NovelToon NovelToon
Lelaki Pilihan Papa

Lelaki Pilihan Papa

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / nikahmuda
Popularitas:2.1M
Nilai: 4.7
Nama Author: Natalia Okan

Menceritakan seorang gadis yang bernama Anna, putri dari pemilik perusahaan besar yang tiba-tiba hidupnya berubah drastis setelah orangtuanya mengalami kebangkrutan. Karna keadaan akhirnya Anna terpaksa harus menikah dengan laki-laki pilihan papanya yaitu asisten pribadinya. Awalnya mereka tidak saling mencintai, namun seiring berjalannya waktu rasa itu tumbuh perlahan.

Namun apa jadinya jika laki-laki yang telah di pilihkan papanya itu ternyata adalah anak dari lawan bisnis papanya sendiri yang telah menyebabkan perusahaan papanya bangkrut. Selama ini laki-laki itu menyembunyikan identitasnya karna suatu alasan. Mungkinkah hubungan mereka masih bisa bertahan?

Penasaran dengan ceritanya, baca yuk...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Natalia Okan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bukan cewek murahan

Suara kicauan burung yang terdengar gaduh bersahut-sahutan di luar membuat Anna terbangun dari tidurnya. Di liriknya jam di dinding yang sudah menunjukkan pukul tujuh pagi. Ternyata Anna bangun kesiangan. Anna segera bergegas turun dari tempat tidur untuk bersiap-siap berangkat ke kampus.

'Mas Rayyan mana ya? apa jangan-jangan dia lagi jemput calon istrinya ya..?'

Memikirkan itu membuat hati Anna berdenyut nyeri.

"Ingat Anna, pernikahan kalian hanya pernikahan di atas kertas. Jadi nggak usah baper.." Anna mengingatkan dirinya sendiri.

"Sekarang tugasmu adalah menemui Dewa, dan mengembalikan uangnya.."

Dari semalam Anna sudah menghubungi Dewa, namun laki-laki itu sama sekali tidak bisa di hubungi. Sampai sekarang nomornya nggak aktif-aktif.

Anna bergegas menuju kamar mandi dan melakukan ritual mandinya. Setelah selesai mandi Anna langsung bersiap-siap berangkat ke kampus. Hari ini Anna terpaksa harus naik kopaja lagi, karna nggak ada Rayyan yang akan mengantarnya. Dan Sari juga pasti sudah berangkat sedari pagi.

Anna kini telah sampai di halte menanti kopaja yang akan mengantarkannya ke Kampus. Di sana sudah banyak penumpang lainnya. Seketika Anna mulai panik takut berdesak-desakan lagi seperti kemaren dan membuatnya kembali mual.

Tak lama kemudian tiba-tiba sebuah mobil mewah berhenti di halte itu. Seketika mata Anna terbelalak kaget melihat laki-laki yang turun dari mobil itu. Dia adalah Rayyan suaminya sendiri. Rayyan terlihat sangat tampan dengan pakaian casual yang di kenakannya.

'Tuh kan, ternyata mas Rayyan sudah siap-siap untuk ngejemput calon istrinya. Bahkan dia menyewa mobil mewah'

"Ayo naik..." ucap Rayyan.

"Nggak usah, aku naik angkutan umum aja..." tolak Anna.

Mendengar penolakan Anna, Rayyan pun langsung menarik tangan Anna dan membawanya masuk ke dalam mobil. Kemudian Rayyan pun langsung memasang seat belt untuk Anna.

"Mas nggak perlu nganterin aku, aku bisa naik angkutan umum kok. Ntar malah terlambat lagi jemput calon istrinya..." ucap Anna.

"Nggak usah sok tau...!" jawab Rayyan sambil fokus mengemudikan mobilnya.

"Memang tau kok. Kan tadi malam aku mendengar ucapan mas dan mama mas.."

Rayyan hanya diam.

"Mas sampai repot-repot nyewa mobil buat jemput calon istri mas. Pasti dia sangat cantik kan..?"

"Sepertinya kamu sangat senang jika aku punya calon istri. Biar kamu juga bisa terus berhubungan dengan Dewa kan..?" sindir Rayyan. "Padahal aku sengaja minjem mobil ini dari bos aku buat jemput kamu, karna aku tau kamu nggak bisa naik angkutan umum. Jika kamu berpikir kamu masih bisa berhubungan dengan Dewa, kamu salah besar. Selagi kamu masih jadi istri aku, nggak akan aku biarkan kamu berhubungan dengan laki-laki lain. Dan tolong kamu kembalikan uang yang sudah Dewa kasih itu. Aku masih mampu memenuhi kebutuhan istriku..."

"Kamu tenang aja. Aku juga sudah berencana ingin mengembalikan uang ini pada Dewa.."

"Bagus deh...!"

Lama mereka terdiam dengan pikiran masing-masing.

"Mas..."

"Ummm..., kenapa..?" tanya Rayyan tanpa menoleh.

"Kalau boleh tau, kamu kerja di mana sekarang..?"

"Aku kerja di restoran.."

"Kerja di restoran..?" Anna terkejut.

"Iya. Emangnya kenapa? kamu malu punya suami seorang pelayan restoran..?"

Anna hanya diam. 'Jadi mas Rayyan bekerja sebagai pelayan restoran, bukan pemilik restoran?'

Terlihat jelas raut kekecewaan di wajah Anna.

"Sampai saat ini aku belum mendapatkan pekerjaan yang layak. Untung ada salah satu temanku menawari pekerjaan di restorannya. Bagiku yang penting aku masih bisa menghasilkan uang untuk memenuhi kebutuhan kita.."

Anna semakin kesal mendengar ucapan Rayyan, Bukankah dulu Rayyan bilang akan membuka usaha sendiri dengan uang hasil penjualan mobilnya? apa uang dari hasil penjualan mobil itu tidak cukup? lalu kemana perginya uang itu? Anna tak bisa berkata apa-apa lagi, dia hanya diam hingga mobil yang di kendarai oleh Rayyan berhenti di depan kampusnya. Dengan segera Anna keluar dari mobil itu dan membanting pintu mobil dengan kasar. Rasanya dia ingin menangis dan berteriak sekencangnya menumpahkan kekesalannya.

Anna berjalan gontai menyusuri lorong-lorong kampus, di sana terlihat banyak mahasiswa dan mahasiswi yang sedang berkumpul dan bercanda gurau. Mereka terlihat bahagia seperti tak punya beban hidup, sangat berbeda dengannya. Ternyata di sana juga ada Elsa dan gangnya. Seketika Elsa langsung tersenyum jahil melihat kedatangan Anna.

"Guys..., kalian tau nggak? tadi Anna ke kampus naik mobil mewah lo.." ternyata Elsa tadi melihat Anna turun dari mobil mewah itu. "Gua bingung deh, bukannya Anna sekarang udah miskin ya? terus dia di antar siapa dong..? jangan bilang ya, jika yang nganterin Anna tadi adalah om-om hidung belang gitu.." ucap Elsa dengan senyum mengejek.

"Maksud lo apa Elsa..? lo jangan sembarang nuduh ya..." Anna memplototi Elsa.

Elsa melipat tangannya ke dada "Yah abisnya lo sih bikin otak gua mikir yang nggak-nggak. Kemaren aja pergi bentar bareng Dewa langsung deh di transferin duit lima puluh juta. Terus kalau sama om-om yang tadi kira-kira di kasih berapa ya..?"

"Mulut lo di jaga ya Elsa.., gua bukan cewek murahan seperti yang lo tuduhkan. Dan gua juga nggak pernah di anterin om-om.."

"Udah lah An nggak usah di tutup-tutupi lagi. Gua paham kok lo ngelakuin itu demi bertahan hidup dan buat biaya kuliah. Belum lagi harus membiayai pengobatan bokap lo yang sekarat itu. Terus mau dapat uang dari mana lagi coba kalau bukan JUAL DIRI.." Elsa menekankan kata-katanya.

Ucapan Elsa benar-benar sudah di luar batas dan membuat Anna tak mampu lagi mengendalikan dirinya. Anna kemudian mendorong tubuh Elsa hingga membuat Elsa terjatuh dan kepalanya membentur tembok. Terlihat darah segar mengalir di kepala Elsa. Dan Elsa pun langsung di larikan ke rumah sakit.

Hari ini di kampus sangat geger karna ulah Anna, semua orang di kampus itu sibuk membicarakannya seperti seorang penjahat kelas kakap. Belum lagi pihak kampus yang langsung memberikan sangsi berat berupa di skors satu semester. Padahal Elsa lah yang memulai pertengkaran itu.

Selama ini Anna selalu bersabar walau Elsa selalu mencari masalah dengannya. Tapi kali ini Elsa sudah sangat keterlaluan dan tidak bisa di biarkan lagi.

"Lo yang sabar ya An.." ucap Icha sambil memeluk Anna. Waktu kejadian tadi Icha belum sampai di kampus.

"Kenapa jadi gini Ca..? kenapa mereka memperlakukan gua nggak adil gini..? rasanya gua udah nggak pengen hidup lagi, gua pengen mati aja Ca..." Anna terisak di pelukan Icha.

"Lo jangan ngomong gitu dong An.., gua nggak mau kehilangan lo. Lo tenang aja ya, gua bakal minta tolong bokap gua buat ngurusin masalah lo supaya lo tetap bisa kuliah dan nggak jadi di skors.."

"Gua nggak salah Ca, Elsa yang salah. Dia yang udah keterlaluan Ca..."

"Gua tau kok An lo itu nggak salah. Yang salah tu Elsa si wanita iblis itu. Udah ya, lo nggak boleh nangis lagi. Sebaiknya kita makan dulu. Lo udah lemes banget sekarang, gua nggak mau lo sakit..."

"Gua nggak selera makan Ca.."

"Harus lo paksain An, biar lo nggak sakit. Oh ya, mengenai Elsa lukanya nggak terlalu parah kok. Hanya luka kecil dan mendapatkan tiga jahitan di kepalanya. Kata dokter sih udah boleh pulang, tapi dianya aja yang pengen di rawat. Emang dasar dianya aja yang ingin membesar-besarkan masalah.."

Tadi Icha sempat menanyakan kabar Elsa pada Sinta teman sekelasnya. Kebetulan tadi Sinta juga ikut mengantarkan Elsa ke rumah sakit. Mendengar kabar itu membuat Anna sedikit lega, setidaknya Elsa tidak parah.

****

Like yg byk dong biar authornya makin semangat lagi nulisnya. maacih😀😀🙏

1
Anonymous
Berarti masih kuliah lh tor
Janah Husna Ugy
karakter anna Q gk suka, kurang tegas
Janah Husna Ugy
kasian jerry
Janah Husna Ugy
alam semesta menghendaki kalian tidur bersama
Tiwi
ok
Siti Sopiah
terlalu byk konflik tp satupun takda penyelesaian
Fatmawati Masita
saking seriusx baca sanpai ndak ngeh klo ceritax dah TAMAT/Facepalm/
Siti Sopiah
wah mesti ada adegan yg super hot nanti klu Anna dh Rayyan tinggal di kosan yg sempit
Siti Sopiah
bagus Rayyan jangan bagi muka sangat sama anna.bisa besar kepala nanti dan gak menghormati mu sebagai suami.
Cis Siu
yey
Silvia Tatipikalawan
lanjut thor
Isabell Serinah
lanjut lagi plseeee cerita ni bagus
nurul ardy
benci dan cinta
Anisah
Luar biasa
Widi Widurai
kenapa takut?? kl dia brusaha buka hati lama lama juga cinta. ga inget dl sama rayyan?? emang cinta? kan engga. tapi lama lama jg cintam
Widi Widurai
ya kan fahri itu kismin. tp pengen kaya
Siti Sopiah: ya karena yg kaya itu istri ke 2 nya maknya si elsa
total 1 replies
Widi Widurai
gatau aja kl itu kakaknya sendiri. mgkin ray itu anak slingkuhan bapaknya kali yaaa
Merry Heumasse
Luar biasa
Ana Mirfat
Buruk
Ana Mirfat
Kecewa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!