NovelToon NovelToon
My Ex Crush

My Ex Crush

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama
Popularitas:3.5M
Nilai: 4.7
Nama Author: Rahma AR

Zoya Putri Sasmita tau dia seperti cari mati karena berani melamar kerja di perusahaan orang tua mantan temannya yang selalu membencinya waktu SMA.

Tapi prospek kerja di sana sangat menjanjikan. Apalagi dengan hobi travellingnya ya jing sering menyusahkan dompet kedua kakak laki lakinya.

Jika dirinya berhasi diterima, kedua kakaknya pasti akan sangat bersuka cita dan semakin mencintainya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma AR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Deg degan

Cleora menghembuskan nafas panjang sebelum mengetuk ruangan Nathan.

"Masuk."

Setelah mendengar suara kembarannya itu, Cleora pun membuka pintu dan melangkah cepat memasuki ruangan kembarannya. Ngga lupa dia tadi sudah menutup pintunya.

Nathan masih tetap dengan posisinya menatap kerjaannya di layar laptopnya.

"Kenapa dia ada di sini?" sentak Cleora akhirnya meledak. Dia ngga bisa lagi menahan kegusarannya yang sejak tadi ditahannya di hadapan sahabat sahabatnya.

"Dia mau ikut test," jawab Nathan datar tanpa mengalihkan tatapannya dari layar laptopnya.

Dia sudah menduganya kalo kembarannya akan semarah ini jika sudah bertemu Eleanor.

"Ya! Kenapa dia bisa ikut?" sentak Cleora geram.

"Mana aku tau." Kali ini kepala Nathan terdongak, menatap kembarannya berusaha sabar.

"Kamu yang ngasih tau lowongannya?" tuduh Cleora masih dengan nada marahnya.

"Bukan. Dia tau sendiri," jelas Nathan lagi.

"Huuhh.... Awas kalo kamu bohong!" Delikan matanya membuat Nathan mengulaskan senyum datarnya.

"Jangan bilang kamu masih cemburu," kekeh Nathan tanpa suara.

"Jangan ngarang!" sergah Cleora ngga terima.

Nathan kembali terkekeh tanpa suara. Hanya bahunya saja yang terguncang guncang.

"Awas aja kalo sampai kamu biarin dia keterima," lanjut Cleora mendengus kemudian membalikkan tubuhnya pergj.

"Ini langsung ketahuan hasilnya. Mana bisa aku intervensi," kilah Nathan masih tenang. Sementara wajah putih adiknya masih memerah karena kemarahan yang besar.

"Huh, siapa yang percaya," ngeles Cleora sinis. Walau dia tau itu benar, karena Daddy mereka ingin hasil testnya semurni dan sejujur mungkin.

Para peserta akan langsung mendapat hasilnya jika tombol selesai dipilih.

Karenanya banyak sekali yang mau ikut test ini. Syaratnya ngga berat, hanya harus memiliki ijazah S1dan menguasai minimal dua bahasa asing.

Ada enam puluh orang, terbagi atas tiga ruangan dan itu membuatnya cukup khawatir tentang Zoya.

Terutama gadis bule menyebalkan itu. Otaknya juga ada isinya. Mereka sama sama menyelesaikan kuliah empat tahun dulu.

Walaupun Zoya menyelesaikan kuliahnya lebih cepat lagi, tiga tahun, tapi tiga tahun setelahnya dia hanya mengurus restoran steak keluarga. Memang benar Cleora sangat takut kalo kepintaran mengagumkan Zoya telah raib bersama asap steak yang dipanggangnya.

Tanpa sadar Cleora menghembuskan nafas panjang.

"Jadi siapa yang menurut kamu pantas diterima, hemmm.....? Sahabat kamu itu yang kelamaan manggang steak?" ejek Nathan sinis.

Cleora membalikkan badannya. Menatap horor pada Nathan.

"Pastilah. Dari pada piala bergilir itu," dengusnya lagi kemudian berbalik pergi dan membanting keras pintu ruangan Nathan.

Nathan hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan adiknya.

Tadi pun dia seperti melihat asap tipis mengepul di atas kepala adiknya sebelum pergi.

Kalo boleh jujur, Nathan pun ngga sabar menunggu hasil test pertama ini.

Sepertinya Daddynya merencanakan merekrut sepuluh terbaik untuk dilempar ke posisi posisi lainnya baik di pusat atau pun cabang cabang perusahaan karena banyaknya jumlah pendaftar.

Test pertama akan menggunakan sistem gugur. Selanjutnya sepuluh terbaik itu akan melewati sesi wawancara untuk penetapan posisi yang pantas mereka terima. Jika sebagai personal asistennya, peserta akan melewati sesi penutup wawancara langsung dengan dirinya. Artinya dirinya adalah penentu di detik detik akhir.

Apa kamu bisa sampai di depanku? Senyum miring terukir di bibir Nathan.

*

*

*

Ternyata Zoya satu ruangan dengan adik sepupu Cleora. Mereka ujian menggunakan laptop yang sudah terhubung dengan wifi perusahaan.

Semuanya pilihan ganda. Ada seratus lima puluh soal. Dan Zoya mulai berdo'a, membayangkan wajah mama, papa, kedua abangnya juga Cleora dan tiga sahabatnya yang lain.

Anehnya saat Zoya akan menutup do'anya yang terbayang wajah masam Nathan. Hampir saja Zoya mengeluarkan kata kata makian.

Sabar.....

Sabar.....

Zoya menghembuskan nafas dan mulai mengerjakan soalnya satu persatu..

Bibirnya mulai tersenyum. Dibacanya perlahan dan dengan tenang dia menentukan pilihannya.

Ternyata dia mudah sekali mengerjakannya. Mungkin banyaknya bantuan do'a untuknya.

Ngga jauh dari sama, adik sepupu Cleora mulai memijat kepalanya. Udah tujuh puluh persen yang diyakininya benar.

Tanpa sadar kepalanya melirik pada teman kakak sepupunya yang tadi tersenyum padanya.

GLEK

Agni-adik sepupu Cleora merasa kerongkongannya sangat sulit buat menelan. Wajah sahabat kakak sepupunya nampak tenang. Tangannya seperti lancar sekali digerakkan.

Dia siapa, ya? Kenapa Cleo seperti mendukungnya seratus persen? batinnya penuh tanya.

"Waktu tinggal tiga puluh menit lagi," terdengar suara peringatan pengawas ujian memberitau.

Agni tersentak dan melanjutkan kembali mengerjakan soal soal jelimet yang belum selesai.

Suasana sangat hening. Helaan nafas pun bisa terdengar jelas.

Detik dan menit berlalu dengan cepat. Hingga waktu yang tersisa tiga puluh menit itu pun usai sudah.

Secara otomatis seluruh soal terkunci dan langsung menampilkan hasilnya.

Zoya mengucap syukur dan menghembuskan nafas lega.

Lagi lagi dia memperoleh nilai sempurna.

Agni kembali melirik sahabat kakak sepupunya yang tersenyum cukup lebar.

Memangnya nilainya berapa? batinnya ingin tau. Dia agak hopeless karena hanya mendapatkan nilai delapan puluh enam.

Wajah wajah peserta yang lain ngga ada yang sesenang sahabat kakak sepupunya. Agni sangat penasaran.

Akhirnya mereka pun diperbolehkan keluar dari ruangan test.

Agni sengaja menunggu sampai sahabat kakak sepupunya mendekat

"Hai, kak, masih ingat aku?" tanya Agni sambil tersenyum manis.

"Adik sepupunya Cleo, kan?" sahut Zoya ramah.

"Iya." Lagi lagi Agni tersenyum manis.

Zoya mengalihkan tatapannya mencari keberadaan Cleora, Moana, Indri dan Freya.

"Mereka dimana, ya," gumamnya lirih.

"Mungkin ke papan elektronik. Di situ pengumumannya. Ayo, kita ke sana, Kak," ajak Agni sambil menarik tangannya. Karena para peserta yang lain juga sudah bergegas ke sana.

"Nilai kakak berapa?" tanya Agni udah ngga bisa lagi menahan rasa ingin taunya.

"Seratus."

"Serius?" tanya Agni ngga percaya. Harapannya untuk membuktikan dia mampu menembus test di perusahaan Omnya kandas sudah. Hancur berkeping keping.

"Kamu berapa?" tanya Zoya yang heran melihat wajah pucat pasi Agni.

"De ..... Ah, ngga usah disebutlah. Aku sudah kalah telak dari kakak," jawab Agni agak lesu.

"Siapa tau perusahaan ini juga membuka lowongan yang lain," kata Zoya membesarkan hati Agni.

"Aku ngga mau posisi yang lain. Aku hanya mau jadi personal asisten Bang Nathan," katanya merajuk.

Anak ini padahal manis. Kenapa Cleo nampak gusar dengannya tadi? batin Zoya penuh tanya.

"Jangan khawatir. Ngga ada yang bisa bertahan lama jadi personal asisten kakak sepupumu," bujuk Zoya dengan menepuk lembut pundak Agni.

Seketika pundak yang lemas tadi tegak kembali.

"Oh iya, iya. Siapa tau aku terdaftar jadi cadangan," senyum merekah tersungging manis di bibir tipisnya.

"Terimakasih, Kak. Aku jadi bersemangat lagi."

Zoya tertawa kecil melihatnya.

Cleo, dia manis, kok, batinnya lagi.

Sementara itu Cleora, Moana, Indri dan Freya langsung berjalan cepat ke papan pengumuman begitu sepuluh menit waktu ujian berakhir.

"Aduuuh...... Aku deg degan," aku Moana jujur. Dia benar benar harap harap cemas ingin tau skor yag diperoleh Zoya.

"Iya. Tadi aku ngga bisa konsentrasi kerja," Indri menyahuti. Harapannya sangat besar agar sahabatnya bisa di terima.

Nathan perlu sosok yang bisa mengendalikannya. Selama ini dia sudah terlalu sewenang wenang memecat dan membuat mereka terus bekerja lembur.

"Semoga Zoya berhasil. Hatiku juga sangat yakin. Ngga tau kenapa," tambah Freya menyahuti. Cleora ngga menjawab. Tapi dalam hati dia meng aminkan perkataan Freya.

1
Yenni Ajah Lah
Lumayan
Sri I
Luar biasa
Noorjamilah Sulaiman
I like it
mommy Rini
Luar biasa
Ratna Wati
alhamdulilah...qm pantas bahagia dirga setelah apa yang menimpamu dan kedua ortu audry sdh memberi lampu hijau...baik feli dan qm tdk ada tg salah....kalian sama2 korban kekejaman ayah feli
Rin Rin
modussss
Muhammad Arifin
AQ tak daftar rek...gembel AE d terima... pasti AQ d terima....🤣🤣🤣
Rin Rin
uhuuuuy....
Rin Rin
eheeem
Rin Rin
liat aja nathan...kamu yg ketar-ketir nantinya
Muhammad Arifin
Iki seng bener....👍👍
myscleoo
Luar biasa
Muhammad Arifin
kemana ..... aja AQ...baru baca ini novel...padahal uda ganti2 akun,baru ketemu skrg....
Nataliaa Putraa
ada keadilan untuk dirga
Vie viet Ks
Luar biasa
Eka Awa
nama ortu nya kayak tetanggaku
kakek Khalil dan cucu nya khanza
Lisa Natalia
udh karya mu yg k_3 thor yg ku baca,dan semua nya bagus
Rahma AR: makasih ya....
total 1 replies
Sabaku No Gaara
rasakno wkwkwkwk
Titan Tantrie
Luar biasa
Irmaulidyah Wahyu Utami
luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!