angguki Emma dan oliv. " Bagaimana kalau kita makan di cafe itu saja ", tunjuk queen pada cafe yang tidak terlalu ramai di depan mereka. Emma dan olivia kembali menganggukkan kepalanya.
Kemudian ketiganya pun berjalan menuju cafe tersebut. Queen memilih meja yang dekat dengan sekat kaca di dekat pintu masuk. Setelah memesan dan menunggu beberapa lama, makanan mereka pun datang. Emma dan Olivia yang sudah kelaparan segera menyantapnya.
" Pelan-pelan olive, tidak ada yang mau merebut makananmu ", goda Queen pada sahabatnya.
" Aku lapar sekali Queen. Tadi siang aku kan tidak makan ", jawab olive dengan mulut penuh makanan.
" Kenapa tidak makan? ", tanya queen heran.
" Karena aku sedang diet, kan aku ingin langsing sepertimu ", cerocos olive sambil terus mengunyah. Detik berikutnya, mata gadis bertubuh berisi itu tampak mendelik dan langsung menghentikan makannya.
" Astaga aku lupa, aku kan sedang diet ", gumam olive seraya menatap kedua sahabatnya bergantian. Lalu kembali menunduk meratapi makanannya yang tinggal setengah. Queen dan Emma tampak saling pandang dan berusaha menahan tawa.
" kalau kau diet, lalu siapa yang menghabiskan makananmu? sayang kan jika tidak di habiskan. Apalagi menu yang kau pesan itu enak-enak semua olive ", goda Emma sambil mengulum senyumnya. Mendengar hal itu olivia tampak berpikir sejenak.
" Kalau begitu aku batalkan saja diet ku hari ini. Sayang sekali jika makanan seenak ini di buang. Besuk saja aku lanjutkan dietnya ", kata olivia sambil kembali menyendokkan makanan ke mulutnya. Sungguh tawa Emma dan Queen nyaris pecah saat mendengar ucapan polos sahabatnya itu.
Setelah menghabiskan makanannya, Queen mengalihkan pandangannya ke arah kaca yang dapat menampilkan pemandangan orang-orang yang berlalu lalang. Namun tiba-tiba manik mata queen menangkap sosok laki-laki tampan yang tengah berjalan sambil menggandeng tangan seorang gadis cantik.
" Rex ", gumam Queen yang membuat Emma ikut menoleh.
Ya lelaki itu adalah Rexton Lee. Ia terlihat baru saja keluar dari gedung bioskop bersama chelsea. Wajah queen yang tadinya cerah, kini mulai berubah mendung. Apalagi saat melihat Rex mencium kening Chelsea dengan sayang di tempat umum.
" Girl, sebaiknya kita segera pulang. Aku tidak mau terlambat pulang ke mension duda tua itu, bisa-bisa ia akan menghukumku lagi ", ucap Queen sambil menghabiskan sisa minumannya. Emma dan olivia yang mengerti dengan apa yang di rasakan queen segera mengangguk setuju. Akhirnya ketiganya pun pulang dengan mengendarai mobil masing-masing.
Tiga puluh menit kemudian, queen pun sudah tiba di mansion Jeffander. Saat melihat jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya, queen tampak terkejut karena jam saat ini sudah menunjukkan pukul delapan lewat lima belas menit.
" Oh ya ampun, aku terlambat. Semoga duda tua itu sudah tidur, atau lebih bagus lagi kalau belum pulang ", gumam queen sambil mengendap-ngendap naik ke lantai atas. Saat tiba di depan pintu kamarnya, Queen menghembuskan napas lega karena tidak berpapasan dengan duda tua itu. Namun sayang, pada saat queen hendak membuka pintu kamarnya, justru Jeffander terlihat keluar dari dalam kamarnya dan langsung menatap tajam ke arahnya. Queen yang terkejut sampai kesusahan menelan salivanya.
" Kau terlambat lima belas menit nona Queen ", ucap Jeff sambil menyeringai penuh arti.
********
Hayo loh Queen 🤭🤭
Like, vote subscribe dan hadiahnya jangan lupa. Terima kasih 😘😘