NovelToon NovelToon
Saat Aku Dimadu

Saat Aku Dimadu

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh
Popularitas:1.8M
Nilai: 4.8
Nama Author: 01Khaira Lubna

Adara terpaksa menerima kehadiran seorang madu di rumah tangganya, dia tidak dapat berbuat apa-apa karena sang suami dan mertua yang begitu kekeuh menghadirkan madu tersebut. Madu bukannya manis, tapi terasa begitu menyakitkan bagi Adara.

Awalnya Adara merasa sanggup bila dirinya berbagi suami, tapi nyatanya tidak. Hatinya terasa begitu sakit saat melihat sang suami dan adik madunya sedang berduaan. Apalagi hubungan sang mertua yang terlihat sangat dekat dengan adik madunya. Ditambah lagi suami dan mertuanya juga memperlakukan sang adik madu dengan begitu istimewa, bak seorang putri yang harus selalu dilayani dan tidak boleh melakukan pekerjaan apapun. Berbanding terbalik dengan Adara yang harus mengerjakan semua pekerjaan rumah termasuk menyiapkan kebutuhan sang adik madu.

Hati Adara sangat sakit menerima perlakuan tidak adil tersebut.

Sejauh mana Adara sanggup bertahan membina rumah tangganya yang tak sehat lagi?

Yuk ikuti terus cerita ini. InsyaAllah happy ending.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 01Khaira Lubna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tante Vero

''Maaf, Nyonya. Tadi aku benar-benar nggak kepikiran lihat ke kiri ke kanan sebelum menyeberang jalan karena aku sudah begitu kehausan. Sekali lagi aku mohon maaf, aku tahu aku salah, aku sudah teledor,'' kataku dengan kedua tangan saling mengatup di depan dada. Sesekali aku menunduk, merendahkan diri pada wanita cantik yang ada dihadapan ku. Wanita yang ku taksir berusia 40 tahun ke atas.

Aku takut kalau wanita berpenampilan modis bak seorang model yang ada dihadapan ku memaki aku habis-habisan. Mana sekarang kami lagi berada dipinggir jalan, duh, malu banget rasanya kalau aku dimarahi gara-gara aku yang lalai dalam menyebrang.

''Tidak apa-apa. Saya tidak marah kok. Saya memanggil kamu karena ingin memastikan kondisi mu. Kamu tidak apa-apa, 'kan? Apa ada yang terluka?'' tanya nya lembut dengan senyum simpul. Dia menyentuh bahu ku, netranya menatap netra ku lekat. Aku bernafas lega, karena ternyata wanita yang ada dihadapan ku sekarang bukanlah jenis wanita seperti Mama mertua ku. Wanita modis ini sepertinya baik dan juga ramah.

''Aku tidak apa-apa kok Nyonya, mobil Nyonya 'kan belum mengenai tubuh ku, Nyonya ada-ada saja,'' kataku sambil nyengir.

''Ya ... Mungkin saja jantung kamu bermasalah, kaget karena hampir saja di tabrak,'' balasnya dengan senyum lebar.

''Hehe, alhamdulillah kondisi aku masih aman Nyonya,'' aku merentangkan kedua tangan ku, supaya Nyonya cantik bisa melihat kalau aku tak apa-apa.

''Kamu jangan panggil saya dengan sebutan Nyonya. Panggil saja saya dengan sebutan Ibu atau Tante,''

''Em, oke deh Tante,''

''Kalau begitu aku beli minum dulu, ya. Udah kering rasanya tenggorokan ku,'' pamit ku sambil memegang tenggorokan.

''Baiklah, kalau begitu saya temani kamu,''

''Hah? Lalu, mobil Tante gi mana?'' sedikit kaget aku mendengar perkataan wanita yang masih belum aku tahu siapa nama nya. Kami baru saja bertemu sekali ini, tapi dia sudah begitu ramah kepadaku.

''Kamu tidak usah khawatir, ada sopir di dalamnya kok,'' dia tersenyum lagi, dan senyuman nya tampak sangat manis.

''Ooh ...,'' aku mengangguk kecil.

Kami lalu berjalan menuju kedai, saat sudah sampai, aku langsung saja membeli minuman botol yang ada di dalam freezer. Aku mengambil dua botol minuman kemasan dingin.

"Kalau boleh Tante tahu, nama kamu siapa?'' tanya wanita modis yang ada di samping ku. Kini, kami duduk bersebelahan pada bangku yang sama. Bangku yang terdapat di depan kedai.

''Nama aku Adara, Tan,''

''Adara?'' ulangnya terlihat kaget.

''Iya, Adara Prameswari Veronica. Nama Tante siapa?'' tanyaku.

''Na-nama kamu indah sekali, persis seperti paras mu yang sungguh indah di pandang mata. Kalau Tante boleh tahu siapa yang memberikan nama yang sungguh indah itu?'' entah aku yang salah lihat atau apa, aku lihat netra wanita yang duduk di dekat ku berkaca-kaca menatap ku. Aku jadi bingung sendiri, aku takut membuat suatu kesalahan yang tak aku sengaja dan melukai hatinya.

''Yang memberi nama aku adalah Ibu ku, Tan,'' jawabku lagi. Iya, Ibu panti lah yang menyematkan nama yang indah untukku. Aku tidak tahu dari mana Ibu mendapatkan nama itu.

''Oh. Perkenalkan nama Tante adalah Veronica, kamu bisa panggil dengan sebutan Tante Vero,'' kami saling berjabat tangan, dan tangan Tante Vero sangatlah lembut dan halus.

''Wow, ternyata nama Tante sama seperti nama ujung aku,'' kataku tak menyangka dengan kebetulan ini.

''Iya Adara,'' katanya lagi. Entah kenapa aku merasa Tante Vero selalu menatap wajahku lekat. Tatapan yang sulit untuk aku jabarkan.

Setelah minuman kami habis, Tante Vero menawarkan agar aku ikut dengannya ke salon, waktu aku mengatakan kalau aku juga akan ke salon.

Tante Vero terus memaksa agar aku ikut dengannya, dan mau tidak mau akhirnya aku pergi bareng sama Tante Vero ke Salon.

Tante Vero membawa aku ke salon termahal di Ibukota.

Aku menolak untuk masuk ke salon kecantikan yang memiliki harga fantastis tersebut, tapi Tante Vero terus memaksa aku.

Kami masuk ke salon bersama-sama, bahkan dari tadi Tante Vero selalu menggandeng tangan ku. Dan setibanya kami di dalam salon, kami dilayani dengan baik oleh para pekerja.

Aku hendak memotong rambut hitam berkilau ku, tapi Tante Vero melarangnya. Katanya lebih bagus panjang saja, hanya saja dia memberi saran agar rambut ku diubah bentuknya menjadi bergelombang. Karena ingin tampil berbeda di depan Mas Erlang, Winda dan Mama Sari, akhirnya aku setuju.

Setelah merubah bentuk rambut ku dan menjalani beberapa perawatan wajah, akhirnya kami selesai. Berulangkali Tante Vero memuji kecantikan aku, dan aku hanya bisa tersenyum mendengar pujian itu.

Saat aku menanyakan berapa biaya perawatan ku pada pemilik salon, Tante Vero malah memotong ucapan ku, katanya dia yang akan membayar semuanya.

Aku tidak menyangka akan bertemu dengan orang sebaik Tante Vero.

Untuk saat ini aku merasa sangat bersyukur, karena uang pemberian dari Mas Erlang bisa aku tabung semuanya.

Setelah dari Salon Tante Vero mengajak aku keliling ibukota dengan kuda besinya yang bewarna hitam mengkilap. Kuda besi yang terasa sangat nyaman dan aku taksir mobil milik Tante Vero memiliki harga beli tinggi. Dan aku bisa menebak kalau Tante Vero bukanlah orang sembarangan.

Tante Vero bercerita, kalau dia baru pulang dari luar negeri, dia pulang ke Indonesia karena ingin bertemu dengan keponakan nya yang baru saja menikah.

*

"Makasih ya Tan, untuk semuanya,'' kataku.

''Iya, sama-sama Adara. Sampai salam Tante sama suami mu,''

''Iya, Tan,'' balasku lagi. Aku memang bercerita kalau aku sudah punya suami, tapi aku tidak mengatakan kalau suamiku sudah menikah lagi. Untuk saat ini aku rasa aku tak ingin membuka aib suami ku.

Sebelum keluar dari mobil, aku dan Tante Vero berpelukan beberapa saat, dan entah kenapa saat berpelukan sama sama Tante Vero, aku merasakan suatu kenyamanan yang tak pernah aku rasakan selama ini.

Keluar aku dari mobil dengan tangan menjinjing tiga buah paper bag. Paper bag yang berisi pakaian serta tas mahal yang dibelikan oleh Tante Vero. Tadi kami juga jalan-jalan ke Mall.

''Sampai ketemu lagi Adara!'' seru Tante Vero dengan melambaikan tangan.

''Iya, Tan,'' jawabku. Lalu setelah itu aku masuk ke dalam pagar, dan mobil yang membawa Tante Vero melaju menjauh. Tadi aku juga sudah bertukar nomor ponsel dengan wanita cantik nan baik itu.

Di halaman rumah yang cukup luas, aku lihat mobil Mas Erlang sudah terparkir. Mobil Mas Erlang tampak tak sendiri, ada sebuah mobil lagi yang terparkir di samping mobil Mas Erlang.

Ternyata Mas Erlang sudah pulang, karena terlalu asyik jalan-jalan bersama Tante Vero, sehingga aku tidak menyadari kalau sekarang sudah pukul empat sore.

Melangkah aku menginjak teras, lalu aku membuka pintu rumah. Dan hal pertama kali yang aku lihat saat pintu terbuka, aku melihat Mas Erlang, Winda, Mama Sari dan seorang pria tengah duduk di sofa ruang keluarga. Mereka menatap ku lekat.

''Permisi, ada tamu rupanya,'' ujarku sembari tersenyum.

Tapi anehnya, mereka berempat sama sekali tak membalas perkataan ku. Mereka masih saja menatap ku tak berkedip.

Ah, apakah mereka terpesona melihat kecantikan ku setelah melakukan perawatan mahal?

Bersambung.

1
itin
jangan end donk. Farras lama loh nungguin adara sampai bisa dipersunting. paling ga kasih asupan manis manisnya lah sampai mereka punya anak
Konny Rianty
Iya Thorr"'' blm.puas bc cerita nyaaaa...
Ambo Nai
mama sisaga dan diayu belum ada karmanya
RieNda EvZie
/Good//Good//Good//Good//Good/
Lucy christiana Dewi
akhirnya yg ditunggu2 up, tp koq langsung end😢
saga kasihan Thor😢😢
01Khaira Lubna: iya kisah saga belum selesai ya, kira kira bagaimana kehidupan nya bersama Ayu? duh lanjut persi Saga atau gimana nih?
total 1 replies
tuti sriyono
Luar biasa
Susi Yanti
Adara sebaiknya jgn turuti permintaan winda,sekali licik,tetap akan licik meski dlm keadaan terdesak
Susi Yanti
Saga patah hati lg ya
Konny Rianty
thorrr' mana lanjutan nyaa,bgs cerita nyaaaa...
Konny Rianty
kapan thorr, lanjutan nya di tungguuuu
christina paya wan
kesian sana saga
Konny Rianty
lanjutin thorrrr..
Konny Rianty
mana lanjutan nyaaa" bgs cerita nyaa...
Konny Rianty
mana kelanjutan nya thorrr" di tunggu bgs cerita nyaa
Konny Rianty
lanjut thorr, bgs cerita nya..
Konny Rianty
lanjut thorr" bgs cerita nya
💖poonie💝
setelah sekian purnama 🤭🤭
Kasma Aisya
updatenya jgn lama2 thor
itin
OMG masih berlanjut......
dan semoga rajin lagi Up nya 😍
bening
akhirnya update jg sdh lama bngt untung msh ingat sm jln cerita nya, semangat thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!